
Materi #1 Identifikasi Masalah
Puji syukur bisa meneruskan sampai jenjang Bunda Salihah. Butuh perjuangan panjang hingga sampai tahap ini. Awalnya saya masih maju mundur ingin meneruskan perkuliahan atau tidak. Banyak amanah yang masih menjadi tanggung jawab. Melihat spoiler perkuliahan seperti tidak mampu saja, rasanya ingin rehat sebentar. Apakah perlu mengambil cuti?
Tagline Dari Rumah untuk Dunia. Sebenarnya apa yang mau disampaikan pada tahap Bunda Salihah ini?
Setiap perempuan memiliki tantangannya sendiri dalam menjalankan perannya baik sebagai diri mereka sendiri, sebagai ibu dan sebagai istri. Selama ini para Ibu sudah belajar bagaimana mendidik anak dengan baik (Bunda Sayang), bagaimana mengelola keluarga dengan baik (Bunda Cekatan), bagaimana bisa mandiri dan memiliki jati diri (Bunda Produktif) , sekarang saatnya para ibu belajar bagaimana keberadaannya ini bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya (Bunda Salihah)
Kini saatnya mengambil peran yang lebih besar untuk menebar manfaat. Mengapa tema yang diambil adalah Ibu Pembaharu?
Menghadirkan sebuah ekosistem bagi lahirnya para ibu yang mampu menemukan masalahnya dan menciptakan solusi untuk masalah tersebut, sehingga keberadaannya di muka bumi bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.
Kata bermanfaat seolah menjadi cambuk bagi saya. Untuk apa kita hidup kalau belum berupaya menebar manfaat, setidaknya untuk diri kita sendiri? Di sini saya menemukan jalan keluar. Saya memutuskan melanjutkan perjalanan.

Kartu Mahasiswa Ibu Pembaharu
Table of Contents
Kampus Ibu Pembaharu
Tema Ibu Pembaharu ini akan dikemas dengan sebuah pola gamification, dengan latar belakang Kampus Ibu Pembaharu. Seluruh Ibu akan berada dalam sebuah kampus, disana kita akan belajar bersama menggali semua “tantangan hidup” yang dihadapi oleh setiap ibu, dan bersama-sama mencari solusinya. Harapannya setelah mengikuti aktivitas di Kampus Ibu Pembaharu setiap ibu akan berkontribusi bagi terwujudnya komunitas yang berkelanjutan, menjadikan masalah sebagai sebuah tantangan, dan menghadirkan manfaat bagi semua umat. Para calon Ibu Pembaharu akan menjalani masa perkuliahan selama 6 bulan, dimulai dari tanggal 22 Juni 2021 dan berakhir pada tanggal 22 Desember 2021.
Syarat Kelulusan
Mahasiswa kampus Ibu Pembaharu akan memiliki dua kriteria lulus, yaitu kriteria lulus secara umum yang ditentukan oleh pihak manajemen kampus, dan kriteria lulus secara personal yang ditentukan oleh masing-masing mahasiswa. Dua kriteria tersebut akan menjadi bahan pertimbangan kelulusan di akhir perkuliahan. Kriteria lulus secara umum yang ditentukan oleh pihak Manajemen kampus adalah sebagai berikut:
- Tuntas dengan minimal 7 dari 8 tantangan, dan 7 dari 8 reviu yang ada
- Mampu mengubah empati menjadi minimal 1 aksi untuk 1 solusi
- Ikut berpartisipasi aktif minimal 2 dari 3 event besar di kampus Ibu Pembaharu
- Mampu membuat 1 portfolio aksinya dalam bentuk websites/pdf/karya digital lain.
Kriteria lulus secara personal yang ditentukan oleh masing-masing mahasiswa. Setiap mahasiswa di Kampus Ibu Pembaharu berhak untuk membuat indikator lulusnya masing-masing sesuai dengan kemampuan dan target mengikuti perkuliahan di Kampus Ibu Pembaharu. Indikator lulus versi personal ini akan menjadi bahan diskusi di saat penentuan lulus tidaknya mahasiswa di akhir pembelajaran. Indikator lulus versi personal ini dibebaskan bentuknya mau seperti apa, yang penting adalah terukur.
Materi #1: Identifikasi Masalah
Every Mother is a Changemaker
Sebelum melakukan perubahan, kita harus memiliki masalah. Saat kita memiliki masalah, bagaimana caranya agar mengubah masalah yang ada menjadi tantangan. Sebelumnya kita harus memiliki bank masalah dengan mengumpulkan berbagai masalah yang ada di sekitar kita. Identifikasi masalah mulai dari: diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.

