“Mamaku kena gendam mba, kemarin transfer ke orang ngga dikenal sampai 5 juta.”
Hah!
Aku kaget. Amat sangat kaget saat sepupuku, Tata, telpon aku beberapa tahun yang lalu. Saat itu memang lagi rame penipuan “Mama Minta Pulsa”. Tapi bukan itu kejadian yang menimpa tanteku.
Tata memang bekerja di salah satu pabrik berlokasi di Bekasi. Memang sistem kerjanya ada 3 shift, jadi ada yang dari malam sampai pagi. Beberapa hari sebelumnya Tata memang mengeluh ngga enak badan sama mamanya, dan kebetulan dia lagi dapat shift 3 yang malam hari.
Nahas, saat itu hampir tengah malam pukul 23.00 WIB saat si pelaku telepon mamanya.
“Bu, anak ibu kecelakaan motor. Dia pulang kerja dalam keadaan mengantuk,” kata suara di ujung telepon.
Mama Tata yang belum sepenuhnya sadar, langsung seakan berhenti berdetak jantungnya sepersekian detik. Di satu sisi udah ngga bisa berpikir secara jernih, di sisi lain dia bingung setengah mati akan info yang baru saja diterimanya.
Dia berteriak membangunkan suaminya, “Paaa, Paaa, Tata kecelakaan Paaa. Telepon Tata!” teriaknya sambil histeris.
Papa yang juga masih dalam keadaan setengah sadar bergegas menghubungi anak perempuan satu-satunya itu. Tak ada jawaban di ujung sana.
“Ibuu, ini anak ibu sedang tidak sadarkan diri. Saya sudah di Rumah Sakit, ini saya melihat nomor ibu di panggilan terakhir anak ibu. Mohon ibu membayarkan biaya administrasi Rumah Sakit agar bisa segera dilakukan tindakan operasi. Saat ini dia bersimbah darah, Bu,” ujar suara di seberang dengan sangat meyakinkan.
“Iya pak, selamatkan Tata, Pak. Saya transfer berapa? Ke mana?” jawab tante mulai lemas dan tentu saja sangat percaya.
Tante udah ngga bisa mikir apa-apa lagi kecuali keselamatan Tata. Mau terbang dari Malang ke Bekasi juga tidak mungkin, selarut ini. Tak ada yang bisa dilakukannya, selain mengikuti arahan penelponnya. Demi nyawa gadis perempuan satu-satunya.
“Ibu silakan menuju ATM terdekat. Ikuti petunjuk dan arahan dari saya..,”
Di situlah semua berasal. Dari sebuah cerita sederhana yang akhirnya memindahkan uang 5 juta dari rekening Tante ke rekening pelaku. Dari sebuah drama yang memainkan psikologis korban untuk percaya. Seakan-akan digendam, seakan-akan terhipnotis untuk melakukan apa saja.
Dan bagaimanakah Tata?
Malam itu dia memang shift malam, tapi dia ijin ngga masuk karena kurang enak badan. Dia minum obat, mematikan gawai, dan pulas sampai pagi. Tak ada kecelakaan karena mengendarai motor sambil mengantuk. Tak ada darah dan Rumah Sakit, serta tak ada operasi.
Dan bagaimana Tante? Beliau hanya bisa menangis sepanjang hari. Di satu sisi bersyukur anak perempuannya ngga kenapa-kenapa, di sisi lain meratapi uangnya yang raib entah ke mana.
Table of Contents
Beragam Modus Penipuan Online, Menang Undian 35 Juta
Bapakku pernah mendapatkan SMS kalau beliau menang undian Bank senilai 35 juta. Saat itu, memang beliau sedang ikutan undian berhadiah. Tanpa berpikir panjang, beliau mempercayainya. Yah karena itu tadi, memang kok pas banget beliau tuh lagi ikutan kuis undian berhadiah.
“Nasabah BRI Yth!!! No Rekening Anda Mendapatkan CEK Rp. 35.000.000,-. No.Undian Anda (254777) U/Info klik: https://bit.ly/pemenangkuisbri.id”.
Bapak langsung meng-klik tautan yang ada di SMS tersebut. Namanya jaman dulu, belum banyak edukasi tentang kejahatan siber, ya apalagi orang tua mudah banget percaya hal kaya gini. langsung deh link tersebut mengarah pada situs palsu. Di sana ada keterangan untuk menghubungi nomor tertentu, yah nomor penipu tentunya.
