Pernah memasuki waktu Gerakan Tutup Mulut (GTM), Moms? Buat yang punya anak umur setahun atau dua tahun kebanyakan akan menghadapi anak susah makan. Acara GTM ini memang butuh kesabaran ekstra dan strategi sendiri. Ada yang sama sekali ngga mau makan, ada juga yang picky eater. Moms harus tahu penyebabnya jadi tau cara mengatasinya. Yuk cari tahu 10 cara efektif mengatasi anak susah makan.
Saat berusia di atas 6 bulan, maka anak sudah memasuki MPASI. Artinya pemenuhan ASI eksklusifnya sudah disupport dengan makanan pendukung. Beberapa anak balita (bawah lima tahun) hanya mau makan dalam jumlah yang sedikit, bahkan ngga mau sama sekali! Moms pasti juga ikut stres, kan?
Table of Contents
Penyebab Anak Tidak Nafsu Makan

sumber: mamapapa.id
Dilansir dari haibunda.com, dokter spesialis anak anak konsultan gastrohepatologi, dr.Frieda Handayani, SpA(K) mengatakan, jika respons anak terutama bayi dan balita dalam menolak makan beragam, salah satunya melepeh. Respons ini wajar, artinya anak sedang belajar mengenal rasa.
“Penelitian menunjukkan, anak-anak bisa 10 sampai 15 kali makan makanan yang sama sebelum menyukai makanan tersebut,” lanjut beliau.
Sedangkan menurut Today’s Parents, anak-anak yang memasuki rentang usia 1-5 tahun memang normal bila nafsu makannya menurun. Saat bayi, mereka mendapat ASI Eksklusif dan pertumbuhannya sangat cepat di tahun pertama. Berbeda saat anak mulai memasuki satu tahun ke atas.
Anakku juga nih, berat badannya naiknya tuh susah banget. Apalagi saat umur setahunan, ya ampun susah makan banget. Sampai bingung, cemas, serba salah. Segala variasi menu makanan pun udah aku coba. Dan sukses tutup mulut. Hanya memilih beberapa makanan yang menurut dia cocok, oke, lainnya meehhh. Hahaha.
“Rata-rata balita berat badannya bertambah hanya empat atau lima pound (1,8 sampai 2,2 kilogram) antara ulang tahun pertama dan kedua, sehingga nafsu makan pasti akan turun. Ini mungkin juga ada hubungannya saat anak berada di tahap ketika mereka merasa ingin bebas,” kata kepala pediatri Miramichi Regional Hospital, Michael Dickinson.
Gejala Anak Susah Makan

(sumber: popmama.com)
Gejala anak ngga mau makan atau picky eaters biasanya cukup jelas. Anak-anak memilih makanan bisa karena berbagai alasan atau bahkan tanpa alasan sama sekali. Ada banyak alasan medis yang mendasari, mulai dari sistem pencernaan yang belum sempurna, tumgi atau tumbuh gigi, alergi makanan tertentu, sakit, atau belum siap naik tekstur.
Gejala anak susah makan antara lain:
- Menjauhkan sendok dan tempat makan
- Memalingkan kepala saat sesi makan berlangsung
- Menutup mulut saat Moms menyuap makanan
- Melepeh makanan yang sudah masuk dalam mulut
Kapan Moms Harus Khawatir?
Aku sendiri pernah mengalami kondisi seperti ini. Namun, selama pertumbuhan berat badan anak berada dalam batas normal sesuai dengan usianya, Moms ngga perlu khawatir sih. Asalkan anak masih aktif dan terpenuhi kebutuhan gizi seimbangnya.
Ada anak yang ngga mau makan nasi, bisa juga diganti dengan karbohidrat lainnya. Justru anak bisa mengenal berbagai jenis makanan, seperti roti, jagung, singkong, kentang dan masih banyak lagi.
Jika Moms memang khawatir, bisa juga berkonsultasi dengan dokter anak langganan untuk mendapat diagnosis yang lebih khusus dan spesifik. Setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda dan hanya bisa diketahui setelah dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga:
Mengenalkan Berbagai Jenis Perasaan dengan Kamus Perasaan Anak
Kesalahan Mengajarkan Membaca Sebelum Belajar Mendengar
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
1. Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering
Kalau lihat banyaknya porsi makan, yakin deh sudah bikin anak bete duluan. Bahkan, b ukan ngga mungkin anak jadi enggan menyentuhnya sama sekali. Daripada mubadzir dan membuang makanan, cobalah porsi makan yang lebih sedikit.
