βYangβ¦babymoon yuk. Ke mana gitu,β aku iseng ngajakin bapaknya anak-anak.
βOgah ah. Kamu kan lagi hamil tua. Ngga capek apa?β jawabnya.
βKalau jalan-jalan mah, aku ngga akan capek. Lebih capek mager tauk!β rayuku.
Begitulah sebuah percakapan random yang iseng banget tapi bisa membawaku terbang ke Bali Januari 2019 lalu. Setahun sebelum pandemi. Saat itu usia kehamilanku memasuki 36 pekan. Pas banget buat babymoon.
Kami memang selalu menyiapkan dana tabungan khusus traveling. Dan beberapa tahun belakangan, memang kami belum menggunakannya untuk liburan besar. Biasanya hanya luar kota Malang, sekitar Surabaya, Pasuruan, atau bahkan cuma staycation dalam kota.
Aku merengek dengan jurus andalan para perempuan, seribu jurus bujuk rayuan pun dikeluarkan agar mendapat acc dari pemegang kuasa rumah tangga ini.
βAyolaaah Yang, kita belum pernah ke Bali lho! Ntar seberes aku lahiran, pasti juga ngga akan bisa ke mana-mana yang jauh. Pasti deh bakal di rumah mulu, sibuk sama newborn, sibuk ama abang-abangnya. Yaking deh ngga akan sempet pelesiran. Plisssss!β
Akhirnya sang pujaan hatiku yang kepalang baiknya, mengiyakan. Yaaaay, Bali weβre coming!
Table of Contents
Jalan-jalan Adalah Jalan Ninjaku
Entah kenapa aku suka banget jalan-jalan, suka yang pake banget. Sebelum menikah aku juga pernah backpackeran ke Singapore, Thailand, pernah solo traveling ke Jakarta, Bandung, dan banyak lagi. Aku lebih seneng nabung buat pelesir daripada beli baju, tas, atau sepatu.
Aku suka banget backpacking. Menenteng tas ransel, memakai jeans belel, ditemani sneakers andalan, dan topi nike kesayangan, itu bikin aku merasa sepenuhnya keren.
Di saat cewek-cewek seumurku lebih suka memakai high heels dengan tas branded dan ootd yang unyu, aku lebih memilih menjelajahi banyak tempat baru. Bahkan aku memilih bekerja yang jauh dari Malang, kota kelahiranku. Aku memilih merantau ke kota antah berantah, dan merasakan pedihnya jauh dari orang tua. Biar aku bisa mandiri? Ngga juga sih.
Mungkin aku memang ingin menantang diriku sendiri keluar dari kenyamanan. Sebelum aku menikah, aku ingin melanglang buana!
Jalan ninjaku adalah bekerja, menabung, dan JALAN-JALAN!
Bertemu orang baru, budaya baru, menyapa banyak orang di tempat baru, menyicipi kuliner pinggir jalan, makanan khas, kehabisan duit, sampai ketinggalan pesawat dan ngemper di bandara pun pernah! Heyyy, aku juga pernah kehilangan passpor di Pattaya. Parah!
Jadi ngga berlebihan kalau jalan-jalan adalah separuh nafasku. Hahaha.
Buru-buru Buka Aplikasi Traveloka
Kalau udah ada wacana mau jalan-jalan emang sih energiku seperti terisi seribu kali lipat. Lebih bersemangat menyongsong hari esok. Karena ada sebuah tanggal yang akan datang, dan akan memberikanku sebuah pengalaman baru. Bikin menjalani hidup lebih bergairah, semakin semangat menatap hari esok, eyyaa.
Terus menjelang hari H, aku sibuk apa?
Sibuk bikin itinerary, planning budget dan tentu saja buka tutup aplikasi Traveloka lah!
Sebelum ke Bali 2019 lalu, beberapa minggu tuh aku kerjaannya buka tutup Traveloka terus. Sampai mata berasa siwer, buka tutup nyari penginepan, tempat wisata, kulineran, itu mulu yang di searching.
Tapi perasaan bahagia menjalar di seluruh tubuh ini. Eh bumil kan juga kalau happy, bikin mood serumah happy, si dede utun juga happy kan? Hehe.
Aku dan suami bagi tugas deh, doi yang menyiapkan keperluan tiket pesawat. Sedangkan aku kebagian nyari akomodasi, pokoknya penginapan yang deket sama tempat-tempat yang bakal kami kunjungi.
Kami mendapatkan penerbangan malam hari, pokoknya sampai bandara Ngurah Rai hampir tengah malam WITA. Jadi aku memutuskan mencari penginapan yang deket bandara. Kami rencananya memang menyewa mobil di Bali, biar ngga bingung kalau ke mana-mana.
