Apa bayangan ibu-ibu mendengar kata jelantah? Pasti nggak jauh-jauh dari minyak kotor, dekil, ngga bisa dipakai lagi karna bikin tenggorokan gatel. Jadi harus segera dibuang sejauh mungkin. Nah kan. Bagi saya dulu, jelantah adalah tetesan surga. Halah. Eh beneran loh. Karena saya bener-bener mencari sisa jelantah agar bisa mengantarkan saya menjadi Ahli Madya. Karena minyak jelantah yang kami teliti saat itu ternyata memang berpotensi menjadi biodiesel. Wah keren kan. Ternyata ada lho gerakan sedekah jelantah. Mau tau?
Baca Juga: Pentingnya Zat Gizi Makro dan Mikro untuk Cegah Stunting
Gerakan Sedekah Jelantah
Nyatanya hingga saat ini memang jelantah hanya dipandang sebelah mata. Hanya beberapa orang yang sudah menemukan nilai gunanya dan mau bersusah payah menyulap jelantah agar bisa bermanfaat lagi. Masih banyak rumah-rumah yang belum mau mengolah limbah minyak jelantah rumah tangga mereka. Kalau satu rumah saja yang membuang jelantah mereka ke wastafel memang ‘terlihat’ sedikit, tapi bayangkan kalau se-RT, se-kecamatan, tukang gorengan, warung-warung, semua rumah se-kota membuang jelantah mereka semena-mena, semua yang awalnya sedikit pun akan terakumulasi dan jelas mencemari badan air. Hal ini yang akan mengganggu makhluk hidup dan ekosistem sungai-laut. Mau sampai kapan hal ini berlangsung?
Nah di Malang ada yang namanya “Gerakan Sedekah Jelantah”. Sahabat Alam Cilik yang digawangi DK Wardhani berinisiatif mengumpulkan jelantah skala rumah tangga dan mengolahnya menjadi sabun. Sifatnya donasi atau sedekah, karena bukan hanya sekedar memberikan sampah minyak tetapi juga memberikan edukasi seperti menyaring jelantah dan mengolahnya menjadi sabun. Sebenarnya fokusya adalah membangun kesadaran masing-masing individu untuk mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah rumah tangga.
Proses Saponifikasi Minyak Jelantah
Jadi inget proses saponifikasi memang mebutuhkan minyak/lemak dan basa kuat agar bisa muncul reaksi penyabunan. Meskipun terdapat soda api (Natrium Hidrokside) tetapi sabun ini aman kok. Untuk membuat sabun padat biasanya menggunakan NaOH, kalau membuat sabun cair digunakan KOH. Larutan soda api yang tercampur dengan minyak akan tersaponifikasi dan membentuk sabun. Agar soda api benar-benar hilang maka sabun harus diangin-anginkan selama 3-4 minggu, baru aman dipakai deh. Proses ini disebut curing.Jadi intermezzo dulu pernah bikin sabun cair sama temen-temen terus dijual sendiri untuk matkul kewirausahaan. Heu heuuu.
Apakah ngga bau tuh minyak jelantah langsung dijadikan bahan baku sabun?
Weits tunggu dulu. Semua ada tekniknya brosis. Jadi untuk mengurangi bau dan menyerap residu bisa menggunakan arang tumbuk yang panas. Jadi arang tersebut direndam ke dalam minyak jelantah sehari sebelumnya lalu disaring deh. Penambahan pewangi alami seperti sereh atau pandan juga bisa menetralkan bau jelantah tersebut sehingga baunya menjadi samar.
Nah buat kalian yang bingung mau membuang jelantahnya kemana, yuk sedekahin aja tuh jelantahnya ke beberapa simpul terdekat. Dari gerakan kecil yang dimulai dari kita sendiri semoga kelak bisa memberi inspirasi bagi orang terdekat kita bahkan harapannya agar setiap rumah bisa mengolah limbah mereka sendiri. Jelantah ini InsyaAllah akan dipergunakan sebagai bahan dasar sabun cuci dan bahan bakar untuk desa/kampung yang belum ada listrik. Kalau bukan mulai dari kita yang bergerak menyayangi bumi, terus apa yang akan kita tinggalkan untuk anak cucu kita nanti.
Baca Juga: Penyebab Rambut Rontok Pada Busui dan Cara Mengatasinya
Resep Bikin Sabun dari Minyak Jelantah
Nih cara bikin sabun nyontek resep dimari, yukk bikin sabun alami sendiri gengs!
