Siang itu aku lagi mager banget, habis balik dari jemput sekolah. Biasa lah kerjaan kaum rebahan yang demen scroll IG atau Tiktok. Capek main IG eh pindah Tiktok hahaha. Eh, tiba-tiba muncul dong di timeline-ku postingan @mountnesia tentang kebakaran di Kawasan Bromo.
Hah, gunung Bromo kebakaran?
Langsung ngga jadi ngantuk, malah kepoin sehebat apa nih kebakarannya?
Biasanya denger kebakaran hutan jauh-jauh di Pulau seberang, eh ini sedeket ini terjadi karhutla. Lagi dan lagi, bagai bencana langganan tahunan yang ngga boleh terlewatkan.
Table of Contents
Awal Mula Kebakaran Savana Gunung Bromo
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini kejadiannya di savana Gunung Bromo wilayah Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan kalau titip api awalnya dilaporkan di Kawasan Bantengan atau perbatasan Resort PTN wilayah Coban Trisula dan Resort PTN wilayah Ranupani, mulai selasa 29 Agustus 2023 lalu pukul 23.30.
Perkiraan sumber api di lereng sebelah utara jalan Malang-Lumajang terus menjalar ke arah savana dan blok Jemplang. Sebagian savana yang mengalami kebakaran masuk wilayah Kabupaten Malang dan Lumajang.
Penyebab Kebakaran dan Upaya Pemadaman
Kebakaran yang terjadi dalam 4 hari terakhir ini memang berdampak pada kerusakan sebagian objek wisata. Data terbaru menyebutkan kalau karhutla ini melanda hingga 30 hektar hutan taman nasional yang terbakar. Area terbakar berupa alang-alang, semak belukar dan pohon cemara.
Balai Besar TNBTS juga udah menutup sebagian akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo akibat peristiwa ini. Penutupan memang dilakukan untuk proses pemadaman areal terbakar.
Balai Besar TNBT pun mengatakan kalau penyebab kebakaran masih dalam proses identifikasi, belum jelas pasti apa penyebabya.
Hanya himbauan untuk semua pihak agar lebih berhati-hati dan tidak membuat api di kawasan TNBTS mengingat cuaca saat ini sangat kering dampak dari musim kemarau panjang dan sebagian savana mengering karena embun panas.
Petugas gabungan TNTBS, TNI, Polri, BPBD Lumajang serta sejumlah relawan telah berupaya memadamkan api dengan peralatan sederhana. Baik dengan tangka semprot maupun gropyok dari ranting pohon.
Jauhnya sumber air dan angin kencang, serta banyaknya alang-alang juga semak yang gampang terbakar karena musim panas menjadi kendala juga dalam proses pemadaman.
Dan ternyata kebakaran ini sudah terjadi yang kedua kali lho, sebelumnya tanggal 18 Agustus 2023. Hanya selang sehari dari euforia kemerdekaan negeri ini.
Sayangnya, lagi-lagi muncul pertanyaan, “apakah negeri ini bisa benar-benar merdeka dari karhutla?”
Baca Juga: Indonesia Melaju, Mari Maju Bersatu Merdeka dari Karhutla!
Bersama Bromo, Kebakaran Arjuno Juga Terus Meluas
Ternyata oh ternyata bersama Bromo, terjadi juga karhutla di Kawasan Gunung Arjuno sisi Pasuruan yang belum padam hingga kini. Sudah terjadi sejak lima hari lalu dan melanda Kawasan Jawa Dwipa dan Cemorosewu. Kobaran api juga menjalar ke Sawahan Kesek dan Gumandar.
Data sementara sampai 2 September 2023 ini, 1.200 hektar lahan di Kawasan Arjuno terbakar. Gila! Lebih parah daripada Bromo.
Petugas gabungan, relawan, dan warga juga sudah melakukan upaya pemadaman secara manual, yakni dengan cara gebyok atau memukulkan ranting pohon ke sumber api. Pemadaman juga udah dilakukan malam hari.
Masalahnya upaya pemadaman menggunakan bom air atau water bombing lewat udara pun banyak mengalami kendala.
Penggunaan helikopter untuk water bombing kendalanya adalah kondisi cuaca yang sering berubah cepat, dan angin kencang di Kawasan puncak.
