“Kak, kamu besok kan ulang tahun. Mau dikasih apa nih?” tanyaku pada my middle love. Anak keduaku yang full empati.
“Apa ya, Bu? Aku pingin mainan tembak-tembakan aja deh,” jawabnya.
“Ya ntar aja, kalau beli nunggu ayah. Kamu mau dimasakin apa nih?” tanyaku lagi. Ghazan ini doyan banget makan, ngemil, daripada mas atau adeknya. Hehe.
“Bikin mie aja deh, Bu.”
Aduhh sederhana banget permintaannya. Untung ngga minta dibikinin nasi tumpeng. Emaknya udah keder duluan.
“Bikin mie bihun aja yah. Kita masak bareng yuk, biar seru!” sahutku.
“Ayuuuk. Yayyy!”
Sesederhana itu.
Aku memang ngga membeda-bedakan gender untuk urusan memasak. Siapapun boleh membantuku di dapur, mulai dari anak laki-laki, anak perempuan, bahkan ayahnya.
Bukan berarti anak laki-laki ataupun kepala rumah tangga ngga boleh berurusan dengan dapur. Justri ini adalah salah satu life skill yang terus aku latih.
Mereka ngga akan tinggal sama orang tua selamanya kan?
Ada waktunya nanti mereka meninggalkan rumah ini, bisa sekolah di luar kota, ngekos, atau merawat anggota keluarga lain yang sedang sakit. Semua harus bisa memasak.
Minimal bikin mie instan atau goreng telur lah. Makanya aku membiasakan mereka dengan sering mengajak masak seru bareng ibu.
Table of Contents
Pentingnya Mengajarkan Anak Laki-laki Memasak
Memang sih, bab memasak ini selalu dianggap menjadi pekerjaan anak perempuan dan diasumsikan sebagai kegiatan yang feminin.
Masih banyak juga orang tua melarang anak laki-laki masuk ke dapur, anak laki-laki cuma boleh main mobil-mobilan dan sebangsanya.
Orang tua khawatir kalau main boneka atau masak-masakan akan membentuk karakter yang feminin dan gemulai.
Padahal dilansir dari okezone.com, menurut Dra. Dina Ramayanti, Psi, seorang Psikolog Anak, mengajarkan masak sejak dini (termasuk anak laki-laki) akan mendatangkan banyak manfaat untuk tumbuh kembang mereka.
Malah kegiatan ini harus mulai diperkenalkan kepada anak laki-laki di saat masa pertumbuhan emasnya (4-8 tahun). Selain melatih life skill, banyak juga lho manfaat lainnya:
1. Membangun Keterampilan Dasar
Moms bisa mengarahkan anak-anak buat membantu mulai dari hal yang mudah dikerjakan. Misalnya menyiapkan sejumlah telur.
Anak-anak juga akan belajar berhitung sederhana. Seperti menimbang, dan menuangkan isi gelas. Ini juga membnatu melatih motorik halusnya.
Kegiatan tersebut merupakan keterampilan dasar matematika sederhana. Saat membacakan resep masakan, Moms juga bisa mengajarkan berbagai kosa kata baru yang mengayakan keterampilan bahasanya.
2. Mengatasi Picky Eater
Siapa sih yang ngga melewati masa-masa picky eater?
Justru dengan kegiatan masak bersama, Moms bisa mengenalkan berbagai rasa pada anak-anak. Moms bisa memberikan contoh juga kalau mencoba berbagai makanan akan baik-baik saja.
Belajar mensyukuri setiap nikmat yang diberikan melalui makanan yang tersaji di meja makan.
Pasti seru!
3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Membuat karya dari hasil masakan sendiri akan menambah rasa percaya diri anak-anak. Mereka bisa berhasil membuat sesuatu bersama orang tua, pasti akan menjadi sangat bangga.
Tak masalah bagaimanapun hasilnya, yang penting prosesnya yang bisa meningkatkan bonding.
Jangan lupa beri mereka pujian dan beri motivasi terus agar semakin semangat dan percaya diri.
Nah, jangan pernah melarang anak laki-laki yang juga ingin eksplorasi memasak. Selain melatih motorik halus dan kesabaran, juga bisa membuat anak mandiri, mencoba hal-hal baru terutama bisa lebih menghargai makanan.
Rutinitas Makan Bersama untuk Saling Ngobrol
Ternyata urusan life skill ngga cuma berhenti saat udah beres memasak. Setelah memasak juga banyak hal yang perlu disiapkan seperti menata meja makan, menyiapkan sendok dan piring sampai lauk pauk.
Harus ya makan bareng di meja makan?
Kalau kami sih harus!
Kami bisa membangun peradaban dari meja makan. Wah! Kok bisa? Hehehe.
