Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di bumi pertiwi ini sudah seperti agenda tahunan yang terjadi berulang tiap tahunnya. Masih aja terus terjadi di Indonesia, terutama Sumatera, Riau, dan Kalimantan. Kamu ingat karhutla hebat di Riau dan Kalimantan pada 1997 silam? Karhutla pada akhir 2005? Bahkan karhutla tiga tahun lalu adalah salah satu yang paling mengkhawatirkan selama dua dekade terakhir!
Table of Contents
Kebakaran Hutan 1997, Sejarah Kelam Hutan Indonesia
Masih ingat ngga, saat terjadi karhutla hebat di Riau dan Kalimantan pada 1997 lalu? Dampaknya sangat parah, bahkan efek asapnya sampai negara tetangga.
Citra satelit pantauan BMKG menunjukkan, kalau asap terdeteksi sampai wilayah Riau, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, bahkan sampai wilayah Malaysia dan Singapura.
Kebakaran hutan 1997 menyisakan berbagai catatan tragis hingga hari ini. Diketahui, saat itu hampir 19,7 juta hektar lahan hutan terbakar. Menimbulkan banyak orang terpapar penyakit akibat asap dan musnahnya keanekaragaman hayati. Menyisakan tragedi kabut asap tebal dengan banyak kerugian.
Baca Juga:
Peran Hutan dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
Penyebab Karhutla 1997
1. Faktor Manusia
Adanya pembukaan ladang dengan cara tebang bakar sangat marak saat itu. Misalnya lahan untuk kelapa sawit. Memang sih cara ini banyak dilakukan karena mudah, biaya murah dan prosesnya cepat.
Penggunaan api biasa dilakukan untuk menetapkan batas lahan yang ngga jelas kepemilikannya. Hal ini wajar dilakukan semua pemilik tanah, baik pemilik tanah kecil atau perusahaan besar.
Nah, setelah melakukan pembakaran lahan hutan yang dimiliki sama pemilik sebelumnya, maka lahan itu tadi akan diklaim dan ditanami biar lebih jelas hak kepemilikannya.
Tahu sendiri kan kebakaran hutan biasanya juga menyebabkan bahan organik kering ikut terbakar, jadi makin susah dipadamkan. Belum lagi lahan gambut di hutan yang rawan api juga ikut terbakar.
2. Faktor Alam
Penelitian yang dilakukan oleh NASA menyimpulkan adanya kaitan karhutla dengan El Nino.
Tahu kan El Nino? Sebuah anomali iklim yang terjadi di wilayah Pasifik Selatan. Fenomena yang terjadi antara pesisi barat Amreika Latin dan Asia Tenggara.
Dampaknya ngga cuma dirasakan kawasan tersebut, namun juga sampai seluruh dunia dan berujung pada bencana alam seperti kekeringan hingga kebakaran hutan. Saat El Nino terjadi, maka musim hujan juga akan mundur dari waktu normalnya yang menyebabkan curah hujan juga akan berkurang.
Kerugian
Dampak karhutla 1997 diperkirakan mencapai US$ 4,47 miliar, di mana angka ini belum termasuk korban jiwa, penyakit jangka panjang, dan musnahnya keanekaragaman hayati. Gila!
Apalagi diperkirakan 0,81 hingga 2,57 gigaton karbon dilepaskan ke atmosfer saat karhutla terjadi. Ini berarti 13% hingga 50% emisi karbondioksida tahunan dari bahan bakar fosil.
Bahkan ada penelitian juga jalau anak-anak yang masih dalam kandungan juga bisa terpapar asap beracun dari kebakaran hutan.
Kandungan sulfida, nitrogen oksidan, dan abu dalam jumlah besar ke udara bisa menyebabkan emisi karbon, lho. Ibaratnya ketika kita menghirup udara saat itu sama kaya menghisap 20 batang rokok. Ngeri ngga sik?
Baca Juga:
Bersihkan Langit dengan Bioetanol
Asap Menggila: Karhutla 2015
Kebakaran hutan dan lahan pada akhir 2015 bukan sekadar bencana yang menghanguskan pepohonan, merusak ekosistem hutan, dan menyemburkan emisi karbon ke udara saja.