Akhirnya dapet Grandmas Plus Hotel Airport yang deket banget dari bandara. Terus kalau di Ubud, aku milih Nyoman Karsa Bungalow Ubud yang ulasannya bagus di Traveloka. Deket kalau mau ke Monkey Forest, deket tempat wisata juga. Ya ampun ini hampir pas 3 tahun yang lalu. Check in 9 Januari 2019. Huhuuu kangennya. Pokoknya kalau mau cari akomodasi oke, atau tempat wisata terdekat, langsung aja buka aplikasi Traveloka. Ngga pake ribet, ngga pake lama.
Besoknya baru deh jalan-jalan muterin Pulau Dewata. Seruuuu!
Menonton Tari Kecak Uluwatu Sambil Menikmati Senja
Masih hangat di ingatan ini, saat kami berlarian untuk mengejar nonton Tari Kecak di Uluwatu. Kamu pun tahu kan kalau Tari Kecak merupakan salah satu destinasi unggulan yang ngga boleh terlewatkan saat singgah di Bali.
Seni tari ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan mengikuti irama tertentu sambil menyerukan, βcak, cak, cak..β serta mengangkat kedua tangan.
Saat melihat tari kecak ini kami pun juga menikmat keindahan matahari terbenam di Samudera Hindia tebing karang Uluwatu. Senja menghangatkan tubuh kami yang terpesona dengan semua keajaiban di Bali.
Melihat Binatang di Bali Zoo dengan Standar Internasional
Awalnya sih mikir, ngga usah aja lah ke Bali Zoo. Kan udah sering ke Secret Zoo yang di Malang juga. Tapi kata bapaknya anak-anak, βya bedalah.. kamu ke sini kan emang niatnya mau nyenengin anak-anak. Yah masukkin lah satu list ke tempat yang anak-anak pasti suka. Ya ke Bali Zoo aja lah gapapa.β
Kami pun memutuskan menginap di Gianyar, karena Bali Zoo ini di Gianyar. Namanya Wana Ukir Villa, dan villa nya ini privat banget. Bagus deh, ada kolam renangnya juga. Konsepnya bukan kaya villa besar yang bisa ditinggalin satu keluarga. Tapi sebuah taman gede banget dengan banyak kamar gede juga, dan banyak banget pohon-pohonnya. Khas Bali yang back to nature banget.
Tapi cocok banget buat kamu yang bosen nginep di hotel atau keramaian Bali. Silakan aja ke Gianyar karena tempat ini adalah kawasan Bali yang lumayan sepi. Kanan kirinya masih hijau, seperti di Ubud.
Bali Zoo ini bikin kamu bisa melihat binatang-binatang tapi dengan standar internasional. Meskipun muter-muternya agak jauh, dan bikin bumil ngos-ngosan, but it was so much fun.
Selain ke Bali Zoo, kami tak melewatkan mengunjungi Pasar Seni Sukawati yang jaraknya cuma sekitar 10-15 menit ajah. Di sini kamu bisa belanja murah-murah, oleh-oleh khas Bali. Sebenernya aku juga pingin mengunjungi hidden gems Beji Guwang. Tapi tracking di sina tuh menyusuri celah-celah tebing yang agak rawan buat bawa bumil dan balita. Jadi skip dulu lah.
Menyusuri Keramaian Ubud di Malam Hari
Jalan-jalan malam di Ubud adalah surga. Kok gitu?
Kanan kiri yang kamu bakal lihat adalah toko-toko dengan banyak sekali turis. Tempat belanja utama dan wisata kuliner memanjakan lidah. Ngga bohong kalau ada yang bilang di sini lampu ngga pernah mati. Ubud pun ngga pernah tidur.
Traditional Balinese Village Desa Penglipuran
Meskipun Pulau Dewata sangat terkenal dengan surfing dan pantainya yang menawan, ada sebuah tempat yang juga menarik perhatian. Dikenal dengan Traditional Balinese Village, Desa Panglipuran harus kamu masukkan ke bucket list kalau ke Bali.
Namanya juga sebuah desa, maka kamu pun akan menemukan kekayaan di dalamnya. Sebuah keeksotisan budaya, penduduk lokal yang murah senyuman, makanan khas menggoyang lidah, kerajinan tangan, bangunan unik dan masih banyak lagi.