Saat ini dengan berbagai kesibukan dan gaya hidup masyarakat modern, agaknya susah ya mewujudkan sesi makan bersama keluarga. Apalagi kalau anak-anak udah gede dan punya aktivitas masing-masing. Makin susah ngumpul buat ngobrol.
Makanya aku membiasakan mulai sekarang, hingga jadi sesuatu yang rutin.
Dari meja makan lah, aku bisa mendengar cerita anak-anak tentang teman mereka, sekolahnya, keinginannya, mimpinya, sampai apa yang ingin dia lakukan esok hari.
Momen ini menurutku penting. Kalau aku ngga bisa menjadi teman anak-anak, aku lebih khawatir mereka akan mencari sosok lain yang bisa mendengarkan mereka.
Makan bersama keluarga adalah waktu yang tepat belajar keterampilan sosial. Merekatkan hubungan keluarga lewat suasana santai, informal, diselingi obrolan dan candaan.
Bahkan dikatakan kalau makan bersama itu menyehatkan.
Aku mempercayakan memasak nasi dengan memilih Rice Cooker Miyako. Desainnya pas dengan ukuran dapur. Kesannya minimalis apalagi pancinya dibuat dari bahan anti lengket.
Pokoknya Rice Cooker Miyako cocok sebagai teman wajib anda, apalagi tidak membutuhkan daya listrik yang besar. Jadi lebih hemat listrik deh.
Rinnai, Kompor Paling Laris Idola Para Ibu
Bagi tiap perempuan yang sudah menikah, mau itu working mom maupun ibu rumah tangga, pasti dong ngga akan meninggalkan kegiatan masak-memasak.
Menyajinkan menu bergizi seimbang buat keluarga pun menjadi aktivitas wajib yang menyenangkan buatku.
Tak jarang juga aku memasak sehari dua kali. Kadang juga bikin camilan sehat buat anak-anak. Yah yang sederhana aja, kentang goreng, pisang goreng, maupun roti bakar.
Tentu saja aku membutuhkan kompor untuk mendukung aktivitas perdapuranku.
Kompor tuh sekarang udah lebih canggih dibandingkan yang dulu. Jaman dulu masih memasak pakai kayu dan sekarang udah jauh lebih simpel cukup pakai kompor gas.
Aku ingat kompor pertamaku dimulai dari Rinnai yang dapat dari kado pernikahanku. Bahkan masih bisa dipakai sampai sekarang lho. Udah menemaniku memasak selama delapan tahun lebih dan ngga pernah ada masalah.
Masalah ketangguhan kompor Rinnai, aku ngga mau coba-coba dan pindah ke lain hati. Apalagi sekarang ada kompor tanam Rinnai yang makin bikin jatuh hati.
Kenapa sih Pilih Kompor Tanam Rinnai?
Emang bener kalau kompor tanam bisa menampilkan kesan modern dan cantik. Selain itu bikin tampilan dapur jadi lebih rapi.
1. Aman Digunakan
Tak hanya rapi dan mudah dibersihkan, ternyata penggunaan kompor Rinnai jenis tanam ini relatif lebih aman saat digunakan.
Kalau kompor konvensional kan umumnya di atas meja. Peletakan ini rentan tersenggol bahkan terjatuh.
Hal ini juga berhubungan dengan pipa tersembunyi dalam kabinet yang menurunkan risiko ledakan. Bahkan udah ada fitur pendeteksi kebocoran lho. Jadi aman banget, lho.
2. Hemat Tempat
Penempatan kompor tanam ini memang ngga bisa dipindah-pindah. Selain lebih rapi juga lebih hemat tempat.
Peletakannya juga sudah disesuaikan dengan tampilan yang lebih minimalis menonjolkan bagian tungku saja. Ini yang membuat kompor tanam dinilai mampu menghemat penggunaan tempat di are dapur.
3.Fitur Modern
Menarik sekali karena sudah dilengkapi fitur moderm yang membuat kegiatan memasakku lebih mudah dan menyenangkan.
Masak Seru Bareng Ibu bersama Kolaborasi Miyako dan Rinnai
Moms, dalam rangka memenuhi kebutuhan produk peralatan rumah tangga bagi keluarga Indonesia, Miyako dan Rinnai menghadirkan foto kompetisi berbasis foto pada laman instagram. Hadiah produk Rinnai dan Miyako serta merchandise lainnya dengan total hadiah puluhan juta rupiah.
Kolaborasi ini tujuannya untuk merayakan Hari Ibu, Natal, dan Tahun Baru 2023.
“Masak Seru Bareng Ibu” merupakan tema kebersamaan ibu dan anak yang diusung Miyako x Rinnai dengan tujuan agar para ibu bisa membaur bersama anak.
