Coronavirus Disease 19 (Covid 19) merupakan infeksi virus yang muncul pertama kali di Wuhan pada Desember 2019 lalu. Peningkatan jumlah kasus Covid-19 juga menyebar di banyak negara, termasuk Indonesia. Penularan yang sangat cepat melalui kontak dengan penderita membuat pemerintah memberlakukan beberapa kebijakan. Beberapa negara memutuskan menerapkan lockdown atau karantina total untuk mengurangi penyebaran virus. Sedangkan di Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menangani penyebaran virus. Berbagai cara dan upaya dilakukan pemerintah untuk mengurangi bahkan menghentikan pandemi ini, diantaranya penerapan social distancing, physical distancing, dan larangan mudik. Kebijakan ini memang sangat efektif untuk ketahanan kesehatan masyarakat, tapi bagaimana dampak secara ekonomi bagi dunia usaha di Indonesia?
Table of Contents
Dampak Pandemi pada Sektor UMKM
Setidaknya ada tiga implikasi dampak pandemi Covid-19 yaitu sektor pariwisata, perdagangan, dan investor. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia terbesar di Asia Tenggara berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2018 Kemenkop UMKM menunjukkan setidaknya 64.194.057 UMKM di Indonesia atau sekitar 99% dari unit usaha mempekerjakan sekitar 97% tenaga kerja. Berdasarkan kajian dari kementerian keuangan, pandemi ini memberikan dampak negatif bagi perekonomian domestik. Hal ini dikarenakan adanya penurunan kinerja perusahaan, serta merosotnya eksistensi UMKM juga menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat.

Riset terbaru pada survei “The Future of Business” yang berkolaborasi dengan Facebook, Bank Dunia dan OECD menunjukkan bahwa bisnis kecil dan menengah jelas terdampak pandemi Covid-19. Para pelaku UMKM tentu saja tidak terlewatkan oleh dampak hantaman badai pandemi. Penurunan omset, penurunan order, serta beberapa kendala terkait kegiatan usaha seperti proses produksi, pemasaran, dan distribusi juga terjadi kemacetan. Pelaku UMKM masih membutuhkan bantuan modal, pemasaran, dan peningkatan daya beli masyaraat untuk membantu mereka tetap bertahan dan berkembang.
Bisnis Travel Keluarga Menjadi Bisnis Kuliner
Baiklah saya akan sedikit bercerita tentang bisnis travel keluarga yang sudah dirintis mulai tahun 2004. Bukan bisnis travel besar dengan puluhan moda transportasi, tapi bermula hanya dengan satu unit mobil Avanza. Tetapi bisa menghidupi keluarga kami selama hampir 15 tahun. Mobil yang menjadi agen penjemputan bandara Juanda-Malang, biasanya akan disupiri ayah saya sendiri. Beliau juga menerima jasa persewaan mobil dalam kota dengan lepas kunci. Sampai akhirnya bisnis ini berkembang dan kami memiliki 2 unit Avanza.
Sampai pandemi datang, dan menebarkan ketakutan masyarakat untuk berkeliaran di luar rumah. Pemerintah menggaungkan jargon #dirumahsaja dan menetapkan karantina wilayah. Jelas saja bisnis travel menjadi sasaran utama yang terhantam badai pandemi ini. Siapa yang mau dengan suka rela berjalan-jalan sambil wisata sedangkan virus ini masih merajalela?
Bisnis travel menjadi sangat surut perlahan-lahan dan mengikis menggerogoti pemiliknya. Awalnya saya ayah saya menjual salah satu unit untuk melanjutkan hidup. Sedangkan mobil satunya digunakan sebagai alat transportasi online yang sedang laris pada saat itu. Berbagai upaya dan protokol kesehatan diterapkan. Tapi sekali lagi usia tidak pernah bisa berbohong. Beliau tidak mampu kejar setoran menyetir pagi sampai malam demi mengejar poin. Bisa ditebak kalau bisnis ini pun tidak bertahan lama. Mau tidak mau harus putar otak bagaimana mengumpulkan pundi rupiah kembali.