Kemudian dengan berbagai alasan, penipu tadi akan meminta calon korban untuk transfer sejumlah uang sebagai pajak hadiah. Alasan yang masuk akal, bukan?
Akhirnya bapak pun mentrasfer sejumlah uang yang disuruh si pelaku. Bilangnya pajak 10% sehingga harus transfer 3,5 juta rupiah. Harus sesegera mungkin agar tidak hangus. Dengan mata berbinar, bapak ditemani ibu pun langsung percaya.
Tapi malang tak bisa ditolak, setelah melakukan transfer ternyata uang 35 juta tersebut tak kunjung masuk ke rekening bapak. Saat menceritakan ini, ibu pun masih mengingat detailnya dan kesal setengah mati.
Jaman dulu, gaji guru ngga seberapa, mendapatkan SMS angin surga yang harapannya bisa membuat kehidupan mereka lebih baik. Tapi hanya tinggal kepahitan fana karena penipuan. Sampai sekarang ibu dan bapak sangat berhati-hati dengan berbagai macam modus kejahatan siber.
Gimana Sih Cara Kerja Pepipuan SMS?
Oke gini, ternyata si pelaku ini memanfaatkan SMS Gateway. Sebuah platform yang menyediakan mekanisme untuk mengirim dan menerima SMS dari peralatan mobile melalui SMSC (Short Message Service Center). Nanti beberapa SMS Gateway yang biasa digunakan seperti SMSCaster.com, Gammu & Wammu, Kalkun, dan Play SMS.
Penipu tersebut ngga perlu keluar rumah buat melancarkan aksinya karena cukup punya deretan nomor yang dipilih secara random. Misalnya ada dapat 1000 nomor, bisa nyangkut 10 korban kan ya lumayan. Istilahnya, iseng-iseng berhadiah.
Setelah melakukan broadcast SMS dengan pemilihan nomor acak, pemilik nomor akan menerima SMS-SMS tersebut. Setelah melakukan percobaan SMS, nanti akan muncul mana laporan yang berhasil dan mana yang tidak.
Semua SMS yang terkirim akan menjadi data base sehingga bisa dilakukan berulang kali. Sebenanrnya ngga ada korban yang spesifik juga.
Selain via SMS, ada juga panggilan telepon. Misalnya melalui HP atau jaman dulu masih sering menggunakan telepon rumah yang mengatakan kalau korban mendapatkan hadiah dari sebuah Bank senilai 100 juta sebagai nasabah terpilih, atau nasabah teladan.
Akan tetapi ada sejumlah pajak yang harus dibayarkan karena ditanggung oleh pemenang dan harus di transfer ke rekening tertentu sesuai arahan penelpon. Di sinilah permainan di mulai dengan meyakinkan korban bahwa telepon tersebut memang panggilan resmi dari bank.
Serem kan?
Apakah Kejahatan Siber dalam Perbankan Berbahaya?
Tentu!
Perbankan merupakan salah satu penyedia layanan jasa keuangan yang memberikan banyak pelayanan kepada masyarakat dan bisnis seperti layanan penitipan dan pinjaman uang.
Perbankan elektronik saat ini sudah semakin canggih dengan beragam keunggulannya. Tapi ya gitu deh, masalah yang timbul juga semakin banyak apalagi dengan maraknya tindak kejahatan dalam perbankan.
Sebenarnya tindak kejahatan perbankan bebeda dengan kejahatan konvensional. Tapi tujuannya sama sih, yaitu buat mendapatkan informasi rekening, kartu kredit, serta meretas sistem data bank.
Saat pandemi seperti kemarin, kamu tahu sendiri kan kalau banyak banget yang kena pemutusan hubungan kerja. Akibatnya ngga cuma fresh graduate yang bersaing mencari kerja, tapi juga yang sudah berpengalaman dan terdampak PHK. Sehingga membuat banyak sekali pengangguran.
Ini berpengaruh pada semakin meningkatkan kejahatan siber. Kenapa?
Karena semua orang bergantung pada internet. Kebijakan untuk di rumah saja, membuat penggunaan akses internet meningkat tajam.
Ngga percaya?
Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada 210,03 juta p[engguna internet dalam negeri pada periode 2021-2022.
Jumlah ini meningkat 6,78% dibandingkan pada periode sebelumnya sebesar 196,7 juta orang. Hal ini yang membuat tingkat penetrasi internet di Indonesia menjadi sebesar 77,02%.
Target utama tindakan kejahatan siber adalah nasabah yang menggunakan akses internet dalam melakukan transaksi.
