“Pada hari pekan sabtu dan minggu lebih ramai dibanding hari biasa, apalagi mendekati hari Lebaran malah berjubel kewalahan melayani pembeli,”
Memang benar kalau tradisi membeli baju baru sebelum Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tiap tahun selalu meningkat. Seperti dilansir dari viva.co.id, jumlah pengunjung di Pasar kota Bojonegoro membludak hingga penjualnya kewalahan.
Zainal Mahali sendiri mengungkapkan kalau omzetnya meningkat hingga 200 persen. Para pedagang pasar Kota Bojonegoro sendiri mengatakan kalau dibanding tahun lalu, tahun 2023 ini lebih ramai mulai pertengahan bulan Ramadan.

(sumber: dataindonesia.id)
Sedangkan berdasarkan hasil survei Jakpat yang aku dapetin dari dataindonesia.id, ternyata 70% responden muslim di Indonesia membeli baju baru untuk perayaan Lebaran.
Persentase ini lebih tinggi kalau dibandingkan menggunakan pakaian eksisting sebesar 27%. Namun ada juga yang menjahit baju sendiri dengan persentase amat kecil cuma 3%.
Emang tak dapat dimungkiri kalau pakaian merupakan kebutuhan bagi manusia. Tapi semakin ke sini ternyata pakaian ngga cuma dimaknai dari segi fungsinya aja, tapi dari sisi estetika dan gengsi.
Ini yang bikin masalah baru.
Karena kalau bicara gaya, maka tentu saja jumlah pakaian ngga akan pernah cukup. Saat membeli pakaian, banyak orang yang ngga lagi mementingkan kualitas. Pokoknya modelnya oke dan mengikuti tren kekinian.
Ini yang bikin pihak produsen dari industri fashion melihat peluang untuk menciptakan fast fashion. Gimana, udah pada kenal dengan industri fast fashion?
Oke kenalan dulu yuk sama industri fast fashion.
Table of Contents
Apa sih Industri Fast Fashion?
Industri Fast fashion merupakan konsep bisnis industri fashion yang memproduksi pakaian dengan jumlah banyak dan serba cepat demu memenuhi permintaan pasar.
Mengapa fast fashion ini bisa muncul?
Ya buat memenuhi gaya hidup konsumtif karena harganya yang relatif lebih murah daripda pakaian dari para designer. Siapa sih yang tidak tertarik dan melirik pakaian dengan harga murah dan membuat kamu tampil modis, kece dan fashionsta?
Fokus dari fast fashion ini sendiri gimana menghasilkan barang dengan biaya serendah mungkin namun bisa menanggapi permintaan konsumen yang berubah cepat. Misalnya saat summer ada keluaran terbaru, nanti saat winter juga ada baju baru lagi. Pokoknya pakaian dengan mode baru dengan harga terjangkau.
Fast Fashion: Tak Etis Bagi Alam, Tak Etis Bagi Para Pekerjanya
1. Dampak Lingkungan

(sumber: euterpeco.com)
Nyatanya dibalik gaya hidup fast fashion ini ternyata juga ada sisi kelam dari industri fast fashion.
Dilansir dari Treehugger, fast fashion menghasilkan pakaian yang tidak “menyehatkan” bagi Bumi. Sebab pakaian ini umumnya terbuat dari bahan yang berkualitas rendah dan gampang rusak.
Umumnya memang 60% pakaian ini akan dibuang pemiliknya dalam satu tahun setelah pemakaian.
Warna-warna cerah, motif dan tekstur kain yang jadi daya tarik pun diperoleh dari bahan kimia beracun. Kebayang ngga pencelupan tekstil adalah pencemar air bersih terbesar kedua secara global setelah pertanian?
Dalam proses produksinya banyak aktivitas tak ramah seperti penggunaan air dalam jumlah banyak sehingga melepaskan CO2, penggunaan bahan kimia berbahaya dan bahan-bahan tidak terbarukan, sampai kebutuhan energi dalam jumlah sangat besar.