Namun, sebuah tragedi kemanusiaan yang menyebabkan 24 korban meninggal dunia lebih dari 600 ribu orang menderita ISPA, sekitar 60 juta orang terpapar asap. Bahkan 600 komunitas adat dan masyarakat lokal juga terpaksa mengungsi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat sebanyak 2,6 juta hektar hutan dan lahan terbakar dengan 120 ribu titik api sejak Juni hingga Oktober 2015. BNPB melaporkan 120 ribu titik api bisa dipadamkan dengan berbagai cara seperti waterbombing, hujan buatan, dan pemadaman darat. Langkah ini rupanya bisa menurunkan jumlah titik api secara drastis.
Apakah ini karena El Nino lagi?
Masa iya El Nino disalahkan terus? Cerita yang terdengar sih memang menonjolkan faktor alam dan musim kemarau panjang.
Masalahnya kebakaran hutan dan lahan ini selalu terjadi berulang dan menjadi potret buruknya tata kelola sistem perizinan industri berbasis hutan dan lahan yang ngga transaparan.
Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum atas peristiwa yang sebelumnya terjadi menjadi pemicu terus berulangnya kebakaran hutan dan lahan di negeri ini.
Dampak besar peristiwa karhutla dan kabut asap 2015 memang tragis. Hutan yang dibanggakan sebagai sumber pendapatan negara dan kaya akan keanekaragaman hayati dan dapat dimanfaaktkan untuk mensejahterakan masyarakat, malah memberi dampak kerugian besar bagi negara.
Kerugian
World Bank mencatat kerugiannya mengakibatkan 28 juta jiwa terdampak, 19 orang meninggal, dan hampir 500 ribu orang mengalami gangguan pernapasan. Asapnya pun sampai Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Pasca kebakaran ini pemerintah membentuk Badan restorasi Gambut untuk merestorasi 2 juta lahan gambut yang memang mudah terbakar. Pemerintah juga mengupayakan pemindahan perkebunan yang berada di atas gambut ke area non-gambut.
Kerugian Karhutla 2019 Mencapai Rp 75 Triliun
“Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tiga tahun lalu adalah salah satu yang paling mengkhawatirkan selama dua dekade terakhir.”
Bahkan data pemerintah menunjukkan hutan dan lahan seluas 1,6 juta hektar hangus dilalap api. Ini menjadi yang terparah sejak tragedi asap 2015 lalu.
Kemarin kami para #EcoBloggerSquad sempet ngobrol panjang lebar sama Kak Cecil dari Auriga Nusantara. Beliau bilang kalau karhutla 2015 dan 2019 menjadi tahun terburuk dari kebakaran dan bencana kabut asap.
Parahnya kebakaran 2015 melepaskan lebih banyak karbon ke atmosfer dibandingkan dengan total emisi tahunan negara ekonomi besar seperti Jepang dan Inggris.
Selain itu kebakaran 2019 juga melepaskan emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi. Bayangkan 708 juta ton emisi gas rumah kaca ! Hampir dua kali lipat lebih besar dari kebakaran Amazon, Brazil.
Jumlah emisi ini lebih dari semua emisi dari industri penerbangan internasional, yang membuat Indonesia menjadi negara terbesar ke enam di dunia untuk emisi CO2 keseluruhan!
Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut
Berdasarkan data Global Wetlands, Indonesia memiliki lahan gambut terbesar kedua di dunia yang mencapai luas 22,5 juta hektar.
Gambut merupakan lahan basah yang kaya akan material organik. Terbentuk dari pembusukan bahan-bahan organik yang terakumulasi ribuan tahun. Bisa menyerap 30 persen karbon dunia, mencegah kekeringan, mencegah pencampuran air aisn di irigasi pertanian, bahkan rumah bagi satwa langka.
Pada kenyataannya lebih dari 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut tuh akibat ulah manusia, baik yang sengaja melakukan pembakaran ataupun kelalaian dalam menggunakan api.
Baru deh didukung oleh kondisi tertentu yang membuat rawan kebakaran seperti gejala El Nino tadi. Jadi jangan dikit-dikit menyalahkan El Nino deh. Selain itu kondisi fisik gambut yang terdegradasi dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Manfaat Lahan Gambut
Sifat tanah gambut tuh menyerupai spons gitu, jadi saat kondisi normal akan menyerap dan menahan air secara maksimal. Beda lagi saat musim kemarau, lahan ini bisa kering sampai kedalaman tertentu jadi mudah terbakar.