Keluarga kami memutuskan menjual satu-satunya armada yang telah menghidupi kami selama puluhan tahun. Bisnis yang membuat saya dan adik-adik saya bisa sukses menjadi sarjana. Hasil penjualan mobil tersebut kami gunakan sebagai modal membuka warung kopi di belakang rumah. Beberapa bulan terakhir bisnis kuliner kopi sangat menjamur di tempat kami. Sehingga kami mengambil peluang ini untuk membuka warung kopi kekinian. Alhamdulillah bisa membantu pemasukan keluarga untuk biaya hidup sehari-hari. Sayangnya usaha ini pun tak luput dari hantaman pandemi. Bisnis kuliner juga terdampak karena masyarkat yang masih di rumah saja dan larangan datang bergerombol. Namun kami bisa memanfaatkan layanan kurir untuk mengantarkan makanan ke rumah pembeli.

Memulai Usaha Online Buku dan Mainan Edukasi

Belajar dari pengalaman orang tua, sayapun berpikir keras menentukan usaha yang bisa tetap bertahan dan berkembang di tengah pandemi. Bisnis yang tidak akan mati sekalipun kita harus tetap menjalankannya di rumah saja. Saya memutukan menjadi konsultan buku edukasi untuk anak. Saya menjadi reseller untuk buku dan mainan edukasi anak-anak. Menurut saya, ini bukan hanya sekadar bisnis. Tapi saya mengharapkan lebih dari itu. Saya suka sekali berinteraksi dengan calon pembeli kemudian menjelaskan manfaat buku dan mainan tersebut untuk anak mereka. Tentu saja bukan hanya mengejar keuntungan saja tapi keberkahan di balik setiap muamalah yang terjadi. Saya ingin apa yang saya jual bisa bermanfaat untuk semua pembeli. Buku dan mainan edukasi memang sangat penting untuk merangsang tumbuh kembang anak di masa golden age.
Masa pandemi seperti ini saya tidak bisa berjualan secara langsung untuk bertemu dan bertatap muka dengan calon pembeli. Perubahan model bisnis dari konvensional menjadi digitalisasi sudah bukan menjadi barang baru lagi. Pemasaran melalui media sosial memang sudah menjadi kewajiban dan alat tempur ibu-ibu macam saya. Berjualan online melalui media sosial dan e-commerce adalah jalan ninja mendapatkan uang jajan tambahan. Saya pun membutuhkan jasa ekspedisi untuk mengantarkan barang jualan saya agar sampai dengan selamat ke tangan pembeli. Saya memilih JNE sebagai ekspedisi jasa pengiriman paket karena pelayanan terbaik yang diberikan bagi para konsumen.
JNE Berbagi Kebaikan Ramadhan dengan Berbagai Promo
Cerita ramadhan kali ini saya ingin berbagi sedikit kebaikan dengan mendonasikan 10% hasil penjualan selama bulan suci kepada para dhuafa. Saya juga akan berbagi Give Away dengan mengadakan challenge read aloud bersama sebuah komunitas selama bulan ramadhan. Lagi-lagi saya masih membutuhkan JNE sebagai jasa ekspedisi untuk mengantarkan paketan buku-buku dan mainan. Ramadhan adalah bulan yang mengajak kita berlomba-lomba dalam kebaikan, jangan sampai kita melewatkan momen untuk berbagi kebaikan. Dilansir dari laman malangpariwara.com, Head of Sales Marketing JNE Malang berujar bahwa saat ramadhan ini juga banyak promo dari JNE.
Saat ini JNE sedang ada promo ongkir dan cashback. Dalam menyambut ramadhan ada penawaran 40% Jawa Bali dan diskon pengiriman hingga 50% khusus hari Minggu. E-fulfillment UMKM cukup fokus mempersiapkan produk dan rangakian lain hingga pengiriman barang ke pelanggan akan dibantu JNE.
Whindiarto Yudistiro
Wah keren banget kan. Sesuai tagline “Connecting Hapiness“, semoga JNE bisa senantiasa mengantarkan kebahagiaan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tampaknya berkah ramadhan juga bisa mengembangkan geliat inovasi para pelaku UMKM di negeri ini.