Pada tahun 2018 tindakan kejahatan pencurian informasi kartu debit dengan menggunakan metode skimming terjadi pada 64 bank yang tersebar di seluruh dunia dan 13 diantaranya bank swata dan pemerintah Indonesia.
Kejadian ini mengakibatkan bank yang terdampak harus mengembalikan dana nasabah mencapai 18 Miliar.
Gila ngga sih!
Makanya penting bangbet penanganan yang cepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan seperti ini.
Terus apa aja sih kejahatan siber di bidang perbankan?
5 Jenis Kejahatan Perbankan Berbasis Digital
Kejahatan tuh ada di mana-mana kalau kita tidak berhati-hati. Akan selalu ada celah dan kesempatan kalau kita lengah. Banyak dari kita justru ngga waspada oleh kejahatan digital. Ole apa aja sih kejahatan perbankan berbasis digital?
Dilansir dari nasabahbijak.com, berikut ini 5 kejahatan perbankan berbasis digital:
1. Skimming
Skimming itu menggandakan data nasabah melalui mesin ATM yang menggunakan alat scammer. Bentuknya mirip dengan mulut slot kartu ATM. Nanti begitu kartu dimasukkan dalam scammer. Maka mesin itu akan otomatis merekam informasi dan kartu korban.
Pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto menjelaskan ada beberapa mesin ATM yang berisiko dieksploitasi orang jahat.
Jadi mesin ATM itu ditempeli perangkat yang bisa mereka data kartu milik nasabah. Alat ini biasanya ada di bagian mulut tempat kamu memasukkan kartu.
Bagian atas penutup tombol ATM diletakkan kamera buat meng-capture PIN ATM milik nasabah.
Oleh karenanya setiap mau transaksi di ATM manapun, kamu raba dulu bagian atas langit-langit penutup tombol sebelum memasukkan PIN ATM.
2. Phising
Phising bisa menggandakan data nasabah melalui layanan internet banking, SMS, dan penyebaran link palsu.
Indonesia Anti-Phising Data Exchange (IDADX) mengatakan setidaknya ada 3.180 phising di awal 2022. Dan lembaga keuangan yang menjadi sasaran utama serangan.
Pada Juli 2021, Anti Phising Working Group mencatat setidaknya 260.642 serangan phising, yang menyerang berbagai industri. Mulai dari logistik, media sosial, finansial, hingga webmail.
Berbeda dengan skimming, kalau phising ini tindakan memperoleh informasi pribadi korbang dengan menyamar menjadi pihak tertentu.
3. One Time Password (OTP)
Sekarang tuh banyak banget modus penipuan yang dilakukan dengan ngga bertanggung jawab. Ya salah satunya denga modus penipuan menggunakan nomor kartu kredit melalui kode OTP.
Menurut Kemkominfo, prinsipnya kalau pelaku penipuan berhasil mendapat kode OTP maka keamanan perbankan atau aplikasi yang dimiliki seseorang udah ngga terjamin lagi keamanannya.
Kenapa?
Ya karena pelaku jadi bisa menyalahgunakan informasi itu untuk tindakan kriminal penyalahgunaan kartu kredit, transaksi transfer perbankan, pencurian dana di rekening, dan penipuan melalui akun email atau aplikasi seperti Whatsapp.
Kalau kamu belum paham dengan kode OTP, ini adalah sebuah kode verifikasi sekali pakai yang biasanya terdiri dari 6 karakter kata unik. OTP dikirimkan melalui SMS atau e-mail dengan waktu sangat singkat sekitar 2 menit.
Kalau pada kasus penipuan, korban akan ditelepon menggunakan nomor kantor samaran. Pelaku akan mengaku dari pihak Bank atau instansi yang bilang kalau kartu korban sedang dialahgunakan.
Pelaku ingin membantu dengan memblokir nomor tersebut dan meminta korban menyebutkan kode OTP yang dikirimkan. Padahal yang sebenarnya dilakukan pelaku adalah melakukan transasksi ilegal menggunakan kartu kredit korban.
4. Vhising (Voice Phising)
Pelaku menghubungi korban melalui telepon dan mengakui dari pihak Bank. Seperti yang terjadi pada bapakku. Pertamannya mendapat SMS memenangkan undian, kemudian ada telepon yang mengaku dari pihak Bank yang ingin konfirmasi.
Sangat meyakinkan memainkan psikologi korban. Sampai terjebak dalam semua skenario dan melayang sudah tabungan di rekening korban.