Penyebab kebakaran telah dikonfirmasi berasal dari aktivitas seorang pemburu liar. Pemburu ini disebut beroperasi di Kawasan yang masuk dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
Pemburu liar tersebut membakar hutan untuk melokalisasi Binatang yang diburunya. Dengan membakar ekosistem binatang, maka binatang akan berpindah tempat sehingga memudahkan proses pemburuan.
Kebakaran ini sendiri jelas aja akan mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.
Baca Juga: Menolak Lupa Tragedi Asap: Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia
Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut
Tak dapat dimungkiri kalau sebagian besar penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut adalah akibat ulah manusia. Baik sengaja melakukan pembakaran ataupun akibat kelalaian dalam penggunaan api.
Hal ini juga didukung oleh kondisi tertentu yang membuat rawan terjadinya kebakaran, seperti gejala El Nino, kondisi fisik gambut yang terdegradasi dan rendahnya sosial ekonomi masyarakat.
Penyebab karhutla oleh manusia dapat dirinci sebagai berikut:
Pembakaran Vegetasi
Kebakaran yang disebabkan oleh api yang berasal dari pembakaran vegetasi yang disengaja tapi tidak dikendalikan pada saat kegiatan, misalnya dalam pembukaan areal lahan dan perkebunan serta penyiapan lahan pertanian oleh masyarakat.
Aktivitas Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kebakaran ini berasal dari aktivitas manusia selama pemanfaatan sumber daya alam, misalnya pembakaran semak belukar yang menghalangi akses pemanfaatan sumber daya alam, pemusnahan sisa panen, pembuatan api untuk memasak oleh para penebang liar, dan banyak lagi. Keteledoran dalam memadamkan api bisa menimbulkan kebakaran.
Penguasaan Lahan
Api yang sering digunakan masyarakat lokal guna memperoleh kembali hak-hak mereka atas lahan.
Faktor pendukung kerawanan terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut:
- Kerawanan terjadinya karhutla terjadi pada musim kemarau seperti saat ini. Di mana curah hujan sangat rendah dan intensitas panas matahari sangat tinggi. Kondisi ini umumnya terjadi antara bulan Juni hingga Oktober. Bahkan bisa juga terjadi pada Mei sampai November. Kerawanan kebakaran juga diperparah jika muncul gejala ditemukannya El Nino.
- Pembuatan kanal-kanal dan parit di lahan gambut juga menyebabkan gambut mengalami pengeringan berlebihan di musim kemarau hingga rawan terbakar.
Lantas kita sebagai orang awam, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana aksi kita bisa membantu meredakan karhutla? Apakah mungkin? Apakah bisa?
Lakukan Aksi Nyata Dari Langkah Sederhana
Aku sendiri sering bertanya-tanya, kalau orang awam kaya aku bisa berbuat apa sih? Aku sendiri juga ngga bisa ikut bantuin memadamkan api saat udah terjadi kebakaran yang sulit dipadamkan hingga berhari-hari.
Tapi ngga usah muluk-muluk lah bikin aksi heroik. Jangan ikutan terbang naik helikopter buat water bombing. Emak-emak yang masih sibuk anter jemput anak kayanya juga ngga akan bisa harus lari ke TKP buat lihat kondisi di sana.
Yuk mulai aja dari aksi nyata dengan Langkah sederhana, misalnya dengan share berita tentang lingkungan seperti yang aku lakukan di atas.
Oh ya, aku juga lagi ikutan challenge Team up For Impact kategori “Aktivisme”. Ada beberapa kategori yang bisa kamu ikuti di sana. Aku memilih sub kategori “Share konten tentang lingkungan”.
Ada 32 tantangan yang bisa kamu ikuti setiap hari dan juga udah diikuti oleh 1.435 orang lebih. Setelah mendapatkan 1.400 point, kamu akan mendapatkan pohon untuk ditanamkan di hutan dan ikut serta menyelamatkan bumi.
Aku juga udah dapetin pohon lho 🙂
Konten lingkungan yang bisa kamu baca dan bagikan misalnya:
1. Hutan Itu Indonesia
Hutan Itu Indonesia dibentuk karena keinginan para pendirinya meningkatkan kecintaan anak muda terhadap hutan Indonesia.
Caranya dengan mengangkat kekayaan dan peran hutan secara menyeluruh melalui kampanye positif, kreatif, dan menyenangkan yang dijalankan dengan semangat kolaborasi.