Gambut juga mengandung bahan bakar sisa tumbuhan sampai di bawah permukaan tanah. Kalau ada kebakaran, api yang menjalar di bawah permukaan tanah (ground fire) jadi sulit dideteksi dan menimbulkan asap tebal.
Nah, karena kebakaran terjadinya di dalam tanah dan hanya asapnya yang muncul ke permukaan, maka kegiatan pemadaman jadi lebih sulit.
Padahal manfaat gambut banyak banget, yang utama adalah pencegah banjir di musim penghujan dan mencegah kekeringan di musim kemarau. Lahan gambut juga punya kemampuan luar biasa menampung air pada musim hujan. Jadi ada cadangan yang bisa dilepaskan saat kemarau
Selain itu sebagai habitat bagi kehidupan berbagai macam satwa dan tumbuhan. Juga budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan.
Baca Juga:
Estafet Mitigasi Reduksi Gas Rumah Kaca Melalui Pengolahan Sampah
Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut
1. Terdegradasinya Kondisi Lingkungan
Ini menyebabkan perubahan kualitas fisik gambut, perubahan kimia gambut (peningkatan pH, kandungan N-total, kandungan fosfor da kandungan basa total, serta penurunan kandungan C-organik). Proses dekomposisi tanah gambut karena mikroorganisme mati akibat kebakaran.
Gambut menyimpan cadangan karbon, jadi kalau terjadi kebakaran maka akan terjadi emisi gas karbon dioksida dalam jumlah besar. Sebagai gas rumah kaca, karbon dioksida ini yang menyebabkan dampak pemanasan global.
2. Kesehatan Manusia
Dampak yang paling tampak tentu saja ribuan penduduk menderita penyakit saluran pernapasan, sakit mata, dan batuk akibat asap yang timbul. Dilaporkan banyak sekali warga menderita ISPA, sejumlah bayi menderita batuk, flu, sesak nafas, dan muntah.
Kebakaran gambut juga bikin rusak kualitas air, sehingga jadi ngga layak minum.
3. Pendidikan
Setidaknya 1,5 juta peserta didik mengalami ketertinggalan pelajaran pada kebakaran 2015.
“Jadi ingat masa masa dulu waktu sekolah di riau tahun 2015, 2 bulan lebih kagak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah, sekolah harus dari rumah.. mana di daerah itu susah sinyal lagi, mo keluar rumah ke warnet mata perih,” kata seorang teman yang tinggal di Riau.
Lebih dari 46.000 sekolah memiliki kualitas udara buruk pada kebakaran 2019.
4. Dampak pada Satwa
Jelas saja dampak karhutla menyebabkan satwa kehilangan habitatnya, mereka kehilangan tempat perlindungan dan makanan. Seringkali mereka akan mencari tempat perlindungan yang aman menuju daerah pemukiman penduduk.
Sama seperti manusia mereka juga bisa sesak napas bahkan bisa sampai mati.
Upaya Antisipasi Karhutla
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan gambut. Salah satunya dengan pembangunan sekat kanal dan perbaikan tata kelola air gambut.
Sekat kanal ini berfungsi mempertahankan air agar tetap tertahan di gambut. Harapannya lahan tetap basah dan tak mudah terbakar.
Selain itu cegah kebakaran hutan sejak dini!
1. Hindari Membakar Area Hutan
Buat masyarakat sekitar, sebaiknya hindari membakar rumput atau apapun yang bisa bikin potensi api jadi besar.
2. Memantau Titik Api
Ternyata titik api di Indonesia sangat banyak. Data hotspot 19 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan api tinggi di sebagian kabupaten di 7 provinsi. Jadi harus terus melakukan pengawasan ketat di titik rawan kebakaran.
3. Patroli dan Pengawasan Ketat
Di sinilah peran Polisi Hutan yang memang tugasnya melakukan patroli di kawasan hutan. Patroli dan pengawasan rutin bisa lho mengurangi kebakaran hutan. Apalagi jika musim kemarau.