Sejarah keberadaan desa wisata bernama Penglipuran ini tertulis rapi dalam lontar, babad, dan prasasti. Menariknya lagi, desa wisata ini belum terpengaruh denga budaya modern lari luar. Seperti namanya, Penglipuran berasal dari βPangelingβ dan βPuraβ yang mana artinya adalah tempat untuk mengingat Pura di Buyung Gede dan leluhurnya.
Yakin kamu ngga mau mampir ke sini?
Hari terakhir kami memutuskan menginap di hotel pusat Kuta. Dari hotel bisa menikmati pantai Kuta yang terkenal itu. Heyy, aku udah sampai di Kuta lho! Karena aku datengnya hampir malam, jadi ngga bisa menikmati senja sore itu. Alhamdulillah masih kebagian sunrise lah ya. Kemudian kami pulang deh ke Malang, dengan membawa semua kebahagiaan yang tak terlupakan.
Wabah Pandemi Menghampiri Bumi Pertiwi
Akhir Desember 2019, badai pandemi mulai menghampiri. Aku yang awalnya hanya mengira, virus ini ngga akan sampai ke Indonesia, kan jauh tuh di Wuhan. Pada kenyataannya, Coronavirus 19 pun datang juga bagai tamu tak diundang. Akhir Februari 2019 pandemi menghantam bumi pertiwi.
Semakin lama, pasien yang terpapar semakin banyak. Dari yang awalnya korban hanya orang yang tak dikenal dan hanya bisa dilihat dari TV, semakin lama menjadi mengecil lingkarannya. Saat ada suami teman yang berprofesi sebagai nakes terpapar, saat itu penderitanya masih menjadi aib.
Banyak stigma negatif dan menyudutkan para penyintas. Mereka masih tetap dijauhi, bahkan masih banyak yang khawatir para penyintas masih bisa menularkan virus ini.
Sebaik-baiknya aku bersembunyi dengan berdiam diri di rumah saja, sebaik-baiknya aku mematuhi protokol kesehatan, tetap saja virus ini ingin mampir ke tubuhku.
Ya, lagi-lagi Januari adalah bulan yang keramat. Januari 2019 aku ke Bali, Januari 2020 aku ke Jogja, Januari 2021 aku terpapar virus fenomenal Covid 19.
Bertahan atau Berpulang
Saat itu 10 Januari 2021 ketika seluruh badanku tiba-tiba meriang, dan pusing hebat. Aku cuma ke puskesamas tapi tak berujung sembuh. Hampir seminggu kemudian, suamiku memaksa ke RS Hermina untuk swab, karena banyak anak-anak di rumah. Segala kemungkinan buruk, tetap harus diambil daripada menyakiti yang lain.
Hasil swab keluar dan emang fixed positif Covid 19. Karena memang bulan itu belum puncak pandemi, jadi alhamdulillah aku masih kebagian kamar isolasi. Badai baru kembali datang saat batuk kering menghampiri. Bahkan aku sampai batuk darah, saking sakitnya.
Setiap hari pun mendapat kabar ada teman yang juga terinfeksi. Kami saling memberi semangat, berjuang untuk sembuh, berjuang untuk pulang ke rumah. Tapi banyak juga kawan, sanak saudara yang tak berhasil melawan virus ini. Mereka berpulang.
Aku menjadi tak semangat. Menjadi takut sendiri kala maut bisa kapan saja menghampiri. Tanganku kanan dan kiri bengkak karena terlalu lama diinfus. Banyak obat yang harus ku minum setiap hari, dan suntikan setiap saat. Ingin menyerah, tapi ingak keluarga di rumah. Aku kembali bangkit.
Aku berjanji setelah sembuh dari virus ini, aku harus bisa bermanfaat buat banyak orang. Ini kesempatan hidup kedua yang diberikan Allah. Aku harus menjadi sebaik-baiknya manusia. Sebagai penyintas aku juga ingin terus menyemangati teman-teman yang sedang berjuang. Karena saat kamu menderita penyakit ini, hanya ada dua kemungkinan yang harus kamu terima: bertahan atau berpulang.
Buang Kesedihan, Sembuhkan Luka, Kembali Bahagia
Tak lama kemudian, puncak pandemi menghampiri. Bahkan salah seorang sahabatku yang sedang hamil juga dipanggil Allah karena sesak saat virus ini sedang meninggi. Allah lebih menyayanginya, aku rasa.
Beberapa bulan sebelum akhir tahun, suamiku pun merasakan juga Covid 19 menghampiri tubuhnya. Mendapat dosis lengkap vaksin memang tak menjamin seseorang bisa bebas dari virus. Tapi berbahagialah, karena dampaknya juga tak semengerikan tanpa vaksin. Suamiku yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, hanya menderita flu biasa dan meriang yang bisa ditahan. Ngga perlu sampai opname sepertiku. Cukup isolasi mandiri di rumah saja. Alhamdulillah anak-anak aman bersamaku.