Banyak program yang dijalankan bersama misalnya Kampanye Jaga Hutan, Konsumsi Hasil Hutan, Jalan-jalan ke Hutan, Cerita dari Hutan, dan Adopsi Hutan.
Kamu bisa banget ikutan aksi Adopsi Hutan dengan berdonasi ke lembaga pengelola hutan buat ikut menjaganya dari rumah. Seru kan?
2. Alam Sehat Lestasi (ASRI)
Fokus kerja ASRI adalah melakukan reforestasi dan upaya-upaya konservasi lain serta menyediakan layanan kesehatan dan mata pencaharian alternatif di sekitar Taman Nasional agar menjaga kelestarian hujan hutan tropis.
Banyak program seputar kesehatan, konservasi, edukasi dan replikasi di situs ini. Kamu bisa share berita seputar lingkungan ter-update atau aksi ASRI dalam menyelamatkan hutan dan kehidupan.
Sejak 2009 ASRI juga sudah aktif bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Palung dan komunitas Masyarakat dalam kegiatan konservasi hutan: reboisasi, monitoring deforestasi, Sahabat Hutan, pelatihan pertanian organik, Chainsaw Buyback, dan Kambing untuk Janda.
3. Pantau Gambut
Beberapa waktu lalu, kami #EcoBloggerSquad juga udah sering banget ngobrol bareng rekan Pantau Gambut. Seneng banget bisa dapetin insight baru setiap dapet materi dari temen-temen Pantau Gambut.
Pantau Gambut sendiri fokus pada riset serta advokasi dan kampanye untuk perlindungan dan keberlanjutan lahan gambut di Indonesia.
Kamu bisa banget memantau isu mengenai lahan gambut melalui data yag tersaji dalam platform ini. Pantau Gambut juga berupaya menyambung mata publik untuk ikut mengamati masalah lingkungan terkait lahan basah melalui kanal-kanal komunikasi dan kampanye.
Tinggal kamu aja yang bantu menyebarkan lewat tulisan di blog atau platform media sosialmu.
Masih banyak lagi konten-konten berita seputar lingkungan, dan hutan yang bisa kamu baca dan pelajari. Mungkin aku, ataupun kamu belum bisa datang ke hutan-hutan buat melakukan reboisasi atau pemadalam karhutla.
Tapi berangkat dari aksi sederhana yang bisa kamu lakukan dari rumah ternyata juga bisa membantu menjaga kelestarian hutan. Kamu bisa membeli bibit untuk adopsi hutan dan memantaunya dari rumah. Bahkan juga bisa melakukan aksi sesederhana menyebarkan konten seputar lingkungan dan karhutla.
Kalau bukan dari anak muda yang memulai, sampai kapan kita akan menunggu dan bergerak?
Mari wujudkan mimpi bersama Indonesia Merdeka dari karhutla!
Referensi:
https://news.detik.com/berita/d-6907354/4-hal-diketahui-soal-kebakaran-di-savana-gunung-bromo
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5386931/sebagian-kawasan-wisata-gunung-bromo-ditutup-sementara-imbas-kebakaran-hutan-di-savana-kaldera-tengger?page=2
https://daerah.sindonews.com/read/1191571/704/gunung-arjuno-terbakar-ini-kendala-pemadaman-dengan-bom-air-1693645758
https://www.kelumajang.com/berita/98110020229/kawasan-gunung-arjuno-terbakar-inilah-penyebabnya
17 Komentar. Leave new
Eh, Bromo kebakaran???? Yaampun aku gatau. Sayang bangeett. Salah satu tempat wisata yg cakep. Sumber air yg jauh ini yg sering jadi masalah. Semoga aja dr sini banyak pihak bs belajar untuk lebih bs melakukan pencegahan dan persiapan kalo ada kejadian kyk gini
Srdih banget kalo ada kebakaran apalagi sampai 1.200 hektar!
Pelaku pembakaran apa udah ditangkap ya?
Trus kok bisa dia masuk ke area sana?
Semoga lain kali tidak ada kebakaran baik di Bromo, Arjuna, maupun tempat lain.
Aksi heroik kita, para emak tetap bisa dilakukan dari rumah.
Walau terlihat sepele, semoga impactnya bisa terasa karena kita adalah agen perubahan. Melakukan perubahan dari hal-hal kecil yang dimulai dari keluarga dan kemudian terekam kuat di benak anak-anak agar mereka bisa semakin menyebarkan kebiasaan baik dimana pun mereka berada.
