“Ah, kamu bohong mba.. Dulu kamu bilang kalau udah pernah melahirkan normal, bakal ngga sakit lagi pas menstruasi.”

Benarkah Nyeri Haid Hilang Setelah Melahirkan, Mitos atau Fakta?
Begitulah kata sepupuku, saat dia tetep merasakan nyeri haid pasca melahirkan. Iya, dulu pas masih belum nikah, doi emang sering mengeluh kram perut yang luar biasa hebat. Istilahnya kalau orang Jawa bilang, dilepen. Sensasinya kaya kontraksi ringan mungkin ya.
Padahal tingkat rasa sakit tiap cewek kan beda-beda ya. Kalau aku sih alhamdulillah sebelum dan sesudah menikah bahkan sampai kini punya anak tiga, ngga pernah nyeri haid yang kebangetan. Pernah sekali dua kali tapi ya ngga sampai parah banget.
Table of Contents
Kenapa sih bisa nyeri haid berlebihan?
Sebenernya nyeri haid berlebihan dikarenakan kontraksi rahim. Jadi rahim mengalami kondisi mengencang dan melemas. Tau kan kalau saat ini ada peluruhan darah dari rahim. Nah, lapisan rahim ini melepas zat kimia khusus yang disebut prostaglandin.
Saat zat kimia ini dilepas dari dinding rahim maka akan menyebabkan kekuatan kontraksi bertambah. Kadar prostaglandin yang tinggi dapat menyebabkan nyeri perut bahkan kram perut sampai parah.
Endometriosis
Ada juga yang sebelum menikah sering nyeri haid dan setelah menikah malah kesulitan hamil. Dilansir dari Healthline, endometriosis terjadi ketika jaringan tumbuh di luar tahim misalnya ovarium, usus dan menyebabkan perlengketan. Jaringan ini akan tumbuh, menebal kemudian rusak. Nah jaringan yang rusak ini jadi ngga punya tempat untuk keluar kemudian terjebak di panggul.
Ini yang menyebabkan muncul nyeri di panggul dan gejala endometriosis juga bisa menimbulkan kram berlanjut sebelum hingga beberapa hari masa menstruasi.
Kista Ovarium
Apabila setelah melahirkan bagian pinggang dan perut terasa nyeri saat haid, bisa jadi ada kelainan kista ovarium. Emang bener, sepupuku yang bilang masih sakit saat haid setelah melahirkan pervaginam, emang ternyata punya kista.
Mitos atau Fakta?
Ada sebuah penelitian yang dilakukan sebuah tim di Taiwan pada tahun 2006 terhadap wanita berusia di atas 40 tahun. Seiring bertambahnya umur, ternyata rasa nyeri haid semakin menurun. Meskipun tidak ada yang memiliki anak.
Peneliti tersebut juga melanjutkan riset lebih dari 3.500 wanita selama delapan tahun. Ada yang memiliki anak dan banyak yang merasa nyeri haid mereka berkurang setelah melahirkan.
Terus untuk yang menjalani SC juga 51% masih merasakan nyeri haid setelahnya. Selain itu lama kehamilan juga mempengaruhi 77% ibu yang memiliki bayi prematur. Kadang juga mereka masih mengalami nyeri haid.
Kesimpulannya?
“Bagi yang belum pernah melahirkan normal, emang sih rahimnya masih kecil, tegang, dan pintu saluran serviks bagian dalam masih sempit. Tapi setelah melahirkan, itu akan membesar,” kata Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS MRCCC Siloam Jakarta, dr. Ardiansjah Dara.
Nyeri saat haid bisa saja hilang setelah melahirkan. Namun, hal ini ngga bisa dipukul rata buat semua ibu yah. Tergantung siatuasi dan kondisi masing-masing ibu.
Cara menghilangkan nyeri haid
Ternyata ada beberapa cara menghilangkan nyeri haid yang terbukti efektif dan bisa kamu coba lho. Simak yuk..
Minum air hangat
Cara ini emang terbukti efektif mengurangi perut kembung. Fungsinya agar tubuh tidak dehidrasi saat menstruasi. Masalahnya emang perut kembung bisa bikin nyeri haid dan bikin ngga nyaman bergerak.
Minuman hangat pun membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh dan mengendurkan otot yang tegang.
Kompres botol dengan air hangat

@merdeka.com
Aku biasanya pakai ini sih. Kompres botol dengan air hangat atau bantal penghangat. Emang bikin nyaman banget. Pas kontraksi saat mau melahirkan juga pake kompres botol.
Ternyata emang cara ini efektif melancarkan aliran darah, bikin otot rahim ngga tegang juga.
Mengoleskan minyak esensial

meredakan nyeri haid dengan esensial lavender
Penelitian yang dilakukan National Center for Biotechnology Information membenadingkan pemberian pereda nyeri haid pada dua kelompok siswa perempuan menggunakan minyak almond dan campuran minyak esesnsial.
Hasilnya penggunaan minyak esensial seperti kayu manis, cengkeh, atau lavender merasa lebih lega untuk meredakan nyeri.
Emang sih bau yang menyegarkan bisa bikin relax banget dan bikin lupa sama nyeri gaes. Ini pengalaman pribadi juga hehe.
Menghindari makanan tertentu
Kalau ini mah aku sendiri yah, saat menstruasi menghindari makanan yang menyebabkan kembung lebih parah dan retensi air. Misalnya makanan berlemak, minuman berkarbonasi dan kafein. Aku juga menghindari pedas sementara waktu sih. Jangan lupa banyak minum air putih ya, biar ngga dehidrasi.
Olahraga ringan
Menurutku olahraga ringan ini worth it banget dalam mengurangi nyeri haid. Soalnya aku tuh kalau diem aja malah berasa semakin nyeri kalau hari pertama gitu. Tapi ya jarang juga sih. Paling ngga minimal work out lah. Atau gowes. Atauuu jalan pagi deh!

@gooddoctor.co.id
Pokoknya kalau nyeri haid terus berulang dan udah ngga bisa diatasi sendiri, sebaiknya kamu konsultasi sama dokter spesialis kandungan.
Jangan lupa jaga kesehatan yah..
1 Komentar. Leave new
[…] Benarkah Nyeri Haid Hilang Setelah Melahirkan, Mitos atau Fakta? […]