Temen-temen blogger pernah ngga bikin blog plan untuk ngeblog selama ini? Jujurly, aku belum pernah. Yah pernah sih bikin sekadar coretan aja di note book. Cuma kalau lagi ada ide abis lihat apa, abis baca apa, pokoknya tiap ada ide selentingan kadang di tulis aja di notes hp. Tapi kebanyakan tak pernah terlakasana. Cukup menguap ke angkasa dan tak pernah kembali lagi. Hehehe.
Memang penting ya buat seorang blogger membuat blog plan?
Ini dijawab aja lah dalam hati masing-masing. Tapi setelah membaca artikel ini, boleh dong komen di bawah, udah dapet insight baru apa belum? Yuk deh, baca dulu tip membuat blog plan. Biar kamu bisa ngeblog semakin produktif.
Table of Contents
Apa sih Blog Plan?
Aku abis mengikuti sesi materi keren dari mba Marita terkait blog plan ini. Jadi aku merasa, harus membagikan pada temen-temen. Serta meyakinkan, kalau membuat blog plan itu penting. Bahkan wajib. Kalau kamu pengen lebih mudah menulis sih.
Seperti judulnya, blog plan tuh bisa diartikan membuat perencanaan untuk blog. Apa aja yang perlu ditulis?
Awalnya, kamu harus merumuskan tujuan untuk ngeblog itu apa sih? Seperti aku yang awalnya ngeblog hanya untuk suka-suka. Bahasa kerennya self healing, gitu. Tapi semakin ke sini, tujuan itu pun bisa bergeser. Setelah mengikuti kelas ke kelas, aku jadi semakin tahu, kalau ngeblog ngga cukup itu.
Yah memang sih tujuan setiap orang berbeda. Ada yang memang sudah puas hanya dengan menyalurkan jatah 20.000 katanya. Dan ngga butuh traffic. Pokoknya cukup bisa menuangkan semua idenya aja. Tapi aku yang dulunya begitu sekarang jadi punya tujuan lain.
Aku ingin tulisanku bisa bermanfaat dan dibaca banyak orang. Bagaimana caranya? Caranya dengan menaikkan traffic, banyak menulis konten evergreen, dan masih banyak cara lain. Dalam perjalanan ini makanya aku harus punya jadwal. Sehingga aku bisa mengevaluasi proses ngeblog ini dari bulan ke bulan. Dari tahun ke tahun. Ngga stuck aja jalan di tempat, tanpa tahu arah.
Saat memiliki blog plan, nanti akan tahu kategori tulisan apa yang paling banyak di publish. Kemarin parenting, sekarang parenting, besok parenting eh kategori traveling sepi. Masa gara-gara pandemi, jadi ngga bisa nulis traveling? Hehe.
Kamu pun akan tahu, apa aja artikelmu yang paling banyak dikunjungi. Apa saja keyword yang paling banyak dicari, sumber viewnya dari mana? Bagaiamana menaikkan DA? Nanti hasil evaluasi ini yang membantu kamu membuat blog plan untuk tahun berikutnya. Nah pas banget kan sekarang akhir tahun.
Jangan bilang, “ya ampun baru juga nulis resolusi kok sekarang udah bikin resolusi lagi ya?” hehe ketahuan banget kan kalau yang bikin kemaren belum beres. Hayoo looo!
Manfaat Blog Plan
Banyak banget sebenernya manfaat blog plan ini. Yakin deh bikin kamu bisa semakin produktif setelah membuat perencanaan blog.
Membantu Teratur dan Konsisten Posting
Kalau kamu mempunyai jadwal yang yang sudah ditulis, pastu bikin kamu lebih konsisten posting. Asala jangan nulis jadwal doang tapi ngga dieksekusi yah. Sama aja ngga akan mencapai tujuan ngeblog kamu tadi. Bikin aja yang paling mudah dulu asal konsisten. Misalnya sehari posting 1 artikel. Atau seminggu 2x, bisa juga seminggu 3x. latihan aja dulu menulis secara konsisten.
Merencanakan Konten yang Seimbang
Pemilik blog lifestyle pasti punya niche yang gado-gado. Seperti yang aku bilang sebelumnya, jangan hanya fokus di satu kategori. Misalnya parenting mulu, atau review mulu. Sampai lupa ada konten yang jarang ditulis.
Aku juga gitu sih, banyak banget tulisan parenting, gaya hidup, dan ulasan. Punya kategori kuliner tapi jarang ada artikelnya. Jadi nanti bisa bikin konten yang seimbang, ngga berat di salah satu kategori doang kan.
Menyediakan Konten yang Ditunggu Pembaca
Blog tuh sebenernya bukan buku diary juga sih ya. Kamu juga bisa berbagi dengan memperhatikan konten apa yang paling disukai pembaca. Sehingga content plan dan keyword research adalah sebuah paket tak terpisahkan.
