Sebelum pandemi seperti sekarang ini, aku termasuk orang yang masih sering banget traveling. Setiap tahun pasti menyisihkan tabungan demi sebuah liburan, minimal setahun sekali lah ada budget untuk liburan besar. Entah mengapa aku tuh mending duit habis buat traveling, backpackeran, daripada beli sesuatu seperti tas atau baju. Hasrat menjelalah tempat-tempat baru, ketemu orang-orang baru, berjalan kaki menyusuri tempat baru begitu menggelora.
Sampai mamaku aja bilang gini,
Kalau ada libur panjang, jangan tanya Lintang ada di mana. Dia pasti ngga ada di rumah.
Aku suka solo traveling, tapi pelesir bareng temen juga suka. Pernah backpacker ke Singapore bareng temen-temen. Pernah ketinggalan pesawat dari Changi ke Bangkok, sampai harus jadi gembel nginep di Changi. Pernah kehilangan passpor di Pattaya. Rasanya berdebar banget kalau inget semua itu. Duluuuu sebelum menikah.
Setelah menikah dan sebelum punya anak masih sempat ke Lombok berdua sama suami. Masih sempet ke Semarang juga. Baru setelah punya anak, beberapa tahun ke belakang merencanakan liburan besar setiap tahun. Tahun 2019 pas lagi hamil, juga masih sempet ke Bali. Tahun 2020 awal juga masih sempet ke Jogja. Sampai muncul pagebluk.
Awal tahun 2021 ini merupakan masa-masa yang berat buat kami sekeluarga. Bagaimana tidak, pertengahan Januari aku terpapar virus fenomenal sepanjang masa. Masih belum ramai anjuran vaksin, jadi aku termasuk golongan yang bergejala sedang berat karena harus menginap di kamar isolasi selama 10 hari. Bukan main perjuangan ‘bertahan’ hidup karena selain divonis DB ternyata juga positif Covid-19.
Jangan tanya deh keinginan traveling. Wishlist yang awalnya udah ditulis dan dirinci itinerarynya harus direlakan. Awalnya yang mau ke Bangka Belitung, mau ke Toraja, mau ke Banyuwangi harus dicoret habis-habisan karena perpanjangan PPKM sampai level entah ratusan. Kondisi saat ini, kamu masih bisa bertahan hidup, keluargamu sehat, dapur tetep mengepul, itu sudah karunia berharga. Priceless. Bahkan kesempatan jajan ke Indomaret adalah wisata luar biasa yang membahagiakan!
Table of Contents
Traveling Berdua. Kapan?
Memasuki hubungan pernikahan yang hampir tujuh tahun, wowww! Alhamdulillah bisa melewati berbagai kerikil dalam rumah tangga. Hubungan kami yang pasang surut memang membuat kami lebih dewasa dengan berbagai masalah yang mampir di kehidupan pernikahan ini.
Aku sendiri memang menjalani sebuah LDM yang manis, karena suami bekerja jauh di seberang pulau. Waktu kerja yang 4 minggu on duty dan 4 minggu off memang membuat kami berpisah untuk beberapa waktu. Seringkali masalah kebosanan menghinggapi hubungan ini, tapi entah mengapa di waktu yang lain juga ada kerinduan tak terperi.
Hubungan suami istri bisa saja semakin memudar seiring berjalannya waktu. Kesibukan seorang istri dengan masalah domestik yang tak ada habisnya. Menemani anak-anak belajar daring, kesibukan dengan urusan rumah tangga yang tak memberi jeda. Suami yang juga sibuk dengan urusan pekerjaan, padatnya rutinitas dengan anak-anak, semua aktivitas yang kerap kali membuat lupa keromantisan bersama pasangan seperti saat awal pernikahan.
Bahkan kami kadang lupa pillow talk saking capeknya dengan rutinitas harian. Kadang juga bertengkar karena masalah sepele yang tak layak diperdebatkan. Kenapa? Mungkin kami lupa caranya jatuh cinta? Padahal banyak cara menumbuhkan chemistry dengan sang pujaan hati. Eaaa. Bagaimana caranya? Eh masa kalah sama ABG yang punya seribu cara buat jatuh cinta setiap hari hehehe.
Mau jalan-jalan ke mana setelah pandemi usai?
Salah satu hal yang paling ingin kulakukan dengan suami adalah short escape berdua mengunjungi wishlist berburu hidden gems di Bali. Pulau Dewata yang memiliki sejuta tempat romantis untuk kembali jatuh cinta dan punya magis untuk menarik kami kembali ke sana. Berdua saja. Tanpa anak-anak.