Aku dulu juga gitu, ngambilinnya banyak banget, biar anak kenyang. Yang ada malah berakhir ke perut emaknya juga. Padahal jumlah nasi anak sesuai takaran yang benar itu cukup sekepal tangan mereka. Itu udah cukup lho, Moms.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan memberi jarak minimal tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya. Jadi akan akan merasakan lapar dan kapan kenyang.
Kalau ini bisa diterapkan secara rutin, harapannya membantu mengatur jadwal makannya dan lama-lama bisa mengatasianak susah makan.
2. Buat jadwal makan yang teratur
Aku dari anak-anak MPASi juga sudah membiasakan mereka makan tiga kali sehari. Dua kali makanan selingan di antar waktu makan utama.
Jam makannya pun tetap, jadi sekalian disiplin mengajarkan anak tentang rutinitas. Anak-anak jadi tahu kapan waktu makan, karena sudah ada jadwalnya. Sebaiknya berikan makan sebelum anak-anak tidur siang. Tapi pernah juga baru makan setelah bangun, kalau lagi yang ngga bisa dikondisikan banget.
3. Bikin makanan yang unik dan menarik

(sumber: alodokter.com)
Bikin makanan yang unik dan menarik juga bisa menarik perhatian anak. Biasanya cuma nasi sama sayur, kan bosen juga. Aku pernah bikin bento sebagai variasi agar anak mau BLW (Baby Lead Weaning). Mereka lebih penasaran bila makan sendiri dengan bentuk baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Apalagi masa oral memang membuat anak senang memasukkan apapun ke dalam mulut kan. Bento ini bisa dibentuk berbagai karakter wajah, atau rabbit, atau apalah. Kemudian dihiasi menggunakan sayur dan lauk sebagai garnish.
4. Buat variasi makan yang kaya rasa
Sebagai selingan camilan atau kudapan, bisa menggunakan buah yang manis, atau yogurt. Kadang anak juga bosan dengan ras amakanan yang dominan manis saja atau gurih saja. Ngga papa Mom bisa mengenalkan berbagai jenis varian rasa seperti asam, pahit, manis, sehingga anak bisa mengenal berbagai macam rasa juga.
Semakin banyak variasi makanan, tentu semakin lengkap nutrisi yang terpenuhi.
5. Bikin catatan apa saja yang dimakan anak seharian
Moms juga bisa mencatat apa saja yang dimakan anak pada hari tersebut, mulai dari makanan utama, sampai camilan dan minuman. Sehingga Moms bisa mendapatkan data makanan apa saja yang anak-anak konsumsi. Jadi kalau anak lagi mogok makan, bukan berarti dia tidak mau. Bisa jadi karena belum lapar.
6. Sediakan camilan tinggi kalori
Moms juga perlu menyediakan camilan tinggi kalori yang bisa anak-anak makan kapan saja. Hal ini untuk memastikan mereka tetap mendapatkan asupan energi sepanjang hari meskipun lagi ngga mau makan.
Contoh kudapan tinggi kalori misalnya olahan keju, selai kacang, dan bisa dari buah. Jadi ngga papa kalau emang lagi ngga mau makan nasi. Asalkan kebutuhan kalorinya sudah terpenuhi.
7. Jangan menyuruh makan
Anak-anak kadang tuh kalau dilarang seperti disuruh. Tapi kalau disuruh, kebanyakan malah ngga mau. Hihi. Cobalah menggunakan taktik dengan tidak menyuruhnya makan sama sekali.
Karena saat dia lapar, malah akan minta makan sendiri lho! Anakku juga gitu soalnya wkwk. Apalagi kalau abis aktivitas outdoor, nah pasti pulang-pulang auti laper. Eh, malah minta nambah nasi dong!
