“Setiap perempuan memiliki tantangannya sendiri dalam menjalankan perannya baik sebagai diri mereka sendiri, sebagai ibu dan sebagai istri. Selama ini para Ibu sudah belajar bagaimana mendidik anak dengan baik (Bunda Sayang), bagaimana mengelola keluarga dengan baik (Bunda Cekatan), bagaimana bisa mandiri dan memiliki jati diri (Bunda Produktif) , sekarang saatnya para ibu belajar bagaimana keberadaannya ini bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya (Bunda Salihah)”
Puji syukur alhamdulillah, saya bisa meneruskan sampai jenjang Bunda Saliha. Ini sudah menjadi pencapain terbaik bagi saya. Dan surprisingly, saya berhasil menyelesaikan semua rangkaian perjalanan Bunda Saliha sampai akhir. Masya Allah, saya lulus! Benarkah?
Padahal di awal perkuliahan masih ragu, akankah bisa menapakkan kaki untuk melanjutkan jenjang ini. Perlukah mengambil jeda atau berani melangkah kembali? Saya pantang berhenti ketika memulai sesuatu. Biarlah langkahnya mungkin lebih lambat, tapi saya yakin kalau harus menyelesaikannya. Biarlah saya tertatih untuk sampai, asalkan saya bisa sampai.
Tapi saya bisa lebih dari itu. Saya ingin mengambil manfaat lebih besar bersama Ibu Pembaharu.
Table of Contents
Dari Rumah untuk Dunia
Bisa apa ibu rumah tangga yang hanya berdiam diri di rumah?
Jangan salah, ibu rumah tangga bisa berperan besar untuk mengubah dunia. Dari rumah lah kami bisa mewujudkan mimpi dan berkarya.
Kelas Bunda Saliha batch #1 membuat saya belajar banyak. Seorang ibu tetap bisa menemukan masalahnya dan mengubahnya menjadi sebuah tantangan hidup. Harapannya mereka bisa menciptakan solusi untuk masalah tersebut. Saat ini kami akan membuat sebuah ekosistem agar bisa melahirkan para ibu yang siap dengan perubahan zaman.
Misi Ibu Pembaharu
“Menghadirkan sebuah ekosistem bagi lahirnya para ibu yang mampu menemukan masalahnya dan menciptakan solusi untuk masalah tersebut, sehingga keberadaannya di muka bumi bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.”
Syarat Kelulusan
Mahasiswa kampus Ibu Pembaharu memiliki dua kriteria lulus. Apa saja?
Kriteria lulus secara umum yang ditentukan oleh pihak manajemen kampus, dan kriteria lulus secara personal yang ditentukan oleh masing-masing mahasiswa. Maka dua kriteria ini yang akan menjadi bahan pertimbangan kelulusan di akhir perkuliahan.
Kriteria lulus secara umum yang ditentukan oleh pihak Manajemen kampus adalah sebagai berikut:
- Tuntas dengan minimal 7 dari 8 tantangan, dan 7 dari 8 review yang ada
- Mampu mengubah empati menjadi minimal 1 aksi untuk 1 solusi
- Ikut berpartisipasi aktif minimal 2 dari 3 event besar di kampus Ibu Pembaharu
- Mampu membuat 1 portfolio aksinya dalam bentuk websites/pdf/karya digital lain.
Saat ini saya sudah menuntaskan sedikitnya 7 tantangan, karena tugas materi 8 ini adalah yang terakhir. Saya pun juga tak pernah absen memberi review jurnal buddy.
Sudah tuntas juga mengubah empati menjadi satu aksi bertajuk Ibu BARIS. Solusi untuk upgrade parenting islami. Untuk event pun, Ibu BARIS berhasil melewati semua event dengan baik (terakhir nih yang belum Konferensi Ibu Pembaharu). Dan terakhir adalah bikin video tim changemaker journey dengan sebuah portofolio digital.
Bagaimana dengan indikator kelulusan pribadi?
Indikator kelulusan pribadi untuk saya sendiri adalah:
- Menyelesaikan ketuntasan perkuliahan dengan standar mengikuti semua kriteria persyaratan kelulusan
- Bermanfaat dalam tim dengan kerja tim tanpa hanya menyumbang nama
- Xtra Miles
Poin pertama alhamdulillah sudah, tinggal menunggu Konferensi Ibu Pembaharu. Poin kedua sudah, karena kami memiliki pembagian job desc yang jelas dalam tim. Sehingga kami memiliki tugas masing-masing dan berkontribusi dalam menjalankan peran. Kami sudah Xtra Miles juga dalam event Ibu Pembaharu, dan nantinya akan bersama-sama mengikuti Konferensi ibu Pembaharu meskipun sudah mengikuti 2 event berjalan.