Geliat Inovasi UMKM, JNE Wadahi Rumah UMKM

Dilansir dari laman adadimalang.com, berawal dari pertanyaan pelaku UMKM terkait produk yang dikirim melalui JNE, membuat JNE membuka secara resmi program Rumah UMKM JNE di kota saya, Malang. Whindiarto Yudistiro menyatakan dengan adanya program Rumah UMKM JNE bisa membantu mewadahi para pelaku UMKM yang memiliki permasalahan. Rumah UMKM Malang juga memberikan pelatihan coaching clinic, dan kegiatan lain yang menjadi kebutuhan para pelaku UMKM di Malang agar bisa menjadi lebih baik.
Melihat geliat inovasi para pelaku UMKM maka pelatihan yang diberikan juga akan beragam misalnya dalam hal pengemasan barang, pengambilan foto produk, pemberian caption produk, sampai mengunggah ke media sosial. Wah tentu saja ini menjadi angin segar bagi saya sebagai pelaku bisnis UMKM yang ingin berkembang dan maju. Harapannya tentu agar para pelaku UMKM di wilayah Malang bisa bersaing di era digital melalui berbagai pelatihan yang telah diberikan.
Strategi ala Emak Agar UMKM Bertahan di Tengah Pandemi
Sedikit tips ala emak-emak bagi pemilik UMKM untuk bertahan di tengah pandemi:
E-Commerce
Saat pandemi seperti ini, masyarakat atau pembeli sudah mengurangi pembelian barang dengan langsung datang ke toko. Strategi penjualan melalui e-commerce adalah pilihan tepat untuk memasarkan produk. Selain itu pasar yang terjangkau lebih luas dengan kemungkinan pembeli juga datang dari luar kota. Pembeli juga tidak perlu capek ke luar rumah. Hanya dari satu genggaman ponsel pintar di tangan, barang bisa sampai ke rumah. Sangat mudah, praktis, dan hemat waktu.
Digital Marketing
Penurunan omset penjualan saat pandemi membuat kita pelaku UMKM harus memutar otak bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat. Kita bisa memanfaatkan pelatihan dari Rumah UMKM JNE untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya terkait digital marketing. Memanfaatkan internet dan media sosial, membuat inovasi produk, serta konten yang kreatif tentu saja sangat mendukung penjualan kita nantinya. Wah saya juga harus belajar banyak nih. Selamat berkreasi!
Perbaikan Produk dan Pelayanan Konsumen
Pembeli adalah raja. Pembeli akan loyal bila sudah jatuh cinta pada penjual langganannya. Setiap pembeli akan berhati-hati sebelum memilih produk, apalagi saat pandemi. Maka pelaku usaha harus bisa melakukan perbaikan produk, meningkatkan pelayanan, dan membuat berbagai inovasi guna menarik kepercayaan konsumen untuk belanja lagi di tempat kita.
Semoga kita semua para pelaku UMKM bisa tetap bertahan di tengah badai pandemi. Semoga geliat inovasi kita para pelaku UMKM bisa meningkatkan pendapatan dan memperkuat kedaulatan Indonesia di bidang ekonomi. Terima kasih Rumah UKMK JNE yang sudah mewadahi para pelaku UMKM untuk terus bertumbuh, bertahan, dan berkembang di saat hantaman pandemi menerjang.
Malang 25 April 2021
#JNE #JNERamadhan2021 #BlogBerkahramadhanantarkankebahagiaan #Bahagiabersama
Referensi
Redaksi JNEWS, “Bisnis Kecil dan Menengah yang Paling Terdampak Covid-19” diakses dari https://jnewsonline.com/bisnis-kecil-dan-menengah-yang-paling-terdampak-covid-19/, pada tanggal 25 April 2021 pukul 22.31.
Agus Yuwono, “UMKM Makin Menggeliat, JNE Malang Sediakan Rumah UMKM”, diakses dari https://adadimalang.com/17175/umkm-makin-menggeliat-jne-malang-sediakan-rumah-umkm.html, pada tanggal 25 April 2021 pukul 22.40.
Djoko Winahyu “Sambut Ramadhan, JNE Tawarkan Promo Ongkir dan Cashback”, diakses dari https://malangpariwara.com/2021/04/05/sambut-ramadhan-jne-tawarkan-promo-ongkir-dan-cashback/, pada tanggal 25 April 2021 pukul 22.57.