8. Batasi waktu makan tidak lebih dari 30 menit

(sumber: orami.com)
Buat kesepakatan dengan jam makan dan durasi waktu makan. Mulai mereka belajar makan, sudah harus diterapkan peraturan ini. Ada kan yah, yang anaknya makan bisa sampai berjam-jam. Nah sebenernya tuh, habis ngga habis kalau udah setengah jam harus dihentikan.
Menurut dr. Fransisca Handy, SpA mengatakan kalau orang tua harus menerapkan feeding rules (perilaku makan yang benar).
“Karena kan pasti juga stressful untuk kedua belah pihak, untuk si anak maupun si pemberi makan. Jadi, emang ada feeding rules 30 menit tapi tidak juga sekonyong-konyong teng 30 menit selesai. Bagaimana proses itu dapat terus dibangun, targetnya nih makan 30 menit, tapi kan tentu butuh proses untuk bisa menuju ke sana,”
9. Jauhkan hal yang menjadi pengalihan perhatian
Jauhkan anak-anak dari televisi, permainan, binatang peliharaan, dan hal yang bisa mengalihkan perhatiannya saat makan. Apalagi sampai menggendong pakai selendang dan jalan-jalan keliling komplek. Wkwkwk.
IDAI menjelaskan juga dalam laman resminya, bahwa waktu makan bayi sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. Pemberian makan juga tidak boleh ada distraksi atau gangguan dari apa pun, misalnya penggunaan gadget, mainan, dan televisi, Moms.
10. Ajak makan bersama dan memasak bersama

(sumber: suara.com)
Libatkan anak dalam proses menyajikan makanan sampai di meja makan. Mulai dari mengajak membeli bahan masakan, membersihkan, memasak, mengolah hingga menyajikan di depan mereka. Aku pernah bilang juga, kalau mereka tuh makan tinggal makan.
Ngga nunggu nanem padi dulu, tunggu panen, beli beras, menanak nasi, menangkap ikan di laut, belum lagi memasaknya, aku terangkan semua. Semua proses itu mereka skip, dan tinggal duduk manis, membuka mulut aja. Yah ngobrol santai dan mereka paham. Sesi obrolan ringan yang menambah insight mereka juga. Belajar banyak hal juga.
Baca Juga:
Brownies Kukus Ketan Hitam Lapis Pandan Anti Gagal
Yuk Cobain Bikin Makaroni Schotel Anti Ribet
Review Aplikasi Yummy App. Cari Resep Masak Lomba Agustusan Lebih Mudah
Penutup
Sebenarnya, seiring dengan berjalannya waktu maka nafsu makan dan perilaku makan anak akan perlahan membaik. Anak-anak akan mulai menyukai sesuatu tanpa paksaan, dalam memilih berbagai makanan sehat tanpa banyak dorongan dari Moms.
Jangan lupa untuk memastikan kebutuhan gizi dan rutin menimbang berat badannya. Jika berat badannya seimbang atau sesuai dengan usianya, yah berarti asupan gizinya aman.
Kalau Moms, biasanya sudah menerapkan cara yang mana saat anak GTM? Sharing dong!
28 Komentar. Leave new
Ah bener banget ini, ngalamin pas masih mpasi dulu. Musti kreatif bikin menu, bentuk aneh2, makan sedikit tapi sering, ngga harus nasi. Waktu itu sungguh hectic :’) sekarang agak gedean anaknya udah lumayan makannya
bagus banget tulisannya mbak, sekaligus bisa belajar parenting nanti saat punya anak. terima kasih sharing ilmunya
Wkwkwk aku banget nih klau anak gak mau makan malah aku diemin aja gak pernah disuruh makan, biar aja sampe laper sendiri ntar jg nyari makanan wkwkwk
TOOOSSS!
Anakku yang kecil nih sering banget sudah makannya. Apalagi sering numbuh gigi, sampai bingung BB.nya naik turun terus
Kalau tumgi emang jadi ngga nyaman sih ya mau ngapa2in juga.
kalau anak lagi GTM biasanya aku kasih bubur aja mam, terus itu mungkin pertanda juga kalau anakku lagi sakit dan nggak enak makan jadi ku biarkan aja untuk sementara waktu.
Iya kadang kalau lagi ngga enak badan juga bikin nafsu makan berkurang.