Alir Rasa
Pada awalnya saya mengikuti tim optimasi Blog oleh tim KEMAL. Setelah berjalan, kok rasanya saya kurang bisa maksimal di sini. Karena yang saya butuhkan saat ini adalah tentang upgrade ilmu parenting. Saya merasa masih kurang banyak dalam mendampingi ananda. Saya pindah grup ke Ibu BARIS yang digawangi oleh bu Dani. Bersama mba Rina dan mba Isty yang kebetulan kami berempat adalah member Bunsal semua.
“If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”
Bersama mereka saya menemukan sebuah rumah yang mewadahi semua kegundahan selama ini. Saya bisa lebih memahami masalah yang ada kemudian menggalinya lebih dalam. Dari berbagai problem statement anggota tim, kami harus mencapai satu mufakat problem statement bersama.
Akar masalah yang berujung dengan masalah besar yang sama. Awalnya yang muncul adalah dua masalah besar yaitu Upgrade Ilmu dan Time Management. Setelah menimbang, menggali, merenung, akhirnya kami memilih satu.
Tim kami menyetujui tentang: Upgrading Parenting Islam
Membangun Aksi untuk Solusi dalam ApresiAKSI
“Jangan pernah meragukan sekelompok kecil warga negara yang penuh perhatian dan berkomitmen dapat mengubah dunia, memang itu satu-satunya hal yang pernah ada,” Margaret Mead
Ini adalah salah satu cara untuk kami membuat proyek atau gagasan inovasi sosial berkelanjutan. Nantinya akan ada apresiasi, evaluasi, dan monitoring untuk memutuskan proyek kita ke depannya bakal seperti apa.
Apakah aksi atau proyek yang kami jalankan sudah berdampak sosial apa belum. Dampak sosial ini mempengaruhi AKSI kami terhadap sesama manusia dan lingkungan sekitar. Apakah AKSI kita sudah bermanfaat dan memberi hasil positif apa belum.
Ibu Baris merupakan sebuah wadah untuk ibu-ibu yang ingin upgrading parenting islami. Kami hadir agar bisa bermanfaat untuk semua orang.
Harapan kami, Ibu BARIS memiliki dampak langsung yang bisa memberi ruang untuk banyak orang. Kami memiliki banyak program yang telah dijalankan. Soft launching awal kami mengundang Teh Kiki Barkiah, seorang pemerhati parenting yang sangat fokus pada pendidikan anak. Alhamdulillah banyak sekali peminatnya dengan tajuk, “Pentingnya Belajar Parenting Islami”.
Selain itu kami ada one week one post di IG dan FB, kami juga memiliki media sosial IG, FB, dan YT. Saat ini kami sedang mengisi kelas parenting seminggu sekali lewat WAG dan Live Zoom setiap Selasa pukul 15.30.
Kesimpulan
Semoga Ibu BARIS bisa terus berlanjut meskipun kelas Bunsal telah usai. Semoga kami bisa konsisten dalam berbagi dan mewadahi rasa ingin tahu sesama ibu dalam upgrade ilmu parenting islami.
Bismillah, semoga AKSI kami Tim IBU BARIS terealisasi dengan baik, diberikan kemudahan dan kelancaran, dilimpahi keberkahan, dan menjadi amal jariyah, bermanfaat bagi banyak orang di luar sana, Aamiin.
Baca Juga:
Ibu Pembaharu #1: Identifikasi Masalah
Ibu Pembaharu #2: Membangun Tim yang Solid
Ibu Pembaharu #3: Memahami Masalah Bersama Tim
Ibu Pembaharu #4: SMART Goals dan Sumber Daya
Ibu Pembaharu #5: Identitifikasi Aksi
5 Komentar. Leave new
kereennn… Semangat Ibu Baris
Semangat juga Rinjing Destock, maju terus jaya bersama!
Kukira nerusin yg masalah tentang mom blogger itu Bun. Btw, jurnalku belum selesai.
wah keren ya IIP ini, aku mengikuti di akun teamn2 IP yang ikut jadi ambasadornya aja bikin uhuy, keren sih ada semacam sekolah ya buat emak2 dengan kontribusi ke dunia melalui peran masing maisng
Iya dongg. Mba Hamim ikut juga yuk