4. Mendeteksi Kebakaran Hutan dan Lahan Sedini Mungkin
Bisa dengan mendirikan menara pengawas dengan jarak pandang jauh dengan sarana teropong dan alat komunikasi. Bisa dengan membuat pos jaga di sekitar perbatasan penduduk. Jangan lupa memanfaatkan data satelit yang berhubungan dengan cuaca dan titik api kawasan hutan.
Penutup
Permasalahan kebakaran hutan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kebakaran hutan dan lahan gambut yang tak ditangani akan semakin meluas dan menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan satwa. Tentu saja karhutla akan terus terjadi berulang setiap tahunnya bila tak ada antisipasi yang dilakukan.
Mari kita ikut ambil peran dalam menyuarakan dampak dan kerugian apa saja yang timbul karena kebakaran hutan dan lahan.
Yuk, cegah kebakaran hutan dan lahan lebih dini, agar tak jadi tragedi asap yang terus berulang!
56 Komentar. Leave new
Karhutla 2015 itu bener-bener parah ya. Aku kena bau asap dkit aja sudah pusing, apalagi yang kena kabut asap tebal akibat karhutla saat itu. Tidak bisa membayangkan teman-teman yang terkena kabut asapnya sampai sesak nafas, bahkan sampai meninggal. Semoga tragedi ini tidak terjadi lagi. Semoga kita semua bisa terus menjaga kelestarian hutan.
Terimakasih infonya lengkap sekali Mbak. Lahan gambut ternyata punya dua sisi mata pisau kalau diibaratkan, ya. Jadi sangat harus menjaga supaya jangan sampai kebakaran hutan. Sebaliknya jika terhidar dari kebakaran, manfaatnya yang besar bisa kita rasakan.
Saya juga pernah merasakan asap ketika berada di Kalimantan
Rasanya tuh gimana gitu
Ngajar mahasiswa sambil pakai masker biar ga sesak
Pulangnya juga harus menembus asap
Memang karhutla berberapa tahun lalu dampaknya berasa banget ya, apalagi buat daerah sekitar. Asapnya sampai tebal banget, bahkan sampai ke negara tetangga. Sedih banget ternyata salah satu penyebabnya adalah ulah manusia. Karhutla ini menimbulkan dampak yang merugikan lingkungan dan merusak keseimbangan ekosistem.
Banyakk banget emang dampaknya. Emang bener kalo 99% tuh ulah manusia. Makanya dari kita sendiri harus menjaga hutan dan cegah karhutla.
Walaupun jauh dr area kebakaran hutan hanya lihat beritanya di tv , sedih, kebayang asapnya bikin pedih, udara panas dan lahan gersang. Harusnya kebakaran yang disengaja untuk pembukaan lahan gambut di hukum berat
Bener banget mba. Karena karhutla ini terjadinya terus menerus sih ya. Harusnya lebih ketat pengawasannya biar ngga meresahkan. Huhuu
Sedih ya, kalau ingat Karhutla beberapa tahun terakhir ini. Dampaknya sudah meluas dan kerugian yang diakibatkan juga tidak sedikit.
Makasih infonya Mbak, lengkap banget. Mulai sekarang harus benar-benar waspada untuk mencegah terjadinya karhutla.
Karhutla sepertinya sulit dihindari jika tangan2 manusia yang ilegal terus kenjajah alam. Dampak buruknya bisa meninbulkan penyakit ISPA. Pendidikan anak2 di sekolah jadi terganggu karena kebanyakan diliburkan. Lahan gambut bisa diperluas untuk mengatasinya serta dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar.
Kebayang deh betapa sesaknya untuk bernapas ketika kebakaran hutan terjadi. Belum dampak kesehatan jangka panjangnya ya. Memang perlu diawasi dan dicegah supaya ga terjadi lagi.
Aku baru tahu kalau kebakaran lahan dan hutan bisa disebabkan oleh adanya El Nino. Di luar itu, tentunya kita sendiri yang harus punya kesadaran menjaga area hutan agar generasi mendatang merasakan manfaatnya.
