Hidup memang sebuah pilihan *sambil nyanyi ala bang Fiersa tsaahhh. Apalagi memilih menentukan prioritas. Kadang kita bisa salah memilih, tapi seiring berjalannya waktu akan terjawab. Mana yang punya arti lebih penting bagi diri kita, bagi keluarga kita. Tidak apa salah, selama kita masih berani melangkah. Tidak apa salah, selagi kita mau berbenah. Karena sebenarnya kita tidak pernah salah, semua hanya rangkaian proses belajar agar kita semakin baik lagi ke depannya.
Benar sekali, proses yang sebelumnya mungkin saya bisa berjalan sendirian, tapi tidak untuk materi kali ini.
Table of Contents
Diskusi Problem Statement
“If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”
Materi kali ini, bukan harus cepat-cepat mengerjakan jurnal. Tapi kami wajib menyelami setiap masalah. Mencintai setiap masalah yang ada. Kami perlu menggali dan menggali, terus menggali agar semakin memahami. Jelas saja kami tidak bisa bergerak sendiri. Dari berbagai problem statement anggota tim, kami harus mencapai satu mufakat problem statement bersama. Akar masalah yang berujung dengan masalah besar yang sama. Awalnya yang muncul adalah dua masalah besar yaitu Upgrade Ilmu dan Time Management. Setelah menimbang, menggali, merenung, akhirnya kami memilih satu.
Tim kami menyetujui tentang: Upgrading Parenting Islam
Masalah ini harus menjadi prioritas saat ini karena anak-anak sedang dalam masa golden age di mana emaknya harus semakin pinter dengan mencari dan meng-upgrade ilmu. Alhamdulillah teman se-tim juga bisa banget diajak kerja sama, kerja cepat, saling memberi masukan, dan fokus dengan masalah yang sama. Akhirnya kami bisa starbusting melalui zoom dengan menyesuaikan jam online masing-masing.
Starbursting
Starbursting, yaitu bentuk brainstorming yang lebih berfokus pada merancang pertanyaan daripada jawaban untuk mendapatkan akar masalah tim.
Kami mencoba mencari akar permasalahan untuk problem statement. Dengan menggali menggunakan rumus 5W+1H.
What
Where
When
Who
How
WHY
Sedangkan untuk WHY akan ada banyak sekali cabang pertanyaan dengan jawabannya.
WHY 1
WHY 2
WHY 3
WHY 4
WHY 5
Diskusi dengan Ahli
Saat ini kami memilih teh Kiki Barkiah sebagai narasumber utama kami. Alhamdulillah beliau sangat welcome dan berbaik hati menanggapi pertanyaan kami untuk diskusi.
Berikut ini adalah list tanya jawab bersama teh Kiki Barkiah:
Apakah seorang ibu dalam mendidik anak butuh ilmu?
Ibu adalah unsur terbesar dari sebuah proses pendidikan manusia. Tujuan dari semua proses pendidikan manusia yang paling hakiki adalah membuat mereka yang berasal dari Allah kembali kepada Allah.
Dalam Alquran Allah berfirman
Katakanlah (Muhammad),
“Inilah jalanku yang lurus, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan ilmu”
(Qs. Yusuf: 108)
Jadi untuk mencapai kebahagiaan hakiki kita butuh ilmu. Ibu menjadi unsur penting dalam proses pendidikan manusia maka ia pun harus menjalankan perannya dengan ilmu.
Seberapa penting ilmu parenting berlandaskan islam?
“Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
(QS. Thoha: 123-124)
Jika kita ingin keluarga kita selamat dan hidup mencapai kebahagiaan yang hakiki, maka proses mengenalkan Allah, mengajarkan tentang petunjuk Allah, mengingatkan peringatan Allah bagian utama dari pendidikan.
Maka pendidikan Islam sangat penting, karena hanya dengan memahami tuntutan Islam, kita mencapai keselamatan. Dengan demikian pendidikan Islam adalah jalan menuju keselamatan.
Jika seorang ibu belajar terus dan berikhtiar terus untuk menerapkan parenting islami, meski belum sempurna, meski tambal sulam, meski jatuh bangun, namun semoga Allah mencatat kita sebagai manusia yang berusaha melaksanakan 2 perintah Allah berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Apa dampak positif seorang ibu yang belajar dan menerapkan parenting islami?
Jika seorang ibu belajar terus dan berikhtiar terus untuk menerapkan parenting islami, meski belum sempurna, meski tambal sulam, meski jatuh bangun, namun semoga Allah mencatat kita sebagai manusia yang berusaha melaksanakan 2 perintah Allah berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.”
(QS.An-Nisa:9)
Apa dampak negatif seorang ibu yang tidak mengenal parenting islami?
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …”
(Al-Maa-idah: 3)
Kalau orang tua tidak mengenal parenting Islam, mereka kehilangan kesempatan untuk menemukan referensi yang sempurna.
Sangat mungkin terjebak pada sesuatu yang tidak berujung pada kebahagiaan hakiki. Sangat mungkin terjebak menghabiskan stupid cost untuk sesuatu yang ternyata tidak melahirkan kebaikan dunia dan akhirat.
Harus dimulai darimana seorang ibu belajar parenting islami?
Harus dimulai dari perbaikan diri dalam melaksanakan kehidupan agama pribadi dan pasangan sambil berjalan menerapkan hal yang mampu dan perlu dilakukan dalam mendidik agama anak sesuai tahapan usianya.
Maka pahami tahapan pendidikan agama sesuai usia anak. Sambil jalan kita belajar menerapkan bersama.
Referensi apa saja yang disarankan untuk seorang ibu belajar parenting islami?
Baca buku:
- Prophetic parenting
- Tarbiyatul aulad
- Pendidikan berbasis fitrah
Sisanya baca buku parenting ringan yang lebih teknis supaya tau ownerapan konsepnya atau berbagi cerita dengan mereka yang berjuang melaksanakan parenting islami di dalam keluarga.
Passion Sebagai Media Mendalami Masalah
Ada beberapa sumber buku dari tulisan teh Kiki Barkiah.
Situs Web Resmi Organisasi Dunia
Ternyata masalah kami muncul juga di SDGs. Berada di urutan ke-4 pada Sustainable Development Goals terkait Pendidikan Bermutu. Bisa dicek melalui https://sdg2030indonesia.org/.
Semoga kami bisa upgrading ilmu parenting islami. Agar dalam mendidik anak bukan hanya ala kadarnya tapi dengan ilmu yang mumpuni. Semoga semua proses belajar ini Allah mudahkan. Aamiin.
Malang, 16 Agustus 2021
4 Komentar. Leave new
alhamdulillah..semoga dimudahkan Allah..akhire koyok album foto..podo mbek jurnalq,,captione dowoan mbak lin2.. 🙂
Euleuh euleuh, tumben sih mampir ke sini. Terharu aku kalo dibaca bu Lead wkekekek
Sebelum melahirkan, saya beli buku rumah ku madrasah pertama ku kalau nggak salah. Kadang masih up n down dalam prakteknya dan memang merasa iman saya masih kurang. Makasih yaa mbak pengingatnya.
Terima kasih sudah mampir. Iya nih saya juga masih harus belajar terus. Kadang masih kurang optimal membersamai anak-anak yah.