“Buu, nanti sampahnya mau di bawa ke mana ya?” tanya Ghazi Sabtu pagi kala itu.
Saat itu memang jadwal sampah di perumahan diangkut. Biasanya seminggu tiga kali ada bapak yang angkut sampah.
“Mau di bawa ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah), Mas”.
“Terus diapain, Bu?” tanyanya lagi.
Wah, bakal seru nih pembahasannya. Emang paling bener mengajarkan anak konsep tentang sampah sejak dini.
“Sampahnya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) nantinya, terus bisa diolah dan dimanfaatkan misalnya menjadi gas metana kaya di TPA Supit Urang. Tapi sebelumnya lebih baik dipilah dulu biar memudahkan kerja bapak-bapak tadi.”
***
Saat ini pekerjaan orang tua bukan sebatas mengajarkan anak membuang sampah pada tempatnya. Tapi juga harus membiasakan anak mengelola sampah secara mandiri.
Sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Penting sekali mengajak anak-anak mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dengan memilah sampah dari rumah. Tahu sendiri kan kalau sampah-sampah tersebut bukannya hilang. Mereka hanya berpindah tempat.
Moms, juga bisa mengenalkan konsep cinta pada alam dan lingkungan dengan konsep recycle. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dengan penyampaian sederhana sesuai usia anak.
Buat anak-anak usia belum sekolah, bisa dengan membaca buku, melihat video, maupun bercerita. Untuk anak yang lebih besar bisa dengan memahami konsep yang lebih kompleks.
Misalnya untuk anak usia Sekolah Dasar, sebaiknya mengenalkan konsep recycle sampah berdasarkan jenisnya, yaitu organik dan anorganik.
Table of Contents
Mengajarkan Konsep Recycle Pada Anak
Berikut ini beberapa tips yang bisa Moms praktikkan di rumah untuk menanamkan rasa cinta pada lingkungan melalui daur ulang sampah.
1. Pahami Konsepnya
Kata recycle sendiri sudah tidak asing di telinga masayarakat Indonesia. Artinya adalah mendaur ulang sampah sesuai kategorinya.
Bukan hanya arti recycle aja, sebaiknya anak-anak juga dikenalkan dengan konsep keseluruhan tentang 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang artinya “Mengurangi”, “Menggunakan Ulang”, dan “Mendaur Ulang Sampah”.
Metode 3R ini sendiri merupakan cara terbaik dalam menangani dan mengelola sampah dengan berbagai jenisnya.
2. Membiasakan dan Memberi Contoh Pilah Sampah Dari Rumah
Kebiasaan memilah sampah yang Moms lakukan bisa berdampak langsung pada anak. Mereka adalah peniru ulung yang pandai melihat kemudian mencontoh.
Mulai dari memilah sampah dengan benar hingga mencoba menggunakan kembali barang-barang bekas yang masih bisa dipakai.
Biasakan memilah sampah botol plastik, tas plastik, dan kaleng bekas ke tempat sampah anorganik. Lalu sampah sisa sayur, buah, daging, dan tulang ke tempat sampah organik.
Sampah anorganik bisa didaur ulang lho, sedangkan sampah organik bisa dijadikan kompos. Semua kegiatan ini akan meningkatkan tanggung jawab anak terhadap sampah mereka sendiri agar tidak mencemari lingkungan.
3. Belajar Melalui Games
Salah satu kegiatan yang menyenangkan adalah mengenalkan mainan edukatif kepada anak. Siapa sih yang ngga suka games?
Melalui ragam permainan justru anak bisa belajar. Anak bisa bermain sambil mengenal jenis sampah yang dikumpulkan.
Baca Juga:
Cara Mudah Mengenalkan Literasi Keuangan Pada Anak Lewat Games
Ini 5 Rekomendasi Game PS2 Terbaik yang Akan Membawamu Bernostalgia
Culinary Schools, Belajar Recycling Lewat Food Education Games
Buat anak-anak usia preschool atau Sekolah Dasar, bisa banget diajak main games seputar edukasi ramah lingkungan.