5. SIM Swap
Pencurian data mengambil alih nomor HP untuk mengakses akun perbankan korban. Kejahatan SIM swap ini mengambil alih SIM card korban. Nanti yang aktif adalah SIM card milik pelaku bukan lagi punya korban.
Kok bisa? Ya gini caranya:
- Awalnya pelaku akan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai korban.
- Kemudian pelaku akan melakukan penggantian SIM card melalui gerai operator atau bisa lewat sms
- Setelah melakukan penggantian SIM Card dan kelar verifikasi, maka kartu SIM baru akan aktif sebagai penggantu SIM lama yang masih ada pada korban sebagai pemiliok sah.
- Operator seluler akan menonaktifkan SIM card lama pada pemilik sah dan mengaktifkan SIM card pada pelaku penipuan.
- Transasksi bisa dilakukan lewat SIM card baru yang ada di tangan pelaku transaksi tanpa sepengetahuan pemilik sah.
Serem? Banget!
Penasaran ngga sama poin nomer 1, kok bisa pelaku bisa menemukan informasi sebanyak-banyaknya dari korban. Gimana caranya sih?
Social Engineering (Soceng) : Memberi Celah Saat Kamu Mulai Lengah
Apa lagi sih Soceng? Banyak banget istilah-istilah baru buat kejahatan siber!
Makanya kamu wajib baca artikel ini sampai tuntas biar tahu kalau teknologi digital itu ibarat pisau bermata dua. Bisa memudahkan kamu dalam segala hal namun juga masih dibarengi dengan kejahatan siber yang mengintainya.
Oke balik lagi ke Soceng.
Social Engineering atau nama bekennya Soceng termasuk kejahatan online yang bisa membuat semua data pribadi kamu dicuri dan dimanfaatkan untuk tujuan tertentu oleh pihak yang ngga bertanggung jawab.
Mengerikan!
Umumnya serangan seperti ini bisa terjadi secara online dan melalui interaksi yang tak terduga. Rekayasanya juga memiliki dua tujuan utama:
- Sabotase: mengganggu atau merusak data yang menyebabkan kerugian atau ketidaknyamanan penguna. Bisa mendapat akses ke data penting berupa informasi data pribadi, akses kartu kredit, untuk dipergunakan dengan tidak bertanggung jawab.
- Pecurian: berusaha memperoleh batang berharga, seperti informasi akses atau uang.
Penipuan ini berhasil karena pelaku bisa memainkan psikologis korban, jadi strategi serangan akan dibangun berdasarkan cara korban berpikir dan bertindak.
Kalau udah memahami apa yang memotivasi setiap tindakan korban, maka penyerang langsung memanipulasi korban secara efektif dan tanpa beban.
Masih ingat dengan “trend add yours” di Instagram?
Beberapa waktu lalu memang lagi marak banget challenge add yours ini di IG. Aku jelas ikut-ikutan hahaha. But, just for fun aja.
Tapi ternyata ada beberapa challenge yang agak-agak aneh dengan nge-spill data pribadi. Wah bahaya banget kan?
Saling berbagi hal kecil yang dianggap sepele, malah jadi data pribadi ikut dibagikan. Nah dari sini, hacker bisa mengumpulkan data dari banyak pengguna dengan cara halus.
Tentu saja berawal dari memainkan psikologis korban, maka pelaku bisa masuk ke dunia korban dengan meyakinkan kalau pelaku mengetahu nama panggilan korban, siapa aja orang terdekat korban, makanan kesukaan, kesibukan, tempat tinggal, bahkan sampai tanda tangan!
4 Modus Soceng yang Lagi Marak
Saat ini lagi marak banget kejahatan Soceng dan tentunya kamu harus makin waspada. Baiklah, aku spill 4 modus Soceng yang lagi hits biar kamu lebih waspada.
1. Info Perubahan Tarif Transfer Bank
Pelaku akan berusaha menyamar sebagai pegawai Bank. Kemudian mereka akan memberikan informasi adanya perubahan tarif transfer pada korban dan meminta mengisi formulir di mana ada permintaan data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.
Beberapa waktu lalu beredar di twitter adanya unggahan soal penipuan yang mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dalam twit tersebut, ada unggahan juga melampirkan bukti surat sebaran berlogo BRI lengkap dengan identitas OJK dan tanda tangan bermaterai.
Isinya adalah persetujuan penggantian biaya administrasi ATM BRI dengan dalih pembaharuan layanan Bank BRI. Penggantian biaya transaksinya dari Rp 550 per transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan.