Khofifah Nur. 2020. “DAMPAK COVID-19 TERHADAP USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)( Studi Kasus UMKM Ikhwa Comp Desa Watesprojo, Kemlagi, Mojokerto)”. Jurnal Inovasi Penelitian Vol.1 No.7 Desember 2020. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
29 Komentar. Leave new
pandemi yang sudah ada satu tahun lalu sangat berdampak besar pada perekonomian ya. termasuk para umkm. alhamdulillah JNE bisa membantu mendukung para umkm untuk terus maju dan berkembang ya dengan berbagai inovasi dan penawaran yan ok.
Aamiin. Dukungan seperti ini sangat membantu UMKM untuk terus maju dan berkembang.
Mantap, program yg aah sekali JNE ini untuk pelaku usaha macam UMKM ya. Semakin bermanfaat program dari JNE ini.
Iya nih banyak inovasi hehe
Kayaknya bakat jualanmu memang turun dari pak Didik. Luar biasa perjuangan seorang Ayah. Sukses buat warung kopinya, kebetulan aku pernah kesana dan lemon squash-nya one of the best sih! Sebagai sesama pelaku UMKM, yuk tetap semangat di masa sulit!
Pasti ngerti banget yah rasanya gimana pelaku UMKM masa pandemi gini. Gule kepala ikan juga ter the best in town! Kangen pengen makan lagi rasanya. SAlam buat andy dan mamamu!
Aamiin. Semoga keluarga di sana juga sehat selalu. Gak kuat akutu nulis ini sebenernya
Bagus banget ini. Mendorong kemjuan para pengusaha UMKM, mendorong ekonomi rakyat.
Iyaaa, biar terus maju..
MasyaAllah, semoga makin berkah buat usahanya ya kak. Ikut senang dengan hadirnya JNE yang terus mendukung umkm. Terlebih di tengah badai pandemi ini.
Aamiin. Terima kasih ya mbaa..
Ada info daerah Pemalang ada juga Nggak Mbak? Aku soalnya juga usaha souvenir pengen gabung juga diwadahi JNE
Coba cari info di JNE pusat kota mba deh. Semoga sesama pelaku UMKM bisa terus maju..
Wahh terharu sekali. Mobil 1 bisa menghidupi keluarga yaa sampai bisa selesai semua studinya pula. Oh ya selamat juga atas usahanya kak. Semoga makin makmur
Aaminnn.. iya pokoknya terus semangatttt
good job JNE, pastinya program ini akan sangat membantu sekali masyarakat UMKM, semoga terus dilanjutkan programnya untuk membantu menumbuhkan semangat para UMKM
Aamiin. Semoga pelaku UMKM bisa semakin berkembang dan bertahan..
Tidak ada usaha yang sia-sia. Tetap semangat mba produktif. Dukungan JNE dimasa Ramadhan sangat bermanfaat bagi umkm
Semoga dukuna JNE bisa merambah dan bermanfaat bagi para pelaku UMKM.
Semoga laris manis dan berkah ya mba lintang usahanya. Mencari bisnis yg laris di tengah pandemi ini memang butuh riset dan ketangguhan ya.
Terima kasih, makasih ya mba Ghina. Semoga sukses selaluu
semoga pandemi segera usai dan kehidupan perekonomian dapat pulih kembali, salah satunya dengan dukungan dari ekspedisi yang menunjang bisnis pelaku umkm
Bener. Dukungan kecil pun bisa berarti besar buat kami.,
Bener banget, lagi keadaan pandemi gini pintar2 kita dalam megolah bisnis yaa. Biar nggak tenggelam dan kalah dengan keadaan. Termasuk tetap komit dengan memilih ekspedisi yang ramah dengan kualitasnya juga
Bener. Harus pandai puter otak biar ngga kalah sama keadaan.
Pandemi sangat menguji kreativitas. Pergerakan online sangat membantu sekali
Bener bangettt mba
Aamiin, semoga kita semua bisnis mengembangkan usaha bersama dengan lancar dan berkah ya mbaa..
[…] kemenkopukm.go.id, berdasarkan survei Asian Development Bank (ADB) bahwa dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia 88% usaha mikro kehabisan tabungan, dan lebih dari 60% usaha mikro juga mengurangi […]