Udah pernah dengar tentang bank sampah? Bank sampah merupakan suatu strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar mau berkawan dengan sampah. Harapannya mereka bisa membangun perekonomian langsung dari sampah. Berkat lembaga filantropi terpercaya milik masyarakat Indonesia, Rumah Zakat bisa hadirkan bank sampah di desa berdaya.
Gimana ceritanya?
Table of Contents
Apa itu Bank Sampah?
Sampah memang sudah menjadi isu masyarakat Indonesia, terutama kota-kota besar. Timbunan sampah semakin bertambah seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi bahkan perubahan gaya hidup yang serba instan.
Sejak muncul di tahun 2008, bank sampah menjadi salah satu media penggerak ekonomi masyarakat. Jangan berpikir kalau bank sampah berada dalam pengawasan Bank Indonesia, hanya saja sistemnya yang menyerupai perbankan konvensional.
Bank sampah adalah tempat yang digunakan buat mengumpulkan sampah yang udah dipilah-pilah. Setelah itu hasilnya akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau tempat pengepul sampah.
Layaknya bank beneran, bank sampah pun dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan petugas sukarelawan.
Bank sampah ini hadir karena keprihatinan akan kondisi lingkungan hidup yang semakin banyak sampah organik maupun anorganik tanpa pengolahan yang benar.
Tentu saja, semakin menumpuknya sampah tanpa pengolahan ini akan menimbulkan banyak masalah. Harapannya pengelolaan menggunakan sistem bank sampah ini turut membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
Estafet Mitigasi Reduksi Gas Rumah Kaca Melalui Pengolahan Sampah
Mengolah Sampah Makanan Mulai dari Dalam Rumah
Tujuan Pendirian Bank Sampah
Tujuan utama bank sampah adalah membantu menangani pengelolaan sampah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat. Bank sampah juga mengajarkan kita mengolah sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai berguna yang bisa digunakan kembali. Misalnya untuk kerajinan dan pupuk bernilai ekonomis.
Bank sampah bisa menyelesaikan beberapa masalah sekaligus lho.
Tak hanya kebersihan lingkungan, namun juga bisa membangun pola hidup yang sehat, melahirkan desa berdaya dengan produk desa yang memiliki income dengan cara praktis dan murah.
Manfaat Bank Sampah
Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah menambah penghasilan masyarakat. Kok bisa?
Jadi saat mereka menukarkan sampah, mereka pun akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening pribadi.
Masyarakat bisa sewaktu-waktu mengambil uang tabungannya saat sudah terkumpul. Tak hanya imbalan berupa uang, tapi juga bisa bahan pokok seperti gula, minyak, sabun, atau beras.
Bahkan menariknya, saat ini beberapa sekolah juga telah menerapkan pembayaran SPP menggunakan bank sampah. Tentu saja ini sangat membantu bagi siswa yang kurang mampu dalam membayar uang sekolah.
Cara Mengelola Bank Sampah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan bank sampah. Apa aja ya?
1. Buku Administrasi
Pengelola bank sampah harus punya buku administrasi yang lengkap. Ada buku tabungan khusus untuk anggota, daftar anggota, buku induk besar keuangan bank sampah, buku rekapan penyetoran anggota dan buku daftar hadir anggota yang menyetorkan sampah.
2. Pemilihan Petugas
Memang awalnya bisa dilakukan hanya beberapa petugas saja. Namun kalau semakin banyak dan semakin berkembang maka petugas juga bisa bertambah sesuai dengan situasi dan kondisi di sana.
Ada petugas yang bekerja menimbang sampah, dan mencatat berat sampah yang disetorkan anggota. Ada petugas untuk pengelola tabungan yang mencatat hasil setoran. Kemudian ada juga yang bertugas negosiasi pada pengepul sampah kemudian menerima uang dari pengepul tersebut.
3. Mengumpulkan Sampah Sesuai Prosedur
Cara mengelola bank sampah yang paling penting adalah proses pengumpulan sampah. Kalau pengumpulan sampah bisa terjadwal dengan baik maka bank sampah juga akan berjalan baik.