Identifikasi Masalah 1
Yah sebenernya kalau masih harus merenung lagi, mungkin masih ada lagi yang harus dituliskan hehe. Tapi secara garis besar ya seperti ini.
Masalah diri sendiri:
1. Tidak PD karena belum mandiri finansial
2. Merasa bersalah karena anak terlalu sering screen time
3. Waktu yang kurang dalam menemani anak bermain dan menyediakan media pembelajaran
4. Tidak menyelesaikan buku yang sudah dibuka dan dibaca
5. Kurang eksplorasi resep masakan baru
6. Masih perlu upgrade ilmu tentang blogging
Masalah keluarga:
1. Kurang mendampingi anak muroja’ah dan mengaji
2. Kadang masih bermasalah dalam komunikasi produktif dengan pasangan
Masalah lingkungan:
1. Sebagai penyintas, resah melihat masyarakat kurang edukasi dan kurang perhatian terhadap dampak Covid-19
Bagaimana Tahu Kalau Ini Masalah?

Bagaimana tahu kalau ini masalah?
Bagaimana Tahu Masalah Sudah Selesai?

Bagaimana tahu masalah selesai?
Problem Statement

problem statement
Dari berbagai masalah pada bank masalah, silakan ambil yang paling urgent deh. Kalau saya sendiri, yang sedang urgent adalah tentang upgrade ilmu ngeblog. Kenapa? Rasanya jadwal manajemen kandang waktu berantakan lagi deh. Harusnya saya mah udah lulus bab ini, tapi entah kenapa jadi keteteran lagi. Akibatnya jadi ngga begitu fokus main sama anak-anak. Jadinya anak-anak lebih didampingin gadget atau TV, bahkan sering main sendiri bertiga. Huhu. Feel guilty banget sebenernya.
Analisa Akar Masalah

