Online Gathering bareng #EcoBloggerSquad kali ini sangat spesial, karena menghadirkan tiga narasumber hebat dan expert di bidangnya.
Siapa yang ngga excited coba, mereka mengajak muda mudi seperti kamu buat semangat bersatu menjaga bumi Indonesia. Mereka berbagi insight dan wawasan baru yang harapannya bisa kamu teruskan ke pemuda lainnya.
Kami sebagai perpanjangan tangan mereka, semoga bisa menyampaikan apa yang telah kami dapatkan untuk pembaca blog kami dan medsos kami. Oke deh aku mau berbagi beberapa insight yang aku dapatkan kemarin yhaa.
Baca Juga: Bicara Karhutla, Lakukan Aksi Nyata Dari Langkah Sederhana
Table of Contents
1. Sustainable Food Consumption: Where to Start as a Consumer?
Narasumber: Jaqualine Wijaya (CEO and Co-Founder at Food Sustainesia)
Beberapa hal yang aku garis bawahi di sini adalah tentang “nutritional challenge”. Sebagai negara berkembang dengan latar belakang penduduk yang beragam, Indonesia sedang menghadapi tantangan double burden of malnutrition.
Apa Sih Double Burden of Malnutrition?
Beban Ganda Masalah Gizi merupakan suatu keadaan di mana masalah gizi kurang bisa terjadi dalam satu waktu secara bersamaan dengan gizi lebih dan obesitas.
Berdasarkan data Global Nutrition Report, bisa dilihat kalau 30,8% anak di bawah 5 tahun masih banyak yang stunting. Sedangkan 10,2% anak di abwah 5 tahun lainnya malah didapati kelebihan makanan yang menyebabkan obesitas.
Selain itu masalah food waste juga masih menjadi PR negeri ini. Bayangin aja food waste yang paling tinggi tuh ada di sektor rumah tangga.
Apa sih yang bisa kita lakukan untuk konsumsi pangan berkelanjutan?
- Mulailah gaya hidup sehat dan lakukan eco-friendly diet.
- Perhatikan juga “Food Label” sebelum mengonsumsi makanan tertentu.
- Cegah sampahmu jangan sampai berakhir di landfill. Kamu bisa lho mengolah sampahmu sendiri, misalnya dibikin kompos, atau daur ulang sampah.
- It’s time to change the narrative!
Baca Juga: Easy Lazy Komposter Pot, Sayangi Bumi di Bulan Suci
2. Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS)
Narasumber: Cerli Febri Ramadani (Ketua Sentra Kreatif Lestari Siak)
Kenalan dulu yuk sama SKELAS, yang merupakan pusat inovasi yang diinisiasi oleh kaum muda Kabupaten Siak untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lewat solusi kreatif berbasis Ekonomi Lestari serta Pelestarian Budaya lokal.
SKELAS memiliki 3 fungsi antara lain:
- Promosi dan komunikasi membangun narasi pusaka Lestari.
- Inkubasi, akselerasi, dan aggregator.
- Pusat dan informasi
Ada Apa Aja di SKELAS?
a. Gommunity (Goverment & Community)
Pusat Gerakan Kreatif yang dapat memicu orang muda lintas sektor (Government & Community) yang bergotong-gotong untuk melahirkan solusi kreatif Siak Hijau berbasis ekonomi Lestari sebagai incubator asik mewujudkan Siak Hijau.
SKELAS juga memberikan wadah buat kaum muda dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi mereka secara kreatif.
Selain itu SKELAS juga mewadahi kolaborasi antara komunitas dengan pemerintah. Dalam Upaya mendukung visi Siak Hijau dengan mengutamakan keberlanjutand an pelestarian lingkungan.
b. KUBISA (Inkubasi Bisnis Lestari)
Besarnya potensi alam di Siak merupakan sebuah tantangan juga sekaligus sebuah kesempatan. Dengan luas lahan gambut di Siak mencapai 57% dari luas wilayahnya, hingga perlu pengelolaan yang baik. Tahu sendiri kan kalau lahan gambut rentan terbakar?
Luas perkebunan nanas di Siak mencapai lebih dari 1500 hektar dan saat ini hanya dijual mentah. Belum lagi potensi perkebunan sawit serta Taman Nasional Danau Zamrud dengan keanekaragaman flora dan faunanya.
Siak juga kaya akan peninggalan Sejarah Kerajaan Melayu terbesar di Sumatera. Memang sih buat mengembangkan dan mengolah itu semua juga diperlukan sumber daya manusia yang kompeten juga.
Melalui program pelatihan KUBISA (Inkubasi Bisnis Lestari) diharapkan bisa mendampingi para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya.
Program Inkubasi ini akan memberikan peluang bagi dunia usaha untuk membangun tata Kelola dan manajemen bisnis yang baik. Selain itu juga memastikan bahwa bisnisnya mempunyai dampak sosial dan lingkungan.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Seperti yang udah kubilang, kalau nanas masih banyak yang dijual mentah aja. Nah, sekarang dikembangkan inovasi produk lokal minuman nanas berkualitas di lahan gambut yang bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Proses produksi Puan Pina melibatkan mitra kebun petani dan kolaborasi bersama kelompok wanita tani.
