Hiyaaa setelah menunggu seminggu yang panjang karena digantung pada episode 14, akhirnya drama ini kelar juga. Awalnya sih, aku ngga begitu tertarik. Yah emang sih pemainnya duo lesung, bikin terpana dan membuat siapa saja tenggelam dalam lesung pipi mereka. Tapi tetep aja aku ngga begitu tertarik nonton drakor ini. Cuman nonton episode 1 sampai 3 kemudian muncul Squid Game yang wow! Aku yang ngga suka film berdarah-darah akhirnya dibuat penasaran dengan Squid Game. Pending dulu lah Homcha nya.
Setelah Squid Game yang cuma 9 episode aja kelar, gabut lagi deh mau nonton apaan. Mau ngga mau ngelanjutin Hong Banjang dong yah. Entahlah, bisa banget gitu lihat Hong Banjang bawaannya pengen nyebut aja, ya Allah manusia ini terbuat dari apa, kenapa bisa glowing sundul langit gini sik! Gantengnya tuh ngga aturan. Beda banget saat Kim Seon Ho pas jadi Han Ji Pyeong di Start Up. Perasaan gantengnya ngga menguar kek gini!
Tapi setelah negara api menyerang dengan skandal, jadinyaaaa.. yah begitulah. Gemes juga sama isu skandal, yang bikin aktor K ini akhirnya mengeluarkan statement permohonan maaf. Berarti intinya adalah? Yah, udah ah.
Bersama Shin Min Ah sebagai Bu Dokter, membuat aku terbengong sebenarnya. Nih orang apa pertambahan usianya berhenti ya? Wajahnya soo kiyut tetep aja kek bertahun tahun lalu di Gumiho. Masih ingat kan?
Table of Contents
Sinopsis
Drama Hometown Cha Cha Cha ini bermula dari seorang dokter gigi cantik di Seoul bernama Yoon Hye Jin (Shin Min Ah) yang berhenti kerja karena atasannya. Suatu hari dia pergi ke Gongjin saat bertepatan dengan hari ulang tahun ibunya yang sudah meninggal. Saat sedang bersedih mengingat kenangan lama bersama ibunya, eh sepatu barunya yang cantik dan tentu saja mahal tiba-tiba terseret ombak. Di sana lah kali pertama dia bertemu Hong Du Sik (Kim Seon Ho).
Awal pertemuan, ternyata Hong Banjang ngga ramah banget pada orang asing. Harusnya mah dia ramah yah, biar Gongjin lebih menarik untuk dikunjungi karena warga lokalnya baik. Tapi ngga tuh, dia mah ketus aja. Dan ini bikin Hye Jin sebel banget.
Karena satu dan lain hal, Hye Jin memutuskan membuka klinik dokter gigi di Gongjin. Kebetulan Gongjin juga belum punya klinik dokter gigi. Hari demi hari pun Hong Banjang sering banget bikin huru hara yang bikin Hye Jin tambah kesal. Tapi bukankah mereka sedang membangun chemistry jadinya?
Akhirnya malah mereka terlalu sering bersama dan tahu kan istilah “witing tresno jalaran saka kulino?” maka di sinilah lika liku drama romantis ini di mulai. Dibumbui dengan slice of life kehangatan warga Gongjin yang bikin aku merekomendasikan drama ini.
Orang Tua Harus Sehat Demi Anaknya
Masih ingat ngga saat Bu Gamri ngga mau pasang implan karena itu mihil banget. Beliau ngga mau merepotkan anaknya, karena anaknya pun sedang sekolah di luar negeri. Artinya anaknya butuh biaya banyak untuk sekolah cucunya. Beliau menahan sakitnya dan rela ngga bisa makan cumi-cumi kesukaannya yang alot buat giginya.
Hye Jin pun kesal, dan ngomong gini,
“Kau tahu yang seharusnya orang tua lakukan demi anaknya? Hidup sehat dan panjang umur. Bukan menahan sakit demi memberikan lebih banyak uang. Tetapi menjaga dirinya dengan baik.”
Aku pribadi setuju banget. Karena aku juga pengen kek gitu ntar. Aku harus hidup baik, hidup sehat dengan menjaga pola hidup sehat. Biar saat usia senja nanti aku ngga sakit-sakitan dan ngga merepotkan banyak orang.
