“Everyone is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.”
Bulir keringat dingin mulai jatuh di dahiku. Detak jantungku memburu semakin cepat mengejar waktu yang semakin singkat. Aku benci tes mencongak semperti ini. Menghapal rumus matematika yang tak ada habisnya untuk mengerjakan soal-soal ujian.
Tanganku tak kalah basah dengan keningku. Aku secepat mungkin mencari-cari gulungan kertas kecil yang tersimpan rapi di kaos kakiku. Yap! Kertas contekan. Aku selalu bertanya-tanya, mengapa kami harus menghapalkan sesuatu yang mungkin tak kita gunakan saat sudah lulus sekolah nanti?
Benarkah sistem pendidikan kita punya seribu masalah? Ya!
Salah satunya adalah kemampuan belajar siswa Indonesia yang masih dibilang rendah. Apa buktinya? Buktinya adalah hasil dari survei tiga tahunan yang menunjukkan kemampuan pelajar Indonesia bisa dibilang bermasalah.
Jadi, ada di posisi berapa kita dibandingkan negara dunia lainnya?
PISA (Program for International Student Assesment) adalah program penilaian pelajar internasional berupa penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan setiap 3 tahun sekali. Diikuti oleh pelajar berusia 15 tahun yang dipilih secara acak dari berbagai daerah.
Tujuannya untuk menilai kualitas pendidikan pelajar di suatu negara dan membandingkannnya dengan negara lain di seluruh dunia. Sehingga tiap negara nantinya dapat mengevaluasi dan meningkatkan mutu pendidikan dengan metode pendidikan lainnya.
Program ini dilaksanakan oleh sebuah Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Program studi internasional ini menilai prestasi matematika, sains, dan literasi membaca.
Table of Contents
Ranking PISA Indonesia Rendah, Skor di Bawah Rata-Rata
Sayangnya hasil program PISA pada tahun 2018 yang diumumkan OECD menjadi kabar buruk bagi dunia pendidikan tanah air. Indonesia memasuki peringkat ke 72 dari 77 negara.
Ini menunjukkan bahwa pelajar Indonesia memiliki kemampuan literasi matematika, sains, dan membaca yang rendah.
Indonesia mengikuti PISA dari tahun 2009 sampai sekarang, juga menunjukkan skor yang menurun. Apakah pelajar Indonesia semakin tidak pintar?
Belum tentu. Banyak faktor yang bisa memengaruhi penurunan skor PISA. Antara lain sistem pendidikan yang sebelumnya.
Indonesia juga berulang kali mengubah kurikulum dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan bangsa.
Asumsinya bahwa dengan meningkatkan kualitas pendidikan diharapkan juga akan meningkatkan skor PISA.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan agar menghasilkan generasi yang siap bersaing dalam kompetensi global adalah dengan mengubah kurikulum. Tentu saja tujuannya agar Indonesia mampu menebus ketertinggalan yang salah satunya bisa dibuktikan dengan asesmen PISA.
Jejak Perubahan Kurikulum Indonesia
PISA sepertinya sukses mendorong perubahan kurikulum pendidikan secara nasional. Setidaknya Indonesia telah berganti kurikulum sebanyak 11 kali selama ini.
Soal-soal ujian di Indonesia katanya memiliki tingkat kesulitan di bawah PISA yang sudah berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill).
HOTS ini memang dirancang untuk berpikir aplikatif yang diharapkan siswa bisa mengaplikasikannya dan menjadi solusi permasalahan sehari-hari. Sedangkan kurikulum di Indonesia sama sekali tidak menerapkan sistem tersebut.
Indonesia masih menggunakan metode Lower Medium Order Thinking. Ada tiga struktur terbawah yakni menghafal, memahami, dan mengaplikasikan dalam kategori ini. Sedangkan tiga level di atasnya adalah HOTS: analisis, evaluasi, dan penciptaan.
Pantas saja, kalau pelajar di Indonesia selalu disuruh menghapal dalam setiap mata pelajaran.
Andhika Sudarman dalam seminar Sampoerna University mengatakan kalau kepintaran seseorang sebenarnya mirip. Hanya saja yang membedakan adalah mereka tumbuh di lingkungan yang mempersiapkan mereka dengan baik.