Selain nanas, juga ada bekatul yang sebelumnya ngga dimanfaatkan kini jadi bahan bolu kemojo. Bisa buat menambah nilai ekonomi dari sisa olahan padi. Nanti akan menghasilkan bolu kemojo yang gluten free dan rendah gula.
Baca Juga: Indonesia Melaju, Mari Maju Bersatu Merdeka dari Karhutla!
3. Implementasi Bioenergi di Indonesia
Narasumber: Amalya Reza (Manajer Bioenergi at Trend Asia)
Bioenergi merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang bisa digunakan sebagai energi alternatif untuk kebutuhan sehari-hari. Nantinya bisa dimanfaatkan menjadi panas, listrik, biogas dan bahan bakar cair.
Bioenergy sendiri dihasilkan dari materi organik yang umumnya berasal dari makhluk hidup atau dikenal sebagai biomassa. Bisa dari pohon, pertanian, bagian tubuh hewan dan bahan organik lainnya.
Mengenal Penerapan Co-Firing (Metode Oplos Batubara dengan Biomassa) di PLTU Indonesia
Kalau aku menyebutkan tentang listrik, apa yang ada di pikiranmu?
Kira-kira kamu para milenials dan gen Z bisa ngga nih hidup tanpa listrik? Jujur deh! Kalau aku ya ngga bisa hahaha. Ya, semua peralatan yang kita gunakan sehari-hari emang ngga bisa beroperasi tanpa energi listrik.
Listrik udah jadi kebutuhan primer dalam rumah tangga, tapi kamu tahu ngga darimana asalanya energi listrik yang kita gunakan?
Dari batubara. Selama ini kebutuhan energi listrik negeri ini masih didominasi hasil pembakaran batubara di PLTU. Tiap hari tuh ratusan PLTU membakar batubara buat dijadikan energi listrik.
Tapi tahukah kamu kalau produksi listrik sendiri punya dampak buruk?
Ternyata proses produksinya tuh menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca yang bisa menyebabkan pemanasan global. Yah bisa dibilang makin memperparah krisis iklim dan bencana cuaca ekstrem. Ngga berlebihan juga kalau bermunculan meme, “Malang panasnya kek neraka bocor!!!”.
Dalam dokumen Nationally Determined Contributions (NDC) terbaru, pemerintah menyatakan komitmennya untuk memitigasi perubahan iklim. Pemerintah menargetkan Indonesia menurunkan emisi karbon hingga tahun 2030. Sebesar 31,89% dengan usaha sendiri dan 43,20% dengan dukungan internasional.
Sesuai Perjanjian Paris, Indonesia juga berjanji lho bakalan menjaga suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius. Gimana caranya? Ya dengan berhenti membakar batubara dan mengganti PLTU dengan pembangkit listrik energi terbarukan.
Emang bisa?
Di sinilah muncul istilah Co-firing. Sekilas tentang Co-firing, merupakan metode pencampuran batubara dengan biomassa untuk dibakar bersama di PLTU. Jenis biomassa yang dipilih sih menggunakan pelet kayu. Katanya sih pelet kayu yang paling oke buat transisi energi. Karena ngga perlu membangun pembangkit energi listrik terbarukan lagi dari awal.
Masalah muncul Kembali karena bahan baku pelet kayu sendiri tuh dari hutan. Haduh!
Padahal seluruh aktivitas pembuatan pelet kayu mulai dari “hutan” dan penebangannya sampai menjadi serbuk dan dipadatkan tuh akan melepaskan emisi gas rumah kaca ke atmosfer bumi.
Imbasnya juga bakal terjadi deforestasi besar-besaran yang sekaligus bisa merusak habitat satwa liar, hewan, dan tumbuhan endemic di hutan alami.
Ngga cuma itu, deforestasi juga akan menimbulkan onflik lahan bagi masyarakat adat dan masyarakat lokal. Tentu saja hutan adalah warung hidup dan apotek hidup mereka.
Trend Asia sendiri menghitung seluruh proses ini berpotensi menghasilkan total emisi hingga 26,48 juta ton yang setara karbon dioksida per tahun.
Alih-alih emisinya berkurang, tampaknya metode oplos biomassa yang disebut Co-firing malah bikin masalah baru dengan menambah emisi pada 2030.
Jangan sampai semua ini terjadi berlarut-larut!
Ayo desak pemerintah untuk lebih serius transisi energi, demi kita semua agar lebih sehat dan sejahtera.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan nambah wawasan baru buat temen-temen semua. Kalau ngga mulai dari kita, siapa lagi? Orang muda wajib bersatu menjaga bumi Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik lagi nanti.
Referensi:
Online Gathering Eco Blogger Squad, “Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia”
23 Komentar. Leave new
Para muda-mudi haru menjadi penggerak utama dalam soal menjaga bumi ini ya, Mbak. Pastinya harus peran aktif seluruh masyarakat juga. Nah, keren sekali itu, lahan gambut ditanami nanas, akhirnya nanas tidak hanya dijual buahnya, tapi juga olahannya.
