“Kok ngga diposting sih yang ke museum kemarin?” tanya suamiku. Saat itu dia lagi ada acara di luar kota, jadi ngga bisa menemani kami buat keliling museum.
“Ngga dulu deh, videonya banyak yang goyang. Ntar deh, nunggu dapet gimbal,” kataku.
Beberapa pekan terakhir ini aku mengikuti “Jelajah Malang”, sebuah mini walking tour yang digagas oleh salah seorang sahabatku. Idenya cukup brilian dalam mengambil peluang pasca pandemi. Melihat geliat masyarakat kota Malang yang nampaknya ingin kembali aktif jalan-jalan di akhir pekan.
Konsepnya juga sederhana tapi membangkitkan penasaran. Kenapa?
Karena nyatanya aku melewatkan beberapa kepingan sejarah kotaku sendiri. Ya! Aku ngga tahu beberapa cerita dibalik nama tempat, nama jalan, dan patung yang ada di kotaku sendiri. Ngga cuma aku, banyak juga penduduk asli arema yang ternyata juga ngga tahu!
Miris banget kan?
Owner Jelajah Malang menggandeng beberapa tour guide yang akan memberi kami seputar info sambil jalan-jalan santai. Capek? Ngga sih. Rutenya bahkan bisa ditempuh bareng anak-anak.
Seru? Pasti!
Aku udah nyobain ikutan yang Balai Kota – Spleendid, kemudian tema Agustusan kemarin malah Bedah Museum Brawijaya. Seru bangettt.
Ada beberapa kendala saat aku ikut Jelajah Malang nih. Salah satunya faktor dokumentasi. Karena sesi video dan foto sambil jalan, sepertinya aku jadi butuh gimbal. Soalnya kalau pake HP biasa tuh hasil videonya goyang-goyang ngga stabil.
Padahal hasil videonya penting banget buat ngonten di reels dan Tiktok. Lumayan banget sih beberapa konten bisa fyp juga.
Aku bisa berbagi edukasi juga terkait keunikan kota Malang, budaya, kuliner, sejarah, semua tempat ingin ku jelajahi dan ku bagikan di media sosial.
Pas aku nyari-nyari info di internet, aku ngga nyangka kalau ada HP yang bisa berfungsi buat jadi gimbal juga.
Serius ada? Nah, pada kepo kan? Intipin yuk.
Table of Contents
ASUS Zenfone 9: Ukuran Mungil, Lebih Handy dan Trendy
Handphone kelas flagship dengan ukuran kecil tampaknya akan jadi barang langka. Aku yang terbiasa menggunakan HP ukuran gede, jadi pengen juga punya HP mungil yang lebih handy dan trendy.
Buat penggemar handphone kecil, kayanya kamu bisa bernapas lega dengan hadirnya ASUS Zenfone 9.
Kenapa disebut kecil-kecil cabe rawit?
Yah, dengan ukuran mungilnya yang cuma 5,9 inci, Zenfone 9 tetap menyajikan kualitas tinggi layaknya handphone flagship dengan performa gahar, layar cerah memukau dan baterai yang awet.
Beratnya cuma 169 gram. Panjangnya kurang dari 14,8 cm dan lebarnya kurang dari 7 cm. So cuteeee…
Compact to handle karena ukuran Zenfone 9 ini udah disesuaikan dengan kenyamanan tangan dan desainnya ringan banget.
Cocok buat yang sering kegiatan outdoor, atau influencer dengan segudang event online dan butuh bikin video dadakan, atau mahasiswa yang butuh bikin tugas di luar juga.
Jadi kalau mau Jelahi kota Malang lebih ringkas dengan si kecil yang compact size big possibilities. Sesuai jargonnya, aku berasa jadi punya teman berexplorasi. Aktivitas tanpa batas tapi butuh perangkat yang ringkas, tangguh, dan mumpuni.
Apakah terlalu ringkih? Wah ngga juga. Malah cukup rigid dengan bingkai aluminiumnya,
Ngga cuma ngeblog, aku juga biasa ngonten una inu buat menghasilkan cuan. Blog juga butuh infografis cantik yang di support gambar-gambar menarik. Ya, kan?
Kalau dibandingin Zenfone 8, udah dirancang dengan dimensi X-Y yang lebih kecil tapi bisa punya komponen lebih gede karena penempatan angle yang pas dan back-over yang unik untuk maksimalkan volume internal.