Di bagian akhir surat juga tertulis kalau nasabah ngga melakukan konfirmasi maka akan dianggap setuju dengan perubahan tagihan bulanan tersebut. Kemudian ada tautan konfirmasi mengenai perubahan tarif transaksi yang dikirimkan pada nasabah.
Waspadai terhadap oknum yang menghubungimu mengatasnamakan BRI. Nomor WhatsApp resmi BRI hanya 0812-1214–017 dan website resminya hanya https://ib.bri.co.id. Selain itu, bisa dipastikan PALSU.
2. Tawaran Jadi Nasabah Prioritas
Penawaran upgrade ini adalah tawaran menjadi nasabah prioritas. Pelaku akan meminta data berupa nomor ATM, PIN, OTP, nomor CVV/CVC, dan password.
3. Akun Layanan Konsumen Palsu
Pelaku akan membuat akun media sosial palsu yang mengatasnamakan sebuah Bank resmi.
Mereka muncul saat masyarakat menyampaikan keluhan Bank tersebut. Kemudian bagai pahlawan mereka akan menawarkan bantuan penyelesaian keluhan dan mengarahkan untuk membuka website palsu atau meminta memberika data pribadi korban.
4. Tawaran Jadi Agen Laku Pandai
Modus yang terakhir adalah menawarkan untuk menjadi agen laku pandai tanpa dibebankan syarat-syarat yang rumit. Nasabah diminta mengirimkan sejumlah uang, alasannya buat mendapatkan emsin EDC.
Menjadi Nasabah Bijak, Mencegah Social Engineering Makin Merebak
Sebagai nasabah bijak, sudah saatnya kita melek digital. Ngga mudah tertipu dan minimal bisa menjaga data diri pribadi agar tak sampai berpindah tangan.
Memang apa sih Gerakan Nasabah Bijak?
Gerakan #NasabahBijak adalah wadah komunitas yang lahir dikarenakan makin maraknya penipuan modus Soceng yang menimpa banyak nasabah bank karena minimnya literasi masyarakat mengenai modus-modus penipuan dan tips menghindarinya.
Harapannya masyarakat luas nantinya bisa menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Serta bisa terhindar dari kejahatan siber disektor keuangan.
Kamu bisa mencegah social engineering dengan berbagai tips di bawah ini:
1. Waspada Saat Membagikan Data Pribadi
Data pribadi merupakan target empuk serangan Soceng, jangan sampai deh ke tangan para hacker. Bisa jadi akan disalahgunakan untuk scam, jual beli data, maupun pinjol pakai nama kamu.
Kamu pun harus ekstra hati-hati. Tipsnya adalah dengan menyimpan data pribadi secara aman dan rahasia. Hanya berikan pada platform atau website terpercaya yang bukan abal-abal.
2. Gunakan Multi Factor Authentication
Soceng dimanfaatkan para pelaku buat memanipulasi agar kamu memberikan akses ke akun pribadi. Kalau hacker udah mendapat password kamu, jadi akan gampang banget membobol akun kamu.
Tipsnya, jangan hanya menggunakan password buat proteksi akun kamu. Gunakan juga multi factor authentication sebagai lapisan sekuritas proses akun kamu.
Menggunakan multi factor protection nantinya masih akan ada informasi berupa pertanyaan unik, kode OTP, token pin sampe verifikasi menggunakan biometrik sidik jari atau face ID detector yang memudahkan masuk dalam akun tersebut.
Harapannya akun kamu bisa aman dari pembobolan akses yang ngga diinginkan.
3. Gunakan Password Manager
Sebenarnya lho, menggunakan satu password buat beberapa akun berbeda sangatlah berbahaya, bestiiieee.
Bayangkan kalau satu apssword kamu itu bocor, maka booom! Semua akunmu akan kehilangan proteksi.
Tapi jangan menyimpan semua password dengan pencatatan manual di notes atau buku. Kalau hilang maka bisa jadi membuka peluang untuk diakses oleh orang lain.
Kamu bisa menggunakan bantuan password manager, sebuah tools extension pada browser maupun aplikasi yang bisa disimpan dalam sebuah perangkat. Aku juga memanfaatkan tools ini. Jadi aman banget dan ngga perlu mencatata password secara manual.
4. Selalu Waspada Saat Download File
Hari gini siapa sih yang ngga pernah download file? Semua orang pasti pernah melakukan download file entah berupa dokumen, aplikasi, musik, video maupun lainnya.
Nah sedangkan Soceng ini biasanya menggunakan file buat menyebarkan malware, virus, atau sistem yang bisa meretas sebuah perangkat.