2. Mendorong Throw Away Clothes Culture

(sumber: kejarmimpi.id)
Menurut survey McKinsey, jangka waktu penyimpanan pakaian ini semakin singkat dan berakhir di tempat pembuangan akhir. Pada tahin 2010, Amerika Serikat menghasilkan 11 juta ton limbah pakaian.
Kalau di Australia, tiap orang membeli 27 kilogram pakaian per tahun dan 23 kilogramnya juga nerakhir di tempat sampah.
Padahal kain-kain yang membusuk ini akan melepas gas metana ke udara, dan tentunya berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Sedangkan fast fashion sendiri juga menghasilkan emisi karbon dalam proses produksinya.
3. Dilema Pekerja Industri Fast Fashion

(sumber: www.tommyandlottie.com)
Bukan hanya merusak alam, namun fast fashion sendiri juga memperlakukan pekerjanya secara tak etis. Penghasilan yang didapatkan pun jauh dari jumlah layak dan tak ada jaminan kesehatan.
Mengutip Business Insider, rata-rata upah pekerja industri garmen di Bangladesh adalah USD 87 per bulan atau setara dengan 1,2 juta rupiah. Gilak!
Sedangkan 20 sampai 60% merupakan pekerja tidak resmi yang terdiri dari ibu rumah tangga. Belum lagi keselamatan hidup para pekerjanya yang kerap terabaikan. Kebanyakan perusahaan juga tak peduli dengan kondisi tempat para pekerjanya bekerja.
Berangkat dari masalah yang dihasilkan dari fast fashion, muncul sebuah istilah fashion berkelanjutan yang belakangan makin banyak digencarkan.
Udah tahu?
Beralih ke Sustainable Fashion untuk Menyelamatkan Bumi dari Sampah Fashion

(sumber: twitter.com/Fash_Rev/status)
Sustainable fashion atau mode berkelanjutan merupakan sebuah upaya menjaga lingkungan dan memiliki misi menyelamatkan bumi dari limbah sampah industri mode yang ngga terurai dan perilaku produsen fast fashion yang ngga bertanggung jawab.
Dalam sustainable fashion, kita ngga cuma bisa menggunakan produk ramah kulit dan tubuh, namun juga ramah lingkungan dari segi proses produksi dan bahan baku. Hal ini juga akan berdampak pada kesejahteraan sosial para pelaku industri dan pekerjanya.
Ciri-Ciri Sustainable Fashion

(sumber: in.fashionnetwork.com)
Melalui sustainable fashion, semua pelakunya berusaha mengembalikan ekosistem agar kembali seimbang dan meminimalisir dampak buruk bagi lingkungan. Simak dulu yuk ciri-cirinya:
1. Animal Free
Tak ada hewan yang terlibat dalam setiap proses produksi fashion ramah lingkungan. Jadi tak ada penggunaan kulit, bulu, hingga animal testing. Fashion yang mendukung kelestarian alam bisa beralih menggunakan bahan organik seperti katun, kayu, maupun serat pisang atau karet.
2. Pewarna Alami
Pewarna alami di sini terbuat dari serat buah dan tersertifikasi oleh OEKO-TEX STANDAR 100. Jangan deh kalau menggunakan pewarna dengan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan penggunanya.
3. Pemanfaatan Sisa Limbah
Eco Fashion bisa banget diciptakan dari bahan baku atau material sisa. Harapannya agar proses pengulangan produski bisa menekan jumlah limbah. Jadi kalaupun produk yang dihasilkan dari daur ulang namun item fashionnya sendiri bisa digunakan dengan baik.
4. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sustainable fashion pun harus memperhatikan penggunaan sumber daya seperti air dan listrik. Jangan berlebihan dan gunakan beberapa persen aja.
5. Fair Traded
Tak hanya memikirkan dampak negatif pada lingkungan, namun sustainable fashion juga harus meningkatkan kesejahteraan sosial para pekerjanya.
