Saya pernah berandai-andai, apakah sebuah amalan yang bisa menjadi dawwam bagi saya?
Sebuah amalan yang insya Allah bisa dilakukan terus menerus tanpa terlewati tiap hari. Sebuah amalan yang istiqamah dan tidak memberatkan. Tapi memiliki manfaat luar biasa. Shalat tahajjud? Ngga bisa kontinyu kalau sedang tiba tamu bulanan. Puasa sunnah? Ngga bisa juga. Membaca Al-Kahf? Setiap Jum’at bae. Sampai saya menemukan al-Mulk dan Al-Waqiah.
Setiap malam ba’da isya entah sudah berapa tahun, saya merutinkan al-Mulk ini. Entahlah. Surat al-Mulk ini memiliki keistimewaan tersendiri bagi saya. Sehingga saya memutuskan ini akan menjadi dawwam saya. Saat saya mengetahui, dengan membaca al-Mulk sebelum tidur setiap hari bisa menemani kita di alam kubur.
Begitukah?
Keutamaan yang dapat diperoleh dari membaca surat Al-Mulk salah satunya adalah dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang pedih. Dari Abdulloh bin Mas’ud mengatakan:
“Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Alloh azza wajall menghindarkannya dari adzab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rosululloh-shollallohu alaihi wasallam- (masih hidup) menamainya “al-Mani’ah” (penghindar/penghalang). Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabulloh, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan” (HR. Nasa’i dalam Al Kabir 6/179 dan Al Hakim mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih).
Melihat keterangan hadits-tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa memperbanyak membaca Surat Al Mulk dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur dan siksa neraka.
Bagaimana dahsyatnya siksa kubur?
Saya kira masing-masing dari kita sudah tahu. Bagaimana kalau saya tidak punya amalan yang akan menemani selama masa tunggu di alam kubur? Membayangkan saja membuat saya merinding. Selagi ada waktu, saya akan terus belajar, menambah amalan, bahkan akhirnya saya memutuskan menghapalkan surat ini.
Qadarullah saya bertemu dengan komunitas Markaaz Khairaat Hisaan. Road to Hiafidzah hifz one day one ayah dengan fasilitas program kajian tafsir surat Al-Mulk, setoran hafalan (Senin-Jumat melalui WA call), Talaqi/ Kelas Tajwid (2x sepekan dengan pengajar tahsin via zoom), Murrotal dan Flyer Harian (perayat diulang 100x di WA grup).
Menurut saya kelas ini sangat bermanfaat sekali karena membantu banget dalam menghapal surat Al-Mulk ini, dengan berbagai pendampingan. Masya Allah, semoga para ustadzah yang mendampingi memperoleh keberkahan dan amal jariyah setelah mendampingi dan membimbing kami semua.
Oke deh, langsung aja yuk bahas Kajian Tafsir Al Mulk bersama Ustadzah Jihan Azhari, MA (Dosen LIPIA Jakarta).
Bismillah.
Table of Contents
Pertemuan Pertama (Ayat 1-5)
Surat Al-Mulk adalah surat Makkiyyah yang artinya dalah kerajaan. Surah ke 67 berjumlah 30 ayat dengan keutamaan:
“Ada surat dari Alqur’an yang terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat memberikan syafa’at bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabarokalladi bi yadihil mulk“. (Imam Ahmad Hambal dari Hurairah)
Ustadzah Jihan berharap agar surat ini bisa mengisi tipa hati muslim dengan menghapalkannya.
Pertemuan Pertama (Ayat 1-5)
- Tabaaraka: dzatnya Aaliyah. Barakah yang artinya banyak kebaikannya. Di mana Allah sangat banyak kebaikannya, Mahasuci dan berkah Allah. Allah berkuasa atas segala kuasanya.