Kamu harus hati-hati saat donwload sesuatu di internet. Pastikan kalau mau download, situs tersebut resmi dan memiliki perlindungan SSL. Lihat nama domainku yang sudah https, berarti udah ada sertifikat keamanan untuk mengenkripsi data.
Apalagi email, hati-hati saat ada lampiran yang mencurigakan. Hindari meng-klik link yang ngga jelas dan kamu ngga mengenal sumbernya.
5. Pasang Antivirus dan Antimalware
Tadi kan aku bilang kalau Soceng memanfaatkan kelengahan kamu buat mengambil data-data penting.
Tapi kalau akun dan perangkat kamu punya keamanan yang cukup baik, maka bisa banget untuk diminimalisir dampak yang bakal muncul.
AV-TESt mencatat setidaknya ada 1307.90 juta malware pada tahun 2021 lalu. Jadi buat melindungi perangkat kamu akan bahaya kejahatan siber, sangat penting sekali dan wajib pasang antivirus dan antimalware.
6. Verifikasi Identitas Pengirim Email
Serangan Soceng juga sering menjadikan email sebagai salah satu media sasaran. Pelaku menggunakan email tiruan yang terlihat resmi dan valid untuk memanipulasi psikologis calon korban. Misalnya mengirimkan file penting seperti itu.
Jadi kalau kamu mendapatkan sebuah email mencurigakan, penting banget untuk klarifikasi dan konfirmasi ulang kepada yang bersangkutan.
Kalau mendapatkan email dari perusahaan, atau instansi juga pastikan untuk menghubungi ke nomor resmi dan tanyakan terkait email tersebut valid atau ngga.
7. Gunakan Filter Spam Email
Untuk melindungi email kamu dari serangan Soceng, maka kamu bisa mengatur akun email dengan mengaktifkan filter spam tingkat tinggi.
Email spam biasanya adalah sebuah pesan masuk yang ngga diundang ke email kamu. Kalau kamu mengaktifkan filter email spam, maka email yang mencurigakan akan terfiletr ke folder khusus.
Optimalkan Peran Penyuluh Digital, Sebuah Transformasi Kekinian BRI Hadapi Era Digital
PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk tengah mengoptimalkan layanan digital melalui program penyuluh digital.
Penyuluh Digital adalah gerakan bagi seluruh pekerja (Insan Brilian) BRI agar bisa menjadi garda terdepan dari digitalisasi BRI mulai dari sosialisasi produk digital, sosialisasi risiko dan keamanan produk digital sampai dengan menjual produk digital yang dilakukan baik secara online maupun offline.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisiasi menjadi lengkah essensial untuk efisiensi proses bisnis yang dapat menekan operational cost dan operational risk. Ini adalah strategi menjangkau ultra mikro dibayangi dengan risiko operasional dan biaya operasional tinggi.
Peran penyuluh digital ini akan digencarkan sehingga nasabah mendapatkan pendampingan saat mengakses layanan digital.
Sejumlah layanan digital pun telah disiapkan BRI, antaranya digital banking BRImo, aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit BRISPOT, laku pandai Agen BRIlink, sampai aplikasi BRIAPI yang memungkinkan terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga.
Nah, makanya kelengkapan layanan digital BRI ini harusnya diimbangi dengan kesiapan masyrakat atau nasabah bijak yang lebih melek digital pada layanan perbankan.
Tiga tuga spenyuluh digital adalah:
- Mengajak dan megajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital. Harapannya agar lebih digital savvy dan bisa membuka rekening secara digital.
- Mengajari masyarakat buat transaksi secara digital.
- Sosialisasi dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan siber dan kejahatan digital.
BRI menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bahkan segmen yang lebih rendah lagi yani Ultra Mikro (UMi). Hal ini sejalan dengan strategi go smaller, go shorter, dan go faster yang sedang dilakukan BRI.
BRI juga mendorong pertumbuhan laku pandai Agen BRILink dan menargetkan jumlah Agen BRILink mencapai 600.000 hingga akhir 2022.
Kita juga bisa menjadi penyuluh digital dengan cara mudah. Salah satunya mengedukasi lewat tulisan terkait bahaya kejahatan siber dan bagaimana mencegah agar tidak makin merebak.