Jujurly, kita ngga pernah tahu bagaimana kita ntar, tapi setidaknya jagalah kesehatanmu saat ini. Rajin olahraga, makanan sehat, tidur yang cukup, karena kita ngga pernah tahu kita bakal seperti apa nanti. Jangan sampai menyesal karena ulah kita sendiri di masa muda. Mulai menabung gaya hidup sehat saat ini. Jangan tunggu nanti karena semua proses ngga pernah instan. Kita ngga bisa mulai olahraga hanya sehari dua hari terus pengen maksimal. Nonsense.
Semua orang tua memang ingin yang terbaik untuk anaknya. Siapa sih yang ngga pengen anaknya hidup lebih baik dari orang tuanya? Hye Jin bisa bilang gini, karena dia ditinggal ibunya saat masih kecil. Dia memberi sudut pandang lain, bahwa dia pun ingin tumbuh dengan orang tua yang sehat, yang bisa mendampingi sampai dia menikah kelak. Sebagai orang tua, kita pun harus bijak. Jangan lupa menjaga kesehatan fisik dan mental. Agar bisa mendampingi tumbuh kembang anak sampai cucu nanti.
Baca Juga:
Review Hi Bye, Mama! Bersyukur dengan Hidup Kita Saat Ini
Orang Tua Seperti Anak Kecil, Bagaimana Menghadapinya?
Perayaan Kesuksesan Anak Bukan dari Hasilnya tapi Prosesnya
Saat itu I-jun pulang bareng Bo-ra (anaknya Ham Yun Kyung) dan mereka mengabarkan kalau I-jun dapat penghargaan dari sekolah atas prestasinya. Ibu I-jun (Yeo Hwa Jung) langsung merayakannya dan mengajak makan bareng. Tapi beliau bilang gini,
“Pesta (makan-makan) ini bukan karena kau mendapatkan penghargaan. Mendapatkan penghargaan adalah hal yang bagus. Tapi walaupun kau tak menjadi juara, kita tetap akan berpesta. Pesta ini untuk merayakan kerja kerasmu. Menurut ibu, usaha keras lebih penting daripada hasil akhirnya.”
Relate banget sama aku. Pokoknya Homcha nih banyak banget tips pengasuhan dan pesan moral. Aku juga ngga pernah merayakan sesuatu buat anak-anak. Entah karena mereka menang lomba atau apa. Tentu saja aku menghargai kemenangan mereka, tapi bagaimanapun juga prosesnya yang lebih penting. Hidup ini keras bung. Buat apa nilai baik kalau hasil mencontek?
Yang penting kamu bekerja keras dalam usaha mewujudkan keinginanmu. Tapi hasil akhirnya tetap Tuhan yang menentukan. Kalau anak-anak terbiasa mendapat reward, jadinya dia bakal melakukan sesuatu dengan pamrih. Ya karena dia ingin mendapatkan hadiah, pujian, atau ingin dipandang lebih baik misalnya. Ini bisa bikin anak-anak ngga berkembang dan jadi katak dalam tempurung.
Melalui proses yang panjang dan kerja keras yang sangatlah keras kita menjadi lebih tertempa. Kita ngga akan kecewa saat hasilnya ngga sesuai harapan. Karena kita sudah mengusahakan kemampuan terbaik yang kita bisa berikan. Dan ini bikin ngga menyesal, malah bangga ya kan? Karena kita sudah menjadi pemenang karena mau berusaha.
Rajin Kerja Bakti dan Gotong Royong, Belajar Zero Waste
Warga Gongjin suka banget tuh kerja bakti, iya kan? Beberapa episode pasti menampilkan rutinitas mereka pake seragam kuning-kuning buat bersih-bersih wilayah Gongjin. Bahkan mereka pun juga memilah sampah lho. Ini mah kampanye bagus banget buat aksi zero waste. Terus bu Gamri juga masih nyuci manual pake papan kayu. Kalau bagi-bagi makanan juga pake rantang. Bahkan Hong Du Sik juga sering bebikinan lilin aromaterapi sendiri, bikin sabun sendiri. Uwwhh keren bosque!
Melahirkan Itu Sakit dan Kadang Bikin Baper
Siapa yang bilang hamil dan melahirkan itu mudah?
Mungkin mudah bagi sebagian orang tapi juga tidak mudah bagi sebagian yang lain. Mulai dari hamil yang bikin morning sick, mual berkepanjangan, tiba-tiba jadi sensitif dan baper, badan pegel-pegel, heart burn, yahh banyak deh. Tapi menyenangkan sih kalau aku bilang. Karena moment ini memang yang paling ditunggu. Alhamdulillah aku dulu ngebo banget, ngga mual dan ngga ada keluhan aneh-aneh.