Urusan performa boleh diadu!
Performa Powerful
Sebagai otak komputasinya, Zenfone 9 menggunakan chipset Snapdragon 8+ Gen 1 terbaru yang dikombinasikan RAM LPDDR5 6 GB dan penyimpanan UFS3.1 berkapasitas 128 GB. Ada juga RAM yang lebih besar hingga 16 GB dan penyimpanan 256 GB.
Ponsel ini punya teknologi cooling system yang udah diperbaharui dengan vapor chamber berteknologi tinggi dan fitur penyebaran panas. Jadi aman deh dengan performa tinggi tanpa kenaikan suhu berlebihan.
All new Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform menawarkan CPU clock speed sampai 3,2Hz dibandingkan pendahulunya. Performanya CPU dan GPU 10% lebih tinggi dengan efisiensi 30% dibanding Snapdragon 8 Gen 1.
Kamu suka warna apa?
Zenfone 9 menyediakan empat varian warna: Midnight Black, Sunset Red, Starry Blue, dan Moonlight White.
Bosan dengan warna hitam dan biru, kayanya aku lebih kesengsem warna sunset red yang badas!
Layarnya ini udah diproteksi dengan Corning Gorilla Glass yang bikin empat kali anti gores. Jadi kalau jatuh di ketinggian 2 meter bakalan tetep aman dengan body-nya yang tersertifikasi IP68.
IP68 ini bikin anti air dan debu. Misalnya ngga sengaja nyemplung di air ya aman aja. Tapi ya jangan sengaja di cemplung-cemplungin ya wkwkwk.
Memiliki desain sleek and clean semakin kuat dengan mid-frame bermaterial matte aluminium dengan berbagai tombol multifungsi ZenTouch di sisinya. Sebagai pelengkap gesture control.
Sisi kanan dengan tombol volume up/ down dan tombol “ZenTouch” sebagai multi function button. Punya fungsi utama sebagai tombol power dan fingerprint scanner.
Tombol ini bisa juga digunakan buat gesture swipe up dan swipe down. Kamu bisa mengaturnya misalnya untuk membuka atau menutup slider notifikasi.
Ada juga input double click buat tombol “ZenTouch” yang fungsinya bisa diatur termasuk untuk membuka app tertentu.
Pada sisi atas ada audio jack 3,5 mm. Jadi tetep ya masih ada audio jack di Zenfone 9. Sisi kirinya kosong sedangkan sisi bawahnya SIM Tray (2 Nano SIM), microphone, USB Type C, dan speaker.
Layar Zenfone 9
Sisi depannya adalah layar 5,9 inci dengan panel AMOLED dari Samsung. [unya resolusi FHD+ (2400 x 1080 px) dengan rasio 20:9, serta Refresh Rate up to 120 Hz.
Ada pilihan refresh rate yakni 60 Hz, 90 Hz, 120 Hz, atau Auto yang bisa menyesuaikan dengan konten yang ditampilkan di layar.
Aman aja kalau kamu mau ambil gambar di bawah terik matahari sekalipun, tampilan gambarnya tetep akan terlihat tajam.
Tingkat kecerahan maksimal 1.100 nits, 112% DCI-P3, HDR10+, dan seperti yang kubilang kalau udah dilindungi Corning Gorilla Glass Victus.
Kamera Sekelas Flagship dengan Hybrid Gimbal Stablilizer
Zenfone 9 telah diperkuat dengan kamera depan dan belakang berkualitas pro dari Sony. Dengan kamera belakang 50 MP ultra-wide angle dari SONY IMX766 yang diperkuat teknologi 6-axis Hybrid Gimbal Stablilizer dan Autofocus untuk pengambilan gambar yang stabil dan bebas guncangan.
Nah, teknologi Hybrid Gimbal Stabilizer ini yang aku bilang kalau ponsel kecil cabe rawit ini punya spek yang bisa menunjang aktivitasku di Jelajah Malang. Apalagi bisa mengambil gambar lebih stabil saat bikin video sambil jalan sekalipun.
Algoritma anti-guncangan baru pada sistem Stabilisasi Gambar Elektronik (EIS) bisa menghilangkan lebih banyak gerakan yang ngga penting, membantu video kamu tetap super mulus dan bebas guncangan juga.