Pokoknya jangan sampai tertipu dan selalu ikuti informasi yang bisa kamu dapatkan secara valid di situs resmi BRI:
Website: http://www.bri.co.id/
Instagram: @bankbri_id
Twitter: @BANKBRI_ID, @promo_BRI @kontakBRI
Facebook: Bank BRI
Penutup
Hidup di era serba digital memang membuat setiap orang harus lebih hati-hati dan lebih waspada dengan segala aktivitas di internet, sebab ancaman kejahatan siber yang ada di internet memiliki dampak sangat berbahaya dengan potensi yang mengancam.
Banyak celah penyebaran data pribadi yang bisa dicuri dan disalahgunakan untuk kejahatan seperti maraknya Social Engineering (Soceng), apabila kita lengah. Sebagai nasabah bijak, kita harus lebih waspada sehingga dapat melindungi perangkat, akun, dan seluruh data ketika berselancar di dunia internet.
Untunglah BRI kini sudah mengoptimalkan peran penyuluh digital yang bisa mendampingi masyarakat mendapatkan akses layanan digital. Harapannya semakin banyak masyarakat luas yang melek digital pada layanan perbankan dan menjadi nasabah bijak yang bisa melindungi data pribadi dari kejahatan siber.
Referensi:
https://dataindonesia.id/digital/detail/apjii-pengguna-internet-indonesia-tembus-210-juta-pada-2022
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220402113720-37-328201/ini-ciri-ciri-atm-yang-dipasang-alat-skimming-banyak-di-spbu/
https://indonesiabaik.id/infografis/jangan-sebarkan-kode-otp-ke-siapapun
https://indonesiabaik.id/infografis/hati-hati-kejahatan-sim-swap-sering-terjadi
https://www.niagahoster.co.id/blog/social-engineering-adalah/
https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/22/160400965/ramai-soal-penipuan-perubahan-biaya-administrasi-atm-ini-kata-bri?page=all
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220531105954-17-343151/bri-optimalkan-peran-penyuluh-digital-ini-tugasnya
26 Komentar. Leave new
Apik banget ulasannya mba… two thumbs. Hari gini, modus penipuan digital macem2 bangeeeet. Yang sudah relatif “melek digital” pun tidak garansi bisa bebas dari tindak kejahatan.
Ada tetanggaku yg bertahan nggak mau pakai m-banking karena takut dg kejahatan siber. Dia mending repot ke atm tiap mau transaksi. Masalahnya, kejahatan siber bukan hanya lewat m-banking ya kan..apalagi heboh bjorka yg masih belum usai, kita jadi merasa “telanjang” ga si kalau data2 pribadi gampang bocor kayak gini.
Lhaaa di atm juga ada skimming. Pokoknya kita harus bener2 waspada di mana aja mba huhuu. Iya apalagi lagi heboh bjorka kan beberapa waktu belakangan ini.
Penipuan ini banyak macamnya ya. Aku dulu juga pernah ditelp, dibilang kalo anakku kecelakaan di sekolah. Duh sampai deg deg an. Syukurlah masih ingat untuk telepon sekolahnya, ternyata anaknya baik2 saja di sekolah.
Nah kalau penipuan yg biaya transfer itu anakku yang dapat katanya dari BRI, kubilang itu penipuan. Syukurlah tidak sampai kena tipu.
Tuh kan, makanya kalau udah maininn psikologis korban kan jadi kitanya blank. Ga bisa mikir jernih juga.. makanya harus tetep waspada ya
Jaman dan teknologi makin canggih, tapi tetap saja para penipu ini kreatif dalam mencari celah untuk melancarkan aksinya ya mbak. Yang paling bahaya tuh emang kalau psikologis calon korban udah berhasil dipermainkan, berharap dapat hadiah besar, rejeki nomplok. Khawatir pada kondisi anggota keluarga yang tinggal jauh di luar kota, bisa jadi celah buat para penipu.
Emang kita harus selalu waspada, menjaga data diri dan juga privasi di media sosial maupun berbagai aplikasi, termasuk aplikasi perbankan
Nah iya banget, kalau udah main psikologis korban nih yang bisa bikin cepet incerannya masuk umpan. Makanya harus jadi nasabah bijak yaa
Nah ini nih yg marak banget. Modus udah berubah2 dari waktu ke waktu. Adaa aja.