Tapi aku juga setuju kalau melahirkan itu ngga sepenuhnya mudah. Prosesnya itu lho..
“Kau pikir melahirkan itu mudah? Tubuhku hancur dibuatnya. Seluruh tulang di tubuhku seperti patah, lalu disambung lagi! Bayangkan harus memberi ASI tengah malam dengan kondisi seperti itu. Dan bisanya kau bilang aku bersantai? Apakah mengurus anak hanya main-main? Dan kau pikir aku serakah karena menginginkan barang dagangan kita banyak terjual? Kau pikir aku bekerja untuk diri sendiri? Aku tak mau bekerja. Badanku terasa berat dan lelah. Aku ingin istirahat! Aku merasa kesepian dan ketakutan, tapi kau hanya melihat saja. Kau tak tahu betapa melelahkannya ini!”
Mungkin bapack-bapack selamanya ngga akan pernah bisa memahami bagaimana rasanya hamil dan melahirkan. Tapi, plissss. Hargai perjuangan istrimu, pak! Ini bukan proses main-main. Ini sebuah perjuangan dengan taruhan nyawa, kami sedang berjihad lho ini. Melahirkan kehidupan baru agar seorang anak bisa menghirup udara di dunia dengan selamat. Proses ini memerlukan dukungan suami sepenuhnya.
Ham Yun Kyung pun merasa baper banget. Di saat dia ngga bisa membungkuk untuk pasang tali sepatu, eh malah suaminya bikin kelakuan nyebelin. Hati-hati lho sama hormon orang hamil yang sensi banget.
Menjadi ibu itu banyak banget amanah yang harus diselesaikan. Hamil, melahirkan, mendidik anak, mendampingi suami, pekerjaan domestik, rasanya keseharian tanpa jeda dalam 24 jam. Proses menyusui dan mengganti popok tengah malam. Jangan salahkan kalau ada baby blues. Karena kami para ibu membutuhkan support system yang baik.
Mendidik anak bukan hanya tugas ibu, tapi peran ayah lah yang seharusnya dominan memiliki andil besar dalam pengasuhan anak. Bukan hanya lepas tangan dengan cukup menari nafkah. Pokoknya ibu harus stay waras, sempatkan me time untuk diri sendiri. Ibu juga harus bahagia. Karena bermula dari ibu yang bahagia, maka seisi rumah akan terisi penuh kebahagiaannya.
Baca Juga:
Perempuan Boleh Bermimpi Kok! Pesan Moral Ali & Ratu Ratu Queens
Review Film To All the Boys I’ve Loved Before dan 5 Pelajaran Hidup
Bagaimanapun Juga Seorang Anak Membutuhkan Keluarga yang Utuh
“Aku sangat senang sampai tak bisa berhenti menangis. Tapi jika aku menangis, ayah dan ibu akan sedih,”
“Sejujurnya, aku ingin makan bersama keluarga, bukan hanya saat aku ulang tahun, atau saat aku mendapat prestasi di sekolah. Aku selalu ingin kita tinggal serumah,”
Part ini bikin nangis kenceng deh kayanya. Pas orang tua I-jun memutuskan kembali bersama setelah perceraian mereka. Inget ngga? Menurutku I-jun nih anak yang sangat dewasa (dibanding Bo-ra dan mungkin anak seusianya), sangat sopan, penuh tata krama, pandai dalam segala hal, ah pokoknya calon menantu idaman yah hahaa. Tapi bagaimanapun juga ia tetaplah anak-anak. Seorang anak yang ingin menumpahkan segala keluh kesahnya, perasaannya, tanpa bisa ditahan lagi. Jangan sampai anak tidak bisa memahami emosinya sendiri, memendamnya terlalu lama dan tidak tahu bagaimana menyalurkannya. Apakah sebenarnya dia pura-pura dewasa dan berusaha tidak merepotkan?
I-jun sebagai seorang anak, juga menginginkan sebuah keluarga yang utuh. Ayah dan ibu yang lengkap, duduk bersama untuk makan malam keluarga. Bukan makan bersama hanya saat ada pesta ulang tahun atau meraih penghargaan tertentu. Ini yang seharusnya aku syukuri. Memiliki keluarga yang utuh adalah anugrah. Memang tak ada orang tua yang sempurna.
Jang Yeong Guk dan Yeo Hwa Jung juga belajar memberikan yang terbaik untuk anaknya, meskipun belum mengerti apa yang sesungguhnya diinginkan I-jun. Aku membayangkan bagaimana bahagianya I-jun saat orang tuanya kembali bersama, tapi tak mampu mengungkapkannya. Tetap saja dia adalah seorang anak-anak yang butuh pelukan.
