Negosiasi gaji memang menjadi momen yang ditunggu-tunggu sekaligus paling deg-degan saat interview kerja. Pasti kita ingin dihargai sesuai skill yang kita punya tanpa ada ketakutan dianggap “kemurahan: atau malah terlalu “matre?”
Mungkin terdengar klise yah, tapi memang cara sederhana mendapatkan gaji lebih tinggi ya dengan melakukan negosiasi saat interview! Tahu ngga, kalau orang yang berani nego gaji bisa menerima rata-rata 25% lebih banyak daripada yang mereka harapkan.
Table of Contents
Bolehkah Negosiasi Gaji?
Tentu saja negosiasi gaji sangat penting untuk masa depan kariermu. Pertanyaannya, apakah hal ini sopan untuk dilakukan? Emang boleh yah?
Berdasarkan studi XpertHR, ada penelitian yang cukup menggembirakan. Faktanya para rekruter welcome banget buat negosiasi gaji lho!
Jadi kamu ngga perlu merasa bersalah atau merasa khawatir terlihat buruk saat mengajukan gaji yang sesuai untukmu.
Nah gimana caranya biar terlihat tetap elegan saat negosiasi gaji, tanpa terlihat cuma ngejar duit?
Tenang aja, kamu ngga sendirian kok. Nyatanya banyak banget kandidat yang juga bingung cara tepat buat menyampaikan ekspektasi gaji tanpa terlihat canggung.
Yuk, bahas bareng langkah-langkah!
Riset Dulu, Jangan Asal Tembak Angka
Sebelum bicara gaji, wajib banget buat riset. Cek standar gaji posisi yang kamu lamar di kota kamu. Bisa lewat situs seperti Glassdoor, Jobstreet, atau ngobrol santai sama teman di industri yang sama.
Dengan data yang valid, kamu bisa kasih range gaji yang masuk akal. Misalnya, “Berdasarkan riset saya, untuk posisi ini di Malang, gaji rata-rata berada di kisaran 2–4 juta. Saya sangat berharap berada dalam range tersebut.”
Elegan, bukan? Nggak maksa, tapi tetap menunjukkan kamu tahu nilai kamu.
Baca Juga: 10 Tips Mempersiapkan Wawancara Kerja
Tunggu Momen yang Tepat
Jangan buru-buru bahas gaji di awal interview. Biarkan HR atau user dulu yang membuka topik soal kompensasi. Fokus dulu pada menunjukkan value kamu — apa yang bisa kamu kontribusikan, pengalamanmu, dan keahlian yang relevan.
Biasanya, topik gaji akan muncul di pertengahan atau akhir sesi interview. Di situ lah kamu bisa mulai berbicara, tentu dengan sikap terbuka dan positif.
Baca Juga: Eksplorasi Peluang Karier di Surabaya: Informasi Terbaru Lowongan Kerja
Gunakan Bahasa yang Sopan Tapi Tegas
Kunci dari negosiasi elegan itu bukan cuma isi pembicaraannya, tapi juga cara penyampaiannya. Hindari kalimat yang terlalu menuntut seperti, “Saya harus dapat segini.” Gantilah dengan yang lebih halus seperti:
“Saya sangat excited dengan kesempatan ini, dan berharap kompensasi yang ditawarkan bisa sesuai dengan pengalaman saya selama 3 tahun di bidang ini.”
Atau:
“Saya terbuka untuk diskusi lebih lanjut soal kompensasi, namun ekspektasi saya berada di kisaran X–Y berdasarkan riset saya tentang industri ini.”
Bahasanya tetap sopan, tapi kamu nggak kelihatan pasrah.
Jangan Takut Menyebut Angka
Banyak kandidat yang takut menyebut angka karena takut salah. Padahal menyebutkan range justru bisa menunjukkan kamu punya pertimbangan yang realistis. Daripada bilang “terserah perusahaan”, mending kasih kisaran.
Misalnya: “Saya berharap berada di kisaran 8–10 juta, tapi tentu terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut.”
Kamu bisa juga tambahkan bahwa kamu lebih tertarik pada peran dan kesempatan berkembang — ini memberi kesan kamu bukan semata-mata ngejar uang, tapi juga growth.
Tanyakan Benefit Lain
Kalau angka gaji dirasa belum sesuai, jangan langsung kecewa. Tanyakan juga benefit lain seperti:
- Tunjangan kesehatan
- Bonus tahunan
- Cuti tambahan
- Remote working
- Kesempatan training atau sertifikasi
Kadang, benefit non-finansial ini bisa jadi nilai plus yang besar.
Latihan Sebelum Interview
Coba latih skrip kamu dengan teman, atau rekam diri sendiri. Kadang kita nggak sadar nada bicara kita terdengar terlalu defensif atau malah terlalu agresif. Dengan latihan, kamu bisa lebih tenang dan percaya diri saat menyampaikan keinginanmu.
Jangan Takut Ditolak
Namanya juga negosiasi, bisa berhasil, bisa juga tidak. Kalau perusahaan nggak bisa memenuhi ekspektasimu, itu bukan berarti kamu gagal. Justru itu bisa jadi pertimbangan apakah posisi ini memang cocok buat kamu jangka panjang.
Penutup
Menegosiasikan gaji itu bukan soal matre atau nggak, tapi soal tahu nilai diri sendiri. Kamu berhak dihargai sesuai kemampuan dan kontribusimu. Selama disampaikan dengan cara yang sopan, penuh pertimbangan, dan dengan riset yang matang, kamu bisa tetap terlihat profesional — bahkan memberi kesan bahwa kamu adalah kandidat yang tahu apa yang dia mau.
Oh ya, buat tips lain seputar info karir, kamu bisa cek laman tippiemba.beyondb-school.com yaahh..
Jadi, siap tampil elegan di meja negosiasi?