Selalu suka kalau L udah ngobrol soal parenting gini, kerasa banget pengetahuannya luas dan pasti seorang Ibu yang jagoan banget buat anak-anaknya. Kusimpen yah tipsnya sambil nunggu jodoh datang hahaha
Wewekekekkeke semoga nanti masih relevan ya Rai!
Biasanya makanan bento itu menarik perhatian anak ya mbak. Memang kalau udh GTM, ibu serasa patah hati. Apalagi anak harus makan banyak kalau bisa demi pertumbuhan mereka
Berasa terpotek-potek hati ini, lebih sakit daripada ditolak gebetan yah kalau anak udah tutup mulut wkwkwk.
Aku yg ga pandai dan ga sempat mengolah masakan, makanan, dll. Jadinya pilih cateringin anakku biar ada variasi hiks. Tapi tetep aja ternyata. Akhirnya aku stop catering dehh, trus skrg nyoba untuk kasih dia makanan dlm porsi sedikit tp sesering mungkin wkwkw
Nah iya, itu solusi juga. Kasih aja porsi dikit asal lebih sering makannya. Cacaaa sehat2 yaa!
dulu saat anak-anak masih balita, saya tak begitu memusingkan anak-anak harus makan begini begitu. Anak-anak waktu itu juga hanya mau makanan tertentu saja. Tetapi dengan membaca ini siapa tahu nanti saya kasih tahu anak-anak kalau kelak mereka berumah tangga.
HEhehe makasih, semoga masih relevan yah tulisannya..
Aku sering nih perhatiin ponakanku kalau lagi disuruh makan, malah nggak mau makan. Tapi kalau dilarang makan, malah bisa sampe nangis loh maksa minta makan, hehehe
Mau dialihin pun nggak bakalam mempan. Sepertinya memang uda kodratnya anak2 gitu kali yaa, disuru, nggak mau. dilarang, malah mau makan 😀
Iyaa nih, dilarang kaya malah disuruh wkwkwk. Pinter-pinternya emak aja baca sikon.
Aku masih berjibaku mba. Anakku mungkin masuknkategori picky and small eater. Ya wis lah. Sekarang usahaku banyak berdoa samanAllah agar dimudahkan anak lahap makan. Kecuali menghias makanan, aku sudah banyak mencoba cara lainnya. Memang ini perjuangan tiap ibu yg anaknya GTM
Semangat ya mba, setiap ibu pasti akan mengalami masa-masa ini. Dan kelak akan melewatinya kok :))
Pernah di fase pas anak 3 tahun, dan susah sekali makannya, beberapa poin di atas juga sempat di coba, paling berhasil sih atur jadwal makan, hihi.. sekarang, alhamdulillah, udah lewat fase itu, dan jadi lebih sering makan tapi porsi yg kecil2 ditambah ngemilnya kuat sekali.
Alhamdulillah kalau udah melalui masa-masa GTM yang bikin emak-emak kalang kabut hihi.But, selalu emrindukan masa-masa itu yah mba..
Paling susah itu jauhkan dari hal yang menarik perhatian anak, wkkka. Apalagi anak ketiga udah ada kakak2 nya. Maunya main aja, jadi ga inget buat makan. Positif nya adalah kalau kakaknya makan dia kadang mau ikutan makan
Samaaaa
aku juga yang anak ketiga p[asti ngekor banget ama kakak2nya. Yang ada malah akakkanya yang aku suruh nyuapin wkwkwk.
Aku akhirnya ngalamin pas anak kedua mbak lintang. Ya Allah rasanya nano-nano banget, akhirnya aku jg banyak baca dan denger sharing Ibu2 milenial macam mbakk lintang. Mulai ragam rasa, ikut makan bareng sampe batasi waktu anak. Alhamdulillah makin lama makin membaik
Iyaa mbaa, emang tiap anak juga dramanya masing-masing. Kalau aku malah anak kedua yang gampang banget makan. Semuanya aja dimakan. Sampai kalau gabut, doi nanya “buuu ngga ada jajan a?” wkwkwkwk. Semangat mba Shaf!
Anak aku malah pernah gak mau makan nasi sebulan mba, itu dah bikin stress banget, btw makasih tipsnya mom boleh diterapkan nih
[…] 10 Cara Efektif Mengatasi Anak Susah Makan, Moms Wajib Tahu! […]