Kebakaran hutan dan lahan berdampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya, penting utk memiliki kesadaran akan keberlangsungan lingkungan. Atau bisa lakukan koordinasi seluruh pihak untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Baca ini auto langsung inget, dulu saya pernah tinggal di Siak Riau. Hampir setiap tahun ada “tradiai” kebakaran hutan yang sudah pasti dampaknya sangat terasa untuk warga khususnya. Asapnya saja sampai tebal banget jadi setiap keluar rumah harus pakai masker dan naik kendarannya juga harus hati hati, karena kalau tebal banget 3 meter saja tidak terlihat 🙁
Yang jadi faktor utama dalam kebakaran hutan Indonesia, manusia ya Mbak. Di negara lain juga ada kebakaran hutan tapi tidak seintensif di negara kita, itu pasti karena faktor manusianya. Ketika hutan dirambah tanpa memperhatikan dampaknya pada lingkungan, pokoknya hajat ekonomi terpenuhi masa bodoh dengan hal lain. Semoga ekspor asap sampai negara tetangga tidak terjadi lagi. Itu sangat memalukan
Karena di negara kita ada lahan gambut, jadi kudu waspada banget karena bahaya kalau terbakar. Sekarang malah tangan manusia pada gatel. Padahal akibatnya bisa sangat berbahaya baik buat manusia juga makhluk lainnya
Pengawasan harus lebih ketat lagi jangn sampai kebakaran hutan terus terjadi karena dampaknya berbahaya
Karhutla di tempat ku tinggal hampir tiap tahun terjadi bahkan pernah 2 kali dalam setahun. Ini beneran tak hanya mengakibatkan lahan habis dan hutan rusak tapi juga mengganggu kesehatan karena asapnya bisa membuat ISPA. Beneran ribet banget
Tugas pemerintah sekaligus kita sebagai masyarakat makin berat ke depan. Di beberapa daerah emg udh banyak yg kekeringan. Di satu sisi banyak jg yg banjir. Emang anomali sih.
Yg penting kita sbg masyarakat ga buang sampah sembarangan plus bakar2 sembarangan. Apalagi kl lagi main ke hutan ya kak. Jgn sampe bikin bakar2an deh. Takutnya menyebar. Apalagi kl lahannya bukan lahan gambut.
Biasanya masyarakat yang mau berkebun harus bakar hutan dulu. Malah ada perusahaan besar yang juga mrlakukan hal yang sama
Sedih banget kalau ada kebakaran hutan. Kita sebagai manusia harus hati2 jangan sampai ikut menyebabkan kebakaran hutan ya.
Iya, sedih banget ya mbak
Kebakaran hutan dan lahan bikin banyak kerugian bagi lingkungan sekolah
Kebakaran hutan dan lahan yang sebenarnya lebih banyak ditimbulkan akibat faktor dari usaha manusia untuk pembukaan lahan tanam begini, rasanya egois nggak sih? Demi biaya operasional yang lebih murah dan cepat, tap sebenarnya memberi dampak nggak baik bagi lingkungan sekitar, bahkan masalah jangka panjang. Duh duh duh.
Suami saya saksi mata kebakaran hutan tahun 1997 nih, Mbak … beliau lagi di Riau waktu itu. Kami belum nikah sih tapi beliau ngirim kabar seperti apa kondisi di sana saat itu. Jarak pandng pernah hanya 1 meter ketika berjalan di luar mess. Jadi, jalannya pelan2, pake senter. Masuk mess perusahaan, di kamarnya AC harus jalan terus … mana AC-nya yang menderu2 bunyinya … masih model lama kan. Ya Allah … semoga gak kejadian lagi deh yang seperti itu.
Ya Allah, saya aja yang di Jawa pas tahu beritanya kaya berasa ngga bisa napas. Apalagi mereka yang di sana langsung. Gimana pedihnya mata. Gimana sekolahnya..Aamiin semoga ngga kejadian lagi.
Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya berdampak merusak lingkungan aja ya mbak
Tapi juga akan bisa memberikan dampak negatif lainnya
kahutla ini memang masih menyedihkan ya mak padahal kalau kita sudah berusaha bisa jaga pasti lebih enak buat anak cucu masa depan nanti :”(
semoga ga tambah makin banyak yang dibakar apalagi karena kepentingan pribadi saja hikz
Ternyata kebakaran hutan dan lahan itu gak sesimple itu yaa..
