Kehamilan merupakan masa yang sangat mengesankan bagi setiap ibu. Masa kehamilan memberikan banyak kebahagiaan bagi ibu hamil dan tidak sabar untuk bertemu dengan sang buah hati.
Selain rasa kebahagian, kehamilan juga merupakan tantangan bagi setiap calon ibu. Seiring dengan umur kehamilan yang semakin membesar, maka terjadi pula beberapa perubahan baik dalam kandungan, fisik hingga emosi dari ibu.
Termasuk pada trimester ketiga yang merupakan waktu yang cukup penting. Ibu hamil harus bisa menjaga kesehatan karena waktu persalinan akan semakin dekat apabila Moms sudah memasuki trimester ketiga.
Pada trimester ketiga ini, terdapat beberapa perubahan kondisi yang baru Moms belum pernah rasakan pada periode kehamilan sebelumnya.
Secara umum, ibu hamil akan merasa menjadi tidak nyaman dan mudah lelah. Apakah kini Moms juga akan memasuki periode trimester ketiga kehamilan?
Jika iya, maka Moms harus mengetahui beberapa hal yang akan terjadi pada periode ini sehingga bisa mempersiapkan diri secara maksimal. Apa saja hal yang wajib Moms ketahui seputar kehamilan pada trimester ketiga?
Berikut ini ialah pembahasan dan penjelasan lengkap untuk membantu Moms memahaminya.
Table of Contents
Perkembangan Janin
Perubahan pertama berlangsung pada perkembangan janin yang sudah memasuki usia 28 hingga 40 minggu. Pada periode ini, janin memiliki perkembangan yang sangat besar setiap waktunya.
Tentunya, ukuran janin bayi akan semakin membesar dan organ tubuh janin juga akan semakin lengkap dan sempurna. Termasuk organ penting seperti paru yang akan mengalami pematangan secara sempurna pada usia 37 minggu.
Noviyani Sugiarto dalam diskusi bersama Makuku Indonesia di Rumah Sakit Carolus, Salemba mengatakan bahwa pada trimester ketiga dapat terlihat perkembangan bayi. Pada masa ini janin akan mulai mendengar, melihat, mengalami penambahan bobot badan hingga perkembangan otak yang terjadi secara signifikan. Berat badan janin pada trimester ini pada umumnya naik dari 1 kg menjadi 3-3,5 kg menjelang waktu persalinan.
Novi juga menjelaskan bahwa setiap minggu janin akan mengalami penambahan berat badan rata rata 100 – 150 gram, menjelang persalinan maka penambahan berat badan dapat mencapai 200 gram setiap minggunya.
Berat badan bayi dapat diketahui ketika melakukan USG dimana terdapat range dalam persentil untuk mengukur berat badan bayi. Apabila persentil berada kurang dari 5, maka berat janin tersebut masih tergolong rendah.
“Oleh karena itu harus ditingkatkan lagi makanannya, karena nutrisi pada kehamilan di trimester tiga berpengaruh besar pada perkembangan otak janin. Dimana pada masa tersebut berkembang dengan pesat. Jadi makanan sehat, nutrisi yang adekuat termasuk protein dan DHA perlu sekali dipenuhi,” jelas dr. Novi.
Perhatikan Ini Saat USG Jelang Persalinan
Novi juga menjelaskan kepada Makuku Family Indonesia dan para orangtua lainnya bahwa ketika melakukan USG, orang tua harus memperhatikan berbagai informasi penting.
Memasuki trimester ketiga, berikut ini ialah beberapa informasi penting yang harus kamu ketahui ketika melakukan USG.
- Berat janin, apakah berat janin sudah sesuai dengan usia kehamilan. Perhatikan pula grafik peningkatan berat badan janin pada bulan sebelumnya. Apabila ternyata berat badan bayi masih kurang, maka Moms harus lebih memperhatikan nutrisi dan asupan sehari hari.
- Apakah air ketuban cukup atau tidak, apabila diketahui volume air ketuban masih kurang maka Moms perlu mengkonsumsi air putih lebih banyak.
- Bagaimana posisi plasenta atau ari ari, apakah posisinya menghalangi proses persalinan nantinya atau tidak.
- Perhatikan detak jantung janin.
- Perhatikan aliran darah ibu ke janin.
Waspadai Ketuban Pecah Dini
Seperti telah dijelaskan dr. Novi sebelumnya pada acara bincang bersama Makuku Family Indonesia, ketika sudah memasuki trimester ketiga maka Moms harus memperhatikan kondisi air ketuban.
