Memang benar kalau batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sangat dibutuhkan dalam dunia industri. Baik untuk pasar industri pembangkit listrik, industri semen dan keramik, industri pulp & paper, industri baja, dan sektor industri lainnya.
Pelaku usaha di sektor batu bara agaknya masih melihat prospek bisnis yang cerah. Walaupun seperti yang kita tahu kalau bahan bakar fosil kerap diterpa sentimen transisi energi dan suku bunga.
Memang sih dampak perang Rusia – Ukraina terhadap pasar komoditas yang mulai melemah serta beberapa negara rencananya akan meningkatkan produksi.
Harga batu bara termal Asia diperkirakan mengalami koreksi tahun ini. Harganya pun masih berada masuk level tinggi, dengan adanya kekhawatiran atas kemungkinan pasokan yang berkurang.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indinesia (APBI), Hendra Sinadia menyatakan prospek bisnis batu bara 2023 diproyeksikan masih cukup baik. Hal ini karena ditopang oleh harga komoditas yang masih di level positif tahun ini.
Table of Contents
Prospek Pasar Penjualan Batu Bara
Seperti yang diketahui batu bara nerupakan komoditas ekspor andalan Indonesia dengan neraca perdagangan surplus 31 bulan beruntun.
Perang Rusia – Ukrainan memang menyebabkan batu bara dari Eropa meningkat drastis. Ini penyebab terciptanya keterbatasan pasokan.
Memasuki tahun 2023, sejumlah negara termasuk Cina dan India juga mengumumkan target produksi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Tujuannya memang untuk memenuhi kebutuhan internal dalam negeri.
Harapannya agar bisa mengurangi beban pasar perdagangan batu bara di Asia.
Bagaimana dengan Indonesia?
Baca Juga:
Mau Masuk Pasar Hypebeast? Ini yang Perlu Disiapkan!
Pasar Dalam Negeri
Dengan langkah yang sama, Indonesia dengan sejumlah perusahaan seperti Bumi Resources (BUMI) juga menetapkan target produksi yang lebih tinggi tahun ini.
Berdasarkan rencana dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), kebutuhan batu bara untuk konsumsi dalam negeri terlihat meningkat setiap tahunnya.
Besarnya alokasi kebutuhan batu bara untuk industri dalam negeri diharapkan bisa di atas 25% dari total produksi batu bara di Indonesia.
Mayoritas kebutuhan batu bara dalam negeri memang alokasinya untuk sektor industri pembangkit listrik. Besarnya mencapai 80% dari total konsusdi batu bara dalam negeri. Batu bara memang merupakan bahan bakar dengan biaya yang relatih lebih murah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Kementerian ESDM menargetkan produksi batu bara tahun 2023 hingga 694 juta ton, yang artinya naik 5% dari tahun 2022 yang sekitar 663 juta ton.
Dilansir dari laman cnbcindonesia.com, sebuah Survei S&P Global Commodity Insights menyebutkan penambang di Indonesia akan meningkatkan produksi dengan lebih banyak batu bara kalori rendah hingga menengah. Hal ini karena peningkatan permintaan domestik. Sebagai eksperktasi rebound di sektor industri dan perumahan.
Mengenai peluangnya sendiri, permintaan komoditas batu bara tahun ini masih kuat termasuk domestik.
Baca Juga:
Tips Pilih Remittance yang Tepat Agar Tidak Rugi
Pasar Luar Negeri
Memang untuk saat ini permintaan batu bara 2023 juga masih akan kuat. Diharapkan pertumbuhan ekonomi negara seperti Cina, Indonesia, dan India tetap tangguh.
Bahkan Cina dan India juga diprediksi membeli batu bara Rusia dengan tetap meningkatkan pertumbuhan domestik.
Prediksi Harga Batu Bara
Fitch, lembaga pemeringkatan global memperkirakan akan terjadi pelemahan harga pasar batu bara termal global tahun 2023 ini. Namun masih pada range yang cukup tinggi dibanding sebelum meledaknya konflik Eropa Timur.
Survei S&P Global mengungkapkan penambang yang basisnya di negeri ini harganya akan turun dengan kontrak batu bara FOB Kalimantan kalori 4.200 dengan kisaran US$ 60 hingga US$ 70/ ton.
Pada 10 Maret lalu harga pasar batu bara kontrak FOB malah sempat menuju puncak tertinggi di US$ 136/ ton. Kemudian perlahan menurun namun sepanjang tahun nampak rerata berada di kisaran US$ 86,50/ ton dan pada akhir Desember 2022 nampak US$ 93,45/ ton.
Baca Juga:
Mudahnya Melakukan Investasi Reksadana Pasar Uang, Simak Penjelasannya di Sini!
Penutup
Melalui grafik dapat disimpulkan harga pasar batu bara yang masih kuat tersebut diprediksi sanggup menopang catatan laba perusahaan batu bara sepanjang 2023.
Tak hanya laba, arus kas yang dihasilkan penambang batu bara di Indonesia diprediksi juga bisa menopang meski harganya melandai dari tahun 2022.