Aku menemukan games ini dari rekomendasi teman dan langsung mencoba. Ternyata anak-anak excited banget lho!
Ada banyak games online gratis di https://www.culinaryschools.org/ yang bisa membantu anak-anak terbiasa pada makanan, pertanian, memasak, seni kuliner, bisnis restoran, bahkan daur ulang sampahnya.
Anak-anakku udah mencoba beberapa permainannya, lho. Aku coba review deh!
1. Twin The Bin
Ada kategori Food Ecucation Games yang mempelajari makanan sehat dan makanan tidak sehat. Aku memilih sub kategori Recycling Games yang Twin the Bin.
Moms bisa mengajak anak-anak belajar recycle lewat permainan ini. Twin the Bin adalah permainan daur ulang di mana sampah akan berpindah sepanjang conveyor belt.
Anak-anak bisa memilih karakter cewek atau cowok yang bermain di bawah dan mengontrol dengan cara berpindah ke kiri dan ke kanan.
Akan ada petunjuk jenis sampah, misalnya “Organik”, maka pastikan anak mengumpulkan sampah organik. Misalnya apel, pisang, semangka, atau tulang ikan.
Setiap sampah yang benar akan mendapat poin 20, kalau salah akan dikurangi 10 poin. Gunakan tombol panah untuk bergerak ke kiri dan ke kanan mengumpulkan sampah organik, plastik, kertas, maupun kaca.
Games ini cocok banget buat melatih anak-anak membedakan jenis sampah berdasarkan jenisnya. Jadi mereka bisa memilah sampah organik maupun anorganik di rumah.
2. Food Count
Permainan Food Count ini cocok banget mengenalkan anak-anak belajar berhitung sederhana. Anakku yang baru kelas 1 SD juga suka main ini.
Cara mainnya, nanti akan muncul beberapa jenis makanan di layar sebelah kanan. Misalnya di sebelah kiri muncul pizza, maka anak harus menghitung berapa jumlah pizza di layar sebelah kanan. Di bawahnya ada tiga pilihan jawaban.
Konsepnya mudah sih, emang cocok buat anak TK-SD kelas 1 sih, karena emang levelnya gampang untuk belajar berhitung.
Baca Juga:
5 Manfaat Anak Bermain Game Tetris, Ternyata Banyak Positifnya!
3. Can I Eat It?
Pada game ini, ada dua pilihan benda atau makanan yang akan keluar dan apakah ‘sesuatu’ tersebut bisa di makan atau tidak.
Kalau yang keluar makanan, langsung aja pilih ‘YES’, tapi kalau yang keluar benda seperti batu atau gunting maka pilih ‘NO’.
Cocok banget buat anak yang belum sekolah maupun anak TK A. Anakku yang masih TK juga ketagihan main Can I Eat It ini. Sebenernya ini mudah banget, tapi ada waktunya. Jadi harus cepet-cepet nge-kliknya. Biasanya game over-nya malah karena kehabisan waktu karena belum terbiasa pegang mouse hehehe.
Baca Juga:
5 Manfaat Main Solitaire, Menemani Kesendirian di Waktu Luang
4. New Looney Tunes Veggie Patch
Anak-anak bisa banget belajar menanam benih, menyiram benih sampai buah atau sayurnya tumbuh dan akhirnya di panen.
Setelah dipanen juga bisa dibuat makan hewan-hewan yang ada di luar kebun. Seru lho main New Looney Tunes Veggie Patch.
Penutup
Membangun kebiasaan anak-anak untuk cinta lingkungan memang tidaklah mudah. Maka Moms harus sering membiasakan mulai dari hal sederhana untuk peduli lingkungan. Misalnya mematikan lampu saat tak digunakan, menggunakan air secukupnya, membawa botol minuman sendiri, dan menggunakan produk ramah lingkungan.
Selain itu mengajarkan konsep recycle pada anak-anak juga sangat penting untuk lebih mencintai dan menghargai lingkungan sekitarnya. Salah satunya bisa lewat games online gratis di Culinary School.
