Pernahkah kamu berpikir dan menanyakan kepada diri sendiri, berapa gaji ideal yang seharusnya kamu terima? Besaran gaji ideal pada setiap orang bisa berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor, mulai dari skill yang dikuasai, tempat bekerja, posisi pekerjaannya dan sebagainya. Setiap orang wajib menyadari dan memahami jumlah gaji yang layak bagi mereka.
Saat proses melamar pekerjaan, biasanya kamu akan diminta mencantumkan gaji yang kamu inginkan. Sebelum menyebutkan besaran gaji yang ingin kamu dapatkan, kamu perlu mengetahui seberapa pantas gaji yang harus kamu terima. Jangan sampai salary yang kamu minta terlalu murah ataupun terlalu tinggi.
Dengan memperoleh gaji yang layak, maka kamu bisa memastikan kebutuhan hidup tercukupi dan tidak merasa kekurangan.
Selain itu, dengan mengetahui besaran gaji ideal maka kamu bisa menentukan tujuan hidup dan merencanakan keuangan secara bijak dan cerdas. Untuk memudahkan dalam mengelola keuangan, kamu perlu membuat rekening bank.
Mendapatkan gaji yang ideal juga berarti kamu dihargai sesuai kualifikasi dan kontribusi kamu nantinya dalam pekerjaan. Lantas apa saja faktor penentu dalam menghitung gaji yang ideal?
Table of Contents
Definisi Gaji Ideal
Sebelum memahami faktor penentu atau kriteria dalam menghitung gaji yang layak kamu terima, terlebih dulu kamu perlu tahu definisi gaji ideal. Gaji ideal bisa diartikan sebagai kompensasi yang kamu terima dari pekerjaan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Meskipun gaji seorang pekerja ditetapkan oleh perusahaan, namun kamu berhak mendapat gaji yang ideal sesuai dengan kompetensi atau skill kamu dan posisi pekerjaannya.
Dalam beberapa kasus, masih banyak pekerja yang tidak mendapatkan gaji ideal. Bahkan para pekerjanya sendiri tidak memahami berapa gaji yang layak atau seharusnya diterima.
Menentukan gaji yang ideal memang tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Terdapat beberapa faktor atau kriteria yang harus dipertimbangkan dalam menghitung besaran gaji yang ideal.
Baca Juga:
Tips Memilih Rekening Online Perdana Bagi Anak Muda Milenial
Faktor Penentu Gaji Ideal
Berikut ini sejumlah faktor yang menjadi kriteria dalam menentukan besaran gaji ideal yang seharusnya kamu dapatkan. Dengan beberapa indikator ini kamu bisa mengetahui apakah gaji yang diterima sudah layak apa belum.
Lokasi Geografis
Lokasi atau tempat kerja juga mempengaruhi besaran gaji yang diberikan perusahaan kepada pekerja. Besaran gaji yang bisa diperoleh pekerja di Indonesia sangat beragam dan berbeda di tiap daerah. Sebab terdapat ketentuan standar Upah Minimum Regional (UMR) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
UMR ini dijadikan acuan dalam pemberian gaji kepada para pekerja. Mungkin kamu bertanya-tanya dari mana cara menentukan besaran UMR dan mengapa bisa berbeda-beda di tiap daerah?
Besaran UMR ditentukan oleh sejumlah faktor, diantaranya tingkat kepadatan ekonomi, kecepatan perputaran ekonomi dan adopsi teknologi. Besaran upah juga akan berubah di tiap tahunnya.
Contohnya, besaran gaji yang diterima pekerja di Jakarta lebih banyak daripada pekerja di Jogja. Sebab UMR di Jakarta juga lebih besar dari Jogja. Jadi saat melamar pekerjaan, untuk menentukan gaji yang layak kamu dapatkan maka harus melihat UMR kota atau tempatmu bekerja.
Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja juga mempengaruhi besar dan kecilnya jumlah gaji yang layak kamu dapatkan. Semakin banyak atau lama pengalamanmu menekuni pekerjaan pada suatu bidang, maka kompensasi yang kamu terima juga jauh lebih besar.
Kamu layak mendapat gaji lebih besar dari fresh graduate atau pekerja yang baru memiliki sedikit pengalaman.
Biasanya pekerja yang sudah berpengalaman juga bisa menempati posisi atau jabatan lebih tinggi dibandingkan pegawai pemula. Pengalaman kerja kamubisa menjadi daya tawar saat melakukan negosiasi pada proses rekrutmen atau wawancara kerja.
Background Pendidikan
Background pendidikan juga menjadi pertimbangan penting dalam menentukan gaji yang ideal. Besaran gaji tiap pekerja bisa berbeda-beda sesuai dengan jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh.
Contohnya, rata-rata pekerja lulusan Sarjana (S1) akan menerima gaji lebih tinggi dibanding pekerja lulusan SMA. Begitu pula dengan pekerja dengan gelar Magister (S2) layak mendapat gaji lebih besar dari pekerja yang menyandang gelar S1.
Perusahaan dan Industri Tempat Kerja
Kriteria lainnya yang mempengaruhi besaran gaji ideal adalah dari perusahaan atau industri tempatmu bekerja. Semakin mahal atau bernilai tinggi industri yang kamu masuki, maka gaji yang bisa kamu terima pun juga lebih besar.
Selain itu, besar dan kecilnya sebuah perusahaan juga menentukan besaran gaji yang diterima oleh pekerjanya.
Cara Menghitung Gaji Ideal
Kamu harus memikirkan secara matang saat menentukan besaran gaji yang ideal kamu dapatkan. Berikut ini beberapa cara menghitung gaji ideal yang bisa kamu lakukan.
