Bisnis kuliner masih menjadi salah satu peluang bisnis tertinggi di Indonesia. Salah satu kunci sukses bisnis makanan dan minuman ini adalah manajemen rantai pasok pangan. Ya! Rantai pasok atau supply chain memang memegang peran penting dalam bisnis industri makanan. Apalagi dalam ketersediaan bahan produksi.
Btw, udah kenal sama manajemen rantai pasok pangan apa belum nih?
Aku mau spill tipis-tipis tentang manajemen food supply chain ini biar kamu ada sedikit gambaran yhaa.
Table of Contents
Apa Itu Rantai Pasok Pangan?
Presiden Joko Widodo emang sering mengangkat topik pembenahan rantai pasok barang, tak terkecuali rantai pasok pangan.
Pernah terpikir ngga kalau dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 277,43 juta jiwa tuh harusnya membutuhkan persiapan pangan yang berkesinambungan. Buat apa?
Ya, untuk menghindari adanya krisis pangan di tanah air kita.
Secara sederhana, rantai pasok merupakan rangkaian aliran barang/ fisik, informasi dan proses yang digunakan buat mengirim produk atau jasa dari lokasi sumber (pemasok) ke lokasi tujuan (konsumen).
Sedangkan dalam rantai pasok pangan sendiri, pangan (produk) bergerak secara mengalir berkesinambungan dari produsen ke konsumen melalui proses produksi, pengolahan, distribusi, ritel, dan konsumen.
Manajemen rantai pasok pangan sendiri merupakan kunci yang menjawab kebutuhan konsumen dan industri terhadap ketersediaan produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan terjamin keberlanjutan pasokannya.
Baca Juga:
Tertarik Memulai Bisnis F&B? Yuk Simak 6 Tips Sukses untuk Pemula!
Jenis Rantai Pasok Pangan
Food Supply Chain atau biasa disebut rantai pasok pangan, dibedakan menjadi dua jenis:
1. Rantai Pasok Produk Pangan Segar/ Fresh
Secara umum rantai pasok ini meliputi petani, pengumpul grosir, importir dan eksportir, pengecer dan toko-toko khusus.
Seluruh tahapannya memiliki karakteristik khusus, produk ditanam atau diproduksi dari pedesaan. Nantinya akan dibawa keluar desa.
Proses utama yang dilakukan meliputi penanganan, penyimpanan, pengemasan, dan pengangkutan. Masalah yang timbul adalah ketika banyak produk atau hasil panen yang menurun kualitasnya karena salah penanganan. Ini yang bikin banyak hasil terbuang.
Contoh rantai pasok jenis ini adalah bunga, buah, dan sayuran segar.
Baca Juga:
5 Daftar Makanan Mengandung Serat Larut Tinggi, Yuk Catat!
2. Rantai Pasok Produk Pangan Olahan
Berbeda dari rantai pasok produk pangan segar, kalau yang olahan ini memanfaatkan produk yang dihasilkan dari sektor pertanian maupun perikanan sebagai bahan baku. Tujuannya buat menghasilkan produk pangan dengan nilai tambahan yang lebih tinggi.
Pada rantai pasok jenis ini memang mengutamakan proses pengawetan dan pendinginan yang bisa memperpanjang masa guna (shelf life) dari produk yang dihasilkan. Misalnya kalau produk makanan olahan ini mendekati masa kedaluwarsa biasanya akan disalurkan ke warung atau restoran yang bisa lebih cepat mengolahnya.
Contoh dari rantai pasok ini misalnya makanan ringan, makanan sajian, dan produk makanan kalengan.
Alur Rantai Pasok Pangan Industri Makanan
Berikut ini seluruh alur rantai pasok pangan dalam industri makanan:
1. Pengadaan Bahan Baku
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pengadaan bahan baku disediakan oleh petani. Nanti tahapannya adalah pemilahan bahan baku yang baik dan sesuai standar.
Akan ada aturan terkait kebutuhan produksi mulai dari jumlah sampai kriterianya.
2. Pengiriman Bahan Baku
Kalau sudah memilih bahan baku sesuai target dan kebutuhan, maka selanjutnya akan dikirim pada pemasok untuk diolah maupun dijual secara grosir pada perusahaan atau pabrik.
Tahap pengiriman bahan baku ini juga penting, pasalnya harus banyak pertimbangan mulai dari ketahanan bahan baku agar tetap segar saat diolah.
3. Proses Produksi
Setelah bahan baku sampai makan akan diolah lebih lanjut menjadi produk akhir. Tak hanya pengolahan sebatas bahan baku jadi barang jadi namun juga mempertimbangkan efisiensi dari segi biaya dan waktu juga.
4. Pendistribusian Barang
Nah sekarang produk sudah siap didistribusikan. Di sini juga tahapan yang penting agar prosesnya cepat dan efisien. Kalau ada gangguan akan mnyebabkan distribusi terhambat dan membuat produk rusak.
5. Penjualan Produk
Kalau produk sudah sampai pada pedagang ritel, barang akan dipasarkan hingga bisa sampai pada konsumen akhir. Kualitas produk sangat berpengaruh pada cepat atau lambatnya produk ini terjual.
Misalnya ada makanan dengan masa tahan tak lama, harus diupayakan agar segera terjual dan tak menimbulkan kerugian.
6. Konsumen Akhir
Rantai pasok pangan akan berakhir kalau produk sudah dibeli dan sampai di tangan konsumen. Pada tahap akhir manajemen rantai pasok ini juga mengatur masalah limbah.
Baca Juga:
Tips Memilih Makanan Saat Belanja di Grocery Store
Mengolah Sampah Makanan Mulai dari Dalam Rumah
Kesuksesan Rantai Pasok Pangan
Kesuksesan rantai pangan sendiri sangat bergantung antara pemasok bahan baku (ingredient vendors), penyedia bahan kemas utama (contact packaging providers), pengemas ulang (re-packers), pabrik maklon (co-manufacturers), pedagang perantara dan pemasok lainnya.
Saat ini banyak perusahaan swasta yang membantu menangani pengadaan dan distribusi pangan di Indonesia.
Salah satunya PT Sriboga Raturaya sebagai salah satu perusahaan besar dan terkemuka yang mengembangkan terkait logistik pangan. Bersama dengan anak perusahaannya, PT Sriboga Raturaya sangat aktif terlibat dalam produksi dan distribusi berbagai macam produk makanan termasuk tepung terigu dan bahan makanan lainnya.
Nah, dengan adanya PT Sriboga Raturaya diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan pangan di negeri ini.