Yuk Moms, biasakan konsep ramah lingkungan pada anak-anak sejak dini agar makin terbiasa hingga mereka dewasa nanti!
15 Komentar. Leave new
Edukatif banget ya mbak. Mengajari anak menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan. Sebenarnya kalau para ortu sadar akan pentingnya penjagaan lingkungan, bisa loh mulai mengajak anak-anak dengan permainan kayak gini.
banyak juga ini rekomendasi permainan di bidang kulineran gitu buat anak,
jadinya bisa sebagai wawasan baru buat dia juga ya
Anak-anak memang akan lebih cepat paham dan mengerti sesuatu, kalau secara visual, tidak hanya perkataan ya, Mbak. dan bagus sekali ini, mengenal cinta lingkungan termasuk recylcle dari permainan game. Anak-anak jadi enjoy, tapi pelajaran yang diberikan mudah tersampaikan pada anak.
konon mengajarkan anak lewat game atau permainan itu lebih mudah ditangkapnya ya ketimbang kita ajari secara ngomong doang. mantap nih gamenya bisa buat sekalian edukasi ke anak tentang konsep recycle
Ehh ada Lonely Tune jugaaaaa <3 mantap kalii inii. Aku blm pernah nyobaa, ntar Isya kusuruh nyoba aahh, kayaknya seru dimaenin bareng2 yak
wah seru juga ya ternyata permainan games sekarang semakin menarik dan pastinya bermain games tentang recycle begini membuat anak juga tidak merasa bosan dan jenuh, pastinya juga mereka lebih mudah menangkap pembelajaran dengan cara yang menyenangkan seperti ini yaitu games
Setuju banget dan perlu kita praktikkan cara pilah sampah dari rumah itu. Malahan harus dikenalkan ke anak sejak dini. Supaya terbiasa dan syukur bisa menularkan kepada teman-teman lainnya si anak ya
Permainan yang briliant banget. Jadi penasaran dan pengen cari tahu lebih banyak tentang Permainan Culinary Schools. Konsep yang diajarkan bagus dan sederhana karena bisa dimulai dri rumah. Keren!
Keren sekali nih konsepnya. Ngasih tau konsep recycle dr sebuah permainan. Kalo udh kecanduan, bs diajak tuh ke lapangan buat ngelihat proses recycling secara lbh lnjt.
Game ini seakan ilmu scr halus loh. Biar anak suka dan smg bs terserap ke perilaku hingga dewasa. Lingkungan kita bakal bersih tuh.
Asyik ya bisa belajar via online melalui game. Bakal betah deh anak-anak
Gadget emang udh makan” keseharian bocil kak, kita sbg orang tua harus bisa memanage kegunaan anak dlm main hape.
Sy sih tertarik sama game Food Count, bisa dijadikan edukasi dlm pemahaman cara mudah berhitung.
Betul banget nih, kak! Dari kecil emang harus diajarin biar kebiasaan baiknya nempel terus sampe gede. Aku juga udah mulai ngajarin adek-adek di rumah untuk hemat listrik dan air. Ide game online tuh kayaknya menarik nih buat coba, biar sambil main mereka juga belajar. Makasih infonya ya, kak! Semoga generasi muda kita makin peduli lingkungan.
Waahh ada yaa ternyata game kayak gini, ini sih bagus banget harusnya nih banyak mama ibu bahkan orang tua yang punya anak tau atau baca artikel tentang ini. Edukasi tentang lingkungan memang lebih baik dimulai sejak dini
Ada banyak cara yaa.. bisa mengenalkan kebaikan menjaga lingkungan pada anak.
Dan peran orangtua sangat besar sekali, selain dari sisi pembiasaan, pengasuhan juga kini bisa dikenalkan melalui permainan yang menyenangkan di website Culinary Schools.
Mengajarkan anak recycling memang agak2 sulit sih.. wong kita yang udah besar aja kadang masih bingunggg.. tapi kalo anak2 udah tahu pasti gampang deh..bantu ortu pilah sampah juga..