Proses penyetoran bisa terjadwal selama seminggu sekali atau dua kali. Saaat menyetorkan sampah ada beberapa proses yang harus diperhatikan
a) Daftar Hadir
Setiap anggota yang akan menyetorkan sampah wajib mengisi daftar hadir yang menjadi tanda bahwa anggota sudah menyetorkan sampahnya. Kemudian anggota tersebut wajib memperlihatkan sampah yang sudah disetorkan tadi pada petugas bank sampah.
b) Memilah Sampah
Untuk meringankan tugas para petugas yang ada di bank sampah, hendaknya ada pemberitahuan dahulu untuk memilah sampah sebelum disetorkan.
- Sampah kering: sampah yang sulit terurai seperti sampah plastik, kertas, logam, dan kaca.
- Sampah basah: sampah organik seperti sisa makanan, sayur, kulit buah.
- Sampah elektronik: baterai, kabel bekas pakai dan barang elektronik lainnya.
- Penimbangan
Sampah yang telah disetorkan harus ditimbang oleh petugas seusai jenisnya. Penghitungan berat sampah berdasakan jenisnya harus akurat karena mempengaruhi harga yang didapatkan. Setelah proses penimbangan, hasilnya dicatat oleh petugas dalam buku catatan yang nanti diserahkan pada anggota.
c) Tabungan
Anggota yang sudah mendapatkan catatan maka wajib menyetorkan ke petugas khusus tabungan. Nanti pencatatannya dalam buku induk bank sampah.
d) Dijual ke Pengepul
Sampah yang sudah disetorkan oleh anggota akan dikumpulkan dalam sebuah wadah besar. Kalau sudah terkumpul maka selanjutnya akan diambil pengepul untuk dijadikan berbagai olahan daur ulang sampah yang menarik dan unik.
Bahkan warga dan masyarakat setempat pun bisa melakukan daur ulang dan menjadikan kerajinan tangan baru untuk dijual lagi agar bermanfaat ekonomis.
Saat ini Rumah Zakat juga turut serta mengelola bank sampah di berbagai desa dalam sebuah program pendekatan Desa Berdaya.
Sekilas Tentang Rumah Zakat
Rumah Zakat adalah lembaga filantropi terpercaya milik masyarakat Indonesia yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana kemanusiaan melalui serangkaian program terintegrasi di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan.
Tujuannya untuk mewujudkan kebahagiaan masyarakat yang membutuhkan. Rumah Zakat juga menghadarikan Desa Berdaya sebagai pendekatan program pemberdayaan wilayah binaan.
Program Pendekatan Desa Berdaya Bersama Rumah Zakat
Desa Berdaya merupakan program pemberdayaan dalam cakupan wilayah desa. Dengan pendekatan terintegrasi melalui program capacity building (pembinaan masyarakat), ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiap-siagaan mitigasi bencana.
Harapannya agar desa binaan ini bisa tumbuh dan berkembang serta BERDAYA untuk mengarasi permasalahannya sendiri serta kolaborasi dengan pemerintah desa.
Rumah Zakat Hadirkan Bank Sampah di Desa Berdaya
1. Bank Sampah Hadir untuk Desa Berdaya Sampir Kab. Serang
Ada acara sosialisasi yang dilakukan oleh relawan Rumah Zakat di Desa berdaya Sampir, Kecamatan Waringin Kurung, Kab. Serang, Banten. Acara yang disosialisasikan oleh Fadli selaku relawan ini tujuannya membuka bank sampah di kampung Buah Limis.
Banyak yang hadir untuk mengikuti dan mendengarkan paparan materi dari Fadli. Khususnya sosialisasi akan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dan memanfaatkan sampah dengan baik agar bernilai tambah.
Menurut Bu Maryanah (43) salah satu peserta sosialisasi, inisiasi adanya bank sampah dari Rumah Zakat ini sangat bermanfaat sekali.
Dilansir dari republika.co.id, beliau mengungkapkan selama ini sampah apapun selalu dibuang ke belakang rumah dan menumpuk tiada guna. Berkat adanya bank sampah ini semua jenis sampah anorganik mendadi bermanfaat termasuk minyak jelantah. Lingkungan menjadi bersih plus dapat uang tambahan.
“Alhamdulillah sosialisasi bank sampah ini bisa terlaksana, ini bagian dari pada tahap pembentukan banksampah di desa berdaya Sampir. Agar sampah disini bisa terkelola dengan cara yang terbaik. Program ini juga adalah bagian komitmen kami dari Rumah Zakat untuk terus memberikan hal terbaik agar masyarakat baik bersih hidupnya juga bisa diridhoi Allah,” kata Fadli.