Pernah iseng kutanya dia, pengen ke mana nih kalau udah ngga ada pandemi?
Bali yuk. Berdua aja.
Wow!
Menyusuri Jalan Gootama
Jalanan Ubud selalu menyuguhkan pesona yang tak terlupakan. Sebelumnya saat family trip pernah bermalam di kawasan Monkey Forest. Dan memang kawasan ini rame banget, pinggiran jalan yang menawan saat malam hari karena termasuk area perbelanjaan, fashion, dan kerajinan lokal. Nah, kebayang banget pengen jalan berduaan doang atau naik sepeda motor mengitari jalanan Ubud. Pasti romantis banget deh.
Dannn.. ngga sengaja menemukan Jalan Gootama saat nonton Perfect Fit. Memang Jalan Gootama ini dipilih sebagai salah satu lokasi syuting karena ingin menampakkan sisi Bali yang modern. Mungkin dalam film ini tidak hanya ingin menunjukkan culture di Bali tapi juga budaya multikultural dan modern.
Mungkin sedikit yang menyadari bahwa salah satu hidden gems ini merepresentasikan Bali yang penuh keberagaman dan kehangatan. Seru banget kayanya menyusuri tiap jalanan jalan Gootama ini saat malam hari, menikmati kulinernya, bertemu banyaknya turis dari berbagai negara, dan mengenal sisi modern Bali.
Air Terjun Blemantung
Setelah lelah dengan hiruk pikuk bisingnya kota, ingin mencoba mendamaikan pikiran kembali ke alam. Bali bukan hanya tentang hingar bingar kebisingan sisi yang modern. Bali juga punya hidden gems menyegarkan di Tabanan. Air terjun Blemantung memiliki ketinggian cukup fantastik sekitar 50 meter. Aliran air terjun yang menimpa tebing batu akan menimbulkan uap air sangat menyegarkan saat menerpa wajah.
Terletak di luar jalur kunjungan wisata, membuat tempat ini jarang direkomendasikan. Padahal Air Terjun ini cukup istimewa sebagai tujuan short escape alam yang masih perawan. Saat mencari tahu tentang tempat ini, ternyata sepanjang perjalanan ke arah desa Pujungan akan melewati hamparan sawah terasering.
Nanti kita akan melewati wilayah pedesaan dengan kebun-kebun kopi, cengkeh, kakao dan jeruk sepanjang kiri dan kanan jalan. Kita juga akan menjumpai aktivitas petani dan mengenal lebih dekat budaya masyarakat setempat dengan suasana kental Bali yang menyejukkan mata. Heyy, siapa yang bosan dengan polusi kota dan ingin sebanyak-banyaknya memanjakan paru-paru dengan kesegaran udara yang masih bersih?
Siapa yang ingin sejenak menyesap nikmatnya kopi lokal terbaik dari salah satu penghasil kopi terbaik di Bali? Wah ini mah fovorit suami saya. Salah satu whistlist yang tak boleh terlewat!
Gulat Lumpur Mepantingan
Ada satu seni bela diri khas pulau Dewata yang belum banyak diketahui, Mepantingan. Mepantingan memiliki makna saling membanting, sehingga seni bela diri ini terlihat seperti gulat. Ahh jadi ingat salah satu film India yang berjudul Dangal. Bagaimana India merebut medali emas wanita pertama mereka melalui Geeta Phogat. Weitsss, kan jadi pengen lihat gulat secara live wkwkwk.
Tapi uniknya Mepantingan ini dilakukan dalam lumpur. Pesertanya membanting lawan satu banding satu. Lebih banyak menunjukkan gerakan kunci dan membanting untuk mengalahkan lawan. Tradisi yang dipadukan dengan budaya Bali, membuat Mepantingan menjadi salah satu hidden gems yang menarik disaksikan.
Uniknya saat pertandingan berlangsung, akan diiringi gamelan baleganjur untuk membakar semangat para pegulat. Ada alat pengukur waktu yang unik, yaitu bambu dengan isi air. Bilamana bambu dalam air tersebut habis, maka pertandingan tersebut dapat dihentikan.
Tujuan Mepantingan ini apa sih?
Sebenarnya tradisi ini adalah sebuah aksi untuk meredakan kekerasan yang terjadi di Bali. Tradisi ini digelar agar para pemain bisa belajar welas asih serta memiliki rasa hormat pada lawan mereka. Selain bisa diperankan oleh penduduk setempat, ternyata Mepantingan juga boleh dicoba wisatawan asing maupun lokal, lho.