Bahan (Resep ini berlaku kelipatannya):
– Minyak jelantah setengah liter (kurang lebih 450 gram)
– Arang secukupnya. Ditumbuk atau jadikan potongan kecil-kecil dimasukkan ke minyak sehari sebelum dipakai
– Soda api 82,46 gram (beli di toko kimia/toko bangunan)
– Pandan/sereh 7-10 lembar, rajang supaya mudah diblender (bisa diganti beberapa sendok kopi, ambil airnya saja. Ampasnya jangan dibuang, bisa untuk masker wajah atau scrub)
– Air 171 gram
Baca Juga: 6 Manfaat Workout di Rumah untuk Wanita
Alternatif komposisi resep:
Air 190gr
NaOH 64 gram
minyak 500gr
pandan/sereh/kopi/jahe — pilih salah satu
Resep ini berlaku kelipatannya.
Alat yang dibutuhkan:
* Pengaduk kayu
* Spatula (untuk membersihkan sisa adonan)
* Gelas takar (pilih plastik tahan panas atau kaca)
* Timbangan (lebih baik memakai timbangan digital supaya mendapatkan angka yang presisi)
* Wadah stainless steel atau wadah plastik yang tahan panas (jangan memakai wadah dari aluminium). Wadah ini dipakai untuk mengaduk adonan
* Cetakan tahan panas, bisa memakai cetakan puding, olesi dengan minyak atau baki plastik yang memiliki ketinggian, tetapi alasi dulu dengan plastik tahan panas. Setelah dipakai membuat sabun, jangan dipakai lagi untuk memasak.
* Lap dan koran bekas untuk alas dan membersikan sisa-sisa minyak.
Alat pengaman:
+ Masker
+ Kacamata pelindung
+ Sarung tangan
Peringatan :
- Pastikan tidak menggunakan alat-alat (sendok, wadah) dari alumunium krn reaksinya dgn NaOH akan menghasilkan gas Hidrogen, yg bisa ‘meledak’ atau membuat luapan gas yang sangat banyak.
- Selama proses pembuatan sabun gunakan alat pengaman, ya. Jangan sampai air soda api terkena mata atau kulit. Kalau terkena kulit, akan terasa sedikit gatal dan panas seperti terbakar. Jika kena nyiprat ke tangan segera olesi dengan cuka apel.
Persiapan :
a. Untuk mengurangi bau dan menyerap residu, maka siapkan arang tumbuk dan rendam dalam minyak jelantah sehari sebelumnya. Lalu saring dengan kain (bisa kaos oblong/singlet bekas).
b. Siapkan air pandan, dengan cara blender pandan+air lalu saring, hasil jadi 171 gram. Atau bisa juga air kopi, jadinya 171 gram.
Baca Juga: Bolehkah Langsung Menyikat Gigi Setelah Makan Manis?
Cara membuat:
(1) Siapkan alat bahan dengan baik, sebelum mulai. Ini penting untuk dilakukan, jangan sampai kita kebingungan saat sudah membuat adonan.
(2) Timbang semua bahan yg diperlukan, agar siap untuk dicampur atau dilarutkan.
(3) Masukkan soda api ke air pandan/air kopi. Jangan terbalik: Jangan sampai air pandan/air kopi yang dituang ke soda api karena bisa meledak. Aduk soda api sampai benar-benar larut lalu biarkan dingin atau sampai suhu ruang. Uap yang keluar selama proses ini jangan sampai terhirup dan jangan sampai airnya terpercik ke mata. Jadi, penting untuk memakai masker serta kacamata pelindung. Selain itu, lakukan proses ini di tempat yang berventilasi bagus. Langsung larutkan di dandang/wadah stainless.
(4) Timbang minyak jelantah yang telah di saring.
(5) Masukkan minyak jelantah ke dalam larutan soda api. Aduk dengan sendok kayu sampai mencapai kekentalan yang mayones, kurang lebih selama 20 menitan (tergantung jelantah apa yang dipakai, untuk minyak curah akan lebih cepat mengental). Ciri trace adalah jika pengaduk diangkat, akan meninggalkan jejak pada adonan.
(5) Tuang ke dalam cetakan yang telah disiapkan. Diamkan semalam. Potong sabun menjadi ukuran yang diinginkan, lalu angin-anginkan di tempat yang berventilasi bagus. Setelah 3-4 minggu, sabun bisa digunakan. Lebih bagus lagi kalau didiamkan sampai 2-3 bulan.
Selamat Mencoba!