- Memberi tahu bahwa semua yang ada di dunia dan akhirat berada di tangan Allah. Allah menciptakan al maut wal hayya, menciptakan makhluk dari tidak ada menjadi ada karena ada tujuan. Liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā. Menciptakan untuk ujian sejak dilahirkan sampai ajal. Untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya. Dunia ini layaknya ruang tunggu dan ujian. Harta, istri, anak adalah tujuan dalam menempuh ujian. Wa huwal-‘azīzul-gafụr. Allah berkuasa, Mahaperkasa dan pengampun.
- Kita belajar bertaffakur pada penciptaan makhluk, dan perhatikanlah. Bagaimana 7 lapisan langit diciptakan. Sab’a samāwātin. Ada 7 lapisan langit. Farji’il-baṣara, memerintahkan ke langit bertafakur untuk menambah iman atas keagungan Allah. Tidak ada kekurangan pada ciptaan Allah.
- Jika mengulang-ulang perhatikan ciptaan Allah, tidak bisa kalian temukan kekurangan daripadanya.
- Allah menciptakan dan menghiasi bintang-bintang sebagai lampu. Tapi setan-setan berusaha mendengar berita dari langit. Kemudian Allah memerintahkan Jibril untuk memberi perintah malaikat ke bawah. Perintah tersebut misalnya turunnya hujan, salju, bahkan musibah seperti tsunami. Semua kejadian yang terjadi di bumi atas perintah Allah.
Nah, di sini setan ternyata berusaha mencuri dengar kan. Setan yang mendengar langsung memberi tahu ke dukun. Dukun ini nanti yang akan memberi tahu ke manusia dengan tambahan A B C gitu. Setelah nabi Muhammad diutus maka ditutuplah semua pintu dengar setan. Setan ini dirajam dengan dilempar dengan bintang-bintang, ini yang dinamakan bintang jatuh (tanda setan mendengar perintah Allah).
Tidak ada yang bisa mendengar berita dan mengetahui berita ghaib. Hobi membaca zodiak, percaya ramalan bintang, tentang keberhasilan dan ketidakberuntungan adalah syirik.
Kesimpulannya adalah, bintang-bintang diciptakan dengan tujuan:
- Sebagai perhiasan langit.
- Sebagai pelempar setan-setan pencuri dengar perintah Allah.
- Petunjuk arah di jalan agar tak tersesat.
Pertemuan Kedua (Ayat 6-14)
Allah memberitahukan, penciptaan dan kematian adalah hikmah untuk menguji makhluk yang diciptakan apakah memilih jalan yang benar atau jalan yang salah.
- Mereka yang memilih jalan yang salah atau kufur akan mendapatkan konsekuensi. Mereka akan mendapat balasan, alangkah buruknya tempat kembali. Iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā, dilempar ke neraka.
- Wa hiya tafụr. Jahannam yang mendidih.
- Takādu tamayyazu minal-gaīẓ. Jahannam terputus-putus karena kemarahan, karena makhluh Allah yang lemah tapi nyatanya kufur. Sehingga membuat jahannam sangat marah dan menunggu. Kullamā ulqiya fīhā faujun, setiap ada rombongan yang datang di hari kiamat akan terbagi sesuai dengan amalan mereka. Misalnya golongan orang saleh, terbagi lagi apakah dia golongan yang rajin sedekah? Puasa? Shalat?. Sedangkan rombongan orang yang berdosa juga dikelompokkan berdasarkan amalan mereka. Apakah golongan tukang zina? Pencuri? Makan barang haram?
Setiap dilempar ke neraka, malaikat akan bertanya, “Apakah tidak ada yang mengingatkan kalian di dunia?”
Sebenarnya Allah tidak akan mengadzab atau memasukkan ke dalam neraka kecuali telah diperingatkan.
Nażīr: nazir di sini bermacam-macam artinya.
Ada yang menyebut pemberi peringatan ini adalah para nabi dan rasul.
Ada yang menyebut uban di rambut. Artinya sudah tidak muda dan semakin mendekati kematian. Di mana setelah mati akan ada hisab.