Tradisi ini bisa ditemukan di kawasan Batubulan dan Ubud. Gimana? Mau nyoba ngga?
Hidden Canyon Beji Guwang Adventure
Sering mendengar keramaian pasar Sukawati? Tentu saja, semua yang pernah ke Bali wajib mampir ke pasar kesenian ini. Tapi ada salah satu obyek wisata yang masih jarang dikunjungi karena trek yang menantang. Sebuah ngarai yang berada di wilayah Sukawati, kabupaten Gianyar. Ngarai atau canyon merupakan lembah yang dalam dan sempit dengan lereng cukup curam akibat erosi aliran sungai.
Perjalanan menuju ke hidden canyon Beji Guwang bukang perjalanan yang mudah. Sangat tidak disarankan berkunjung dengan anak-anak, lansia, atau orang dengan komorbid. Wah rasanya aku jadi ngga sabar pengen ke sana. Kalau ngga sama anak-anak kan aman tuh berduaan aja sama si kangmas. Wuihhh, membayangkan aja rasanya sudah deg-degan.
Perjalanan ke sana sih katanya treknya tuh ngga begitu panjang. Namun medannya cukup sulit dan menantang sehingga butuh waktu yang lumayan lama. Tapi ngga usah buru-buru sampe juga, yang penting bisa menikmati setiap langkah menuju surga tersembunyi.
Ngarai Beji Guwang yang tersembunyi ini termasuk area yang disakralkan oleh warga setempat. Maka, kita harus bersikap dan berpakaian sopan. Sebaiknya ke sini saat musim kemarau karena saat musim hujan aliran sungai bisa sangat deras. Tingkat kesulitannya menjadi lebih tinggi untuk ke sana.
Ngga sabar deh menguji adrenalin cinta berpetualang menemukan serpihan surga.
Berdecak Menyaksikan Tari Kecak
Masih hangat di ingatan ini jauh sebelum pandemi, kami mengejar nonton Tari Kecak sampai Uluwatu. Kami menghabiskan waktu berjalan-jalan di Uluwatu sambil menunggu sunset tiba.
Siapapun pasti tahu kalau Tari Kecak merupakan salah satu destinasi unggulan yang berada di kawasan Uluwatu, Bali. Seni Tari Kecak ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak, cak, cak” serta mengangkat kedua lengan.
Siapa sih yang ngga tertarik menonton tari kecak sambil menikmati keindahan matahari terbenam di Samudera Hindia tebing karang Uluwatu?
Rasanya akupun kalau diberi kesempatan ke Bali lagi, juga masih tetep memasukkan tari kecak ke bucket list!
Sekalian bisa nginep di daerah Uluwatu yang deket Garuda Wisnu Kencana (GWK). Patung Garuda Wisnu Kencana ini mah udah populer banget yah karena kemegahannya dan keindahannya. Terakhir ke sini pas study tour jaman SMA. Tapi ngga papa kan kalau mau ke sana lagi hehe. Sekalian nostalgia gitu.
Nanti rencananya mau nginep di RedDoorz aja. Kebetulan ada hotel yang deket nih, RedDoorz Plus near Dream Beach. Jaraknya dari GWK mungkin cuma sekitar 4 km aja. Berlokasi di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Sanur, hotel ini deket banget dari Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Mudah banget kan nyari penginapan RedDoorz di Bali, kamu cukup ketikkan tempat atau daerah mana yang ingin kamu kunjungi. Nanti akan muncul rekomendasi penginapan daerah sekitar kamu. Kebetulan kalau aku mau ke daerah Uluwatu, jadi rencananya nginep aja di RedDoorz Plus Near Dreamland Beach. Dan saat lihat tempatnya, waahh ini mah ramah banget di kantong. Tempatnya juga asyik.
Saat lihat nearby nya pun deket ke GWK, Uluwatu Temple dan Padang padang beach. Rating dan reviewsnya bagus juga, 4.9/5. Terus sudah mengantongi RedDoorz Hygiene Pass, yang artinya semua properti dibersihkan dan disanitasi setiap hari untuk memberikan keamanan dan kenyamanan.
Jadi ngga perlu khawatir juga sebenernya karena saat ini banyak pilihan hotel yang telah memenuhi standar protokol kesehatan. Ngga sabar pengen segera bolang berdua sama doi..
“I’ve fallen in love with adventures, so I begin to wonder, if that’s why I’ve fallen for you.”