Tahun 2021 kemarin adalah sebuah perjalanan yang panjang dab berat buat keluarga kami. Seperti tak ada habisnya cobaan yang harus kami lewati demi level kenaikan kelas yang lebih tinggi. Alhamdulillah kami bisa melewatinya.
Kami ingin merayakannya dengan liburan besar kembali setelah 365 hari yang panjang dan cukup melelahkan. Buang kesedihan, sembuhkan luka, dan kami memilih kembali bahagia.
Mau jalan-jalan Ke Mana Setelah Pandemi Usai?
Mungkin saat ini, kita belum bisa memastikan apakah pandemi sudah benar-benar pergi atau belum?
Tapi kini, kita sudah bisa menikmati bepergian ke luar daerah dengan protokol kesehatan yang ketat. Kita sudah bisa sedikit bernapa lega, rumah sakit sudah hampir kosong dari pasien C19. Sudah tidak semenyeramkan seperti pertengahan tahun lalu.
Aku ingin mengambil jeda setelah perjalanan melelahkan setahun kemarin. Aku ingin memulihkan luka setelah berjuang bersama dengan keluarga tercintaku.
Salah satu hal yang ingin aku lakukan adalah sebuah short escape bersama The Kurniawanβs, ke Bali (lagi). Yang dulunya saat aku masih hamil enam bulan, kini bundle of joy itu sudah hampir tiga tahun. Anak perempuan satu-satunya kesayangan abang-abangnya.
Pulau Dewata yang memiliki sejuta tempat romantis untuk kembali jatuh cinta. Sebuah romantisme dengan daya magis untuk menarik kami kembali ke sana. Memeluknya dalam buaian kehangatan senja di Uluwatu.
Road Trip ke Bali
Kali ini aku lebih memilih perjalanan darat daripada naik pesawat. Btw, aku tuh keluarga besar dengan lima penumpang, jadi transportasi masih harus dipikir matang-matang. Karena pasti di sana juga membutuhkan mobil buat jalan-jalan.
Road trip dengan kendaraan pribadi juga seru kok, dan lebih aman selama masa pandemi. Ngga sabar nih ceritanya buruan pengen ke sana lagi.
Akomodasi
Rencananya cuma mau nginep di dua tempat ajalah, kami memilih Ubud dan Kuta, jantungnya Bali. Ubud dan Kuta ibarat dua mata uang beda sisi. Kuta dengan hingar bingar keramaian Bali, Ubud adalah sebaliknya. Setelah puas dengan pusat keramaian dan kemewahan Kuta, kami ingin menepi di Ubud. Memanjakan mata dengan lereng bukit hijau, sawah berundak, jernih aliran sungai yang alami.
Kembali lagi deh, membuka aplikasi Traveloka untuk cari penginapan yang ramah anak di Ubud dan Kuta.
Jalanan Ubud dengan pesonanya yang tak terlupakan. Pinggir jalan yang menawan saat malam hari di area perbelanjaan, fashion, dan kerajinan lokal.
Kalian ingat Jalan Gootama saat nonton film Perfect Fit? Ya, Ubud jawabannya. Ada sisi modern Bali di sini. Representasi Bali yang penuh keberagaman dan kehangatan.
Sedangkan pilihan menginap di Bali Dynasti Resort di Kuta karena ada Kids Club Kupu-kupu di resort ini. Area ini terbagi menjadi dua bagian untuk anak-anak dan remaja. Dekat dengan waterpark dan diawasi oleh staff professional.
Ada program belajar juga, pengenalan budaya tradisional Bali, kesenian dan ragam permainan tradisional Bali. Yakin deh ini mah wisata edukasi banget yang bisa memperkaya pengalaman dan wawasan anak-anak tentang kekayaan Indonesia di Bali. Eh, ini gratis lho!
Wisata
Menyusuri Kawasan Bali Mangrove
Hutan Mangrove atau dikenal sebagai hutan bakau memang bermanfaat untuk menahan gelombang air laut yang masuk ke daratan. Nah, adanya hutan bakau ini bisa mengurangi abrasi pinggir pantai.
Kamu bisa menikmati Hutan Mangrove ini karena udah dijadikan tempat rekreasi. Kemaren belum sempat ke sini, jadi sekarang ngga mau kelewatan dong. Menyusuri kawasan hutan bakau dan menikmati pemandangan indah di sekitarnya.