Bagaiamanpun juga, anak tetaplah yang menjadi korban pereraian orang tuanya. Kamu boleh bicara tentang anggapan adanya mantan istri, atau mantan suami. Tapi tidak akan pernah ada namanya mantan ibu, atau mantan anak.
Pentingnya Komunikasi Produktif dengan Pasangan
Udah tahu kan apa salah satu misteri Gongjin yang berhasil dipecahkan? Alasan bercerainya Jang Yeong Guk dan Yeo Hwa Jung. Bukan karena kaus kaki terbalik yang berantakan setiap hari. Oh masa iya sesederhana itu?
Entahlah, bagian ini juga membuatku termehek-mehek bombay. Sepenting ini lah komunkasi produktif dengan pasangan. Kamu tuh ngga bisa menebak isi hati orang lain, even orang yang paling kamu sayangi. Apalagi laki-laki tuh manusia yang dilahirkan dengan logika dan perempuan kebanyakan main perasaan. Ya ngga akan pernah ketemu kalau ngga ada obrolan. Sepenting ini lah pillow talk bagi suami istri!
Sesekali berceritalah apa keinginanmu, ungkapkan apa yang ingin pasangan kamu lakukan untukmu. Mencoba terbuka satu sama lain adalah koentji sebuah hubungan. Ungkapkan perasaan sayang, beritahu mereka kalau kamu menyayanginya. Rasanya menyebalkan kalau harus menyembunyikan rasa sayang kita dengan menutupinya dengan kemarahan. Karena sesuatu akan terasa berharga, saat kamu sudah kehilangannya.
Bu Gamri Berangkat Piknik Duluan
Nikmati hidupmu saat ini seperti bu Gamri menikmati hidupnya yang sederhana. Halmeoni kesayangan warga Gongjin. Entah mengapa sesi berbagi surat juga membuat air mata berdera-derai. Bu Gamri berangkat piknik duluan dan bilang, “Rayakan kematianku dengan suka cita. Jangan ada tangisan dan bergembiralah”. Sungguh kepergian dalam tidur yang indah.
Hidup memang ada naik dan turun seperti bianglala. Tapi di sanalah keseruannya, bagaimana kita bisa menikmatinya. Bertahan dalam setiap luka dan bergembira setelahnya.
Embrace the moment, live the moment!
Tak apa sekali-kali merasakan kesedihan dan kekecewaan. Nikmati hidup tanpa perlu jemawa, jangan malu mengungkapkan kasih sayang pada pasangan dan orang tuamu, jalin hubungan yang baik dengan anak dan pasangan, peluklah mereka, menyapa tetangga dan berbagi makanan, keluar bareng sahabat, berilah banyak manfaat dan kenangan baik kepada orang lain. Seperti bu Gamri, kamu akan pergi dengan memberi banyak kebahagiaan di hati setiap orang.
Yahhh, sampai juga kita di ujung cerita. Sebenernya masih banyak yang ingin aku tulis, masih banyak pesan moral yang belum disampaikan. Apa perlu part 2? Hahah. Tapi bener-bener deh warga Gongjin dan misterinya yang sudah terungkap memang memberi kehangatan. Ini malah di reviewnya ngga ada ngebahas duo dimple sama sekali. Nyadar ngga? Saking terpesona sama hangatnya warga Gongjin :))) Warganya ngga ada yang antagonis, solid banget, tanggap banget, jadi pengen tinggal di lingkungan kek gitu kan?
Kalau kamu, menemukan pesan moral apa setelah menonton Hometown Cha Cha Cha?
26 Komentar. Leave new
Ya ampuuun aku pengin segera nonton jadinya. Ini Drakor udh aku masukin ke list mba, tapi memang selama ini aku tunggu tamat dulu, Krn ga suka nonton ongoing, takut endingnya sedih hahahaha. Kalo sedih, aku cancel soalnya. Bisa baper .
Btw, alasan utama pengin nonton ini sih, ga kayak orang lain yg tergila2 Ama Kim Seon Go, aku malah tergila2 Ama Shin min ah ❤️. Makanya mau ada skandal si aktor Kim kek, tetep harus nonton demi Shin hahahaha. Ngefaaans banget dari dulu Ama dia . Aku sukaa nih cerita yg tema keluarga gini. Kayak dulu nonton reply 1988
Akuuuu juga nonton Reply 1988 dan jatuh cinta dongggg.