Produsen harus lebih memerhatikan dan bertanggung jawab atas karyawannya, kesehatannya, keselamatannya, tidak memepekrjakan anak di bawah umur, menetapkan jam kerja yang wajar dan upah yang layak.
Cara Mudah Menerapkan Sustainable Fashion
Kamu bisa banget nyobain beberapa cara di bawah ini untuk mendukung dan menerapkan sustainable fashion dalam proses konsumsi.
1. Tanamkan Mindset Peduli Lingkungan
Semua kegiatan yang berhubungan dengan aktivtas ramah lingkungan atau misi menyelamatkan bumi ngga akan terjadi kalau kamu ngga punya mindset peduli lingkungan.
Mulai dari pikiran, kamu bisa dengan lebih mudah menerapkan konsep sustainable fashion. Dan jangan lupa suarakan aksimu melalui tulisan dan media sosial agar lebih banyak temanmu atau followermu yang bisa terinspirasi juga.
2. Pilih Bahan Ramah Lingkungan

(sumber: greeners.co)
Kamu bisa mulai menggunakan bahan pakaian yang ramah lingkungan untuk mendukung gerakan sustainable fashion. Yah, emang ngga ada kain atau material yang benar-benar sustainable. Tapi kamu bisa menggunakan kain yang lebih ramah lingkungan.
Seperti foto di atas tuh bahannya hemp atau rami, merupakan salah satu jenis dari tanaman Cannabis dan mulai dikembangkan dalam industri fashion.
Rami tuh termasuk tanaman yang sangat berkelanjutan dan tidak membutuhkan banyak perawatan seperti air, pupuk kimia, insektisida atau pestisida.
Atau coba deh memilih pakaian seperti linen, katun, wol atau sutra. Beberapa material ini udah terbukti lebih mudah terurai dan biodegradable.
3. Pilih Pakaian Timeless
Sekarang saat yang tepat buat investasi dengan memilih pakaian timeless. Pakaian jenis ini lebih mudah dipadupadankan. Apalagi beberapa fashion yang sifatnya timeless bisa membuat penampilan kamu tetep fashionable dan trendy.
Apa aja nih pakaian timeless. Kamu pasti punya jeans kan? celana jeans, kaos oblong, kemeja, dan jaket merupakan contoh produk fashion yang tak lekang waktu.
4. Mix and Match Baju di Lemari

(sumber: kimhancher.com)
Kalau kamu punya baju-baju dengan warna netral, yuk saatnya kamu bebas berekspresi dan berani mix and match stok baju di lemari.
Kalau aku sendiri sering banget kaya gini, kemeja bisa aku pakai dengan jeans dan kadang pakai rok. Nanti tinggal ganti warna hijab aja. Terserah lah gimana kreatifnya kamu, pokoknya sesuai style dan bikin nyaman.
Jadi, kalau Lebaran atau liburan ngga usah bingung beli baju baru lagi!
5. Beli Vintage, Preloved, Barter atau Donasi
Ngga usah malu kalau harus berburu baju vintage atau preloved di pasar loak dengan harga miring. Sekarang juga banyak online shop atau garage sale yang jual baju preloved atau second stuff dengan kualitas oke.
Kalau kamu bosen dengan baju-baju di lemari, bisa juga barter sama teman-teman sesama pecinta fashion. Menambah teman juga menghemat pengeluaran dan bonusnya bisa menyelamatkan bumi.
Selain itu kamu juga bisa mendonasikan pakaian layak pakai. Di luar sana juga masih banyak temen-temen yang membutuhkan misalnya untuk korban bencana alam seperti banjir dan gunung meletus.
6. Repurpose Pakaian
Repurpose merupakan kegiatan mengubah kegunaan atau fungsi suatu barang. Kalau kamu punya pakaian yang udha ngga layak dan ngga bisa dihibahkan, kamu bisa lho sedikit menyulapnya.
