Teknik menulis memang ngga pernah lepas dengan apa yang biasa disebut paragraf. Maka pengenalan jenis-jenis paragraf memang penting sekali untuk diketahui.
Kalau kamu sering menulis, pastilah akrab dengan yang namanya paragraf. Paragraf sendiri merupakan susunan kalimat yang saling berhubungan satu sama lain hingga membentuk sebuah gagasan atau ide.
Melalui sebuah paragraf, harapannya kamu bisa menyampaikan bahkan menguraikan poin penting yang ingin kamu sampaikan.
Dilansir dari Buku Ajar Bahasa Indonesia (2022) karya Sumiaty, berdasarkan letak kalimat utamanya, maka paragraf bisa dibagikan menjadi 3 yaitu: paragraf induktif, paragraf deduktif, dan paragraf campuran.
Yuk kupas aja satu-satu aja biar makin mudah memahaminya.
Table of Contents
1. Paragraf Induktif
Dalam buku Mengenal Tata Bahasa Indonesia (2019) oleh Jonter Pandapotan Sitorus menerangkan bahwa paragraf induktif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya di akhir kalimat.
Letaknya yang di akhir kalimat ini merupakan bentuk penekanan gagasan yang akan disampaikan si penulis.
Pada paragraf awal ada beberapa kalimat penjelas yang mencapai klimaks pada kalimat utama di akhir paragraf.
Jadi penalaran dalam paragraf induktif berawal dari hal khusus ke umum, di mana kesimpulannya selalu bersifat umum.
Contoh Paragraf Induktif:
Tak hanya di Jakarta, tampaknya kebiasaan membuang sampah seenaknya sudah menjadi tradisi sejak dulu. Kebiasaan ini tentu saja sudah dirasakan akibatnya hampir setiap tahun. Sampah-sampah akan menyebabkan aliran Sungai terhambat dan akhirnya akan menimbilkan banjir menahun. Tak heran bila banjir kerap terjadi di kota-kota besar disebabkan oleh tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai.
Baca Juga:
Tips Menulis Surat Lamaran Kerja Tulis Tangan, Cocok untuk Fresh Graduate!
2. Jenis Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang punya ide pokok pada awal paragraf kemudian diikuti dengan beberapa kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.
Dilansir dalam buku Terampil Menulis Paragraf (2006) yang ditulis oleh Asul Wiyanto, paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf.
Kebalikan dari paragraf induktif, jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya ini diawali dari hal umum ke khusus.
Pada struktur paragraf akan menampilkan kalimat utama atau kalimat topik di awal paragraf kemudian kalimat utamanya dilengkapi dengan kalimat penjelas.
Contoh Paragraf Deduktif:
Longitude dan latitude adalah sistem koordinat yang umum digunakan secara global. Keberadaan longitude (bujur) dan latitude (lintang) juga kerap kita temukan pada Google Maps. Ini untuk memudahkan pengguna dalam menelusuri lokasi. Apalagi seiring perkembangan teknologi, pengguna wajib menyertakan titik koordinat saat mengisi alamat. Inilah alasannya mulai banyak orang mencari tahu cara mendapatkan longitude dan latitude guna mencari koordinat dari suatu tenpat.
Baca Juga:
Cara Membuat Skrip Film dengan Genre Horor: Tips dan Contoh Film-nya
3. Jenis Paragraf Campuran
Menurut buku Menulis Karya Ilmiah itu Mudah (2021) karangan Nina Widyaningsih dan Triyatno, paragraf campuran sering juga disebut dengan paragraf deduktif-induktif.
Pengertian paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat di awal dan akhir. Biasanya memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Meski memiliki dua kalimat topik namun bukan berarti ide pokoknya ada dua.
Berikut ini ciri-ciri paragraf campuran yang dikutip dari buku Tiga Jurus Mudah Menulis (2021) yang disusun Andy Sulistyanto:
- Letak kalimatnya berada di awal dan di akhir paragraf.
- Kalimat-kalimat yang berada di Tengah paragraf merupakan kalimat penjelas.
- Memiliki pola kalimat umum-khusus-umum.
- Kalimat utama yang letaknya di awal paragraf merupajan pembuka juga sekaligus penyampai pernyataan umum suatu bahasan yang disampaikan pada keseluruhan paragraf.
- Kalimat utama pada akhir paragraf merupakan kesimpulan dari pembahasan yang telah disampaikan penulis di keseluruhan paragraf.
- Kedua kalimat utama pada keseluruhan paragraf punya beberapa kata kunci yang sama.
Contoh Paragraf Campuran 1:
Sejak dulu hingga sekarang, manusia tidak bisa dilepaskan dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik yang sederhana maupun modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tak akan bisa maju dan berkembang seperti sekarang kalau tak ada sarana komunikasi.
Baca Juga:
5 Tips Mudah Membuat CV ATS Friendly Bikin Kamu Lolos Screening HRD
Contoh Paragraf Campuran 2:
Siswa kelas enam harus lebih giat belajar menghadapi ujian tiga bulan yang akan datang. Semuanya tampak berkonsentrasi pada pelajaran yang diberikan bapak dan ibu guru. Situasi kelas tak seramai biasanya. Kelas lebih tenang dengan tanya jawab pelajaran. Suasana ini sangat membangkitkan semangat anak-anak untuk maju tempur menyiapkan ujian. Kegiatan belajar ini diciptakan siswa kelas enam dalam menghadapi ujian yang sudah diambang pintu.
Nah, itulah jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya. Ternyata mudah dipahami yah kalau sudah ada contoh paragrafnya. Kamu bisa latihan membuat beberapa paragraf jenis induktif, deduktif, maupun campuran. Semakin banyak berlatih akan semakin mudah menggunakannya.