Di Indonesia banyak orang cuma sekolah, kemudian lanjut kuliah. Tapi apakah mereka berpikir akan mendapatkan apa selanjutnya?
Saat anak di Indonesia ditanya, “kapan terjadinya perang Diponegoro?”
Mereka hanya disuruh menghafalkan tanggal dan bahkan rumus matematika. Sedangkan di luar negeri, mereka akan diajak berpikir kritis untuk memecahkan masalah.
Terlihat kan perbedaanya?
Lantas di mana anak-anak bisa mendapatkan kesempatan belajar dengan kurikulum seperti di luar negeri?
Kurikulum Internasional yang Diterapkan di Sampoerna Academy
Selain kurikulum nasional, juga terdapat kurikulum internasional di Indonesia. Salah satunya adalah kurikulum internasional yang diterapkan di Sampoerna University.
Sampoerna University adalah satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan pengalaman pendidikan tingkat tinggi ala Amerika.
Terdapat perbedaan menonjol antara kurikulum internasional dan kurikulum nasional. Salah satunya adalah paket mata pelajaran yang harus dipelajari siswa.
Semua kurikulum nasional dari dulu hingga sekarang mewajibkan peserta didik untuk mempelajari semua mata pelajaran.
Padahal setiap anak adalah unik. Mereka memiliki minat dan bakat yang beragam. Setiap anak yang suka berhitung belum tentu suka bahasa. Begitu juga anak yang suka kesenian belum tentu mahir berhitung.
Sedangkan kurikulum internasional memiliki kebijakan bahwa peserta didik diberi kebebasan mempelajari mata pelajaran yang paling disukainya.
Kurikulum Sampoerna University, Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia
Sampoerna University sebagai universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik untuk kurikulum pendidikan internasional unggul.
Merupakan satu-satunya universitas dengan standar kurikulum pendidikan, fakultas, fasilitas, dan operasional Amerika Serikat di Indonesia.
Sampoerna University berkomitmen memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Selaras dengan misinya mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global.
Amerika menempati urutan pertama sebagai negara yang memiliki sistem pendidikan internasional serta kurikulum terbaik dunia berdasarkan US Bureau of Labor Statistics.
The World Rankings 2023 menyebutkan 7 dari 10 universitas terbaik dunia juga berada di Amerika. Maka peran kurikulum Amerika akan sangat relevan dengan kebutuhan kompetensi bekerja di industri saat ini dan masa depan.
Sampoerna University juga mengaplikasikan pembelajaran khas Amerika yang sistemnya dua arah menggunakan project and case study. Dalam hal ini terdapat penggabungan umum dan interdisiplin yang menjadi landasan bagi semua jurusan.
Kurikulum ini juga memiliki fokus dalam membangun kompetensi bekerja mahasiswa yang tangguh di era sosial, etika, dan komunikasi dalam bahasa Inggris. Meningkatkan penguatan dasar matematikam berpikir kritis, problem solving, sains, literasi informasi, dan teknologi.
Harapannya peserta didik Sampoerna University bisa lebih percaya diri dalam persaingan di berbagai indusitri dengan pengetahuan, keterampilan yang berstandar internasional.
Penutup
Saat ini posisi Indonesia masih jauh tertinggal dalam survei PISA 2018 dengan urutan ke-74 dari 79 negara. Negeri ini masih perlu banyak berbenah. Deretan angka merah membuat pemerintah selalu mendapatkan tekanan publik karena dianggap belum berhasil dalam menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencetak generasi yang siap bersaing global adalah dengan mengubah kurikulum.
Sampoerna University memberi wadah dan ruang dalam kurikulum internasional yang siap meningkatkan mutu pendidikan, dan memberi bekal peserta didik agar lebih matang dalam menghadapi kompetisi global.
29 Komentar. Leave new
Panjang juga ya sejarah penggantian kurikulum pendidikan Indonesia. Dengan mengadopsi sistem kurikulum internasional, semoga bisa membantu Indonesia meningkatkan mutu pendidikan dan nilai PISA di kemudian hari yaaa
PR banget soal kemampuan analisis dan problem solving dari anak-anak zaman now. Karena dunia profesional sudah tidak seperti dulu kala. Kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah merupakan kunci keberhasilan di dunia kerja. Jadi memang sudah saatnya kurikulum internasional masuk dalam dunia pendidikan kita.
