Setiap semoga yang ku panjatkan seperti luput semua.
Bidan bilang aku hampir mengalami plasenta previa. Plasentanya ngga di atas tapi hampir ke bawah. Meskipun tak menutupi jalan lahir, tapi aku ngga boleh hamil dulu dalam waktu dekat. Takutnya di kehamilan berikutnya malah menutupi jalan lahir.
Sebelumnya dr Imam bilang kalo posisi bayiku posterior. Padahal posisi janin yang optimum adalah anterior.
Aku banyak makan kurma karena menurut penelitian bisa membuat rahim kuat dan mencegah ketuban pecah dini. Nyatanya aku rembes ketuban.
Aku memohon agar melahirkan mendekati HPL dan menunggu ayahnya pulang. Tapi akhirnya aku maju 2w dan bapaknya masih di laut.
Aku memohon agar kakinya si genduk ngga bengkak seperti Ghazi, but saat dokter anak bilang kakinya bengkak, aku sempat limbung. Lagi, seperti Ghazi.
Aku memohon melahirkan normal pun berujung caesar.
Aku menangis sendirian di kamar bersalin. Apakah Allah nggak sayang sama aku? Kenapa doaku ngga diijabah? Aku mencoba memungut hikmah apa yang bisa aku ambil.
Satu. Aku berdoa memohon anak perempuan. Allah kabulkan.
Baca Juga: Catatan Genduk: Melahirkan Genduk (Bagian 9)