2. Pupuk Organik Premium dari Bank Sampah Rumah Zakat
Bank Sampah Melingkar binaan Rumah Zakat di Desa Berdaya Kebandingan menciptakan produk pupuk organik terbaik hasil pengolahan limbah organik di desa mereka.
Pupuk ini berasal dari residu atau kotoran larva lalat BSF di rumah budidaya maggot bank sampah Melingka. Diberi naman LarvaGo, sampah organik ini bisa menjadi pupuk organik berkualitas tinggi.
Warga mengumpulkan limbah organik yang kemdian diolah sebagai pakan larva dari lalat BSF. Kemudian residu larva tersebut diambil dan disaring sampai ada kotoran halus. Setelah itu tinggal dikemas untuk dijadikan pupuk organik.
Dilansir dari infak.id, Azis Alghifari selaku relawan Rumah Zakat sebagai inisiator bersama team memberi sosialisasi pada warga setempat. Azis juga memberi penjelasan kandungan pupuk organik LarvaGo mengandung unsur NPK yang sangat baik, sehingga cocokuntuk budidaya sayuran, tanaman buah, maupun perkebunan. Hasilnya nanti tentu saja bisa dijual ke pasar.
Gerakan #SaatnyaTumbuhBersama
Tahun 2022, Rumah Zakat meluncurkan gerakan #SaatnyaTumbuhBersama, sebuah gerakan agar masyarakat menumbuhkan optimisme dan semangat kolaborasi tumbuh bersama setelah berjuang pasca Covid-19.
Melalui gerakan ini diharapkan Rumah Zakat bisa terus membantu masyarakat bertumbuh dan menghadirkan manfaat bagi 1,5 juta penerima manfaat melalui optimasi dana zakat, infak, sedekah serta kemanusiaan yang dititipkan oleh para donatur.
Program Desa Berdaya ini juga diimplementasikan dari dana Zakat, Infak dan Sedekah donatur Rumah Zakat. Kamu juga bisa menjadi donatur yang memberi manfaat untuk program Desa Berdaya melalui Zakat mudah klik Donasi Rumah Zakat.
Kontribusi program Rumah Zakat terhadap SDGs:
Penutup
Saat ini pengelolaan sampah di Indonesia masih menjadi tanggung jawab dan tugas dari semua pihak baik pemerintah maupun warga negara. Sampah bisa dimanfaatkan kembali dengan pengelolaan yang tepat. Salah satu caranya dengan memanfaatkan bank sampah.
Bank sampah merupakan solusi pengelolaan sampah lingkungan yang harus mendapat perhatian dari seluruh pihak. Rumah zakat, sebagai lembaga filantropi terpercaya milik masyarakat Indonesia membantu memberi edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah melalui bank sampah di Desa Berdaya.
Harapannya agar semakin banyak desa yang bisa mengelola sampahnya dan juga mendapatkan manfaat dari hasil pengelolaan sampah tersebut.
Referensi:
https://www.rumahzakat.org/donasi
https://www.rumahzakat.org/id/desa-berdaya-2
https://www.rumahzakat.org/id/tentang-kami
https://infak.id/penyaluran/pupuk-organik-premium-dari-bank-sampah-rumah-zakat
https://www.republika.co.id/berita/r2zaxr380/rumah-zakat-terus-hadirkan-bank-sampah-di-desa-berdaya
https://www.republika.co.id/berita/rfbdxa423/bank-sampah-binaan-rumah-zakat-terus-berinovasi-untuk-memanfaatkan-sampah
2 Komentar. Leave new
meskipun pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana desa, namun kemandirian untuk membangun desa salah satunya dengan pemberdayaan bank sampah, adalah upaya yang memang semestinya dilakukan oleh penduduk desa tersebut. kalau setiap desa memiliki kemandirian, apapun jalannya akan menjadi solusi yang aktif dan terbaik untuk kemajuan desa.
Setujuuu, memang membangun desa selain tugas pemerintah namun juga tanggung jawab warga setempat. Bagaimana bisa memberdayakan masyarakat agar bisa maju dan berkembang lebih baik.