Analisa akar masalah
Coba deh kenapa bisa gitu. Yuk cari akar masalahnya. Jadi beberapa minggu terakhir saya lagi ikut kelas berbenah blog. Saya sendiri seneng bisa ikut kelas, jadi tahu kan bobroknya blog saya ada di mana aja. Eh lha kok keasyikan kaya yang ngga tahu waktu. Halah. Maksudnya kadang masih nyuri-nyuri buka laptop siang-siang. Karena beres-beres rumah di blog, jadinya jarang nulis artikel juga sih. Karena kalau ngga ngejar ketinggalan nanti bakal banyak deadline numpuk ke depannya. Tapi alhamdulillah juga nih bisa belajar bareng temen-temen hebat. Bahkan bisa terpilih nyantol dapet hadiah Moz Pro sama Canva Pro setelah berhasil menyelesaikan rangkaian tantangan. Huhuuu terharu.
Dampaknya adalah waktu bermain bareng anak-anak yang tersita. Yah masih main sih sama anak-anak tapi hanya raga yang menemani, pikiran melanglang buana entah ke mana. Ini bener-bener meresahkan saya akhir-akhir ini. Harus segera cari solusi yang sama-sama enak. Sama-sama jalan keduanya tanpa saling menyakiti, aseeek!
Begitulah identifikasi masalah yang lagi bikin saya termenung beberapa saat terakhir ini. Harus segera bikin jalan keluar. Harus obrak abrik lagi kandang waktu. Biar semua bisa mendapat porsi yang pas. Gimana caranya? Nanti yah.. hehe.
Baca Juga:
Malang, 28 Juni 2021
35 Komentar. Leave new
Yaampun manajemen waktu masih jadi masalah terberat saya nih mbak huhu.. Izin save tulisannya, mesti saya baca pelan2 pas anak tidur hehehe
Iya mbaa, PR sepanjang masahhh.
Masyaallah hebat.
Aku selalu takjib liat para ibu di luar sana yang dedikasinya tinggi bukan hany untuk seisi rumah saja. Tapi juga lingkungannya. Semangat
Semangatttt. Semoga bisa istiqamah ya mbaa
Saya dulu sempat tidak pede karena belum mandiri finansial bahkan sampai skrng namun dipikir pikir rasanya hidup tidak mungkin instan juga ya mba sampai akhirnya berdama dengan diri sendiri saja deh
Bener-bener wkwkwk. Disyukuri aja apa yang sudah dimiliki ya mba
halo kak Lintang, aku mau tanya dong, ini sekolah formal atau program komunitas? seru banget kayanya, jaman aku jadi new mom belum ada program seperti ini. bagus banget buat support para ibu
Ini Ibu Profesional mba Eka. Yuk buruan ikut, ada di tiap kota kok. Sampe Asia juga. Ada macem-macem jenjangnya juga..
Ini programnya ibu profesional bukan Mba? Dah lama pengen ikut kelas sprti ini, utk dpetin info pendaftaran nya gmna ya Mba? Makasih sbelumnya
Follow akun official Ibu Profesional aja mba, nanti ada info2 update kapan pembukaan foundationnya.
Ini kampusnya belajar daring kah mba??
Jadi seperti penelitian buat diri sendiiri gitu yaa mba, jadi pen ikutan hehehe
Iya dong daring hehehe. Yuk ikutan mba Pida..
Konsepnya udah kayak kuliah di kampus aja nih. Unik sekali IIP ini.
Identifikasi masalah kita bisa membuat lebih peka dan sadar ya kalau ternyata masih ad abnyk hal yg perlu dibenahi. Semoga lancar bunda sholihah programnya.
Makasih mba Ghina, iya nih bener banget udah kaya kampus beneran. Ada materi yang disampaikan juga kooo.
Nggak heran kalau kamu akhirnya jadi Ibu hebat dg tiga akak ya, L. Manajemen dirinya profesional banget sih. Pelajaran penting buat aku, jadi Ibu itu harus selamanya belajar demi keluarga yah
Yah pokoknya harus pasang foto aku di ASUS yah
Sampai saat ini saya masih belum pandai mengatur waktu. Saya pernah daftar ibu profesional, tapi karena nggak fokus malah dikeluarkan dari awal. Padahal kelasnya keren banget ya.
Oh yaaa.. wah semangat mbaa. nanti pasti sambil jalan juga bisa kok lama2 hehe
Wohoo dapat Moz dan canva pro!
Memang ya kudu manajemen waktu dan atur prioritas. Kepikiran mulu mau buka laptop saat anak melek tapi itu Tak mungkin ketika anakku masih imut-imut begini.
Makasih inspirasinya, Mbak Lintang
Aduhh mak tapi ya begini nihh. Ga bayangin kalo aku homskol kaya SID. Harus banyak belajar banget nih buat beresin kandang waktu.
Hmm tulisan yang menarik, pas banget dengan kondisi ibu kebanyakan
Iyaa
Aku tertarik ikutan nih mba. Kalau mau daftar kemana ya? Apa ada syarat-syaratnya?
Bisa cek terus official account Ibu Profesional mba. Ada di tiap kota kok.
Keren banget proses pengajarannya ya mba Ibu pembaharu ini, harus benar-benar punya waktu luang untuk ikutan belajar nih
Ayook mba belajar barengan..
Wah aku jg ikut ibu profesional tp aku udh lama gk update nih jenjang kuliahnya br lulus matrikulasi aja huhu. Semoga Ada kesempatan ikut kuliahnya lg aku tertarik bgt baca tulisan ini.
Semangat mbaa. Perjalanan masih panjang hihi.
Kereeen euy udah sampai Bunda Shalihah, aku akhirnya mandheg di Bunda Cekatan padahal kurang 3 bulan doang. Ntahlah kurang klik dan kepala rasanya penuh waktu itu. Sekarang pun udah merasa nggak sanggup buat lanjutin perkuliahan, memilih buat join kelas2 ngeblog wkwkw.
Semoga bertahan sampai akhir ya mbak, semangaaat!
Ohhh yaa??? Kirain mba Ririt juga lanjut lhooo.
Semoga tetep bisa bersinar di ranah yang lebih hebat. Kerennn bisa memberi ilmu terus di ODOP.
Akun FB atau Ig mbak.aku dah tutup medsos soalnya.tp pingin belajar
Eh gimana mba? hayuk belajar bareng deh..Ada IG @ibubaris
[…] Ibu Pembaharu #1: Identifikasi Masalah […]
[…] Ibu Pembaharu #1: Identifikasi Masalah […]