E. Grin
Jadi semakin menantikan next trip ke Bali nih 🙂
Malang, 10 Agustus 2021
Referensi:
RedDoorz, “Akomodasi Terbaik yang Terjangkau” diakses dari https://www.reddoorz.com/id-id/ pada tanggal 10 Agustus 2021 pukul 09.05
Admin, “Gootama Street – Where Hipsters Meet Mainstreams”, diakses dari https://staynamastay.com/blog/2018/07/26/gootama-street-where-hipsters-meet-mainstreams/ pada tanggal 10 Agustus 2021 pukul 09.20
Bali Tours Club, “Air Terjun Blahmantung di Tabanan”, diakses dari https://www.balitoursclub.net/air-terjun-blahmantung/ pada tanggal 10 Agustus 2021 pukul 09.45
Admin, “Mepantingan, Beladiri Gulat Lumpur Unik dari Bali”, diakses dari https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/mepantingan-beladiri-gulat-lumpur-unik-dari-bali, pada tanggal 10 Agustus 2021 pukul 10.10
Imam Baihaki, “Berkunjung ke Hidden Canyon Beji Guwang Sukawati, Ngarai Tersembunyi di Bali”, diakses dari https://www.kintamani.id/berkunjung-hidden-canyon-beji-guwang-sukawati-ngarai-tersembunyi-bali/ pada tanggal 10 Agustus 2021 pukul 10.20
43 Komentar. Leave new
Aaah, jadi pengen liburan jadinya. Kalo aku emang suka banget emang berkunjung ke spot yang gak ramai turisnya.
Sama sih, enak kaya privat gitu yah santuy hehehe
Kan… ngomongin traveling aku juga jadi kangen traveling, aku sama doi juga sedang LDR beda pulau dan kebijakan PPKM bikin kami susah ketemu 🙁
Bahkan kemarin udah beli tiket, nyiapin akomodasi dan penginapan, eh ada syarat PCR yang harganya mayan, dicancel deh dan gak tau bakal bisa ketemu lagi kapan. Bali sejak dulu udah jadi tempat yang pengen kami datengi sih, hidden gems disini kayaknya bisa kucatat dulu deh nanti dijadiin bucket list, hehe
Wah semoga bisa segera traveling berdua ya mas,, iya nih hari esok ngga bisa ketebak banget apalagi PPKM ga kelar2
Duh kapan ya bisa liburan ke Bali, lihat tanah lot sama tari kecak, berharap banget bisa berlibur ke sana suatu saat, pandemi segeralah berakhir ya
miinnnn semoga segera usai nih pandemi
Ya ampun… jadi keinget dengan harapan jalan2 ke Bali lagii…
Please covid-19, go away…. 🙁
Semogaaaa
Jadi kangen buat liburan ya apalagi ke Bali. Bepergian dulu sama sekarang udah beda. Ada teknologi yang bisa bantu banyak. Pesan hotel pun gak pakai lama dan mudah
Bener banget, dulu mah bingung harus ke TKP dulu. Sekarang bisa langsung cusss
Emang di Bali banyak banget tempat wisata yang perlu di telusuri. Thank kak infonya
Sama-samaa mas
Ke hidden canyon Beji Guwang memang seperti adventure banget kalau melihat fotonya. Daku juga ingin ke sana, tapi asiknya rombongan ya, jadi banyak semangat beraninya haha
Iyah seru kalo rame-rame sama temen-temen. Tapi ngga bisa bawa balita wkwkk
wlweh sy ke ubud seminggu malah ngga tau ada seni mepantingan. ke Sukawati jg ga tahu info2 ngarai2 itu. tahunya yg selama terekspos.
Hihii makanya namanya berburu hidden gems mba Lit
Dari semua destinasi wisata yang disebutkan di atas, cuma Tari Kecak dan GWK yang pernah aku lihat dan datangi. Lainnya belum laaah. Kayaknya baru populer jelang pandemi wkwkw.
Jadi ingat dulu tinggal 5 tahun di Bali. Ke GWK lewat pintu belakang. Bagaimana tidak, dulu belum ada pagar melintang. Semua masih terbuka. Jadi kalo penat kuliah, tinggal pinjam sepeda motor temen, masuk deh ke GWK. Sampe ketemu artis2 segala di sana. Duh kangen Bali deh. Sekalian nginap di Reddorz. Hehehe..
Iyaa nih, apalagi Jawa dan Bali udah ada herd immunity kan yah katanya. Ngga sabar pengen nostalgia rasanya yah mas hehehe
Hmm semakin berharap pandemi segera berakhir. Aku pun merindukan sekali jalan-jalan. Bali, ya. Saya juga pengen ke sana. Menikmati keindahan alamnya dan menyusuri setiap kota yang penuh dengan kebudayaan.