Bener pak, ini bisa meningkatkan UMKM juga meningkatkan daya jual hahaay
anak-anak muda jaman now tuh memang keren sih idenya, mereka lbh suka bikin sociopreneur gini, yg ternyata bs ikut berkontribusi dlm menjaga bumi kita
sebetulnya saya kurang paham karena belum riset juga terkait energi terbarukan itu seperti apa, seperti apa penggunaan pelet kayu ini. kalau ternyata pengunaannya berdampak buruk terhadap kelestarian hutan, ya sama aja boong ya. harus dicari solusi energi terbarukan yang lain.
Nah makanya rame dibahas kalo ini cuma angin segar tapi palsu huhuu. Masih pro kontra juga tapi banyak yang belum berani speaks up juga sii mbaa.
Gathering Eco Blogger kali ini keren banget ya kak karena menghadirkan 3 narasumber, padahal biasanya cuma dua. Dan dari mereka, jadi belajar banyak pengetahuan mengenai makanan, UMKM ramah lingkungan hingga upaya transisi energi.
ayo mulai lebih peduli untuk menjaga lingkung dan mulai juga dengan menanam pohon kalo bukan kita yang peduli dan menjaga lingkungan mau siapa lagi
Miris ya satu sisi masih ada permasalahan kekurangan gizi di sisi lain malah food waste. Jadinya perlu pemerataan dan bijak dengan bahan pangan, apalagi buat pelestarian lingkungan juga
Biar gak makin parah kondisi bumi kita. Sudah saatnya kita ikut andil. Sudah saatnya kita bijak terhadap makanan, hemat energi dan menghargai serta mendukung produk lokal yang ramah lingkungan.
Insightful sekali.
Aku tertarik nih sama ajakan untuk eco-friendly diet dan mulai memperhatikan kandungan dari berbagai produk dan label makanan yang kita konsumsi. Hmm … sepertinya selain baik untuk Bumi, baik juga buat kesehatan diri.
Setuju bgt kak. Energi batubara emg hrs dikurangi penggunaannya meski negara kita msh menjadi salah satu produsen terbesar dunia. Tp kan sesuai konsensus dunia, negara kita udh berkomitmen utk perubahan iklim dgn mengurangi panas dunia hingga 1,5 derajat celsius tuh. Smg bumi kita mkn sejuk deh dgn energi terbarukan.
Kalo gk kita siapa lagi? Kalau nggak dimulai dari sekarang kapan lagi ya kak? Saatnya muda mudi bergerak bersama menjaga bumi tetap baik.
Anak-anak muda bergerak untuk peduli pad alingkungan itu adalah hal yang menarik. Secara ga semua muda-mudi mau dan tertarik untuk melakukan aksi nyata bagi lingkungan.
Semakin sering ikut gathering #ecobloggersquad semakin bertambah cinta akan indonesia apalagi banyak ilmu yang didapat sewaktu gathering. Semoga kita bisa selalu jaga bumi tetap baik ya kak terlepas apapun itu background dan usia kita
Samak, aku juga senang sekali bisa hadir di acara online gathering ini, semangat anak muda yang menjadi pembicara sangat luar biasa, semangat untuk menjaga bumi serta solusi yang dipaparkan patut diacungi jempol.
Jujur aku sih gak akan sanggup hidup tanpa listrik mbak. Baru aja kejadian hari ini. Mati listrik beberapa jam aja rasanya udah gak betah. Btw, seru juga ya acara online gatheringnya. Ketemu sama Muda Mudi bumi yang peduli akan lingkungan dan perubahan iklim.
Jujur aku sih gak akan sanggup ya mbak hidup tanpa listrik tuh. Soalnya listrik jadi salah satu kebutuhan utama juga. Baru aja kejadian hari ini. Mati listrik beberapa jam aja rasanya udah gak betah. Btw, seru juga ya acara online gatheringnya. Ketemu sama Muda Mudi bumi yang peduli akan lingkungan dan perubahan iklim..
Sama makanya ituuuu, ngga bisa akutu kalo mati lampu sebentar aja huhu
Banyak banget hal yg bisa anak muda lakuin buat jaga bumi yah, walo dari hal kecil tapi kalo konsisten, dampaknya bakal meluas juga.
semoga aja ada jalan keluar ya tentang Co-Firing ini biar gimana pun ancaman 2030 ada di depan mata jika kita tidak berusaha mencegahnya meskinpun Co-Firing itu juga punya manfaat bagi kita semua di masa sekarang.
muda-mudi yang patut diapresiasi. sudah seharusnya yang muda turut berkontribusi dalam menjaga bumi, tentunya dengan berbagai dukungan dari semua elemen terkait.
Senang sekali mengetahui bahwa banyak muda mudi yang peduli pada bumi
Kepedulian pada bumi bisa dilakukan dengan cara sederhana namun berdampak
Menarik banget tema online gatheringnya yaa..
Aku paling mancep pas Eat Think sih ya.. Karena kita bisa terlibat langsung dalam penerapannya sehari-hari dan membuat kita bijak dalam memilih dan mengelola makanan.