Fungsi dari air ketuban ialah untuk melindungi janin dalam kandungan dan juga sebagai bantalan terhadap benturan dari luar.
Namun, tidak sedikit ibu hamil yang memiliki permasalahan terkait air ketuban. Salah satunya ialah kondisi air ketuban yang pecah dini yang merupakan kondisi kantung ketuban pecah sebelum waktu persalinan tiba atau sebelum usia kandungan memasuki usia 37 minggu.
Pecahnya air ketuban merupakan salah satu tanda bahwa ibu hamil akan melakukan persalinan. Namun, dr. Novi mengatakan bahwa ibu hamil harus lebih waspada terkait kondisi air ketuban untuk mencegah terjadinya kelahiran prematur.
“Cirinya ada rasa ingin buang air kecil yang tidak bisa ditahan. Biasanya kalau bingung, kita bisa cium baunya. Air ketuban biasanya tidak berbau atau ada bau manis sedikit,” jelasnya.
Air rembesan ketuban juga dapat keluar saat Moms batuk atau mengejan. Air ketuban akan keluar lebih banyak saat posisi terlentang daripada saat posisi berdiri. Hal ini terjadi karena, saat ibu hamil dalam posisi berdiri ada kepala bayi yang menahan air ketuban keluar.
Selain itu, ibu hamil juga perlu membedakan antara lendir atau keputihan yang keluar dari kemaluan.
“Jika lendir yang keluar, (teksturnya) tidak seperti air. Kalau keputihan yang keluar warna putih-putih. Jika saat keputihan yang keluar air, berarti harus segera diperiksa. Nanti akan di tes lagi namanya tes lakmus. jika saat tes berubah warna maka itu adalah air ketuban,” tambahnya.
Melalui tes USG, volume air ketuban dapat diketahui dan kemudian akan dievaluasi apakah jumlah air ketuban cukup atau tidak. Kondisi kekurangan air ketuban disebut dengan oligohidramnion.
Kondisi ini dapat terjadi selain karena pecahnya ketuban ialah karena adanya gangguan hambatan aliran ibu ke bayi, kekurangan nutrisi hingga plasenta yang terlalu matang.
“Air ketuban kan dari air kencing janin. Kalau bayi stress atau kurang makan, air kencingnya juga kurang banyak. Jadi, di trimester ketiga ini, ibu hamil harus makan dan minum yang cukup,” Jelas dr. Novi.
Kunci Sukses Melahirkan
Setelah berbulan bulan mengandung dan menjaga kondisi janin, trimester ketiga merupakan periode kehamilan yang sangat penting.
Setiap ibu hamil tentu menginginkan persalinan yang lancar dan sehat, banyak diantaranya yang ingin melahirkan secara normal. Namun, kondisi beberapa ibu hamil tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal dan harus memilih persalinan caesar demi keselamatan ibu dan anak.
dr. Novi membagikan kunci dan tips sukses melahirkan kepada Makuku Family Indonesia:
- Persiapkan fisik, mental dan hati, Moms bisa mengikuti senam hamil untuk mengetahui bagaimana cara mengejan yang benar. Selalu berolahraga ringan 30 menit sehari akan memberikan tenaga saat pesalinan. Kemudian, Moms juga harus berpikir positif.
- Suami harus memberikan semangat dan dorongan kepada istri yang akan melahirkan. Nyatanya, menggosok lembut punggung ibu hamil dapat mengurangi rasa kontraksi.
- Mengikuti kelas hamil bisa membuat ibu hamil mempelajari teknik pernapasan agar melahirkan menjadi lebih lancar.
- Perhatikan posisi mengejan, dr. Novi menyarankan untuk mengejan dalam posisi setengah duduk menghadap ke kanan atau kiri. Melahirkan dengan posisi terlentang dilarang karena dapat menekan pembuluh darah di punggung jadi aliran darah ke bayi terganggu.
Selain mempersiapkan kondisi fisik, Moms juga bisa mulai melengkapi berbagai kebutuhan bayi pada trimester ketiga. Makuku Family Indonesia sebagai platform ritel menengah yang menyediakan berbagai perlengkapan ibu hamil dan bayi.
Dengan persiapan yang matang selama trimester ketiga, maka Moms akan siap untuk menyambut kelahiran sang buah hati.