Persaingan tak hanya di tataran lokal aja ya. Sebisa mungkin generasi muda siap dengan kompetensi kerja yang bisa bersaing secara global.
Kampus Sampoerna University ada di wilayah tempat tinggalku di BSD nih mbak. Salah satu sekolah unggulan yang ada di BSD. Sempat tahu ada teman-temanku yang minat masukin anaknya ke sini karena memang terbaik untuk kurikulum pendidikan internasional unggul. Kalau aku karena anak-anak udah terlanjur sekolah di sekolah swasta lain (berbasis pendidikan agama Islam) dan anakku udah betah, jadi ga pindah masuk ke sana.
Wahh iya ya. Emang sekarang lagi banyak diminati kurikulum internasional sih..
Pengen intip-intip biaya di Sampoerna University…atau malah ada program beasiswa juga kah mbak?
Memang dilematis ya kalau ngomongin pendidikan di Indonesia ini. Meski sekolah mahal bukan jaminan kualitas, tapi rata2 sekolah yang unggul kualitasnya unggul juga biayanya. Kalau bukan horang-kayah, kuliah di luar negeri tanpa beasiswa adalah hal yang sulit (kalau tak boleh dibilang “tak mungkin).
Kuliah di dalam negeri dengan kurikulum luar negeri bisa menghemat biaya hidup. Meski memang, harus “ditebus” dengan ketiadaan pengalaman tinggal di luar selama sekolah.
Iya saking susahnya mencari formula yang tepat untuk kurikulum kita jadi ganti sampai 11 kali ya. Semoga kita bisa meniru kurikulum internasional jadi anak terbiasa berpikir kritis dan kreatif, berani mengungkapkan pendapat dan tidak melulu menghapal saja kayak anak sekolah zaman dulu
Perjalanan panjang kurikulum Indonesia, fiuh.. sampai pada merdeka belajar. Aku jadi bayangin kalau skul di era sekarang hihi.
Beda banget ya kurikulum luar, lebih ke aplikasinya ke kehidupan sehari2
Iya nih Indonesia sejak zaman kita dulu masih aja pakai menghafal dan menghafal. Tapi beberapa sekolah juga udah mulai bagus sih gak hanya mengandalkan hafalan tapi juga udah mulai mengajari cara berpikir kritis dan menganalisa.
Wah Sampoerna University mengadopsi sistem negara luar khususnya Amerika ya? gak usah jauh2 ke amrik udah bisa dapat yang bagus2 dr Amerika di kampus ini.
Penasaran aku jurusan di sana apa saja.
ternyata panjang juga ya sejarah kurikulum di Indonesia dan sepanjang perjalanan kurikulum tersebut bisa mengikuti perkembangan zaman
Jelang SMA dulu, Putriku Yasmin pernah lolos seleksi Yayasan Sampoerna dan ditawarkan boarding school di SMA yang di bawah yayasan Sampoerna, dan kudu ikatan dinas, setelah lulus SMA kudu kuliah di Sampoerna University.
Salah satu yang bikin tertarik ya kurikulum internasional yang ditawarkan!
Cukup menggoda!
Namun dana kuliahnya memang lumayan bikin sport jantung.
Hahaha.
Ditawarin pinjaman lunak sih karena sudah lolos seleksi.
Namun kami memilih mundur teratur.
Takut tak sanggup bayar dan kelak jadi beban.
Hehehe iya mba ya. Keren deh kak YAsmin bisa tembus lolos seleksi.
Tapi sepertinya sekaranga da jalur beasiswa ya?