Melihat Binatang di Bali Safari Marine Park
Udah pernah ke Bali Zoo, saatnya melipir ke Bali Safari Marine Park. Saat ini Bali Safari Marine Park memiliki 400 satwa dengan jumlah spesies kurang lebih 140. Taman Safari Bali ini memang cocok banget buat wisata edukasi bareng anak-anak, karena ada pementasan seni Bali Agung juga. Jumlah penarinya kurang lebih 150 penari dan musisi. Pertunjukan Bali Agung ini bisa memadukan seni teater tradisional Bali dan teater modern.
Mampir ke GWK Bali Cultural Park
Kok ya, kemarin ngga sempat mampir ke GWK sih. Padahal Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu tempat wisata di Bali yang ngga boleh terlewatkan. Patung GWK memiliki tinggi 121 meter dan lebar 65 meter. Selain itu di tempat wisata GWK Bali Cultural Park, kamu juga bisa menikmati matahari terbenam. Banyak juga event yang disuguhkan di sini.
Tempat wisata yang lain mungkin bisa ke pantai, yang gratis dan minim budget. Banyak juga kok kalau kita jeli mencari.
Budgetnya Berapa?
Udah bikin itinerary dan segala printilannya, sekarang ngomongin budget. Nah lho gimana? Pusing ngga tuh?
Saat ini sih budget travelingku masih di angka 5 juta rupiah. Kemarin dua jagoanku abis khitan bareng, dan lumayan mengeluarkan banyak tabungan buat ini itu.
Aku coba bikin rincian budget juga nih:
Harga Satuan | Harga Total | |
Antigen PP | 99.000 | 990.000 |
Tol | ||
Malang-Pandaan | 35.000 | 35.000 |
Pandaan-Gempol | 11.000 | 11.000 |
Gempol-Grati | 39.000 | 39.000 |
Grati-Probolinggo Timur | 30.000 | 30.000 |
Tiket Kapal Fery | ||
Dewasa PP | 182.500 | 365.000 |
Bensin | 2.000.000 | 2.000.000 |
Akomodasi | ||
The Kampung Villa Ubud | 650.000 | 1.300.000 |
Bali Dynasty Resort | 865000 | 1730000 |
Wisata | ||
Bali Safari Marine Park | ||
Dewasa | 140.000 | 280.000 |
Anak | 110.000 | 330.000 |
GWK | ||
Dewasa | 100.000 | 200.000 |
Bali Mangrove | ||
Dewasa | 10.000 | 20.000 |
Anak | 3.000 | 9.000 |
Tari Kecak Uluwatu | ||
Dewasa | 150.000 | 300.000 |
Anak (2-9th) | 75.000 | 225.000 |
Monkey Forest | ||
Dewasa | 80.000 | 160.000 |
Anak | 60.000 | 180.000 |
Desa Penglipuran | ||
Dewasa | 25.000 | 50.000 |
Anak | 20.000 | 60.000 |
Pantai Pandawa | 28.000 | |
Pantai Kuta | parkir | 5.000 |
Pantai Seminyak | parkir | 5.000 |
Makan | 3.000.000 | |
Lain-lain (oleh-oleh) | 1.000000 | |
Total | 12.352.000 |
Terus udah bikin rencana liburan keluarga beserta rincian biayanya masa ngga jadi sih? Ah ngga seru deh!
Traveloka PayLater, Jujur Guna Banget
Kenalan dulu yuk sama Traveloka PayLater biar ngga nyesel.
PayLater apa sih?
Jadi PayLater dari Caturnusa Sejahtera Finance adalah fasilitas pembayaran yang memungkinkan kamu buat membayar pembelian Traveloka milikmu dalam jangka 1 hingga 12 bulan.
Kamu harus mendaftar dulu, dengan persyaratan cukup mudah. Memiliki KTP sah, dan berumur 21-70 tahun. Setelah pendaftaranmu disetujui, kamu bakal dapat limit yang bisa mencapai Rp 50 juta. Setelah kamu membayar tagihan punyamu, maka jumlah yang kamu bayar akan dikembalikan ke limit PayLater mu dan bisa kamu pakai lagi.
PayLater buat produk apa aja?
- Tiket Pesawat
- Reservasi Kamar Hotel
- Tiket Kereta Api
- Tiket Atraksi & Aktivitas
- Tiket Bus & Shuttle
- Rental Mobil
- Restoran
- Bioskop
- Transportasi Bandara
- Kereta Bandara
- Tagihan BPJS Kesehatan
- Tagihan listrik PLN
- Tagihan Telkom (Landline & IndiHome)
- Tagihan TV Kabel (MNC Vision, Trans Vision, K-Vision, & Topaz TV)
- Kartu Pulsa Pascabayar (Kartu Halo, XL Prioritas, & Indosat Pascabayar)
- Bayar Asuransi (ACA & Tokio Marine)
Gimana sih cara kerja PayLater?
