Pandemi yang tidak menentu membuat sebagian besar sektor usaha beralih ke dalam bentuk daring atau online. Meskipun demikian, beberapa sektor bisnis mulai kesulitan mempertahankan diri di tengah situasi yang tidak menentu ini. Salah satu langkah terbaik adalah beralih ke sektor yang lebih primer: bisnis kuliner. Salah satu usaha kuliner yang dapat dilakukan untuk mempertahankan cuan di masa sulit ini adalah mengadopsi sistem cloud kitchen.
Baca juga:
Brownies Kukus Ketan Hitam Lapis Pandan Anti Gagal
Apa itu cloud kitchen?
Istilah cloud kitchen mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian besar orang. Namun, faktanya, bisnis ini telah diadaptasi bahkan sebelum pandemi berlangsung. Seiring dengan perubahan gaya hidup serta perkembangan teknologi, dua hal ini telah membangun fondasi bagi pertumbuhan bisnis cloud kitchen. Lalu, bagaimana peranan bisnis ini pada masa pandemi? Simak ulasan berikut.
Transformasi Bisnis Kuliner dengan Cloud Kitchen
Menjawab pertanyaan sebelumnya, cloud kitchen memainkan peranan yang sangat penting bagi pelaku usaha di masa pandemi yang menjangkit seluruh dunia. Apa bedanya restoran biasa dengan cloud kitchen? Secara sederhana cloud kitchen adalah dapur restoran berbasis internet atau online yang hanya melayani pemesanan melalui sistem daring, umumnya berbasis aplikasi. Umumnya, bisnis cloud kitchen tidak menawarkan fasilitas makan di tempat (dine-in). Bisnis ini bisa dibayangkan seperti membangun usaha bermodalkan dapur sebagai “markas” yang kemudian melayani pembeli melalui layanan pesan-antar langsung ke lokasi.
Memang, ada beberapa bentuk cloud kitchen yang membuka restoran fisik berskala kecil. Namun, di belakang outlet ini umumnya terdapat satu atau beberapa “dapur” sebagai penyuplai produk-produknya. Faktor keuntungan utama dalam jenis bisnis ini adalah harga sewa tempat yang lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang didapat. Karena spasi yang dibutuhkan hanya untuk dapur, biaya operasional untuk penyediaan tempat makan pun dapat ditekan. Biaya operasional untuk sewa bangunan dapat ditekan sekitar 75-80% dibandingkan usaha restoran tradisional.
Keuntungan lainnya adalah potensi jumlah konsumen yang relatif tidak terbatas. Pelaku usaha tidak perlu menghadapi situasi kehilangan konsumen karena keterbatasan tempat seperti halnya restoran gaya lama. Dengan demikian, pelaku usaha dapat lebih cepat “balik modal” karena bisnis ini hanya membutuhkan modal yang lebih kecil dibandingkan potensi jumlah konsumen.
Terlebih lagi, di masa pandemi ini, konsumen lebih memilih untuk memesan makanan via daring untuk menjaga protokol kesehatan. Otomatis, peluang pasar pun menjadi semakin luas. Di masa ekonomi yang sulit ini, beralih ke bisnis cloud kitchen dapat memberi jalan keluar yang lebih menjanjikan.
Bisnis Cloud Kitchen di Jakarta
Perubahan gaya hidup dan status demografi turut merubah perilaku konsumen dalam ranah kuliner. Dewasa ini, di kota metropolitan seperti Jakarta, semua dituntut serba cepat. Layanan pesan-antar makanan pun menjadi jauh lebih diminati karena dinilai lebih praktis dan cepat.
EVERPLATE.CO.ID membantu para mitra untuk membangun dan mengembangkan brand kuliner dengan sistem bagi hasil transparan. Jadi, tidak perlu bingung lagi. Anda hanya perlu fokus menjaga kualitas dan EVERPLATE.CO.ID yang akan membangun bisnis Anda.
Bagi Anda yang melihat peluang setelah mempelajari apa itu cloud kitchen, kini saatnya memulai bisnis. EVERPLATE.CO.ID menawarkan kemudahan memulai bisnis cloud kitchen dengan harga bersaing dan lokasi strategis untuk menjangkau lebih banyak konsumen di 7 titik di kota Jakarta. EVERPLATE.CO.ID pun menyediakan teknologi khusus bagi kolaborator bisnis yang terintegrasi dengan berbagai platform layanan pesan-antar di Indonesia.
22 Komentar. Leave new
Waah, yang pengen bisnis kuliner tapi males ribet macem aku bisa coba nih ya L. Tapi kok ya masi di Jabodetabek, gadis kaki gunung sepertiku harus menunggu sampai kapan? Apa kita bikin cloud kitchen juga aja nih?
Yah boleh nanti investor dari Jingga
Cloud kitchen, model bisnis kuliner jaman milenial ya. Semoga bisa berkembang jg di kota² lainnya.
Setujuuu
Cloud Kitchen sangat membantu pebisnis kuliner di saat pandemi begini ya.
mba aku auto klik linknya karena penasaran dengan cara kerjanya. ternyata sebagian peralatan disewakan dan antar jemput makannya disediakan everplate ya. tapi soal menu dan bahannya gimana mba?
Dari kita atau frenchise kali ya
awalnya kukira cloud kitchen itu semacam peralatan tempur dapur, eh ternyata bukan ya, ini jadi lebih ke model sebuah restaurant online gitu yaa,..menarik dan cocok banget konsepnya di kala pandemi gini. Pelanggan bakal tetap ada karena secara online, dan biaya pun dapat lebih ditekan ya.
Bener mba Ghina, ga banyak makan tempat, lebih praktis dan memudahkan [elaku bisnis. apalagi sekarang kan dine in juga dibatasi.
Sekarang jenis usaha makin macam-macam ya kak, yang UMKM berkecimpung di kulineran boleh nih dicoba mengenali everplate ya
Iya nih, jadi semakin memudahkan pelau usaha yang ingin bisnis kuliner
Bersyukur sih ada di masa pandemi yg sdh canggih teknologinya ya, jd tinggal pinter-pinternya kita memanfaatkan teknologi ini buat bertahan hidup 😉
Betul banget, semakin banyak inovasi ya
Wah cloud kitchen benar2 membantu usaha kuliner di saat pandemi ya kk
Ada keinginan untuk buka usaha kuliner dalam dekat ini, tapi masih dlm proses pengkajian peluang dan tantangannya.
Terimakasih infonya semoga dgn banyaknya refrensi atau gambaran aku semakin yakin. Hihi
Semangat mba Ainhyy. Iya nih harus terus berinovasi kita yah
FIX! Ini sih ngebantu sekali buat pelaku UMKM, jadi nggak ribet dan semoga aja bisa segera menjalari daerah lain yaak..
Baru denger program cloud kitchen nih, semoga beneran bisa embantu banyak pelaku usaha kuliner, aamiin..
wah inovasi baru lagi nih, cloud kitchen bisa menjadi pilihan buat yang mau merintis bisnis kuliner nih
[…] ada layanan khusus yang diberikan yaitu sistem pengiriman yang bisa menyesuaikan dengan model bisnis dan kebutuhan […]
[…] media lokal dan awasi pemilik bisnis yang akan […]