Hari gini siapa sih yang ngga pegang smartphone (gawai)? Penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari memang cenderung tak bisa dihindari. Tinggal klik gawai dalam genggaman, semua kebutuhan kita hampir terpenuhi. Mau makan tinggal go food, mau jalan tinggal gojek, mau ngirim barang tinggal go send, mau shopping tinggal cus ke marketplace langganan, mau nyari gosip tinggal ke lambe turah, mau nyari info parenting tinggal follow page parenting yang se-abrek, mau berburu ilmu apa saja bisa join whatsapp grup yang sekarang mudah dan ngga ribet, pun banyak aplikasi gratisan di playstore sesuai kebutuhan. Bukan tidak mungkin kalau gawai sudah menyita sebagian besar waktu dan kehidupan kita. Membuat kita semakin nyaman mager. Haha.
Hampir semua aktivitas yang kita kerjakan lewat gawai membutuhkan koneksi internet. Pengguna gawai ini pun juga berasal dari segala lapisan masyarakat bukan hanya kaum muda saja tapi merambah ke semua kalangan seperti ibu rumah tangga dan anak-anak. Dan tak bisa dipungkiri kalo ibu rumah tangga sudah menjadi pengguna aktif internet. Bukan hanya sebagai media komunikasi tetapi juga dimanfaatkan untuk menambah ilmu dan buka lapak. Hayoo siapa emak-emak yang demen dagang online?
Nah dalam menggunakan internet ini dibutuhkan kemampuan mengoperasikan gadget, termasuk didalamnya kemampuan untuk menerima dan memilah semua informasi yang datang melalui internet. Banyak ibu rumah tangga hits yang demen main sosial media, misalnya instagram atau facebook. Banyak juga informasi yang mampir di timeline facebook tetapi belum jelas sumber dan kebenarannya. Biasanya informasi ini sedang hits, kekinian, lagi banyak dibahas emak-emak, cukup menarik untuk dibahas, sehingga mendorong jempol julid untuk menyebarkan melalui tombol share. Yakin tuh beritanya bukan hoax? Kemudahan dalam mendapatkan informasi dari internet dan kemudahan menyebarkannya seolah membuat badai informasi hoax tak bisa dibendung.
Maraknya berita hoax yang sering muncul juga selalu menimbulkan keresahan dan kekhawatiran bagi kita semua. Sebagai pengguna internet yang bijak, sebaiknya setiap informasi yang kita dapatkan adalah informasi yang memang kita butuhkan, bermanfaat dan memang benar sesuai fakta. Namun pada kenyataannya banyak berita palsu yang bermunculan, dan banyak dibaca kemudian dibagikan. Padahal ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membagikan sebuah berita yang berasal dari internet. Ya karena tidak semua berita dapat dipercaya dan layak dikonsumsi oleh semua kalangan. Nah ini, para emak yang kadang suka baper jadi cepet banget mencet tombol share. Malah banyak kejadian yang copas tulisan orang tanpa mencantumkan sumber asli. Wahai emak, bijaklah bersosmed.
Beberapa etika #BijakBersosmed
- Tabayyun
- Bicara yang baik atau diam
- Saring sebelum sharing
- Think before posting

Membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya akan menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan. Tentunya juga ada ketentuan undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah berlaku dan bisa menjerat siapa saja yang melanggarnya. Hayoo loh mak, bijaklah bersosmed dan think before posting !
Maka penting sekali memberikan edukasi mengenai literasi digital kepada ibu rumah tangga karena ibu adalah tonggak utama dalam keluarga. Ibu adalah madrasah utama dan pertama bagi anak-anaknya. Ibu memiliki peran yang penting dalam mendidik anak, mengingat banyak sekali anak yang juga kecanduan gadget dalam kegiatannya sehari-hari. Sehingga seorang ibu pun dituntut lebih melek digital. Seorang ibu harus cerdas serta mengetahui efek positif dan negatif apa yang bisa diakibatkan oleh penggunaan internet yang kurang bijak.
Baca Juga : Orang Tua Seperti Anak Kecil, Bagaimana Menghadapinya?
4 Komentar. Leave new
wah bener banget mbak, sejenak kita harus THINK sebelum posting sesuatu baik di medsos atau menyebarkan berita yaa… terima kasih pengingatnya
Bener banget mba Ina, apalagi emak-emak kan ringan jempol banget buat klik share wkekekek
tipsnya berguna banget nih mbk, berfikir sebelum sharing dulu ya. dimana banyak sekali postingan yang sebenarnya hoaks, dan semoga kita bukan ibu yang latah ikut share, koment, menghujat. Padahal terkadang tidak tahu sama sekali dengan orangnya.
Bener banget apalagi kita emak sebagai garda terdepan sebuah peradaban yang dibangun dari rumah 🙂