Teman-teman, PayLater ini merupakan fasilitas pembayaran berbasis cicilan tanpa kartu kredit. Sederhananya adalah, βBeli Dulu, Bayar Belakanganβ. Kalau dulu kita bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian, kerja keras bagai kuda buat menyiapkan dana liburan, ye kan?
Sekarang, bersenang-senang (termasuk traveling) bukan menjadi barang mewah yang susah terwujud.
βKamu tak harus menjadi kaya untuk bisa bepergian dengan nyaman.β
(Eugene Fodor, Penulis Sastra Perjalanan)
Karena kamu bisa liburan nyaman, kapan saja, dan ke mana saja berkat fasilitas PayLater dari Traveloka ini.
Berapa sih bunganya per bulan?
Bunga PayLater ini terbilang cukup ringan kok, sebesar 2.25%-4.80% per bulan. Biaya ini diberlakukan buat pengguna yang melakukan cicilan bulanan. Terus bunga ini flat yah, tetep tiap bulannya. Serunya, Traveloka juga menyediakan beberapa promo potongan bunga cicilan PayLater. Tunggu apa lagi?
Keuntungannya apa sih Pakai PayLater?
Banyak banget lah!
Kamu bakal lebih mudah membeli produk-produk Traveloka tanpa harus membayarnya di hari yang bersamaan. Gampangnya gini, kamu bisa membeli produk Traveloka dengan cicilan tanpa kartu kredit. Selain buat beli tiket pesawat buat traveling, ini juga memudahkan aku yang perlu bayar reservasi hotel di Bali tanpa kartu kredit. Bahkan tiket kereta api dan tiket masuk wisata bisa dibeli secara cashless. Sangat aman menggunakan metode cashless ini selama pandemi. Ngga perlu resiko bersentuhan dengan orang lain melalui pembayaran tunai.
Selain itu dengan menggunakan aplikasi PayLater ini bakal membantu membatasi pengeluaranmu juga. Dibandingkan kalau kamu ikut pinjol (pinjaman online).
Ada keuntungan apa lagi?
Daftar cepat dan mudah
Terbuka untuk siapa aja mulai usia 21 β 70 tahun dengan KTP Indonesia. Kamu cukup menyediakan data pribadi dan pekerjaan.
Limit awal sampai dengan 10 juta rupiah
Gunakan limit untuk beli produk apa aja di Traveloka. Bayar dengan cicilan 1-12 bulan dengan bunga rendah.
Pembayaran yang mudah
Kamu bisa memilih pembayaran dengan transfer bank dan BCA Virtual Account
Gunakan Limit kamu di luar Traveloka
Serupa nomor kartu kredit, kamu cuma perlu mengaktifkan Virtual Number setiap ingin membayar di situs belanja favoritmu.
Belanja Lebih Fleksibel dan Budget selalu aman
Limitnya berasal dari 40-50% limit PayLater kamu dan semua transaksi terpantau real-time di aplikasi. Kamu juga bisa pakai cicilan cuma kalau dibutuhkan.
Cara Daftar Traveloka PayLater
βLiburan dadakan bagi saya selalu lebih menyenangkan, juga menantang. Efek kejutan yang muncul juga lebih mendebarkan,β
(Farchan Noor Rachman, Travel Blogger)
βTentu saja tidak semua orang bisa liburan dadakan. Tapi rupanya akhir-akhir ini justru banyak yang melakukan liburan dadakan. Dari artikel-artikel yang saya baca ternyata memang generasi milenial ini lebih suka melakukan liburan dadakan, spontan, tidak terencana,β lanjut Farchan dikutip dari tirto.id.
Sepertiku, kayanya emang udah jadi tren kalau generasi milenial di era digital ini lebih spontan dan suka yang menantang. Itu mengapa aku pun juga memilih PayLater menjadi metode pembayaran untuk liburan dadakan yang memang aku butuhkan. Sebuah perjalanan menyembuhkan luka dan kembali bahagia.
Apalagi cicilan PayLater ini bisa banget disesuaikan dengan prioritas dan kondisi kantong kamu. Kamu bisa melakukan pembayaran kapan aja setelah pembelian produk dan sebelum tenggat pembayaran maksimal 12 bulan.