Ada kerabat juga hampir ketipu mba, itu orang ngaku dari bank, telepon masalah CC. Katanya ada transaksi, kalau mau dibatalin klik link dll. Hadeh. Trus teman aku nyadar akhirnya bilang kalau nggak bisa klik karena abis quota, dan minta kirimin pulsa
Aku juga pernah tuh kena telepon malam2 ngaku jadi temen kuliahku. Suaranya persis plek pula. Alasan ibunya masuk RS dia di bandara ga bisa transfer blablabla. Sygnya udah malam dan aku ga bs kluar rmh. Plus ga punya ebanking. Gagal deh tuh kehipnotis. Ternyata modus penipuan lainnya banyak banget ya mbak
Jahat banget emang menggunakan kelemahan kita sebagai orangtua dengan cara bilang anaknya kecelakaan, kebanyakan para ibu suka langsung panik dan gak bisa mikir kalo dalam kondisi kayak gitu yaaah
Semoga kita semua selalu dilindungi dan siaga selalu dengan berbagai macam penipuan yaah
Ngeri ya mbak, zaman sekarang banyak banget macam modus penipuan lewat online. Memang kita perlu bijak ya dan selalu mawas diri dan gak mudah panik.
Kejahatan digital makin mengerikan.
Modus merrka tuh macem2 bgt
Kita memang kudu slalu waspada ya
baru aja kejadian sama temenku nih mbak kena tipu 20jutaan lebih sampe dia stres berat. penipuan pake telp gitu deh ngaku2 CS nya bank katanya meyakinkan banget makanya dia yakin. duuh sekarang harus ekstra hati2 ya penipuan juga makin canggih metodenya
Iya, jangan memberi celah
Harus makin waspada melindungi data data pribadi agar tidak menjadi korban dari kejahatan cyber ya mbak
Nah, tawaran jadi nasabah priorita sini juga belakangan makin marka ya mba. Mereka memuji gitu eh teryata malah bohong. Makasih sudah berbagi mba
sekarang memang makin marak ya mba aneka modus penipuan dan kejahatan siber. Kita harus fully aware biar ngga jadi korban
Penipuan berkedok dari bank ini marak banget ya. Cara menipunya mereka kayak meyakinkan banget. Gak cewek gak cowok.
Dan kita harus selalu waspada kapanpun. Jangan sampai tergiur.
aduh sengeri itu ya emang kejahatan siber, orang tuh bisa senekad itu sampai nipu hiks
Penipuan dengan telpon gini masih ada juga loh. Sedihnya kalo orang terdekat juga ngalami ya, di sini lah semua orang diharapkan bisa memeberikan edukasi. Nggak hanya pegawai BRI aja yang jadi penyuluh digital, kita juga bisa sharing di media sosial tentang bahayanya penipuan seperti ini
Aku pernah krna zaman dulu sms 50 rb
Ngakunya temen minta beliin pulsa.
Gak ngeh aja gitu.
Sejak itu jd males kalau menerima wa atau sms berhubungan ngutangz sumbangan, bla bla
Apalagi zaman sekarang, penipuan perbankan makin mudah ya mbak.
Kudu jeli melihat mana info dari institusi bank resmi atau bukan.
Sekarang dikit2 ngetwit ttg bank aja akun bank palsu nyamber huhu
Mengerikan banget. Kejahatan siber banyak modusnya. Siapapun bisa kena. Makanya harus selalu waspada dimanapun kapanpun.
Duuh, sekarang kejahatan gini memang macam-macam ya, saya pun dah pernah kena kasus penipuan dan kejahatan semacam ini. Padahal udah baca dan waspada tingkat tinggi, tapi bisa kena juga . Kalau inget2 lagi tuh bawaannya pengen ngamuk, kog bisa kena juga, padahal dah tahu berbagai modus kejahatan
Semoga kita terhindar dr penipuan di dunia maya ya mamm, perlu adanya cek ricek kalau dengar berita mengejutkan.
makasih tulisan detilnya mba, jadi reminder buat saya, penipuan ini makin kesini memang makin banyak macemnya ya, belum lagi yang wa minta bantuan ngaku dari kita padahal bukan, semoga kita selalu terlindungi dari segala kejahatan dan tetap waspada
Ternyata kejahatan perbankan gini ada jenisnya ya. Aku dulu pernah kena mbk, pas tahun 2013,awal awal kejahatan seperti ini muncul. Benar benar jadi pengalaman yang berharga
Jahat banget yang nipu pakai modus keluarga kecelakaan ya kaget dan serasa jantung copot kalau ada yang jantungan gimana duh semoga cepat ditangkap komplotannya
Saya sedih, masih ada saja yang tertipu dengan modus seperti ini. Contohnya tetangga saya yang sudah transfer uang masih juga diancam-ancam saat mendengar ada suara saya saat ia minta petunjuk.
Dengan banyaknya tulisan gini, bisa jadi edukasi masyarakat yang awam dan pengingat bagi yang sudah paham.