Aamiin semoga cepet berlalu yaa kak
Bali memang nggak ada matinya ya mbak
banyak sekali tempat wisata ya g bisa dikunjungi, termasuk hidden gemsnya
Iya jadi tambah pengen ke sana
Waw bener-bener hidden gems nih. Aku cuma pernah ke Uluwatu aja untuk melihat tari kecak itu. Dan itulah saat terakhir ke Bali, persis ketika pemerintah mengumumkan Covid sudah masuk ke Indonesia. Kadang ada rasa kepengen maksain untuk berangkat ke sana, tapi masih pikir-pikir dengan kondisi pandemi ini.
Semua tempat dalam wishlist masih asing buatku, Kak. Semoga bisa ke Bali juga deh kalau pandemi dah usai, bisa bawa anak dan istri keliling Bali. Bisa kunjungi destinasi ya Kakak rekomendasikan di atas. Makin mudah soal akomodasi karena ada RedDoorz ya, kami juga terbantu pas keluar kota nginapnya di RedDoorz, banyak pilihan penginapan dan lokasinya strategis, pun harganya terjangkau.
Aamiin mas semoga dimudahkan bisa family trip bareng keluarga. Bisa nginep di RedDoorz yang terjangkau hehe
Ya ampun Baliiii..Kurindukan banget..pengen ke Bali lagi dan puas2in eksplor Bali..termasuk ke tempat2 yang ada di postingan ini…
Bali selalu bikin rindu. Gak cukup ke sana sekali. Pingin lagi dan lagi. Sayang masih pandemi ya
Kangen ke Bali lagi, kapan ya bisa ke Bali. Jalan-jalan di surganya dunia. Semoga pandemi bisa berlalu supaya bisa ke Bali lagi dan ngunjungi banyak wisata.
Baca ini jadi rindu liburan juga. Sudah lama banget tidak travelling dan memang Enaknya sih kalau travelling itu selalu mengunjungi tempat-tempat unik. Kalau untuk RedDoorz sih sudah terpercaya linennya bersih dan harganya terjangkau. Suka dengan konsepnya.
Iyaaa nih kak, apalagi udah ada Hygine Pass nya jadi pasti aman deh
Pesona bali memang selalu bikin rindu yang mendalam ya ka, aku belum pernah liat gulat di lumpur,asik nih. Semoga ppkm segera berlalu, dan pastinya bisa liburan lagi
Impian aku juga nih ke Bali ajak keluarga. Semoga bisa dikabulkian jika pandemi sudah usai. Pingin eksplore Bali dan sekitarnya yang memukau.
Alhamdulillah sekarang udah sehat ya mbak, dan kayanya angka penderita juga mulai menurun. Semoga pandemi segera berlalu biar bisa travelling lagi…
bahas soal bali jadi kangen banget pengen liburan deh ke sana lagi, terakhir ke sana tahun 2019 sebelum pandemi, semoga semuanya kembali membaik
waaaah aku juga ngga sabar pengen pandemi cepet berlalu. Pengen juga nih mampir bali abis pandemi. Semoga bisa liburan ke bali sekeluarga ah abis pandemi, buat nemuin hidden gems di balii.. hihi
Duh duh jadi pengen traveling juga ke Bali nih.. semiga Pandemi cepet berlalu yah aamiin. Terimakasih kak, baca ini mengobati banget yang kangen traveling
Duh duh jadi pengen traveling juga ke Bali nih.. semoga Pandemi cepet berlalu yah aamiin. Terimakasih kak, baca ini mengobati banget yang kangen jalan2
Duh duh jadi pengen traveling juga k nih.. semoga Pandemi cepet berlalu yah aamiin. Terimakasih kak, baca ini mengobati banget yang kangen jalan2
Aku dari dulu malah pingin banget bisa menyaksikan tari kecak di Bali mba. Kayaknya merinding gitu ya saking takjubnya. Tapi aku ga mau ikutan gulat di lumpur itu. Hehehe. Ah, kapan bisa short escape juga di Bali ya. InsyaAllah nanti bisa yok bisaaa
Memang Bali destinasi wisata yang indah sekali ya, akupun juga ingin liburan ke Bali
Subahanallah
Hidden gems di bali memang luar biasa ya. Baru tahu juga kalau ada jalan namanya gootama. Jadi ingt temenku deh. Namanya juga mirip nama jalan ini
Iya nih kak, jadi pengen ke Bali yah