Penasaran kan sekarang? Gini deh aku kasih tahu cara daftarnya.
1. Buka Traveloka App dan klik TravelokaPay, kemudian pilih PayLater
2. Lengkapi informasi yang dibutuhkan dengan mengisi data pribadi, keluarga dan pekerjaan
3. Siapkan KTP kamu dan dibutuhkan juga foto diri untuk keperluan verifikasi
4. Proses verifikasi akan memakan waktu maksimal 1 jam kerja. Pastikan kamu dan kontak keluarga dapat dihubungi dalam rentang waktu ini.
5. Setelah disetujui, aktifkan Akun dan mulai gunakan PayLater di pemesanan Traveloka!
Bertransaksi dengan PayLater
Sekarang kita coba yuk gimana caranya melakukan transaksi dengan PayLater
1. Buka Traveloka App dan pilih produk yang ingin kamu beli
2. Di halaman pembayaran, pilih PayLater
3. Pilih opsi cicilan kamu (cicilan setidaknya Rp 100.000 per bulan)
4. Klik Beli dengan PayLater, masukkan OTP yang dikirim via SMS ke nomor telepon milikmu, dan transakasimu selesai. Yay!
Cara Pembayaran Traveloka PayLater
Terus gimana cara membayar tagihan PayLater?
1. Dari halaman awal Traveloka App, klik PayLater untuk membuka halaman akun milikmu
2. Di tab Pembayaran, kamu bisa lihat daftar Pembayaran Saat Ini dan/atau Mendatang
3. Pilih Pembayaran yang ingin kamu selesaikan dengan mencentang kotak di sebelahnya
4. Lihat kembali Jumlah untuk Dibayar di bagian bawah halaman, dan jika sudah sesuai, klik Bayar Sekarang
5. Pilih metode pembayaran. Saat ini sudah ada pembayaran melalui transfer bank dan ATM/Rekening Virtual
6. Lakukan pembayaran sesuai jumlah yang tertera di petunjuk pembayaran, persis hingga 3 digit terakhirnya
Oh ya, kamu ngga perlu khawatir lupa melakukan pembayaran karena notifikasi akan selalu dikirimkan lewat email maupun SMS sebelum tenggat pembayaran.
Kamu juga ngga perlu khawatir, pembayaran PayLater ini aman banget karena setiap transaksi membutuhkan one-time protection untuk memastikan transaksi dilakukan oleh pemilik akun.
Keamanan fasilitas ini udah terjamin oleh Pasar Dana Pinjaman (Danamas) dan Caturnusa Sejahtera Finance yang merupakan perusahaan keuangan berbasis teknologi berizin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Cara Menggunakan Traveloka Paylater Virtual Number
Virtual Number ini ditawarkan buat pengguna di level PayLater yang lebih tinggi. Jadi buat meningkatkan skor, kamu bisa melakukan aktivitas pembelian dan pembayaran yang baik. Setelah kamu level up ke tingkat tertentu, kamu bakal punya akses Virtual Number yang memungkinkan untuk bertransaksi di e-commerce lain dengan 10-40% limit.
Ketentuannya adalah:
- Transaksi minimal adalah Rp 50.000
- Setelah diaktifkan hanya valid untuk 1 pembelian
- Saat ini diterima di beberapa situs belanja tertentu
Bagaimana cara transaksi dengan Virtual Number?
1. Buka halaman PayLater
Pastikan kamu telah mengajukan Virtual Number.
2. Aktifkan Virtual Number
Ingat yah, tiap aktivasi hanya valid untuk 1 pembelian.
3. Masukkan OTP untuk akses Virtual Number
Jika kamu tidak menerima OTP, bisa minta lagi yah.
4. Copy-paste detailnya
Salin nomor kartu, CVV, dan tanggal kadaluwarsanya.
5. Transaksi selesai!
Kamu bisa mengubahnya menjadi cicilan jika perlu.
Kesimpulan
Sekarang kita ngga perlu bingung lagi pusing mikir budget buat liburan. Liburan dadakan memang bikin mendebarkan dalam hal finansial. Tapi kamu udah ngga perlu khawatir karena Traveloka PayLater bisa menjadi pilihan pembayaran paling tepat untuk liburanmu. Apalagi kaya aku yang pingin liburan dadakan tapi cuma punya dana pas-pasan. Tak sabar rasanya menyusuri romantisme Bali sekali lagi bersama keluarga tersayang. Jujur guna banget pakai PayLater!
Gimana? Sekarang udah siap kan liburan nyaman pake PayLater? Beli dulu, bayar belakangan!