Konsep repurpose ini seperti recycle, jadi kamu bisa mengubah pakaianmu menjadi kreasi baru seperti bikin taplak, sprei, atau menjadi pakaian lagi.
Seperti baju yang aku pakai ini, ternyata dibuat dari botol bekas. Keren kan?
Saatnya Team Up For Impact Everyday
Sekarang aku mau ajakin kamu buat #BersamaBergerakBerdaya dalam sebuah aksi sederhana yang mendukung penyelamatan bumi.
Jadi aku lagi ikutan challenge yang diadakan oleh Team Up for Impact. Ada 32 tantangan yang bisa temen-temen ikutin tiap hari.
Kalau kamu mengikuti tantangan dan dapet point sampai 1.400, kamu bakal mendapatkan pohon untuk ditanamkan di hutan atas namamu dan berpartisipasi menyelamatkan bumi.
Kali ini aku memilih kategori Energi dan memilih sub kategori Mix and Match Baju Liburan untuk mengurangi aksi fast fashion dan mendukung gerakan sustainable fashion.
Masuk aja langsung ke laman https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/play dan pilih challenge #BersamaBergerakBerdaya yang kamu banget. Ikutan giveawaynya juga yuk sambil bikin reels. Biar makin banyak yang mendukung dan ikutan mencoba sustainable fashion.
Bye bye fast fashion!
Referensi:
https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/
https://fault-magazine.com/2022/11/fixing-fashion-report-about-clothing-consumption-and-sustainability/
https://kejarmimpi.id/ketahui-fakta-tentang-fast-fashion-yang-tidak-banyak-orang-tahu.html
https://fitinline.com/article/read/10-cara-sederhana-untuk-mendukung-sustainable-fashion/
https://dataindonesia.id/ragam/detail/mayoritas-muslim-indonesia-gunakan-pakaian-baru-saat-lebaran
https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1591284-jelang-idul-fitri-omzet-pedagang-baju-di-pasar-tradisional-ini-melesat-hingga-10-kali-lipat
44 Komentar. Leave new
Bener. Sekarang aku beli baju sesuai kebutuhan aja dan pilih yang awet
yang paling gampang dilakukan adalah mix and match pakaian yang ada didalam lemari. Apalagi fashion sekarang biasanya merupakan model yang sudah lewat dan booming kembali. tinggal pinter memadu madankan saja ya
Ngga terasa yaa programnya TUFI ini aku udah ikutan 2 tahun belakangan dan makin banyakkk pilihan aksinya. masyaAllaah makin banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bumi, termasuk soal berpakaian kek gini. makasih banget kak ilmunya!
Untuk menjaga bumi kita memang perlu dilakukan dari segala aspek, sampai hal-hal yang sepertinya receh padahal memberi dampak yang luar biasa, termasuk dalam memilih pakaian, ya. Yakinkan bahwa pakaian kita bukan pakaian yang akan membuat bumi kita bertambah ringkih
Aku belum kebayang loh bahan pakaian dari bekas botol kemasan. Kan plastik, apa engga gerah ya? Setuju sih aku, lebih baik mix and match, jadi terlihat bajunya banyak. Haha…
Sini mau nyobain kah wkwkwk
wahh keren banget insightnya yaa mba
sekarang kita bisa turut serta berkontribusi untuk bumi dari pakaian sehari-hari yaa.
Ternyata banyak banget sisi yang bisa kita pilih untuk membuat lingkungan tetap lestari dan salah satunya adalah mengurangi gaya hidup fast fashion. Aku pun senang banget nih buat ber-mix and match semua paaian yang kupunya biar benar-benar termanfaatkan dan mengurangi beli pakaian juga sih.
Lebih seneng emang mix n match tuh bikin makin berkreasi kan yaa
Aku sekarang udah jarang beli baju. Sayang aja numpuk pakaian di lemari, ga kepakai semuanya. Selain hemat ternyata ada sumbangsihnya untuk lingkungan.