Riset
Saat akan melamar lowongan pekerjaan, sebaiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu untuk mencari tahu kisaran gaji di posisi yang kamu apply.
Kamu bisa melihat dan membandingkan jumlah gaji yang diberikan untuk posisi yang sama di berbagai perusahaan kompetitor. Kamu juga bisa menelusuri besaran gaji yang diberikan di perusahaan yang kamu tuju.
Kalkulator Gaji
Kalkulator gaji adalah metode penghitungan upah sesuai dengan gaya hidup yang kamu jalani. Kamu perlu menghitung berapa pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidupmu dan keperluan lain seperti tabungan.
Kemudian kamuperlu menghitung lagi dengan mempertimbangkan pengalaman kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, risiko kerja dan sebagainya. Hitunglah berapa range terkecil hingga terbesar untuk jumlah dana yang sesuai dengan kebutuhan hidupmu.
Batasan
Setelah menghitung range menggunakan metode kalkulator gaji, kamu perlu menentukan batasan minimal uang yang harus kamu dapatkan setelah diterima bekerja.
Jika sekiranya perusahaan melakukan tawar menawar soal gaji, sampaikan kepada perekrut bahwa nominal yang kamu ajukan masih bisa dinegosiasikan kembali menyesuaikan tanggung jawab pekerjaan hingga fasilitas yang bisa kamu dapatkan.
Baca Juga:
Isi Kuota Lebih Mudah lewat MBanking, Biar Komunikasi Jalan Terus
Gunakan Rekening Online Agar Memudahkan Pengelolaan Keuangan
Setelah mengetahui tips di atas, pastinya kamu sudah tidak bingung lagi menentukan gaji yang ideal yang kamu dapatkan. Besaran gaji yang layak kamu dapatkan dipengaruhi oleh sejumlah faktor sebagaimana yang sudah disebutkan.
Saat sudah mendapatkan gaji ideal atau bahkan berlebih, kamu harus mampu mengelola keuangan dengan bijak dan cerdas agar finansialmu bisa meningkat.
Untuk memudahkan dalam mengelola keuangan, kamu perlu membuka rekening bank. Saat ini sudah tersedia rekening online yang memudahkan transaksi di era digital.
Dengan menggunakan rekening online, kamu bisa lebih mudah dalam mengelola keuangan, mulai dari cek rekening bank, melihat mutasi atau riwayat transaksi, memantau tagihan kredit, dan sebagainya. Salah satu tabungan online terbaik yang bisa kamu pilih adalah PermataME.
Baca Juga:
Berbagai Fitur Mobile Banking PermataMobile X Mudahkan Nasabah!
PermataME adalah rekening bank atau tabungan online yang disediakan oleh PermataBank. Pembukaan rekening bisa dilakukan secara online menggunakan aplikasi mobile banking PermataMobile X yang bisa diunduh di Play Store dan App Store. Syarat buka tabungan online ini juga cukup sederhana.
Informasi lebih lengkap mengenai tabungan online PermataME dan prosedur pembuatannya bisa kamu cek di sini.
2 Komentar. Leave new
Sebenarnya sih cara menghitung gaji ideal bagi seseorang sederhana saja. Gaji tersebut harus cukup untuk mengcover pengeluarah hidup ditambah dengan tabungan.
Itu dari sisi pandang karyawan yah.. tentu akan berbeda dengan sudut pandang dari pemberi kerja/perusahaan karena harus mempertimbangkan efek dalam ongkos produksi.
Bagi seorang karyawan, kalau gajinya masih di bawah kebutuhan hitup maka tidak ideal namanya. Oleh karena itu harus dibuat ideal.
Caranya juga sederhana, meski pelaksanaannya bisa sangat jauh berbeda. Kalau memang gaji dirasa di bawah kebutuhan hidup, maka gaya hidupnya harus diubah agar pengeluaran tidak lagi di atas pemasukan.
Jika hal itu bisa dilakukan maka gaji ideal akan hadir karena terjadi balancing antara pengeluaran dan pemasukan.
Tidak seharusnya juga seorang karyawan berpikir terlalu jauh tentang pengalaman kerja dalam hal gaji ideal. Bagaimanapun tujuan seseorang untuk bekerja dan mendapat gaji adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hanya karena ia tidak punya pengalaman kerja, lalu ia mengabaikan masalah kebutuhan, hasilnya adalah keenakan pemberi kerja dan bisa menyusahkan diri sendiri karena harus menerima gaji yang di bawah kebutuhan.
Nah, barulah setelah itu kita melakukan negosiasi… Apakah gaji ideal menurut kita sesuai dengan gaji yang bisa diberikan oleh perusahaan atau tidak. Kalau tidak ya berkompromi lagi dengan kebutuhan agar terjadi keseimbangan.
Itu sih menurut pandangan saya yah…
Wahhhh terima kasih ya pak atas insightnya..
Oh ya, terima kasih juga sudah berkenan mampir dan meninggalkan jejak.
Saya sendiri sangat setuju dengan pandangan Anda. Namanya gaji ideal emang bisa meng-cover semua pengeluaran dan bahkan masih bosa savings, buat menabung, investasi, atau[un dana darurat 🙂
Kalaupun belum bisa, ya bagaimana caranya agar bisa. Mungkin bisa dengan 2 cara, yaitu berhemat dengan menekan gaya hidup atau dengan menambah penghasilan dari luar. Bisa disesuaikan saja mana yang lebih nyaman dan memungkinkan 🙂