Tidak lupa, follow akun sosial media yang ada kaitannya dengan lingkungan hidup agar tetap mengetahui berita-berita aktual dan bisa turut memberikan serta berbagi insight tulisan seperti ini.
Semoga dengan berdaya bergerak bersama, kita bisa cegah karhutla.
Wah, sedihnya dengar Bromo terbakar. Padahal termasuk kawasan tujuan wisata. Semoga segera bisa dipadamkan sampai tuntas agar tidak terus menjalar.
Dan masalah karhutla ini, memang sudah jadi masalah nasional ya, Mbak. Jadi harus terus ada upaya nyata. dan banyak hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Misalnya ikut membeli bibit pohin untuk ditanam kembali.
Kalau itu pemandangan gunung dan hutan dengan nyala lampu tentu indah. Sayangnya warna terang itu karena hutan yang sedang terbakar. Ini harus dicegah dengan aksi nyata. Hayukk, melangkah bersama cegah karhutla
Sedih banget kemaren baca berita kebakaran digunung . Kan semua jadi repot gara gara ulah yang gk bertanggung jawab begini. Mana baru aja kemaren didaerah saya juga ada kasus kebakaran lahan kak. Kapok nya kapan ya . Padahal udah kerasa banget sekarang dampaknya
Tetap mendukung sanksi tegas bagi pelaku pembakar hutan. Tanpa tindakan hukum yang mendatangkan efek jera, pembakar hutan akan merasa membakar hutan adalah masalah sepele.
Musim kemarau gini, kalau lahan gak bener-bener dijaga pasti kebakaran. Termasuk hutan di Gunung Bromo dan Gunung Arjuno.
Nelangsa kalau lihat hutan kebakaran. Karena akibat hutan yang gundul/rusak itu, kita yang akan mendapat kesusahan.
Aku jg ikutan share tulisan ini ke teman2 biar makin aware thd kondisi hutan di wilayahnya masing2. Emg sih peran hutan ini penting bgt bagi flora dan fauna di dlmnya. Jgn sampe ada pembalakan liar yg menekan hunian flora fauna ini. Ntr yg rugi jg manusianya sndiri. Udara mkn pengap, panas, dan sumber air susah dicari. Kalo ujan, pasti banjir dan longsor krn tdk ada yg bs menahan.
Nah iyaaa kann, takut aja kalau suatu hari bumi bakal bener2 marah, yhaa kita semua juga yang akan rugi kannn
Pas masa kolonial juga gununh Arjuno sudah pernah kebakaran hebat akibat kelalaian manusia. Sekarang kejadian lagi. Belum karhutla yang di pulau lainnya akibat alih fungsi lahan gambut. Setidaknya lewat TUFI bisa bantu dari jauh ya untuk jaga hutan
Berhenti membuat api dan buat puntung rokok sembarangan kalau berada di alam. Ini sepele, tapi penting dan bisa membantu mencegah kebakaran hutan lho. Bagusnya lagi sih tiap-tiap orang juga mesti punya kesadaran yang tinggi buat menjaga kelestarian lingkungan
Walau terlihat sepele, namun hal kecil itu bisa membantu menjaga kelestarian alam ya kak. Dibutuhkan kesadaran penuh untuk menjaga lingkungan tetap lestari.
Ya ampun, itu kejadian baru kemaren loh ya. Dari kejadian ini kita bisa belajar banyak sih, kalo pentingnya ngejaga hutan dari hal-hal kecil.
Akuu merinding kalau membaca melihat berita tentang kebakaran hutan. Kalau iyaa orang dan segelintir orang yang merusak hutan kenap yaa pikirannya pendek sekali
Hiks iya sedih dengar cerita tentang Kebakaran di Bromo
Semoga Indonesia segera bebas dari karhutla ini
kebakaran savana ngeri banget ya, memang karakter tanamannya kering, plus klo ada pengunjung tiba2 buang putung rokok aja, bisa langsung kebakaran, semua orang harus sadar diri yaaa. Aktivisme hijau bisa juga ya sekarang kita lakukan dari tempat masing2, ga ada tuntutan kumpul2, makin bisa diikuti oleh banyak orang, biar mengurangi potensi kerusakan lingkungan