Ada banyak faktor terlebih kalau itu faktor kaitannya dengan manusia.
Cukup banyak yang terlibat sehingga hutan ini harusnya bisa kita jaga bersama demi masa depan bumi yang lebih baik.
Memang yang namanya karhutla tuh serem ya, dampak kerugiannya yang ditinggalkan banyak. AKu tuh ska ovt nasib hewan2nya huhu, manusia aja yg gak ada di dalam hutannya terdampak apalagi hewan2nya. Makanya memang harus diupayakan supaya gak terjadi lagi ya peristiwa kebakaran hutan2 ini.
.
Luar biasa kerugian yang dialami setiap kali kebakaran hutan dan lahan terjadi, baik dari sisi ekonomi, fisik hingga psikis. Kalau semua pihak bersatu untuk mematuhi aturan dan menjalankan tips cegah kebakaran hutan lebih dini, insya Allah hal serupa bisa diminimalisir ya, Mbak. Semoga saja. Aamiin.
Kebakaran hutan yang terjadi di negeri ini membuat hati saya menangis rasanya. Apalagi kalau ternyata ada unsur kesengajaan, rasanya pengen marah dimana rasa kemanusiaannya. Di dalam hutan terdapat aneka satwa langka otomatis akan punah belum lagi dampak yang di timbulkan akibat kebakaran hutan.
Semoga tidak terjadi lagi kasian generasi yang akan datang.
Kerugian materinya sebesar itu, belum lagi dampak lain-lainnya, terutama hubungannya sama iklim. Semoga nggak ada lagi kebakaran hutan yaa..
Kadang gitu muncul pikiran nakal, kan, bener yang dibilang malaikat sebelum Allah menciptakan manusia, manusia akan merusak. Tapi terus balik lagi. kan kita dibekali akal dan hati. Apakah mereka yang pekerjaannya merusak alam ini sudah mati akal dan hatinya ya? :”)
Ya ampun, kaget dan sedih.
Kebakaran hutan selain bikin sedih krn asapnya yang bikin sesak warga di sekitar hutan yg terbakarnya. Ternyata banyak kerugiannya ya baik secara materi dan juga bagi flora dan fauna yang ada di hutan.
Semoga ke depannya manusia bisa lbh bijak lagi. Jadi gada lagi tuh kebakaran gara2 ulah keegoisan manusia.
Apalagi tugas kita memang menjaga bukan merusak apa yg Tuhan berikan di bumi ini
Sedih ya mengetahui bahwa manusia yang jadi penyebab kebakaran hutan dan lahan, faktor alam hanya sebagian kecil. Mengambil keuntungan untuk alih fungsi hutan dengan merusak hutan itu sendiri kok rasanya hanya memikirkan kepentingan sendiri dan golongan ya.
Semoga hutan yang tersisa tetap terjaga.
Sedih kalau ingat musibah kabut asap di tahun 2015 itu, kabut asap terlama selama saya lahir, btw masalah kebakaran hutan ini sangat tricky karena kebiasaan orang saat membuka lahan adalah dengan cara dibakar, hal tersebut dilakukan dengan dalih mempersingkat waktu serta lebih murah ketimbang membuka lahan dengan cara ditebang.. egois
Jadi ingat cerita drakor Jirisan, selalu ada patroli di wilayah hutan gunung,.. cara seperti ini apakah sudah dilakukan juga di Indonesia? saya rasa belum, kalaupun ada mungkin hanya wilayah yg benar-benar rawan. Wong masih banyak oknum yg malah ikut berpartisipasi dalam pengerusakan hutan asal ada “cuannya”.
Bener mas, emang masih banyak yang membuka lahan dengan cara dibakar. Nah ini emang peran polisi hutan yah untuk inspeksi huhu.
Bener, pengawasannya harus lebih ketat lagi soal kasus kebakaran hutan dan lahan ini, sudah banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan
di Indonesia, paling sering kasus kebakaran hutan, aku smpe mikir, jangan-jangan ada oknum yang sengaja membakar ya? untuk mencapai satu tujuannya
saya paling ingat kebakaran hutan tahun 2015, ada teman dekat yang tinggal di sumatera.pupu saya sampai terkena ISPA karena hal ini, setiap hari harus pakai handuk kecil dibasahin, sedih banget waktu itu. semoga kejadian serupa gak terulang lagi
Sama-sama bergerak untuk cegah kebakaran hutan. Jangan biarkan sumber kehidupan kita ini makin tergerus.