Pokoknya yang berbau slice of life tuh sukaaa banget. Kaya hospital playlist. Setelah nangis terus ngakak, gituuuu baeeee!
Pokoknya mba Fann harus nonton deh. Biar bisa ngobrol lagi wkwkwk
Aku blom nonton serialnya, namun baca dari ceritanya aku juga mau jadi orang tua sehat sampai tua biar gak sakit sakitan dan merepotkan anak anak
Sippp bener banget kan mba..
Hometown Cha cha cha ini menarik banget ceritanya, mulai dari percintaan kepala hong dan dokter gigi hingga masa lalunya kepala hong. Rekomended pokoknya drakor ini
Bener. Apalagi bnayak banget pesan moralnya kan..
keakraban warga desa Gongjin menjadi kekuatan drama Hometown Cha Cha Cha
karena kisah cinta Hong Du-Sik – Hye Jin lancar jaya 😀
Lha iyaaa. Jadi pengen main ke Gongjin juga kan..
Film yang menarik dan sarat pesan moral dalan pengasuhan dan kehidupan rumah tangga kayaknya. Sampai sekarang aku belum tergoda lagi nonton drakor sejak winter sonata wkwkwk.. Tapi baca ulasan ini aku jadi pengen nonton ini. Duh duh gimana nasib bobok malamku kl aku ngedrakor ini Kak 🙁
Wkwkwkw aku juga pilih-pilih kok kalo nge-drakor. Kalo yang ngga hits banget mah skip aja. Capek ih begdang bae!
Wah kok kita hampir samaan ambil poin di hometown cha cha ini . Sampai2 aku nyari lho asal dr film aslinya yg meluncur bebrapa tahun silam.
Aku juga paling ” nyes” sama ungkapan dr heyjin kok
Bahwa kadang yg dibtuhkan ank adalah ortu yg sehat dan oanjang umur sehingga bisa membersamai mereka sampai sukses
Nah lho, deg banget kan.
Sesi2 yg touchable banget ya mbak.. akuoun berderai2 saat 2 sesi terakhir drakor ini. Apalagi pas lagi sesi melahirkan duh ikut mules
Wah kok kita hampir samaan ambil poin di hometown cha cha ini . Sampai2 aku nyari lho asal dr film aslinya yg meluncur bebrapa tahun silam.
Aku juga paling ” nyes” sama ungkapan dr heyjin kok
Bahwa kadang yg dibtuhkan ank adalah ortu yg sehat dan oanjang umur sehingga bisa membersamai mereka sampai sukses
Nah lho, deg banget kan.
Sesi2 yg touchable banget ya mbak.. akuoun berderai2 saat 2 sesi terakhir drakor ini. Apalagi pas lagi sesi melahirkan duh ikut mule
Nah bener mba Hamim. Sesi bu Gamri sama Hye Jin ini sampe aku screenshot biar inget terus. Biar kita semangat hidup sehat buat anak=anak ntar yahhh.
Samaaaa. pas momen lahiran berasa ikut mengejan wkwkwk.
Aku juga udah nonton dan suka banget sama pesan ceritanya, tapi juga sedih terhadap skandal yang menimpa aktornya
Iyaaa huhu, mirip banget nih sama cerita Du-sik eps 14 yah. Semoga cepet kelar mbakk
Teman saya pengemar berat drakor katanya judul ini seru banget
Saya nontonnya di telegram. Belum kelar dan memang ada misteri
Ini salah satu serial drama Korea yang terbaik tahun ini sih. Cast dan skenarionya pas banget dan healing buat penonton. Kalau urusan skandal aktor utamanya, ya beda lagi sih. Kita mah dapet moral value dari nonton pokoknya
Ini kisah KSH pas banget sama Du-sik eps 14 yah huhu
Cerita filmnya sarat makna, cocok nih buat ditonton bareng keluarga. Aku catet dulu tonton kemudian
Siappp mba
wah bagian yang tulisna wwarna biru di bawah tentang melahirkan ituu benar sekali. Ya ampun, semoga setiap wanita diberi kesabaran yang tak terbatas ya.
Aamiin. JIhad semua ibu ya mbaa.. Semangat!
aku belum nonton hhu masih banyak tontonan drakor lain wkwk tp udh banyak liat spoiler dan review jadi pengen buru” nnton. apalagi aku suka sama dimple couple
Buruannn nonton hehee
Emang sih, orang ganteng selalu dimavkan wkwkwk