Referensi
https://www.traveloka.com/id-id/travelokapay/paylater
https://www.traveloka.com/id-id/travelokapay/paylater-virtual-number
https://tirto.id/review-traveloka-paylater-banyak-keuntungan-aman-digunakan-evTi
Foto: dokumen pribadi dan olahan canva
24 Komentar. Leave new
Jujur aja akupun kangen Bali apalagi sekarang udah ada bocil pengen ajak ke pantai, ubud dan Bali Zoo huhu semoga ada rezeki ke Bali sama Keluarga aamiin
Aamiin semoga dimudahkan yaaa
Aku juga tim babymoon mom! Rasanya hepi bener lagi hamil diajak jalan-jalan tuh, eh keterusan deh sampe sekarang bocah demen jalan-jalan hahahahaha
Nah bener kan babymoon bikin mood naik teruuusss :)))
Setelah pandemi maunya pergi ke Singapura dan Malaysia bersama rombongan yang sempat tertunda, btw playlater ini penawaran yang sangat menarik apalagi aku ada konten tentang jalan-jalan pasti seru dong bisa memanfaatkan penawaran menarik Traveloka dengan paylater nya
Iya mbaaa, bisa jadi solusi buat yang budgetnya pas-pasan hehehe
wih mantap nih, jadi pengen jalan-jalan juga π memang sekarang makin banyak ya aplikasi yang memanfaatkan sistem paylater. Kalau kita bisa ngaturnya, memang jadi guna banget nih π
Sepertinya, pandemi mampir ke bumi pertiwi itu pas bulan Februari akhir deh Mba. Pasien terkonfirmasi pertama kali di Depok.
Waaahhh lengkap deh persiapan liburannya. Kalau kondisi sudah aman, tinggal cussss ya Mba. Traveloka memang andalan deh. Aku suka pakai fitur “save” gitu buat bantu pilah pilih penginapan dan experience di destinasi wisata tujuan. Bahkan pas lagi nungguin si penginapan ngasih harga promo dari jauh jauh hari.
Nah iyaa sih bener, aku Januari itu masih sempet ke Jogja kok.
Samaaa aku juga pake fitur save buat ngesave hotel-hotel rekomen wkwkk.
baca judul dah kebayang lagu iklannya lho aku mba, hehhehe
traveloka makin lengkap aja ya, jujurly belum aktifin paylaternya sih tapi dah byk dpetin byk untung pake traveloka
Iyaa hihi, lengkap banget kan yaa
Wah baru tau nih traveloka paylater, menarik mau coba bikin juga ah lumayan bisa buat bayar tagihan ya
Aku belum pernah sih nyoba paylater. Tapi kalau lagi mendesak jadi jawaban banget ya.
Wahh..keren banget nih hobinya mba. Samaa akupun dulu saat teman-teman ku berdandan cantik, aku malah lebih suka pakai sandal gunung dan pergi melancong bareng teman-teman. Pengalaman yang tak terlupakan
Iyessss makanya lebih seneng jalan-jalan pake sendal gunung kannn. Eiger di jamannya hehehe.
Tulisan ini sangat menggoda gak nyangka paylater bisa buat jalan2 juga. Mau coba ah
Menghitung perintilan emang wajib agar budget bisa terakomodir lebih baik. Biar ga berasa keluar banyak paylater solusi buatku
‘Akhirnya sang pujaan hatiku yang kepalang baiknya, mengiyakan. Yaaaay, Bali weβre coming!’
Kyaknya L sama suaminya romantis banget ini yaaa, duh bikin cemburu yang jomblo dan mkir, kapan yha mkwkwkw. Aku juga kmaren sama sahabatku rencana pengen ke Bali sih, kayaknya perlu dimanfaatin sih Traveloka Paylaternya hahaha
HAHAHAHAHAHAHAHA
Auk ah gelap. Yuk ah, kamu bisa ngajakin temen yang lagi deket tuh.Mumpung bisa make Traveloka Paylater!
pengen ke bali juga mba, ya ampun udah berapa tahun ga main kesana, ketinggalan jaman banget akuh hahah
bisa lah ini ya pakai paylater hihi
Honeymoon mah mba Rini wkwkwk
wah ini pasti bermanfaat banget ya buat para traveler kalau harus beli tiket atau apapun tapi gajian masih akhir bulan. bagaimana, mau daftar ya buat kamu traveler
Nah makanya cocok pake PayLater ini untuk budget pas-pasan, tapi bisa tetep traveling π
Mantapp banget mbak ulasannya, aku jadi ingin jalan jalan jauh juga nih, palagi ke bali, lama banget gak kesana