Bencana kebakaran hutan ini bukan cuma sekali, dua kali yaa..
Tapi hampir setiap tahun.
Semoga kita semua bisa saling behu membahu menjaga hutan agar bencana seperti ini bisa semakin turun dan akhirnya semua bisa hidup berdampingan kembali, tidak ada bahaya asap dan api yang mengancam bumi pertiwi.
sedih banget ya, kebakaran hutan ini menyebabkan banyak kerugian 🙁
semoga tidak terulang lagi hal seperti ini, kasihan orang-orang yang tinggal disana juga satwanya 🙁
Kebakaran hutan di tahun 2015 emang paling parah ya kak. Ngeri kali aku kalo mengingatkan.
ini tuh salah satu isu vital yang ketutup sama isu-isu lain yang kurang penting. mulai bangun kesadaran diri sendiri sih pastinya, aware sama lingkungan alam.
Kasus yang bikin miris banget ya. Hutan yang seharusnya dijaga dengan baik malah dirusak begitu saja oleh tangan-tangan jahil manusia. Semoga ke depannya kasus Karhutla tidak terjadi lagi karena dampaknya akan sangat buruk sekali bagi bumi kita
Ngeri ya kalo dah kebakaran hutan kaya gini. Kasian banget satwa yg jadi korban kebakaran hutan
Inget banget saat ke SG pernah pas asap tebal karena kebakaran hutan Indonesia. Kaget juga waktu itu kok bisa asap kita sampai negeri tetangga. Gimana yang ada di lokasi ya. Pasti lebih lagi penderitaannya. Semoga karhutla ini tidak terjadi lagi
sedih banget ya inget tragedi kebakaran hutan itu, asap kemana-mana dan semua dirugikan bahkan bisa jadi masalah panjang ya 🙁 semoga kita bisa terus menjaga bersama
Ngeri banget karhutla ini apalagi waktu tinggal di Palembang, hampir tiap hari berkegiatan sambil menghirup asap, pening banget, bapakku jarang pulang karena lembur mengurus kebakaran karena beliau kerja di kehutanan semoga tidak terulang lagi..
Aku pernah nonton adegan kebakaran hutan di drakor aja rasanya nyesek banget, apalagi di Indonesia yang rawan kejadian ya, duh gak bayangin hidup di dekat lingkungan karhutla. Sedih banget kalau ada kebakaran hutan karena numbuhin pohon sebanyak itu nggak sulap dalam semalam.. bisa jadi kita udah gak ada di dunia baru bumi kembali pulih :'(
masih inget kejadian terburuk itu mba.. sebagai orang yang punya masalah pernafasan, aku sungguh berharap nggak ada lagi kejadian bencana kabut asap. bener2 sangat merugikan kita dan alam indonesia..
makasih sharingnya, memang kebakara hutan merusak segalanya hutan beserta isinya dan termasuk pada manusia
Selain satwa yang di dalam hutan mengalami bencana, masyarakat yang ada di sekitar hutan pun terkena dampak dari kebakaran hutan ini. Ingat kan pas tinggi-tingginya kasus kebakaran ini, banyak yang sampai terjangkit infeksi saluran pernapasan. Sedih banget deehh…
Aku masih ingat berita karhutla di televisi sampai kabut asap membuat jarak pandang jadi pendek. Dan mata jadi perih. Sedih banget deh. Berharap karhutla segera bisa dicegah. Aamiin
Kerugian karhutla tahun 1997 mencapai US$ 4,47 miliar ya. Pada waktu itu gueeede banget. Lahan gambut negara kita paling luas diantara negara lain, sayang banget kalau sampai rusak.
Betul banget, peristiwa kebakaran hutan dan lahan ini emang wajib banget sih diperhatikan secara serius. Karena, dampaknya besar banget. Semoga yang masih dengan sengaja membakar hutan dan lahan cepat sadar kalau mereka membakar tuh justru mendatangkan bencana.