Kurikulum Indonesia tuh lumayan sering berubah-ubah. Semoga habis ini, meski ganti pemimpin kementerian pendidikan, yang dipakai tetap sama atau minimal sejenis lah ya. Ngadopsi kurikulum Internasional juga gak kalah menarik dan mungkin sesuai sama zaman sekarang
Sampe capek klo mikirin kurikulum Indonesia yg gonta ganti ga jelas kaya ga ada benchmark yg jelas. Memang harusnya duduk bersama smua stakeholder dan bahas kurikulum yg fix demi kemajuan pendidikan Indonesia. Klo lihat kurikulum luar yg kwren2 bgt ga hanya.menjangkau otak tp juga disiplin dan perkembangan lain tu suka iri gtu
Sampoerna university kereen, mempersiapkan mahasiswa/i untuk biaa bersaing di dunia kerja saat ini.
Yang menjadi perhatian utama itu adalah pendidikan dengan kompetensi kerja yang tangguh. Jadi lulusannya nanti bisa menghadapi dunia kerja dengan kemampuan memecahkan masalah. Sampoerna University termasuk kampus terbaik sehingga alumni nya bisa bersaing dengan kemampuan terutama bahasa Inggris
Sekarang banyak nih sekolah yang menerapkan kurikulum internasional, di Malang juga ada, anak temanku sekolah di sekolahan yang pakai kurikulum internasional.
Nggak heran banyak orang tua memasukkan anaknya ke sekolah dengan kurikulum internasional, karena lebih aplikatif dibandingkan dengan kurikulum nasional yang sepanjang tahun siswa diminta menghafal terus.
Dengan belajar menggunakan kurikulum internasional, yakin banget ini yang dibutuhkan anak generasi alpha untuk lebih jauh mengeksplore mengenai sebuah materi. Sehingga bersekolah di Sampoerna University bisa menjadi solusi dan arah yang baik bagi anak Indonesia bila ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi keluar negeri.
Saya sendiri generasi 90-an pakai kurikulum 1994. Sekarang anakku kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum internasional penting juga sih menurut saya karena untuk menghadapi persaingan global di masa depan.
bener banget mba. Ini pengalaman kami yang kerap berpindah negara dan anak – anak juga mengalami 3 sistem pendidikan yang berbeda, mulai dari Swiss, AS, dan sekarang Selandia Baru. Practicality serta pendidikan yang ‘membumi’ sepertinya menjadi kata kunci di sini, bukan hanya sekedar tugas akademis yang kerap menjadi beban
Trueeeee, dulu kan udah sekolah sampai sore tapi masih harus mengerjakan PR yang bertumpuk. Anak jadi jenuh dan enggan belajar jadinya.
Sebagai guru yang telah mengabdi sejak tahun 1984 soal kurikulum di Indonesia ini selalu menjadi bahan diskusi yang serius. Karena kita yang di lapangan yang menjalankan kurikulum itu sendiri terkadang kagok. Belum dikuasai dengan kurikulum satu eh pindah lagi ke kurikulum baru lalu semua sibuk membahas itu, tapi metode yang diterapkan masih begitu-begitu saja.
Iya mba, temen saya yang guru juga gitu. Ngga muridnya aja yang harus adaptasi tapi gurunya juga. Harus bisa berinovasi juga gimana cara agar muridnya ngga kaget dan semangat belajar sih ya. Semoga ada perkembangan baik ya dengan kurikulum terbaru.
aku senang dimanjakan infografis di artikel ini jadi makin mudah memahami kondisi pendidikan di Indonesia.
sekarang diterapkan ke arah HOTS termasuk dari tingkat PAUD. Ya walaupun kenapa baru sekarang tapi okelah udah bergerak ke arah yang benar.
dari kurikulum pun kurnas makin OK mengambil hal baik dari kurikulum internasional yang lebih banyak hands on project.
Nah iya, memang benar kalau lebih baik sejak pendidikan usia dini yah. Lagian perjalanan kurikulum kita emang sepanjang ini dengan plus minusnya. Semoga bisa menerapkan kurikulum internasional dengan lebih merakyat ya.
Seneng liat artikel yang informasinya dirangkum dengan infografis seperti ini, jadi makin jelas dan bisa mengingat informasinya. Kurikulum penting banget untuk menentukan kompetensi ya.
Makasiiiiih, semoga bermanfaat
Semoga kurikulum di Indonesia makin membaik dari waktu ke waktu agar anak-anak dapat merasakan pembelajaran yg berkualitas dan sesuai dg minat bakat mereka apalagi ingin menerapkan kurikulum internasional