Ada yang menyebut musibah. Misalnya wabah corona seperti saat ini yang merupakan peringatan dari Allah. Sesungguhnya bila ada adzab yang menimpa manusia bisa disebabkan karena dosa manusia itu sendiri. Dan semua musibah itu tidak akan diangkat kecuali telah bertaubat kepada Allah.
- Qālụ balā qad jā`anā nażīrun. Mereka mengakui bahwa benar telah ada peringatan, tapi mereka mendustakannya.
- Wa qālụ lau kunnā, sebuah penyesalan. Seandainya mereka mendengar dan mencerna peringatan tersebut.
- Mereka mengakui apa saja dosa yang telah diperbuat di dunia. Fa suḥqal li, penyesalan yang tak berguna.
- Ciri-ciri ahli surga (ashabul Jannah) adalah takut pada Allah bil ghaib (yang tak terlihat). Diam-diam takut kepada Allah. Magfiratuw wa ajrung kabīr, mendapatkan ampunan dan maghfirah.
- Wa asirrụ qaulakum, rahasiakanlah yang kalian perbuat, karena Allah menegtahui semua yang berada di dalam dada kalian.
- Allah mengetahui semua yang Dia ciptakan. Wa huwal-laṭīful-khabīr. Allah Maha Halus dan Lembut dengan rahmatnya. Supaya kita optimis kembali ke jalan yang benar.
Pertemuan Ketiga (Ayat 15-19)
- Huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan, Allah mengingatkan bahwa bumi adalah tempat untuk dihuni dan dijelajahi. Supaya dimudahkan untuk ditanami dan mengetahui cara menanam. Di bumi, gravitasi sudah dicocokkan sehingga manusia bisa berpijak. Famsyụ fī manākibihā, berjalan di atas bumi dan tawwakal. Ketika kamu bertawwakal maka akan diberi kemudahan rezeki. Seperti burung yang berangkat pagi mencari rezeki, dan sore pulang dengan perut kenyang. Carilah rezeki di gunung, laut, darat, bisa dengan berdagang. Berusahalah karena Allah sudah menentukan rezeki yang digariskan. Rezeki yang diperoleh setelah berusaha dan ikhtiar.
- Wahai manusia apakah kalian merasa aman? Padahal kapan saja Allah akan berkehendak, apa kalian merasa aman? Bila merasa uang, rezeki, pasangan aman-aman saja dan lancar. Janganlah merasa aman. Tetaplah berusaha mencari keridaan dari Allah.
- Bisa jadi Allah akan mengirimkan angin yang besar. Berhati-hatilah dengan musibah. Karena musibah tidak memilih orang.
- Kaum yang lalu, kaum sebelumnya telah mendustai ayat dan para nabi. Allah pun mengadzab dengan berbagai macam kemurkaan. Mulai dari angin, banjir yang menenggelamkan dan banyak lagi.
- Lihat saja burung yang terbang di udara. Hanya Allah yang mengizinkan badan dan sayap burung tersebut bertaffakur. Tidak ada yang menahannya kecuali kuasa Allah. Sungguh Allah melihat segala sesuatu.
Pertemuan Keempat (Ayat 20-24)
- Berbicara kepada orang kafir (akidah) adalah orang yang tidak beriman/ mengingkari/ kafir nikmat. Memilih jalan maksiat dan melupakan agama Allah. Wahai manusia, kamu memilih jalan yang salah. Kamu berani memilih jalan maksiat. Allah bertanya, “apa kalian akan memiliki tentara atau pasukan? Berapa harta yang kalian kumpulkan?” Inil-kāfirụna illā fī gurụr, orang kafir yang tertipu dengan kekuatan.
- Semua rezeki berasal dari Allah. Rezeki itu bukan hanya harta, tapi juga kecerdasan, kesehatan, dan akhlak mulia atas seizin Allah.