Harapannya bisa memberi edukasi positif pada anak akan banyaknya kegiatan positif yang bisa dilakukan di rumah secara bersama.
Penutup
Membangun bonding bersama anak bisa dilakukan bareng saat memasak dan makan bersama keluarga di rumah. Memasak bisa melatih life skill anak dan membuatnya lebih mandiri. Sedangkan momen makan bersama adalah salah satu cara mengembangkan kemampuan sosial anak.
Moms bisa mengajak anak ikutan kompetisi “Masak Seru bareng Ibu” bersama kolaborasi Miyako x Rinnai untuk mengabadikan momen bahagia melakukan aktivitas didapur bersama buah hati tercinta.
Selamat mencoba!
17 Komentar. Leave new
Aww, seru sekali masak bareng dan makan bareng. Keliatan dari ekspresi bahagianya, ternyata sesederhana ini yaa menciptakan kebahagiaan bersama ibu dan anak, gak perlu mewah yang penting sehat dan selalu bersyukur.
masak-masak bareng anak bisa jadi acara seru-seruan, sekaligus latih kemandirian juga sih yaa. aku juga diajakin masak bareng mamake sedari kecil, manfaatnya ya sekarang
aih seru banget masak sama anak-anak. waktu anak saya seusia anaknya mba juga suka masak-masakan bareng, eh tapi sekarang udah remaja agak susah diajak masak bareng hehe
Duhh makanannya kayaknya enaak banget disantap sama nasi panas, teh anget, apalagi di suasana Didi Qopee wkwkw.. pengen ikutaaaann!
Wkwkwkwkkw bisa banget dipadu sama es kopi buatan bartender hits
Buat anak picky Eater jadi trik juga ya buat dia, karena dia bisa mencoba sendiri dan merasakan langsung bagaimana membuatnya. Ah keren manfaatnya
wah seru banget, apalagi anak-anak tuh gampang kepo dengan berbagai hal, pengin ikutan ini itu. jadi diajak masak pun biasanya emang makin girang 😀
Serunya masak bareng anak. Aku jarang banget karena aku gak suka di dapur dari kecil. Terus sama mama ya dibiarin sih. Paling kalau diminta bantuin, disuruh kupas kentang atau bawang saja. Tapi yang paling kusuka, aku lihatin mama masak sambil ngobrol. Nah, ini seru… hahaha. Seingatku, dari aku kecil sampai sekarang, mama ya pakai kompor dari Rinnai lho. Ini kompornya awet dan aman juga
Nah kan bener, aku dulu juga kebagian ngupas2 aja sih kak Mon. Disuruh nguleg aja ngedumel banget wkwkwk. Bener deh Rinnai turun temurun bangettt.
Anak laki-laki juga perlu banget nih belajar masak karena saat dewasa kelak dan mulai hidup sendiri bisa masak untuk dirinya sendiri. Minimal masakan sederhana kecuali memang memutuskan jadi chef. Memasak juga sekarang gak ribet karena ada Miyako dan Rinnai.
Di rumah tuh selalu saja dibiasakan untuk makan bersama. Biasanya kami sekeluarga memang ngobrolnya pas itu.
Lagian nih. Aku setuju mengenai anak lelaki juga harus diajarin masak. Karena mereka juga punya masa untuk mandiri.
Anakku juga cowok hlo Mbak, aku juga suka ngajak masak bareng, membersihkan rumah, bahkan nyuci. Menurut aku, ini tuh penting banget.
Oh ya, masak bareng anak, terus makan bareng anak itu nyenengin hlo…sambil cerita2, aku suka kepo dengan apa yang dilakukan anakku di sekolah bareng temennya, heheh
Anak saya juga sudah pandai, masak ayam goreng, masak telur, masak nasi goreng masak mie. Anak-anak memang harus diajari sejak dini urusan masak tidak emmandang gender. Apalagi sekarang kita sudah semakin tahu bahwa chef-chef hebat itu ayoritas laki-laki.
Iya bener, sekarang banyak Chef laki-laki dan ngga menghilangkan sisi maskulin mereka kan ya
Anak saya juga palign semangat kalo saya masak yanga da adonan tepungnya. Pasti mereka semangat yang bagian ngaduknya..
Anak laki-laki juga harus bisa masak ya mbak. Gak harus anak perempuan yang belajar masak. Tujuannya agar bisa mandiri saat dewasa nanti dan bisa bantu istrinya saat udah nikah. Kayak suamiku. Hehe
Yuhuu setuju banget nih, bukan cuma anak perempuan yang kudu pinter masak, anak laki2 juga harus diajari ya Mbak biar bisa mandiri saat besar nanti. Btw serunya ya masak bareng ibu gini bisa sekaligus bangun bonding juga dengan anak^^