Boleh jg nih solusinya. Kalo aku sih lebih suka pake baju2 yg lama. Padu padan aja. Kalo terpaksa beli, itu pun kalo ga muat lagi baju lamanya. Itu jg kadang hanya setahun sekali hanya beli 1 baju. Krn aku tuh emg ga suka pake baju aneh2. Asal nyaman aja. Pake baju lama pun gpp.
Yah bener kan mas, asal yang di lemari masih bisa dipake ngapain juga sering beli yang baru. Malah makin numpuk kan.
sekarang industri fashion pun sudah lebih mengedepankan kelestarian alam ya, banyak bgt produk fashion yg lbh ramah lingkungan
Asli sih kak kalo soalfashion. Man gk ada matinya. Tapi kitajuga harusselalu bijak karena bisa berakibat fatal juga u/lingkungan.
saya juga suka kepikiran nih tentang sampah pakaian yg begitu banyak. yg bisa dilakukan di rumah paling mix and match seperti yg kaka bilang terus kalau mau beli baju selalu berfikir dulu, perlu ngga yaaa
Nah belakangan aku juga udh mulai mix n match baju di lemari, pusing bgt di Tiktok banyak banget baju yg lucu2 ya, godaan jg jadi fast fashion. Pas lebaran pun ga beli baju baru, memanfaatkan baju seserahan ygy.
Mix n match ini selain bisa membantu jaga lingkungan dari limbah pakaian, bisa membuat kitanya tuh makin kreatif ya padahal. Cuss lakukan sustainable Fashion
Iya yaa, suka liat artisan di TikTok, doi jago banget remake bahan-bahan bekas, ya plastik indomie, kardus susu dll jadi fashion (baju, tas, dll) keren banget lah. Industri kreatif pengolahan limbah ini kayanya perlu banget di up up up terooosss nih
sama nih mba saya pun memilih gaya hidup slow fashion. baju itu2 aja ngga masalah.. dipakai sampai bener2 ngga layak pakai baru nambah koleksi baru di lemari
Baju baju akuu jaman SMA sama kukiah masih ada dan masih suka aku pakai kalau arisan dengan DC warna tertentu.
Hemat yaaks untung ukuran body ga berubah
Saya awalnya merasa gak percaya dengan adanya sampah fashion. Tapi ketika gempa Cianjur kemarin, saya melihat sendiri bagaimana gunungan sampah fashion begitu menakutkannya. Dan itu kami bingung bagaimana cara mendaur ulangnya
Saya beli pakaian hanya sekali setahun, itupun gamis satu buat lebaran. Karena memang masih banyak baju yang jarang dipakai. Eman aja jadi mubadzir. Kalau dipiir-dipikir sebenarnya sedikit baju yang dibutuhkan buat keseharian.
Yuk mulai bijak dalam berpakaian
Dan gilanya sekarang, orang kayak pada kudu beli baju baru, gitu. Suka heran dan gak habis pikir aja. Saya yang jarang beli baju karena memang duitnya buat yang lain, suka ngelus dada kalau ada yang belanja baju sesuka hatinya.
Pikiranku bertanya-tanya, itu yang lama pada dikemanakan? Kalau dijual lagi atau dikasihkan ke yang lainnya, okelah, kalau jadi sampah? Hhmm..
Sekarang udah jarang banget beli baju. Bahkan bbrp tahun terakhir bs dihitung beli bajunya pakai jari. Lebih baik memang beli baju yg model klasik biar long lasting.
Dulu aku juga sukanya beli baju murah dari fast fashion. Sekarang lebih ke pilih model pakaian yang timeless lalu yang kualitas bagus biar awet. Jadi nggak bolak balik beli karena rusak
Untuk fashion saya tidak boros hehe memang tidak terlalu suka beli baju baru. Suka pakai baju lama, tinggal mix and match aja
Wah iya, benar banget
Memang harus beralih ke sustainable fashion ya mbak
Untuk berperan mengurangi sampah tekstil
Nah aku suka pakai kain linen, rasanya nyaman aja buat dipakai sehari hari. Nyerap keringat dan ngga gerah..