Kameranya bisa merekam video 8K/ 24 fps dengan OIS/ EIS yang bisa merekam foto 16 MP dengan light sensitivity yang lebih tinggi. Menggunakan filter warna Quad Bayer dan perekaman sampai 50 MP pada kondisi terang.
Kamera kedua 12 MP ulta-wide dengan sensor SONY IMX363 yang mendukung fotografi makro dan ada fitur autofocus. Kamera ini bsa merekam video 4K/ 60 fps dengan EIS dan koreksi distorsi yang real time. Kamera ini juga bisa merekam foto makro dengan fokus sampai jarak 4 cm.
Kerennya lagi, Zenfone 9 ini jadi ponsel pertama yang menggunakan sensor SONY IMX663 yang bisa autofocus dengan cepat karena dual PDAF.
Kamera depannya ada di punch hole kecil area kiri atas layar yang bisa merekam foto hingga 12 MP dan video 4K. 30fps atau FHD/ 60 fps dengan EIS. Ngga cuma bisa buat zoom, tapi kamu juga bisa selfie dengan tingkat kedalaman tinggi dan lebih tajam.
Menggunakan Sensor SONY IMX663 dengan fitur Dual PDAF. Bisa auto focus dengan kemampuan video recording up to 4k/ 30 fps atau 1080p 60 fps.
Kamu bisa setting mode pro yang punya lebih banya kpilihan kustomisasi dan setup buat menghasilkan foto atau video sesuai kebutuhan.
Kamu juga bisa manual setting untuk focus, ISO, kecepatan shutter, EV, dan white balance dan perekaman dalam RAW.
ASUS juga ada fitur baru Light-trail mode (BETA) yang memungkinkan kamu menggunakan manual shutter atau melakukan preset shutter time buat merekam objek bergerak dan menghasilkan efek cahaya keren.
Kamu bisa bikin slo-mo untuk bikin video slow motion yang sinematik hingga light trail untuk dapetin cahaya unik. Contohnya lalu lintas saat malam hari, light graffiti, air terjun, dan banyak lagi.
Baterai Tangguh
ASUS Zenfone 9 menyematkan baterai berkapasitas 4.300 mAh untuk menunjang performanya. Memang lebih besar daripada generasi sebelumnya.
Jangan ditanya masalah ketahanannya. Zenfone 9 bisa menemani kamu selama 16 jam 17 menit ketika dites menggunakan PCMark di setelan kecerahan layar 50%, refresh rate 6 Hz, dan baterai dari 100%.
Jadi ngga perlu was-was denh aklau harus produktif seharian di luar rumah. Dengan dukungan fast dcharging 30W, bisa mengisi daya baterai sekitar 95 menit untuk isi penuh, kalau 30 menit lumayan lah bisa mengisi sekitar 55%.
Baca Juga:
ASUS Zenfone 9 Resmi Meluncur di Indonesia, Intip Spek HP Mungil Ini!
Berbagi Bahagia Serumah Bersama Laptop ASUS Vivobook 13 Slate OLED (T3300)
Sambut Binar Cahaya Harapan dengan Produktif Berkarya Bersama ASUS OLED
Big on sound
Zenfone 9 ini memaksimalkan volume dan kualitas suara dengan bantuan ahli audio Dirac. Wah bakal sempurna dong untuk video dan game yang imersif!
Weits ada teknologi OZO Audio yang bisa bikin kamu menikmati rekaman berkualitas tinggi yang jernih dengan fitur 3D surround-sound dan wind-noise reduction.
Tenang aja lho kamu. Zenfone 9 masih ada jack audio 3,5 mm jadi ngga perlu khawatir kalau kamu ngga punya headphone nirkabel. Bisa kamu colokkan dan tinggal menikmati.
Kalau kamu penggemar headphone 3,5 mm maka kamu bakal puas dengan output Hi-res Audio yang dihasilkan si kecil cabe rawit. Audi jack ini udah menggunakan Qualcomm® AqsticTM WCD9385 DAC terbaru dan menghasilkan dynamic range dan low distortion yang keren abiss.
Zenfone 9 juga udah dilengkapi aplikasi AudioWizard yang bisa diset dengan cepat di quick setting. Emang buat mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas audio Zenfone 9 sih. Antarmukanya bisa menampilkan 10-band equalizer yang gampang disetting serta pilihan audio style: Dynamic, Music, Cinema, dan Game.