Kamu juga bisa menulis konten evergreen yang sangat membantu traffic organik. Apa sih evergreen? Evergreen tuh adalah konten yang akan selalu dicari orang dan ngga akan pernah ketinggalan jaman. Misalnya 10 cara menurunkan berat badan yang wajib dicoba, 8 tips agar anak mau makan dengan mudah, manfaat workout di rumah, dan banyak lagi. Tulisan seperti ini tak akan lekang oleh waktu, hiyaaa.
Tak Ada Alasan Buntu Ide
Apa itu writer’s block? Ketika kamu sudah memiliki konten yanh sudah ditulis, maka kamu ngga bisa lagi alasan tak punya ide. Sedangkan kalau kamu masih gagal posting sesuai jadwal, berarti salahkan dirimu sendiri yang tidak bisa manajemen waktu. Bilang aja malas!
Menghemat Waktu
Mempunyai perencanaan yang sudah ditulis memang membuat kamu lebih hemat waktu. Kamu sudah memiliki bank ide dan outline. Sudah punya daftar topik tulisan mulai dari harian, minggun, bulanan, bahkan setahun!
Membuat Blog Plan Sekarang Yuk
Yearly Blog Plan
Pasa bagian tujuan atau goals yang ingin kamu capai, bisa banget dituliskan di yearly blog plan. Apa aja tujuan yang ingin kamu capai tahun ini. Apa aja yang perlu dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut.
Mumpung akhir tahun, yuk buruan bikin yearly blog plan buat tahun depan. Kalau punyaku seperti ini.
Nanti kamu bisa melakukan evaluasi di akhir tahun. Mana yang yang sudah sesuai rencana atau mana yang meleset. Cari tahu kenapa kok bisa ngga mencapai target. Jadi hasil evaluasi tersebut bisa kamu gunakan untuk merumuskan yearly plan tahun berikutnya.
Sambil ngobrol nih, sharing sama temen-temen, mba Zakia juga pingin punya DA naik jadi 15 dari yang awalnya 9. Nah beliau kemudian bikin to do list untuk tanam 3 backlink/ hari. Juga ikut arisan backlink sekali dalam seminggu. Mba Yuni juga punya yearly plan ngga kalah keren, misalnya dengan mendata peluang ngeblog tahun 2022. Jadi semangat deh lihat punya temen-temen.
Weekly Blog Plan
Aku juga belajar bikin weekly blog plan. Karena selama ini terlalu banyak bank ide yang ngga aku tulis dan malah menguap ke angkasa. Ada yang langsung di eksekusi, tapi banyak juga yang ngga jadi ditulis. Padahal isi kepala sudag penuh ingin menuangkan. Sayang banget kan.
Membuat weekly plan membuat perencanaan ngeblog mingguan lebih terorganisir dan sistematis sih. Kamu bisa melakukan perencanaan mulai dari memilih kategori dan tema postingan, riset dan mencari referensi, sampai menetapkan jadwal. Seperti mba Zulmi yang bikin riset dua kali dalam seminggu. Ada juga konten dari mba Dian yang cerita tentang tempat wisata saat weekend. Jadi kita bisa antisipasi kalau mau jalan-jalan pas weekend.
Bahkan mba Maftuha bikin notes dengan penegasan “Sempatkan! Supaya jadwal terealisasi dengan tepat waktu”. Bener juga tuh. Biar semua perencanaan ngeblog ini ngga berakhir hanya sekadar tulisan. Hehe.
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini, temen-temen jadi tahu kan bagaimana pentingnya membuat blog plan. Apakah semua perencanaan ngeblog ini harus dipakai? Tergantung kebutuhan kamu dong. Bisa pilih mana yang paling diperlukan.
Semoga setelah memiliki blog plan, temen-temen bisa lebih produktif ngeblog. Udah ngga ada lagi alasan buntu ide, writer’s block, atau mager karena ngga punya konten. Setelah memiliki tujuan dan goals yang jelas, harapannya bisa melakukan evaluasi pada blog untuk perbaikan ke depannya. Semangat produktif semua!
2 Komentar. Leave new
Bener deh, blog plan bantu kita banget mbak. Q dulu ngerasain banget nggak buat plan, akhirnya smpat hiatus 3 bulan. Pas udh mau nulis lagi, elah idenya mampet g bisa keluar. Hahaha.. walau kadang di blog plan itu masih bisa bolos, tapi setidaknya kita punya rencana saat kepala lg kosong. Jadi blog tetep bisa diisi sama rencana yg belum direalisasikan..
[…] blogger, setiap hari tentu saja jadwal screen time ku tuh padat banget. Belum lagi mendampingi anak-anak […]