Sejak terjadi pandemi, guru sering mengajar online dengan beberapa aplikasi penunjang yang digunakan untuk virtual class. Misalnya saja ada Google Meet dan Zoom, yang keduanya merupakan bagian dari classroom web untuk kelancaran pembelajaran online. Ketika mengajar online maka guru harus menghindari hal-hal yang membuat para siswanya bosan.
Saat pembelajaran dilakukan secara online maka para siswa hanya terbatas menyimak guru saja. Tidak bisa interaksi langsung seperti di dalam kelas, guru juga hanya bisa menatap di layar para siswanya dengan interaksi terbatas. Oleh karena itu, guru wajib melakukan pembelajaran yang menyenangkan dan inilah hal yang perlu guru hindari saat mengajar secara virtual.
Table of Contents
1. Mengajar Online Secara Monoton
Guru merupakan contoh yang akan diperhatikan oleh siswanya apalagi saat menyampaikan materi. Adapun ketika melakukan pembelajaran online, akan sangat berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka langsung. Baik guru maupun siswa cenderung akan mendapatkan tantangan lebih banyak ketika dihadapkan pada pembelajaran online.
Jika cara guru dalam menyajikan materi ke siswa terkesan membosankan, maka kelas online akan semakin memperburuk siswa. Untuk bisa menyampaikan pembelajaran online yang tidak monoton maka guru harus aktif dan menyampaikan materi dengan lebih kreatif. Misalnya dengan mempersiapkan materi berupa video kemudian bisa melibatkan siswanya untuk menyimak materi.
2. Bercerita Terus Menerus Tanpa Jeda

(sumber: canva.com)
Hal yang harus guru hindari saat mengajar online yaitu bercerita terus menerus tanpa jeda. Apalagi cerita yang guru sampaikan kurang relevan dengan materi virtual class pada saat itu. Hal ini akan mengakibatkan siswa bosan, malas menyimak justru bahkan mengantuk saat mengikuti classroom web.
Seorang guru sebaiknya membuat materi yang bisa dituangkan pada metode mind mapping. Jadi nantinya guru memiliki batasan ketika akan menyampaikan materi yang disampaikan tersebut. Cerita yang bertele-tele dihadapan siswa justru akan membuang waktu percuma dan pembelajaran yang dilakukan tidak efektif.
3. Tidak Ada Jeda Dalam Virtual Class
Saat mengikuti kelas secara online, peserta tidak akan selalu fokus untuk menyimak, apalagi jika guru menyampaikan materi tanpa jeda. Pasalnya mengikuti kelas online dianggap sangat terbatas, berbeda dengan pembelajaran tatap muka, dimana guru dan siswa langsung melakukan interaksi dan melihat keadaan secara langsung. Sedangkan online, keadaan atau pandangan terbatas pada sebesar layar dan tampilan wajah saja,
Jika guru tidak memberi jeda disela mengajar, siswa justru akan kelelahan dan menurunkan daya minat siswa. Cobalah untuk jeda sejenak saat mengajar dan isi dengan kegiatan menyenangkan seperti ice breaking, kuis dan lainnya. Kegiatan tersebut akan bertujuan memberikan stimulus baru dan merangsang siswa untuk tetap fokus juga lebih nyaman mengikuti kelas online.
4. Kurangnya Perhatian Guru ke Siswa
Pada saat guru mengajar online dan guru hanya sibuk pada penyampaian materi saja tanpa mempedulikan siswa. Maka siswa juga akan acuh dan malas menyimak materi yang disampaikan guru. Sementara itu, guru hanya sibuk berkonsentrasi bagaimana materi tersebut tuntas disampaikan.
Jika kondisi seperti ini di virtual class terjadi, artinya guru tidak perhatian pada siswanya. Alih-alih merasa materi sudah disampaikan, tetap banyak siswa yang kurang memahami apa materi yang disampaikan guru. Saat terlibat dalam classroom web, guru harus tetap memperhatikan siswa, beri perhatian pada siswa dengan bertanya, melibatkan siswa dalam diskusi dan sebagainya.
5. Tidak Ada Review Materi di Classroom Web
Jangan sampai saat mengadakan classroom web, guru tidak mengadakan review terhadap materi yang disampaikan. Jika guru mengajar hanya menyampaikan materi saja, guru tidak bisa mengukur pemahaman siswa hari itu juga. Oleh karena itu, untuk menghindari pembelajaran yang membosankan, guru bisa mengadakan review.
Guru juga bisa memberikan pre test sebelum menyampaikan materi, agar anak terangsang untuk berpikir kritis. Kemudian setelah penyampaian materi seleksi, guru bisa mengajukan pertanyaan kepada anak.
6. Tidak Memahami Karakter Siswa
Seorang guru harus paham karakter siswa secara keseluruhan, dengan memahaminya maka guru bisa menyampaikan materi mencakup semua pemahaman siswa. Dalam mengajar online, guru perlu mengenal siswanya ketika menyimak materi yang disampaikan. Pasalnya kondisi ketika virtual class sangat berbeda saat diadakan pembelajaran tatap muka.
Setiap siswa pastinya memiliki keunikan yang berbeda, tugas guru melihat potensi tersebut. Saat pembelajaran online maka guru bisa mengadakan games dan melibatkan semua siswa untuk bermain di dalamnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya guru dalam memahami siswa secara keseluruhan tentang reaksi, sikap dan sebagainya.
7. Kurang Melakukan Persiapan

(sumber: canva.com)
Seorang guru diwajibkan untuk melakukan persiapan mengajar online secara totalitas. Pasalnya dalam pembelajaran online, guru akan menghadapi banyak tantangan di dalamnya. Persiapan ini bisa guru lakukan seperti media pembelajaran yang kreatif untuk virtual class, penyampaian materi yang menyenangkan, ice breaking dan lainnya.
Penutup
Perlu sekali menghindari dan memperhatikan hal-hal yang bisa membuat bosan para siswa saat classroom web. Guru bisa mengajar online dengan cara yang lebih fun, kreatif dan semua siswa bisa terlibat didalamnya. Saat materi dalam virtual class tersampaikan dengan baik, maka guru bisa mencapai target mengajarnya dan siswa tidak merasa bosan mengikuti classroom web yang terjadwal.
1 Komentar. Leave new
[…] Ada banyak sekali kursus online yang bisa dicoba sebagai pelatihan pengembangan diri. Banyak juga kelas yang cocok untuk guru dan dosen sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar online. […]