Gap akan terjadi di perusahaan yang membuat seseorang akan mempunyai kemampuan yang tidak dipunyai oleh karyawan lainnya. Gap skill tersebut akan memberikan tingkat produktivitas yang berbeda antar karyawan karena mempunyai gap skill yang nyata adanya.
Training need assessment merupakan analisis yang digunakan untuk bisa mengetahui permasalahan kinerja yang ada di perusahaan utamanya dengan kaitannya penggunaan teknologi yang ada di perusahaan.
Analisis tersebut dapat dilakukan untuk bisa memberikan pelatihan yang relevan sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan. Selain itu, untuk beberapa fungsi lainnya dalam TNA yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut ini.
Table of Contents
Fungsi Training Need Assesment
1. Mengumpulkan Informasi Pekerja
Analisis kebutuhan pelatihan akan bisa dilakukan untuk tentunya mengetahui informasi mengenai kinerja karyawan yang ada di kantor. Dari hasil penilaian yang dilakukan akan bisa mengetahui mengenai skill yang dipunyai oleh karyawan.
Penilaian tersebut dilakukan dengan banyak cara untuk mendapatkan hasil mengenai kemampuan, pribadi, karakteristik, hingga menilai integritas untuk loyalitas yang diberikan pada kantor.
Dari fungsi TNA juga akan memberikan pengetahuan mengenai feeling yang dirasakan pekerjaan yang juga penting untuk mengatur dinamika di dalam kantor sehingga bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan produktivitas dan menghindari konflik yang terjadi di perusahaan.
Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan yang Efektif
2. Mengumpulkan Informasi Mengenai Pekerjaan
Selain dapat untuk mengumpulkan informasi mengenai pekerjanya, fungsi selanjutnya dari training need assessment yang dilakukan oleh kantor adalah memberikan informasi mengenai pekerjaan. Informasi yang didapatkan tersebut terkait dengan job content dan juga job context yang ada di dalam pekerjaan di kantor.
Dari informasi yang didapatkan tersebut juga bisa untuk memberikan langkah untuk mengatur mengenai pekerjaan yang dipunyai di perusahaan, sehingga bisa membantu hasil yang lebih efektif untuk didapatkan.
3. Mendefinisikan Kinerja
Fungi dari TNA selanjutnya yang dilakukan perusahaan adalah dapat untuk mendefinisikan mengenai kinerja. Baik itu kinerja standar dan kinerja aktual yang dipunyai oleh perusahaan dari hasil penilaian yang dilakukan.
Dari hasil tersebut akan muncul mengenai rincian operasional yang dipunyai perusahaan sehingga bisa untuk memisahkan dan menggolongkannya berdasarkan kinerja yang dipunyai.
Penggolongan tersebut akan membuat lebih mudah untuk bisa membantu membuat perencanaan yang lebih baik untuk kegiatan operasional yang dilakukan di perusahaan.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu 5 Manfaat Penggunaan Aplikasi Absensi Online Karyawan
4. Melibatkan Stakeholder
TNA tidak hanya akan memberikan manfaat untuk karyawan saja, tetapi juga akan bermanfaat untuk keuntungan kantor. Dengan melakukan analisa kebutuhan pelatihan tersebut akan mengetahui kondisi gap yang dipunyai oleh karyawan.
Hal tersebut akan bisa untuk meminimalkan gap tersebut yang membuat kinerja perusahaan juga akan meningkat.
Agar hal tersebut dapat berjalan dengan baik, maka dalam melakukan analisa kebutuhan pelatihan juga perlu untuk melibatkan stakeholders. Di mana tugas dari petinggi perusahaan tersebut bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan TNA.
5. Data untuk Keperluan Perencanaan
Fungsi terakhir dari TNA adalah dapat untuk membuat perencanaan yang dibutuhkan untuk melakukan pelatihan. Apabila akan melakukan pelatihan tentunya perlu untuk mengetahui data yang jelas mengenai kemampuan karyawan dan gap skill yang ada di perusahaan tersebut.
TNA tersebut merupakan analisa yang dapat untuk membantu mengetahui gap yang dapat digunakan untuk memutuskan pelatihan yang tepat bisa digunakan.
Sehingga dengan memberikan data yang dibutuhkan mengenai skill dan kemampuan pekerja dan adanya gap kemampuan tersebut, akan membantu untuk menyusun perencanaan pelatihan yang tepat untuk dilakukan.
Berbagai tahap yang dilakukan tersebut meliputi analisis organisasi, tugas, dan juga individu yang perlu dilakukan untuk dapat merencanakan pelatihan yang diperlukan untuk diberikan bagi karyawan.
Penentuan pelatihan tersebut diukur dari metode pengukuran kemampuan, instrumen pengukuran kemampuan, hasil pengukuran kemampuan, dan gambaran hasil pengukuran kemampuan. Dari data tersebut bisa membantu untuk menentukan rencana pelatihan yang tepat untuk karyawan sesuai dengan kebutuhan karyawan di perusahaan.
Setelah proses analisa kebutuhan training need assessment, perusahaan bisa mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan di program Prasmul-ELI.
Pelatihan dari Prasmul-ELI bisa diikuti oleh karyawan perusahaan yang memberikan keuntungan dengan metode yang lengkap, program yang lengkap, serta juga bisa menyesuaikan kebutuhan karyawan perusahaan. Hubungi Prasmul-ELI di nomor +62 811 1991 1168 untuk menyesuaikan program pelatihan yang dibutuhkan karyawan Anda.