Jadi inget zaman-zaman kuliah.
Yang penting bajunya gonta-ganti, gak peduli sama lemari penuh endesbre endesbre.
Langsung tersadar ketika saat ini sudah berkeluarga. Rasanya jadi sayang banget kalo beli banyak, padahal yang dipakai itu-itu aja. Jadi mulai skarang, kalau ada baju yang mungkin belum sempat terpakai, either diturunin ke anak-anak ((pas banget karena anakku ciwi-ciwi)) atau dihibahkan.
Semoga bisa terus konsisten dengan Sustainable Fashion.
Iya dulu sering ngethrift juga. Sekarang udah kaya yang males banget yaaa mau beli2 mulu. Lagin jarang ke mana2 juga
Limbah fashion ini memang dapat merusak lingkungan. Untuk itu, sebaiknya pilih pakaian yang ramah lingkungan dan gak sering-sering beli baju kalau memang hanya dibiarkan di dalam lemari.
wah kudu mulai belajar peduli nih ya sama sustainable fashion, biar nggak pengennya beli baru terus
aku suka banget beli preloved karena banyak yang kondisinya masih layak pakai, ga beda jauh sama beli baru dan tentunya lebih hemat 😀
Ternyata untuk memutuskan sebuah pembelian baju tuh sebaiknya mempertimbangkan dampak-dampak yang ditimbulkannya. Aku sendiri masih selalu tergoda beli baju waktu lebaran. Tapi itu sudah lumayan berkurang. Mungkin sebelumnya kalau pengen, sewaktu-waktu bisa beli baju. Sekarang harus lebih bijak lagi.
Nah bener, aku dulu juga pengen mulu beli beli baju terus. Tapi ternyata dampaknya gede juga buat lingkungan. Sekarang harus mikir seribu kali yaa
kalau suamiku sering ngajarin, kalau ada baju yang masuk berarti harus ada baju yang keluar. Gamis-gamisku banyak yang lebih dari 4 tahun umurnya, sekarang tinggal mix n match aja sm kerudungnya. Jadi serasa punya baju baru, apalagi pandemi kalau zoom cm keliatan kerudungnya doang wkwk
Nah iyaaa, lebih enak kan kalau mix n match jadi lebih hemat tapi tetep stylist wkwkwk
Kenapa sih tulisanmu selalu keren. Insightful Mba Lintang, AS always.
Jadi inget, dulu pas SD pernah belajar bikin serat kain dari daun nenas. Aku sudah ngarep bakal bermunculan fashion ramah lingkungan ke depannya
Aku juga sering banget nongkrong di tulisan ataupun videomu mbaaa. Selalu dapet insight biar bisa lebih banyak belajar lagi tentang tetek benget masalah sustainable style.
limbah fashion ini paling jadi PR ya kak mana tiap menit ada aja fashion yang ganti
Jujur aku suka merasa bersalah kalau beli pakaian baru sekarang. Karena mulai terpapar informasi dampak fast fashion. Tapi belum biza yang namanya gak beli pakaian sama sekali. Jadi alternatifnya baru decluttering dan jatahin beli baji setahun sekali aja.
Sustainble Fashion ini beneran sebesar itu pengaruhnya bagi bumi ya..
Biasanya cuma bisa mix and match, kini ada solusi lain, seperti membeli pakaian dari Bahan Ramah Lingkungan. Semoga perkembangannya semakin maju karena selama ini jarang beli baju jadi, cenderung jahit sendiri dan kain dari Bahan Ramah Lingkungan ini terbilang jarang. Atau aku yang gak tau ya..?
Aku jarang sih beli baju baru
Selama ini ngandelin Mitch n match aja sih mbak
Sekarang kalau mau beli baju baru jadi mikir dua kali. Ini karena butuh atau karena pingin aja. Kalo bisa mix n match baju di lemari biar keliatan baru juga lebih bagus lagi sih.