WiFi
WiFi 6E dan hyperfast 5G paling baru menghadirkan kecepatan luar bisa di mana aja kamu terhubung.
Harga dan Ketersediaan
Oh ya, Zenfone 9 ini hadir di Indonesia dengan varian kapasitas penyimpanan dan empat warna seperti yang udah aku sebutkan.
Pada kapasitas penyimpanan 6GB/ 128GB bisa kamu dapatkan dengan harga Rp 7.999.000 dalam empat pilihan warna. Sedangkan Zenfone 9 8GB/ 256GB dibanderol pada kisaran Rp 9.999.000 dalam dua pilihan warna: Midnight Black dan Moonlight White.
Paling terakhir dengan kapasitas 16GB/ 256GB cuma punya satu warna Midnight Black pada harga Rp 11.999.000.
Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store.
Masa ngga ngiler sih lihat compact size dengan big possibilities?
Warna | Midnight Black
Moonlight White Sunset Red Starry Blue |
Layar | 5.9″ 1080×2400 (20:9), 445 ppi
Samsung AMOLED 120 Hz display 112% DCI-P3, 151% sRGB, Delta E<1, HDR10+ |
CPU dan GPU | Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform
CPU clock speed sampai 3.2 GHz dengan Qualcomm® Adreno™ 730 GPU |
Memory & storage |
RAM: 6 / 8 / 16 GB – LPDDR5
ROM: 128 / 256 GB – UFS 3.1 |
Baterai | 4300 mAh high-capacity battery dengan 30W HyperCharge adapter |
Teknologi Wireless | WiFi 6E Qualcomm® WCN6856 (802.11a/b/g/n/ac/ax, 2×2 MIMO)
Bluetooth® 5.2 dengan dukungan untuk Snapdragon Sound™ dan Qualcomm® aptX™ Adaptive, aptX™ Lossless Wi-Fi Direct NFC |
Kamera | Kamera belakang
50 MP Sony® IMX766 sensor dengan Gimbal OIS, 2×2 OCL, PDAF 12 MP Sony® IMX363 sensor, Dual PDAF Kamera depan 12 MP Sony® IMX663 Sensor, Dual PDAF Fitur-fitur 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer Light Trail Mode (Beta) Mendukung 8K/4K video recording Audio HDR recording |
Audio | Dual stereo speaker dengan Qualcomm® amplifiers
3.5 mm headphone jack dengan Qualcomm Aqstic™ WCD9380 Audio optimization by Dirac |
Video recording | 8K UHD (7680 x 4320) video pada 24 fps + EIS
4K UHD (3840 x 2160) video pada 30 / 60 fps + EIS 1080p FHD video recording pada 30 / 60 fps + HyperSteady |
Sensor | Accelerator, E-Compass, Proximity, Ambient light sensor, fingerprint sensor, Gyro (support ARCore), Hall Sensor |
SIM cards | NANO SIM/NANO SIM 2 choose 2, support DSDV 5G+5G (sim1, sim2 support LTE exchangeable) |
Navigation | GNSS support GPS (L1/L5), Glonass (L1), Galileo (E1/E5a), BeiDou (B1/B2a), QZSS (L1/L5) and NavIC (L5) |
Operating system | Android™ 12 with ASUS ZenUI 9 |
Dimensi | 146.5 x 68.1 x 9.1 mm |
Bobot | 169 g |
“Jangan sekali-kali merupakan sejarah”
(Bung Karno)
Jelajah Malang lahir untuk mebuat sejarah menjadi sesuatu yang menarik dipelajari. Zenfone 9 hadir untuk menemaniku belajar sejarah, dan membagikannya pada dunia tentang seluk beluk bumi arema tercinta.
“Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari“
Referensi:
https://www.widyantiyuliandari.com/2022/11/10/zenfone-9-blog-writing-competition/
https://www.asus.com/id/mobile/phones/zenfone/zenfone-9/
https://gizmologi.id/review/asus-zenfone-9/
https://gadget.jagatreview.com/2022/07/zenfone-9-akhirnya-resmi-diumumkan-smartphone-android-flagship-paling-compact/
https://twitter.com/yabhishekhd/status/1545054189696401409?lang=zh-Hant