- Ada 2 macam orang yaitu berada di jalan tidak baik dan tidak layak. Kemudian berjalan di jalan yang dimudahkan. Orang yang beriman akan berjalan di jalan yang benar dengan tegak dan percaya diri. Tanpa adanya panduan Al-Quran dan sunnah maka kita tidak akan bisa maksimal mejalani hidup yang sempurna.
- Katakanlah, huwallażī ansya`akum, Allah menciptakan kalian dengan pendengaran dan penglihatan/ akal. Pendengaran adalah panca indra yang penting untuk menerima petunjuk. Wal-abṣāra, melihat petunjuk. Wal-af`idah, akal akan mencerna yang didengar dan dilihat. Telinga untuk mendengar kebaikan, mata untuk melihat ayat-ayat Allah, dan akal untuk bertaffakur mencapai keimanan. Qalīlam mā tasykurụn, sedikit sekali yang mensyukuri nikmat.
- Allah mengizinkan makhluk hidup (manusia) agar berjalan di atas muka bumi, mencari rezeki. Wa ilaihi tuḥsyarụn, dikumpulkan dan ditanya mengapa memilih jalan ini?
Pertemuan Kelima (Ayat 25-30)
- Mereka bertanya kapan janji tersebut akan terjadi? Maksudnya di sini adalah hari kiamat. Hari terjadinya yaumul hisab. Apa saja yang dihisab? Segala perbuatan dari baligh sampai wafat. Di dunia itu tidak cukup menyelesaikan hisab, manusia yang dzalim, pencuri dll, meninggal tanpa mendapat balasan. Keadilan akan adanya penghakiman di hari akhir, pembalasan semua amal perbuatan.
- Katakanlah Muhammad, tentang hari akhir hanyalah Allah yang tahu meskipun orang-orang berusaha menebak, namun hanya Allah yang tahu.
- Fa lammā ra`auhu zulfatan. Ketika melihat azab pada hari Kiamat semakin dekat, baru mereka takut.
- Wahai Muhammad, serukanlah pada orang kafir, siapa yang akan menyelamatkan orang kafir? Allah mengetahui apa yang diamalkan hambanya. Apa yang kamu dapat untuk kebaikan? Waktu yang banyak digunakan untuk apa? Fa may yujīrul-kāfirīna min ‘ażābin alīm. Seandainya nabi dan rasul binasa, maka apakah orang kafir akan selamat?
- Katakanlah, yang dapat menyelamatkan dari azab hanyalah Allah saja. Amannā bihī wa ‘alaihi tawakkalnā, kami beriman kepadaNya, semua kami sandarkan pada Allah. Fa sata’lamụna, pada hari kiamat akan mengetahui siapa yang benar dan salah.
- Katakanlah pada orang kafir, ara`aitum: apabila terbangun pagi, air sumur hilang dan tenggelam, maka siapa yang akan mengeluarkan? Allah lah air sumber kehidupan.
Setiap azab yang turun adalah karena ulah manusia itu sendiri. Karena makanan haram, barang haram dan sudah semestinya manusia melakukan muhasabah diri kemudian bertaubat. Karena ampunan Allah lah yang luas bila Allah menghendaki.
Alhamdulillah selesai sudah 30 ayat kajian tafsir surat Al-Mulk. Semoga dengan menghapalkannya, kita semua dijaga dari siksa kubur. Aamiin.
Baca Juga:
Pondasi Belajar 1. Life Time Manusia
Pondasi Belajar 1. Kehebatan Penciptaan Manusia
Pondasi Belajar 1. Allah Menciptakan Makhluk Berpasangan
4 Komentar. Leave new
Maa syaa Allah tabarakallah
Terima kasih umm, sudah berkenan mampir
salam kenal …
senang membaca blog ini.
Haayyyy!!!
Terima kasih sudah mampir. Semoga ada hal bermanfaat yang bisa diambil yah :))
Salam kenal juga.